Kembali kerumah Mertua

Setelah sorenya Syarif kembali kerumah mertuanya saat ini ingin menjemput Nana sudah menjadi istrinya.

Sebelum keluar dari ruangan Syarif hanya tersenyum mengingat kejadian yang terlalu cepat dan tanpa diduga nya saat ini bahwa dirinya saat ini sudah memiliki istri dan menjadi seorang suami yang akan bertangung jawab atas diri gadis yang baru dinikahi itu satu hari ini.

"Ini memang gila,dalam waktu singkat saja status aku sudah berubah menjadi orang suami, tanpa aku sadari saat ini sungguh membuat aku kaget dan tidak percaya." kata Syarif bicara diruangannya itu.

"Apa aku bisa menjadi suami yang baik untuk istriku nantik?" pertanyaan itu terlontar bibirnya saat ini.

"Ahhh kenapa kamu mala mikir yang tidak-tidak dokter." kata Syarif menyelengkan kepalanya itu.

"Ahh kamu ini pasti bisa jadi suami baik untuk istri kamu, walau kamu baru mengenal dia itu, aku rasa dia bisa jadi istri baik untuk kamu." kata Syarif dengan percaya diri sendiri.

Syarif bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari rungannya saat ini untuk pulang sore ini, sampai besmen rumah sakit itu, Syarif tidak sengaja bertemu dokter malik, dokter bedah yang sama dengannya.

"Hai dokter Syarif, anda tumben pulang cepat hari ini?" sapa dokter Malik.

"Aku ada urusan dok. " balas Syarif pada dokter satu profesi itu dengannya.

"Sekarang aku tidak ada jadwal untuk aperasi pasien dok, maka aku pergi kerena ada urusan pribadi sedikit." kata Syarif santai dan ramah pada Rekan kerjanya itu.

"Jika begitu saya masuk dulu dokter Syarif, Silakan lanjutkan urusannya anda." kata Dokter Malik meningalkan Syarif yang masih menatap rekanya itu.

Syarif setelah itu menuju rumah mertuanya saat ini, menjemput istrinya yang sudah menunggu, karena hari ini Syarif akan membawa Nana untuk tingal bersamanya.

Tidak butuh lama waktu untuk menuju kerumah orang tua Nana, Syarif akhirnya sampai juga dirumah itu.

"Asalamualaikum...!! kata Syarif sebelum. masuk.

"Walaikumsalam... Sahut dari dalam rumah serhana itu.

"Masuk nak,jangan sungkan." taka Bapak Nana melihat menantunya sedikit agak ragu-ragu masuk kedalam.

"Iya Pak,kata Syarif menyalami Bapak mertuanya itu.

"Kamu sudah selesai dengan tuntas kamu sekarang nak?" kata mertuanya itu.

"Sudah pak,sore ini tidak ada jadwal aku operasi pak, jadi aku bisa kembali lebih cepat kesini." jawab Syarif sopan.

"Baguslah itu Nak, bapak senang mendegar itu semua.

Nana baru saja keluar dari kamarnya melihat Suaminya sudah pulang, dengan cepat dia menghampiri Syarif.

"Kamu sudah sampai mas?" kata Nana pada Syarif juga sedang melihat kearah nya saat ini,Nana langsung meyalami dan kecium tangan suaminya itu, kerena tidak mau dimarahi bapaknya yang duduk bersama Syarif saat ini.

Syarif sedikit tertegun dengan sikap istrinya itu sangat menghormatinya sebagai suaminya.

" kamu bikin minum untuk suami kamu Na!! suruh bapaknya itu.

" Iya Pak!! " jawab Nana pergi kedapur untuk membikinkan Syarif minum.

Tidak lama Nana keluar dengan segelas kopi dan menarok kopi itu di depan suaminya itu.

"Diminum mas!! " kata Nana pada Syarif sedikit senyumannya.

"Terimakasih!! " singkatnya

"Kamu apa sudah siapkan semua keperluan kamu untuk tingal bersama suaminya kamu Nak?"tanya bapak Nana.

"Sudah pak, tingal pergi saja lagi."kata Nana sedikit sedih."

"Kamu kenapa bersedih gutu Dek?" tanya Syarif pada Istrinya itu.

"Aku hanya sedih mas, meningalkan bapak dan ibu tingal berdua saja dirumah ini.

"Kamu gak usah sedih kita akan sering kesini,kamu juga bisa kesini setiap hari, aku tidak akan melarang kamu jika ingin bersama Orang tua kamu." kata Syarif tidak mau terlalu mengikat istrinya itu dengan aturan yang membuat istrinya itu tidak nyaman padanya.

"Benaran kamu membolehkan aku kesini?" kata Nana senang mendegar kata Suaminya itu.

"Iya" kata Syarif terseyum melihat istrinya tampak senang.

"Kamu juga jangan lupa nak tangung jawab sebagai seorang istri untuk suaminya kamu, itu yang selalu kamu ingat setiap saat." kata Bapaknya itu pada putrinya itu.

"Iya Pak, aku akan selalu mengingat semua apa yang sudah bapak katakan hari ini." senyum Nana menyabut kata orang tuanya itu.

Mereka berdua saat ini merasa agak kurang nyaman saat situasi seperti ini, apa lagi mereka baru saja beberapa kali bertemu membuat keduanya sedikit bingung.

"Dek apa sekarang saja kita keapertemen, jika kamu tidak beberatan.? " kata Syarif pada istrinya itu.

"Tunggu ibu dulu mas, ibu lagi pergi keluar sebentar, setelah ibu kemabli kita bisa pergi." jawab Nana lembut.

"Ya sudah, kita tungguin ibu dulu kembali saja." kata Syarif tidak banyak bicara lagi.

"Jika kamu kerasa capek mas, kamu bisa istirahat di kamarku dulu." kata Nana melihat Syarif sedikit lelah.

"Tidak usah, aku disni saja sampai ibu kembali sambil berbincang Sams Bapak." jawabnya.

"Ya sudah aku tingal kedapur dulu ya Mas, aku mau masak bentar, kasihan ibu pulang nantik tidak Sibuk masak lagi.

"Ya sudah!! " kata Syarif pahan dengan Kata istrinya itu.

Syarif Sibuk berbincang dengan bapaknya Nana, sedangakan Nana sibuk memasak didapur untuk makan malam mereka malam ini, kerena Bapak Nana meyuruh mereka kembali setelah makan malam saja keapertemen Syarif.

Setelah Siap memasak Nana kembali duduk dengan mereka.

" Mas aku ingin mandi dulu, apa kamu ingin istirahat di kamarku saja!! " kata Nana lagi

"Pergilah nak, istirahatkan nyubuh kamu sebentar menjelang makan malam, sebentar lagi magrib ibu kamu akan samapai rumah." Kata Bapak mertuanya itu.

"Baiklah pak aku kekamar Nana dulu."kata Syarif mengikuti istrinya itu masuk kedalam kamar milik Istrinya itu.

Sampai didalam kamar Nana, sarif hanya memperhatikan ruangan kecil itu.

"Maaf ya Mas, mungkin kamarku tidak bisa membuat Mas nyaman berada disni, kerena terlalu kecil." kata Nana santai.

"Tidak Apa Dek." kata Syarif memperhatikan isi kamarr Nana.

"Jika Kamu ingin tidur di tempat tidur saja Ya,aku tingal mandi dulu ya Mas."kata Nana pergi keluar dari kamar itu setelah mengambil pakaian dan handuknya.

Syarif tidak hanya terseyum saja menjawab kata istrinya itu.

"Akun tidak menyala gadis yang membuat aku kesal dua hari lalu menjadi istriku,sungguh tidak disangka." kata Syarif bicara sendiri sambil membaringkan tubunya atas tempat tidur Nana.

Sambil menunggu Istrinya datang dengan siap mandi, Syarif awalnya ingin memejamkan Matanya saja, namun dia benar-benar tertidur kerena kelelahan hari ini.

Nana Sudah siap dengan mandinya dan masuk kembali ke dalam kamarnya itu, melihat Syarif tidur dengan nyeyak, Nana hanya menghela nafas saja.

"Ahhh dasar orang tukang tidur ni, sebentar saja ditingal sudah molor saja dia." ucap Nana sambil memakai bedak dilemari hihasnya itu.

Nana tidak keluar dari kamarnya itu, Nana meyibukkan dirinya sambil menunggu suaminya itu bangun dangan Membaca novel Online.

***************

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

semangat k

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Pertemuan kedua
3 Nikah,,yang tidak disangkah!
4 Kembali kerumah Mertua
5 Satu syarat
6 Perbincangan sebelum tidur
7 Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8 Usil Syarif pada istrinya
9 Bersama Sahabat
10 Jahil Syarif di pagi hari
11 Sarapan pagi bersama keluarga suami
12 Bingung dengan tingkah suaminya
13 Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14 Saling bercerita masa lalu
15 Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16 Merasa kaku
17 Beristirahat sejenak
18 Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19 Berdebat di pagi hari
20 Kecelakaan
21 Butuh dirawat
22 Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23 Merasa bersalah pada istrinya
24 Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25 Tidak bisa pokus
26 Sangat Merindukan Dia
27 Kembali Keapartemen
28 Bertemu dengan mertua
29 Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30 Nasehat seorang Papa
31 Ketahuan Mertuaa
32 Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33 Selalu seprti itu
34 Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35 Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36 Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37 Cerita dengan Sang Papa
38 Ketahuan untuk kedua kalinya
39 Berdebat kerena ulah Syarif
40 Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41 Kembali kekota lagi
42 Pujian untuk Nana dari mertua
43 Akhirnya bisa mendapatkannya
44 Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45 Pengakuan dari istri
46 Akan kerumah baru
47 Rumah Baru
48 Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49 Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50 Saling mencitai
51 Ungkapan hati sahabat
52 Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53 Bertemu dia
54 Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55 Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56 Sedikit salah paham
57 Sangat bahagia
58 Akhirnya mendapat bukti asli
59 Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60 Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61 Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62 Syarif sangat emosi kerena Sari
63 Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64 Keinginan yang aneh
65 ingin Makan soto
66 tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67 Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68 Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69 Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70 Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71 Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72 Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73 Senang menganggunya
74 Hanna merasa kecewa saat ini
75 menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76 Memutuskan untuk pergi darinya
77 Mengantarkan Hanna ke desa
78 Aku ingin menikahinya
79 Keputusan Reza
80 Jadi istri sah Reza
81 Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82 Lahiran
83 Kebersamaan mereka
84 Suasana ribut jika bertemu
85 Akhir dari cinta Syarif dan Nana
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Pertemuan kedua
3
Nikah,,yang tidak disangkah!
4
Kembali kerumah Mertua
5
Satu syarat
6
Perbincangan sebelum tidur
7
Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8
Usil Syarif pada istrinya
9
Bersama Sahabat
10
Jahil Syarif di pagi hari
11
Sarapan pagi bersama keluarga suami
12
Bingung dengan tingkah suaminya
13
Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14
Saling bercerita masa lalu
15
Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16
Merasa kaku
17
Beristirahat sejenak
18
Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19
Berdebat di pagi hari
20
Kecelakaan
21
Butuh dirawat
22
Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23
Merasa bersalah pada istrinya
24
Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25
Tidak bisa pokus
26
Sangat Merindukan Dia
27
Kembali Keapartemen
28
Bertemu dengan mertua
29
Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30
Nasehat seorang Papa
31
Ketahuan Mertuaa
32
Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33
Selalu seprti itu
34
Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35
Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36
Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37
Cerita dengan Sang Papa
38
Ketahuan untuk kedua kalinya
39
Berdebat kerena ulah Syarif
40
Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41
Kembali kekota lagi
42
Pujian untuk Nana dari mertua
43
Akhirnya bisa mendapatkannya
44
Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45
Pengakuan dari istri
46
Akan kerumah baru
47
Rumah Baru
48
Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49
Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50
Saling mencitai
51
Ungkapan hati sahabat
52
Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53
Bertemu dia
54
Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55
Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56
Sedikit salah paham
57
Sangat bahagia
58
Akhirnya mendapat bukti asli
59
Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60
Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61
Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62
Syarif sangat emosi kerena Sari
63
Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64
Keinginan yang aneh
65
ingin Makan soto
66
tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67
Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68
Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69
Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70
Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71
Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72
Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73
Senang menganggunya
74
Hanna merasa kecewa saat ini
75
menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76
Memutuskan untuk pergi darinya
77
Mengantarkan Hanna ke desa
78
Aku ingin menikahinya
79
Keputusan Reza
80
Jadi istri sah Reza
81
Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82
Lahiran
83
Kebersamaan mereka
84
Suasana ribut jika bertemu
85
Akhir dari cinta Syarif dan Nana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!