Pertemuan kedua

Hari ini Syarif ingin menemui Reza yang berada di tokonya saat ini,setelah dua hari siap pernikahan Zhidan dan Lira saat ini.

Hari ini Zaki Memintak Syarif yang tidak sengaja bertemu dengan suami adik sepupunya itu pas ingin pergi kerja, saat ini Zaki mintak tolong padanya untuk mengatar Berkas penting pada Reza, kerena pagi ini Reza memerlukan itu semua,, karena Zaki tidak datang ke perusahaan kerena Tari lagi kurang enak badan.

Syarif masuk kedalam toko itu dengan Gaya acuh dan cueknya saat ini, menemukan salah satu karyawan,Pas pada Hanna pagi ini yang bertugas diluar untuk menjaga,sedangkan Nana saat ini tugas dia untuk berkemas barang gudang.

"Hai cantik !! " Sapa Syarif pada Kekasih Reza itu.

"Ehhh kak Syarif, tumben datang kesini ?"sapa Hanna juga.

"Hanya Mengantar ini saja, kata Zaki dia berada disini,Kamu kasih sama Reza titipan dari atasanya. " kata Syarif memberikan Berkas itu pada Hanna.

"Ya sudah, nantik aku kasih sama Mas Reza deh Kak." kata Hanna.

"Jika gitu gue cabut dulu. " kata Syarif ingin pergi dari toko itu.

Syarif berjalan terhenti mendegar suara ribut Nana yang baru keluar dari gudang sedikit memekik.

"Hanna Gawat ini,Orang tua gue lagi dilaprak. oleh lentenir lagi, entah apa lagi yang diinginkan oleh lentenir itu Han, bagai mana ini,gue disuruh kembali sama bapak gue sekarang, tapi gue gak tahu apa yang harus gue lakukann." panit Nana saat ini.

"Lo santai dedikit napa sih Na, gak usah panik gitu,Sekarang lo balek sana,nantik orang tua lo di apa-apakan lagi oleh mereka kaya mana." kata Hanna pada Sahabatnya itu.

"Gue takut Han untuk kembali,gue sudah piling lain sama Lentenir itu dari kemarin kerena dia salalu mendesak Bapak gue." terang Nana.

"Jangan Takut, lo cepat pulang, mintak antar Kak Syarif tu pas lagi disini, nantik gue bantu bilang sama Mas Reza lo izin hari ini." kata Hanna mengerti situasi keluarga Nana saat ini.

"Jika kamu ingin bantuan gue cepatan gue harus berangkat kerja, jadi gue gak banyak waktu."'kata Syarif masih saja memandang sinis pada Nana kerena kejadian pas dipesta Shidan kemarin itu.

"Ya sudah aku balek duluan yang Han. " kata Nana berlari kearah mobil Syarif saat ini yang sudah menunggunya.

"Maaf untuk hari ini Mas aku merepotkan kamu lagi, hari ini aku sangat butuh bantuan dari kamu, kerena aku sangat takut dengan lentenir itu, aku takut orang tua gue diapain mereka lagi." jelas Nana sangat takut.

"Kamu bisa santai, jangan takut gitu kita belum tahu bagai mana sekarang." kata Syaraif sambil pokus mengemudi mobilnya itu.

"Aku takut Mas, lentenir itu mintak aku lagi menjadi istri mudanya,isss aku tidak bisa berpikir lagi jika itu lagi yang diinginkan oleh di kepala jotos itu." kata Nana sangat takut membayangkan itu semua.

"Emangnya berapa untang orang tua kamu pada mereka?" tanya Syarif sedikit ingin tahu.

"Waktu itu bapak terpaksa minjam uang pada mereka itu kerena tidak ada jalan lain lagi kerena ibu masuk rumah sakit kerena kecelakaan yang mengharuskan ibu operasi dihari itu juga karena ada pendarahan di otak,utang kami hanya sebanyak 40 juta Mas.kata Nana menjelaskan pada Syaraif.

Tidak lama mereka berdua sampai dirumah Nana dilihatnya Kedua orang tua mereka sudah ditahan oleh anak buah si kepala jotos itu, dan juga sudah ada berdiri penghulu dia antara mereka.

"Tu kan Mas apa yang gue takutin, benar juga Mas." kata Nana sebelum turun dari mobil itu.

"Aku akan membantu kamu hari ini!! kamu jangan takut seperti itu." kata Syarif

"Tapi Mas aku tidak mau melibatkan orang lain dengan masalah keluarga aku sendiri." kata Nana sangat Sedih dan sangat takut juga.

"Diamlah, kamu bisa tenang bukan, sekarang turunlah." kata Syarif bawaannya tenang saat ini membawa Nana turun dari dalam mobil itu.

Mereka berdua turun dari dalam mobil itu, Nana saat ini tidak bisa meyemuyikan rasa takutnya pada si kepala potos itu, Nana berjalan dibelakang Syarif dengan memegang lengan Syarif.

"Nak kamu sudah kembali,Maafkan bapak dan ibuk, kami tidak bisa membayar hutang ini,tuan Tamsir Memintak kamu menjadi istri ketiganya." kata Bapak Nana padanya dengan sedih karena tidak ada lagi jalan lain lagi.

"Tapi pak aku tidak mau menjadi istrinya pak." kata Nana menolak.

"Jika kamu gak mau jadi istrinya, maka rumah dan tanah ini akan mereka ambil dari kita Nak, kita akan tingal dimana lagi." kata Bapaknya itu dengan sedih saat ini.

"Bapak juga tidak ada pilihan lagi, selain menikakam kamu dengan tuan Tamsir."

"Jangan banyak Bicara lagi kalian berdua, bawak masuk gadis itu,pak penghulu nikahan kami." kata lentenir itu.

"Aku tidak maua tuan!! " saat Anak buah Kepala blotos itu hendak menarik Nana masuk kedalam rumahnya saat ini.

Syarif yang diam saja memperhatikan mereka semua akhirnya dia angkat bicara juga.

"Jangan coba menyentuh tangan kekasih ku,jika kalian mau aman." ancam Syarif santai.

"Hai siapa kamu anak mudah?" kata Lentenir itu sedikit senyum licik pada Syarif.

Nana dan kedua orang tuanya Tertegun mendegar pengakuan Syarif.

"Berapa untang orang tua kekasihku pada kamu tuan plotos." Syarif bicara santai saja.

"Kurang ajar kamu anak muda jangan bilang kepala plotaos." kata Tua bangka itu sedikit emosi pada Syarif.

"Ayok bilang saya akan membayar utang orang tua kekasih saya pada kamu setelah itu klian tingalkan tempat ini." kata Syarif enteng saja bilang seprti itu.

"Enak saja kamu bilang untuk suru saya pergi, tidak bisa, gadis itu akan menjadi istri muda saya." kata Si tua bangka itu tidak mau kalah.

"Tidak ada yang bisa menjadikan dia istri siapa saja selain aku, dia akan menjadi istriku hari ini juga tidak dengan Anda, dia kekasihku." lawan Syarif.

Nana yang tadi diam sangat tepologo saja dengan Apa yang diucapkan oleh Dokter tampan itu.

"Gila ni orang,bisa-bisa dia abis dihajar oleh anak buah si kepala blotos ini." takut Nana saat ini.

"Tidak bisa, hanya aku yang akan memiliki gadis itu."Kata Tua bangka itu.

"Ohhh tidak tuan, dia yang akan menjadi istriku, tidak bisa siapa saja yang bisa menikahi kekasihku, dan katakan berapa yang kamu inginkan?" tanya Syarif.

"Hahaha, anak mudah kamu tidak akan bisa membayar semua hutang Mereka,sudah berlipat dari pinjaman yang sudah diambil mereka.

" Ayok katakan tua bangka, jangan banya omong lagi." kata Syarif muak dengan perdebatan mereka saat ini.

"Dua ratus juta kamu bayarkan padaku, kes tidak bisa dicicil." kata Tua bangka itu, setelah itu kamu bisa menikahi gadis ini, saya akan pergi dari sini." kata Tua bangka itu memang sengaja mempersulit Syarif agar pria itu tidak bisa membayar hutang Kedua Orang Nana.

"Baiklah sekarang juga aku akan tranfer langsung ke rekening anda." kata Syarif Mengambil ponselnya saat ini dan Memintak No rekening Tua bangka itu, tidak lama uang yang dranfer itu masuk dalam hitungan menit saja.

"Sekarang urusan kita selesai,sekarang anda bisa tinggalkan tempat ini, jika masih menganggu keluarga ini kalian semua akan berurusan dengan polisi, kerena aku sudah memiliki Bukti tentang pemerasan kalian." kata Syarif melihatkan rekaman mereka berdebat dari awal pada Mereka.

"Sialan kamu anak muda. " kata Tua bangka itu pergi dengan kesal kerena tidak jadi mendapatkan Nana jadi istri mudanya.

Setelah kepergian mereka semua, Syarif tersenyum pada Nana.

"Kamu bebas sekarang, keluarga kamu tidak akan pernah diganggu mereka lagi." kata Syarif pada Nana, Syarif hendak pergi dari dari rumah mereka, saat ini kerena waktu untuk operasi pasien sudah sangat mepet, Syarif sudah sangat terlambat hari ini kerumah sakit.

"Mas kamu mau kemana?" tanya Nana cepat menahan Syarif.

"Tunggu Nak,kamu kekasihnya putriku, kamu sudah melong kami hari ini, terimakasih banyak Nak,jika tidak ada kamu Entah apa akan terjadi pada nasip putriku satu-satunya."kata bapak Nana.

"Urusan sudah selesai Pak, bapak tidak akan diganggu mereka lagi." kata Syarif sopan dan lembut.

"Tanda terimakasih kami pada kamu nak, dan kamu juga kekasih putriku, makan nikahilah dia, kerenan kamu orang baik, yang bisa menjaga putriku dengan baik." permintaan Bapaknya Nana pada Syarif saat ini.

"Tapi Pak...... saat Nana ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Orang tuanya itu.

"Itu benar nak ibu memintak kamu menikahi Nana hari ini." kata ibunya Nana bicara pada Syarif.

"Lepas mas!! " kata Nana agak susah bicara kerena mulutnya masih ditutup oleh tangan Syarif.

"Jagan bilang yang sebenarnya, nantik orang tuamu sangat kecewa jika tahu yang sebenarnya, jadi ikuti saja apa mau orang tua kamu hari ini." kata Syarif sedikit berbisik pada Nana.

Nana hanya mengagumkan kepala saja sebagai tanda dia setuju apa kata Syarif.

**********

Terpopuler

Comments

Ilas Momnya Annisa

Ilas Momnya Annisa

Tolong koreksi lagi ka kosakata nya... cerita nya dah bagus tp kosakata penulisan nya kurang bagus... maaf ini cuman saran saja biar enak baca nya 🙏🙏

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Pertemuan kedua
3 Nikah,,yang tidak disangkah!
4 Kembali kerumah Mertua
5 Satu syarat
6 Perbincangan sebelum tidur
7 Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8 Usil Syarif pada istrinya
9 Bersama Sahabat
10 Jahil Syarif di pagi hari
11 Sarapan pagi bersama keluarga suami
12 Bingung dengan tingkah suaminya
13 Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14 Saling bercerita masa lalu
15 Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16 Merasa kaku
17 Beristirahat sejenak
18 Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19 Berdebat di pagi hari
20 Kecelakaan
21 Butuh dirawat
22 Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23 Merasa bersalah pada istrinya
24 Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25 Tidak bisa pokus
26 Sangat Merindukan Dia
27 Kembali Keapartemen
28 Bertemu dengan mertua
29 Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30 Nasehat seorang Papa
31 Ketahuan Mertuaa
32 Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33 Selalu seprti itu
34 Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35 Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36 Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37 Cerita dengan Sang Papa
38 Ketahuan untuk kedua kalinya
39 Berdebat kerena ulah Syarif
40 Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41 Kembali kekota lagi
42 Pujian untuk Nana dari mertua
43 Akhirnya bisa mendapatkannya
44 Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45 Pengakuan dari istri
46 Akan kerumah baru
47 Rumah Baru
48 Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49 Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50 Saling mencitai
51 Ungkapan hati sahabat
52 Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53 Bertemu dia
54 Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55 Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56 Sedikit salah paham
57 Sangat bahagia
58 Akhirnya mendapat bukti asli
59 Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60 Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61 Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62 Syarif sangat emosi kerena Sari
63 Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64 Keinginan yang aneh
65 ingin Makan soto
66 tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67 Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68 Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69 Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70 Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71 Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72 Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73 Senang menganggunya
74 Hanna merasa kecewa saat ini
75 menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76 Memutuskan untuk pergi darinya
77 Mengantarkan Hanna ke desa
78 Aku ingin menikahinya
79 Keputusan Reza
80 Jadi istri sah Reza
81 Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82 Lahiran
83 Kebersamaan mereka
84 Suasana ribut jika bertemu
85 Akhir dari cinta Syarif dan Nana
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Pertemuan kedua
3
Nikah,,yang tidak disangkah!
4
Kembali kerumah Mertua
5
Satu syarat
6
Perbincangan sebelum tidur
7
Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8
Usil Syarif pada istrinya
9
Bersama Sahabat
10
Jahil Syarif di pagi hari
11
Sarapan pagi bersama keluarga suami
12
Bingung dengan tingkah suaminya
13
Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14
Saling bercerita masa lalu
15
Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16
Merasa kaku
17
Beristirahat sejenak
18
Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19
Berdebat di pagi hari
20
Kecelakaan
21
Butuh dirawat
22
Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23
Merasa bersalah pada istrinya
24
Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25
Tidak bisa pokus
26
Sangat Merindukan Dia
27
Kembali Keapartemen
28
Bertemu dengan mertua
29
Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30
Nasehat seorang Papa
31
Ketahuan Mertuaa
32
Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33
Selalu seprti itu
34
Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35
Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36
Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37
Cerita dengan Sang Papa
38
Ketahuan untuk kedua kalinya
39
Berdebat kerena ulah Syarif
40
Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41
Kembali kekota lagi
42
Pujian untuk Nana dari mertua
43
Akhirnya bisa mendapatkannya
44
Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45
Pengakuan dari istri
46
Akan kerumah baru
47
Rumah Baru
48
Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49
Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50
Saling mencitai
51
Ungkapan hati sahabat
52
Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53
Bertemu dia
54
Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55
Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56
Sedikit salah paham
57
Sangat bahagia
58
Akhirnya mendapat bukti asli
59
Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60
Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61
Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62
Syarif sangat emosi kerena Sari
63
Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64
Keinginan yang aneh
65
ingin Makan soto
66
tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67
Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68
Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69
Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70
Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71
Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72
Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73
Senang menganggunya
74
Hanna merasa kecewa saat ini
75
menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76
Memutuskan untuk pergi darinya
77
Mengantarkan Hanna ke desa
78
Aku ingin menikahinya
79
Keputusan Reza
80
Jadi istri sah Reza
81
Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82
Lahiran
83
Kebersamaan mereka
84
Suasana ribut jika bertemu
85
Akhir dari cinta Syarif dan Nana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!