NovelToon NovelToon

CINTA UNTUK DOKTER TAMPAN

Pertemuan pertama.

Syarif adalah pria tampan, dia seorang dokter

di sebuah rumah sakit,saat ini Syarif sedang diberi kepercayaan oleh sahabatnya yang Memiliki rumah sakit yang dikelolahnya saat ini,tapi pria tampan ini tidak seberuntung para sahabatnya tentang cinta,semua sahabatnya saat ini sudah pada menikah,apa lagi saat ini sepupunya sendiri juga sudah menikah hari ini dengan gadis yang dicintai.Namun tidak dengan pria tampan yang duduk tersandar dikursi tamu, dia jauh dikatakan beruntung dengan mengenal cinta, sampai saat ini dia juga tidak menemukan gadis yang cocok untuknya.

Syarif handuk termenung terpaku melihat kearah dimana saat ini Sepupunya sedang bersanding diatas pelaminan.

Syarif saat ini hanya diam ditempat duduk sambil memakan cemilan yang baru diambilnya dari tempat hidangan yang sudah disiapkan.

"Kenapa Lo Sya kok loyo saja ?" tanya Gio dan Ajeng Baru saja bergabung dengannya saat ini.

"Gue iri sama lo semua, kenapa nasib gue gak seberuntung lo semua sih Gio." kata Syarif menatap Zhidan dan Lira di atas pelaminan itu.

"Mungkin lo belum menemukan jodoh yang diturukan oleh Tuhan untuk lo, yang sabar saja menunggunya Sya." kata Ajeng santai.

"Lo pada enak sudah memiliki Keluarga sendiri sedangakan gue masih menikmati jomlo gue seumur hidup." lemas Syarif.

"Sabar kenapa Lo sih Sya, gak sabar saja lo jadi orang." kata Gio.

"Kayak mana gue sabar Gio, lo pada sudah pada nikah gue masih saja seperti dulu, tidak punya kekasih." kata Syarif sangat mengerutuk pada dirinya sendiri.

"Sudah Jangan dipikirkan itu,lo nikmati saja masa sendiri lo dulu sampai jodoh itu datang sendiri." kata Ajeng sedikit tersenyum pada sahabatnya itu.

"Ya mau diapa lagi sudah nadib gue kayak gini, ya dinikmati saja." santai Syarif.

" Semoga saja bidadari itu cepat datang buat dokter tidak beruntung ini." ejek Gio dengan santai.

" Dasar teman sialan lo ya, mentang-mentang lo udah nikah,jangan ngejek gitu lo ya." kata Syarif kesal pada Gio.

Setelah perdebatan mereka hari ini Syarif Ingin keluar dari gedung acara pesta Zhidan sepupunya itu, Namun tiba-tiba saja dia ditaprak oleh seorang gadis yang lagi membawa minum, sehinga minum yang ditangan gadis itu tumpah diwajah dan mengenai tubuh Syarif.

"Ya Allah apes benar ni nasibnya aku hari ini, apa lagi yang ujian yang engkau beri untukku hari ini." cerepat Syarif sambil megibaskan pakaiannya yang basah tumpahan minuman itu di pakaian yang dipakai saat ini.

"Maaf mas, saya tidak segaja, kerena saya juga terpeleset!!" kata Orang gadis itu dengan lembut dan sedikit takut pada Syarif.

"Ini ada Sapu tangan untuk membersikan wajahnya yang kenak minum saya." kata Gadis itu merasa tidak enak pada Syarif dan memberikan sapu tangan itu pada Pria didepan nya itu.

"Ohhh tidak masala,, nantik jalannya lebih hati-hati Jangan sampai kamu merugikan orang lain lagi. " kata Syarif santai pada Gadis itu.

"Maafkan saya Mas, saya benar-benar gak sengaja." kata Gadis itu lagi.

"Hari ini aku maafkan kamu tapi untuk nanti-nantik nya jika kamu melakukan seprti ini lagi padaku,aku pasti tidak bisa memaafkan ." kata Syarif Santai pergi dari hadapan Gadis itu.

"Dia ramah tapi sedikit ketus." kata Gadis itu yang masih memperhatikan Syarif keluar dari Ruangan itu.

Gadis itu juga pergi bergabung dengan teman-temannya saat ini yang lagi menunggunya disalah Satu meja saat ini. Sampai dimeja itu gadis itu hanya berwajah Kesal saja dihadapan Sahabatnya itu saat ini.

"Lo kenapa lagi sih Na?kok manyun saja tu mulut?" tanya Hanna pada Nana.

"Gue Kesal bangat sama cowok yang baru gue taprak barusan dan gue sudah numpahin minum di pakaiannya dan wajahnya, gue juga sudah mintak maaf, tapi dia orangnya Hanya menjawab ketus saja,Kesal gue ?!" kata Nana pada Hanna saat ini.

"Siapa yang lo tabrak Na?"

"Mana gue tahu tu orang Han, gue juga gak nanya Kok." kata Nana kesal.

"Sudah Kita nikmati saja Hari ini lihat Lira bahagia dengan Si om tampan nya itu.

"Ehhh gue gak nyangka dia bakal jodoh sama Si Om tampan itu,sungguh gak gue duga Han."kata Nana lagi pada Sahabatnya itu.

"Tingal lo saja yang belum punya pasangan Na, buruan cari biar lo gak jomlo terus." kata Hanna santai.

"Jangan megejek gue terus lo Han,lo nikmati aja lo sama Bos tampan lo itu." kata Nana sedikit kurang semangat.

"Kalian berdua lagi apa ?" kata Reza baru saja sampai.

"Kok baru samapai bos ?" tanya Nana

"Tadi ada sedikit kerjaan jadi aku gak bisa datang lebih awal. " kata Reza.

"Kamu mau minum Mas?" kata Hanna pada Reza.

"Elah kapan pula tu pangilan berubah kayak gitu?" kata Nana megejek mereka berdua.

"Diam mulut lo Na." kata Hanna sedikit kesel kerena mendengar ejek sahabatnya itu.

"Ya harus ganti pangilan dong Na,masa kita udah pacaran dia harus pangil saya Bos,itu pasti gak enak didengar." kata Reza santai.

"Gue cuma becanda Boss." kata Nana Santai saja.

"Za lo Lihat Zaki gak?" tanya Syarif tiba-tiba datang di hadapan mereka saat ini.

"Gue baru saja sampai Sya, belum lihat gue batang hidung Bos dari tadi." kata Reza pada Syarif sambil memperhatikan pakaian Sepupu istri dari atasannya itu.

"Itu kenapa Pakaian lo kok kotor kayak gitu, abis lap meja lo?" canda Reza pada dokter tampan itu.

"Enak saja Lo bilang Lap meja,itu tanya sama gadis disebelah cewek lo itu, ini ulah dia." kata Syarif menatap gadis itu.

Syarif memperhatikan Nana sangat cantik, ada rasa sedikit pada gadis itu,Syarif melihat Nana seorang gadis cantik,lembut tidak terlalu jutek,tidak seprti Lira.

"Tadi gue sudah mintak maaf Mas, masa masih di masalahkan juga sih." kata Nana sedikit takut pada Syarif.

"Jadi itu orang yang lo taprak Na?" tanya Hanna sedikit tersenyum pada Sahabatnya itu.

"Iya, tapi dia terlalu ketus jadi orang." kata Nana pelan.

"Dia itu memang seperti itu Na, jangan takut tapi hatinya baik kok, lo gak usah takut sama Kak Syarif." kata Hanna pada Nana.

"Apa yang kalian bicarakan Itu?" kata Syarif melihat Kedua gadis itu berbisik."

"Hallo,,jika jadi orang itu jika gak ngesalin napa sih, haruskah kita lapor dulu jika bicara sama kamu, gitu!! " kata Nana Sungguh kesal dengan Syarif.

"Apa yang kamu bilang, aku orang ngesalin kata mu!! " geram Syarif saat ini pada Nana.

"Sya jangan gitu sama cewek ngapa sih, lo juga ngapa gak mau maafkan dia, diakan sudah mintak maaf," kata Reza pada Syarif yang sudah terpancing emosi oleh ucapan Nana.

"Baru ini gue nemuin Gadis kayak dia." kata Syarif megerutuk sendiri.

"Sudah Sya jangan ribut malu sama tamu, lo juga tuan rumah dihari bahagia Zhidan, jangan cari ribut." kata Reza menahan Syarif.

"Kesal gue!! " helah Syarif kepada Reza.

Lain dengan pikiran Nana saat ini yang masih memperhatikan Pria tampan dihadapannya itu dengan inten dan Hatinya berkata Pada Syarif.

"Ke kenapa lagi dia ya, bingung gue sama ni orang kok bisa marah sekarang dia sama gue, pada hal tadi dia gak terlalu masalah,apa lagi datang bulan ni orang ya." kata Hati Nana saat ini yang masih menatap Syarif.

"Hai apa kamu lihat sama gue, naksir lo dengan gue, lihat gue tampan?" kata Syarif pedenya.

"Isss jangan kepedean kamu ya, sapa lagi yang suka orang kayak kamu ini." kata Nana dengan Mungkah yang sudah memerah menahan kesalnya dari tadi.

"Terus ngapain kamu menatap gue?" kata Syarif dengan santainya.

"Sapa Yang sudi lihat lo, kayak gak ada kerjan saja." balas Nana tidak mau kalah dengan Syarif.

"Hai Kamu rupanya Ngesalin juga Ya." kata Syarif tidak bisa meneruskan Kata-kata dia lagi kerena Nana bukan gadis yang mudah untuk ditindas.

***************

Pertemuan kedua

Hari ini Syarif ingin menemui Reza yang berada di tokonya saat ini,setelah dua hari siap pernikahan Zhidan dan Lira saat ini.

Hari ini Zaki Memintak Syarif yang tidak sengaja bertemu dengan suami adik sepupunya itu pas ingin pergi kerja, saat ini Zaki mintak tolong padanya untuk mengatar Berkas penting pada Reza, kerena pagi ini Reza memerlukan itu semua,, karena Zaki tidak datang ke perusahaan kerena Tari lagi kurang enak badan.

Syarif masuk kedalam toko itu dengan Gaya acuh dan cueknya saat ini, menemukan salah satu karyawan,Pas pada Hanna pagi ini yang bertugas diluar untuk menjaga,sedangkan Nana saat ini tugas dia untuk berkemas barang gudang.

"Hai cantik !! " Sapa Syarif pada Kekasih Reza itu.

"Ehhh kak Syarif, tumben datang kesini ?"sapa Hanna juga.

"Hanya Mengantar ini saja, kata Zaki dia berada disini,Kamu kasih sama Reza titipan dari atasanya. " kata Syarif memberikan Berkas itu pada Hanna.

"Ya sudah, nantik aku kasih sama Mas Reza deh Kak." kata Hanna.

"Jika gitu gue cabut dulu. " kata Syarif ingin pergi dari toko itu.

Syarif berjalan terhenti mendegar suara ribut Nana yang baru keluar dari gudang sedikit memekik.

"Hanna Gawat ini,Orang tua gue lagi dilaprak. oleh lentenir lagi, entah apa lagi yang diinginkan oleh lentenir itu Han, bagai mana ini,gue disuruh kembali sama bapak gue sekarang, tapi gue gak tahu apa yang harus gue lakukann." panit Nana saat ini.

"Lo santai dedikit napa sih Na, gak usah panik gitu,Sekarang lo balek sana,nantik orang tua lo di apa-apakan lagi oleh mereka kaya mana." kata Hanna pada Sahabatnya itu.

"Gue takut Han untuk kembali,gue sudah piling lain sama Lentenir itu dari kemarin kerena dia salalu mendesak Bapak gue." terang Nana.

"Jangan Takut, lo cepat pulang, mintak antar Kak Syarif tu pas lagi disini, nantik gue bantu bilang sama Mas Reza lo izin hari ini." kata Hanna mengerti situasi keluarga Nana saat ini.

"Jika kamu ingin bantuan gue cepatan gue harus berangkat kerja, jadi gue gak banyak waktu."'kata Syarif masih saja memandang sinis pada Nana kerena kejadian pas dipesta Shidan kemarin itu.

"Ya sudah aku balek duluan yang Han. " kata Nana berlari kearah mobil Syarif saat ini yang sudah menunggunya.

"Maaf untuk hari ini Mas aku merepotkan kamu lagi, hari ini aku sangat butuh bantuan dari kamu, kerena aku sangat takut dengan lentenir itu, aku takut orang tua gue diapain mereka lagi." jelas Nana sangat takut.

"Kamu bisa santai, jangan takut gitu kita belum tahu bagai mana sekarang." kata Syaraif sambil pokus mengemudi mobilnya itu.

"Aku takut Mas, lentenir itu mintak aku lagi menjadi istri mudanya,isss aku tidak bisa berpikir lagi jika itu lagi yang diinginkan oleh di kepala jotos itu." kata Nana sangat takut membayangkan itu semua.

"Emangnya berapa untang orang tua kamu pada mereka?" tanya Syarif sedikit ingin tahu.

"Waktu itu bapak terpaksa minjam uang pada mereka itu kerena tidak ada jalan lain lagi kerena ibu masuk rumah sakit kerena kecelakaan yang mengharuskan ibu operasi dihari itu juga karena ada pendarahan di otak,utang kami hanya sebanyak 40 juta Mas.kata Nana menjelaskan pada Syaraif.

Tidak lama mereka berdua sampai dirumah Nana dilihatnya Kedua orang tua mereka sudah ditahan oleh anak buah si kepala jotos itu, dan juga sudah ada berdiri penghulu dia antara mereka.

"Tu kan Mas apa yang gue takutin, benar juga Mas." kata Nana sebelum turun dari mobil itu.

"Aku akan membantu kamu hari ini!! kamu jangan takut seperti itu." kata Syarif

"Tapi Mas aku tidak mau melibatkan orang lain dengan masalah keluarga aku sendiri." kata Nana sangat Sedih dan sangat takut juga.

"Diamlah, kamu bisa tenang bukan, sekarang turunlah." kata Syarif bawaannya tenang saat ini membawa Nana turun dari dalam mobil itu.

Mereka berdua turun dari dalam mobil itu, Nana saat ini tidak bisa meyemuyikan rasa takutnya pada si kepala potos itu, Nana berjalan dibelakang Syarif dengan memegang lengan Syarif.

"Nak kamu sudah kembali,Maafkan bapak dan ibuk, kami tidak bisa membayar hutang ini,tuan Tamsir Memintak kamu menjadi istri ketiganya." kata Bapak Nana padanya dengan sedih karena tidak ada lagi jalan lain lagi.

"Tapi pak aku tidak mau menjadi istrinya pak." kata Nana menolak.

"Jika kamu gak mau jadi istrinya, maka rumah dan tanah ini akan mereka ambil dari kita Nak, kita akan tingal dimana lagi." kata Bapaknya itu dengan sedih saat ini.

"Bapak juga tidak ada pilihan lagi, selain menikakam kamu dengan tuan Tamsir."

"Jangan banyak Bicara lagi kalian berdua, bawak masuk gadis itu,pak penghulu nikahan kami." kata lentenir itu.

"Aku tidak maua tuan!! " saat Anak buah Kepala blotos itu hendak menarik Nana masuk kedalam rumahnya saat ini.

Syarif yang diam saja memperhatikan mereka semua akhirnya dia angkat bicara juga.

"Jangan coba menyentuh tangan kekasih ku,jika kalian mau aman." ancam Syarif santai.

"Hai siapa kamu anak mudah?" kata Lentenir itu sedikit senyum licik pada Syarif.

Nana dan kedua orang tuanya Tertegun mendegar pengakuan Syarif.

"Berapa untang orang tua kekasihku pada kamu tuan plotos." Syarif bicara santai saja.

"Kurang ajar kamu anak muda jangan bilang kepala plotaos." kata Tua bangka itu sedikit emosi pada Syarif.

"Ayok bilang saya akan membayar utang orang tua kekasih saya pada kamu setelah itu klian tingalkan tempat ini." kata Syarif enteng saja bilang seprti itu.

"Enak saja kamu bilang untuk suru saya pergi, tidak bisa, gadis itu akan menjadi istri muda saya." kata Si tua bangka itu tidak mau kalah.

"Tidak ada yang bisa menjadikan dia istri siapa saja selain aku, dia akan menjadi istriku hari ini juga tidak dengan Anda, dia kekasihku." lawan Syarif.

Nana yang tadi diam sangat tepologo saja dengan Apa yang diucapkan oleh Dokter tampan itu.

"Gila ni orang,bisa-bisa dia abis dihajar oleh anak buah si kepala blotos ini." takut Nana saat ini.

"Tidak bisa, hanya aku yang akan memiliki gadis itu."Kata Tua bangka itu.

"Ohhh tidak tuan, dia yang akan menjadi istriku, tidak bisa siapa saja yang bisa menikahi kekasihku, dan katakan berapa yang kamu inginkan?" tanya Syarif.

"Hahaha, anak mudah kamu tidak akan bisa membayar semua hutang Mereka,sudah berlipat dari pinjaman yang sudah diambil mereka.

" Ayok katakan tua bangka, jangan banya omong lagi." kata Syarif muak dengan perdebatan mereka saat ini.

"Dua ratus juta kamu bayarkan padaku, kes tidak bisa dicicil." kata Tua bangka itu, setelah itu kamu bisa menikahi gadis ini, saya akan pergi dari sini." kata Tua bangka itu memang sengaja mempersulit Syarif agar pria itu tidak bisa membayar hutang Kedua Orang Nana.

"Baiklah sekarang juga aku akan tranfer langsung ke rekening anda." kata Syarif Mengambil ponselnya saat ini dan Memintak No rekening Tua bangka itu, tidak lama uang yang dranfer itu masuk dalam hitungan menit saja.

"Sekarang urusan kita selesai,sekarang anda bisa tinggalkan tempat ini, jika masih menganggu keluarga ini kalian semua akan berurusan dengan polisi, kerena aku sudah memiliki Bukti tentang pemerasan kalian." kata Syarif melihatkan rekaman mereka berdebat dari awal pada Mereka.

"Sialan kamu anak muda. " kata Tua bangka itu pergi dengan kesal kerena tidak jadi mendapatkan Nana jadi istri mudanya.

Setelah kepergian mereka semua, Syarif tersenyum pada Nana.

"Kamu bebas sekarang, keluarga kamu tidak akan pernah diganggu mereka lagi." kata Syarif pada Nana, Syarif hendak pergi dari dari rumah mereka, saat ini kerena waktu untuk operasi pasien sudah sangat mepet, Syarif sudah sangat terlambat hari ini kerumah sakit.

"Mas kamu mau kemana?" tanya Nana cepat menahan Syarif.

"Tunggu Nak,kamu kekasihnya putriku, kamu sudah melong kami hari ini, terimakasih banyak Nak,jika tidak ada kamu Entah apa akan terjadi pada nasip putriku satu-satunya."kata bapak Nana.

"Urusan sudah selesai Pak, bapak tidak akan diganggu mereka lagi." kata Syarif sopan dan lembut.

"Tanda terimakasih kami pada kamu nak, dan kamu juga kekasih putriku, makan nikahilah dia, kerenan kamu orang baik, yang bisa menjaga putriku dengan baik." permintaan Bapaknya Nana pada Syarif saat ini.

"Tapi Pak...... saat Nana ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Orang tuanya itu.

"Itu benar nak ibu memintak kamu menikahi Nana hari ini." kata ibunya Nana bicara pada Syarif.

"Lepas mas!! " kata Nana agak susah bicara kerena mulutnya masih ditutup oleh tangan Syarif.

"Jagan bilang yang sebenarnya, nantik orang tuamu sangat kecewa jika tahu yang sebenarnya, jadi ikuti saja apa mau orang tua kamu hari ini." kata Syarif sedikit berbisik pada Nana.

Nana hanya mengagumkan kepala saja sebagai tanda dia setuju apa kata Syarif.

**********

Nikah,,yang tidak disangkah!

"Tapi Pak...... saat Nana ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Orang tuanya itu.

"Itu benar nak ibu memintak kamu menikahi Nana hari ini." kata ibunya Nana bicara pada Syarif.

"Lepas mas!! " kata Nana agak susah bicara kerena mulutnya masih ditutup oleh tangan Syarif.

"Jagan bilang yang sebenarnya, nantik orang tuamu sangat kecewa jika tahu yang sebenarnya, jadi ikuti saja apa mau orang tua kamu hari ini." kata Syarif sedikit berbisik pada Nana.

Nana hanya mengagukkan kepala saja sebagai tanda dia setuju apa kata Syarif.

"Tapi pak saya tidak membawa apa-apa sekarang jika saya menikahi Nana hari ini juga." kata Syarif pura-pura pada orang tua Nana.

"Tidak usaha kawatir Sya, kita ada disni untuk bantu lo,kata Zhidan dan Gio baru saja sampai dirumah Nana,kerena mereka baru diberi tahu Reza karena Syarif membantu Nana kariawanya, saat ini lagi kesusahan.

"Lo kok disni, ngapain disini?" tanya Syarif pada kedua orang itu.

"Jadi saksi lo lah!! " kata Santai Zhidan.

" Lo jangan ikut-ikitan urusan gue." kata Syarif.

"Maaf Pak, bisa tunggu sebentar ya, kerena teman saya lagi dijalan membawakan mahar untuk putri bapak." kata Zhidan pada orang tua Nana.

"Apaan si Idan!! " kesal Syarif pada sepupunya itu dan tidak bisa bicara lagi, kerena sepupunya itu memang sengaja membuat dia akan menikahi Nana hari ini.

"Diam lo, bentar lagi Reza dan Hanna akan sampai membawakan mahar untuk calon istri lo dan cucin pernikahan lo berdua." kata Zhidan pelan.

"Segaja lo ya." kata Syarif kesalnya.

"Sudah nikmati saja hari ini pernikahan lo." kata Gio santai megejek temannya itu.

"Teman mrettt lo ya, menyesatkan gue aja lo datang kesini, kerena rencana gue untuk tidak menikahi gadis itu gagal total kerena lo berdua." balas Syarif sangat kesal pada kedua sahabatnya itu.

Syarif tidak bisa berkata lagi, dia terpaksa mengikuti apa yang sudah di mintak oleh kedua orang tua Nana padanya.

Menikah dengan gadis yang baru dua kali dilihatnya, Syarif tidak abis bikir pertemuan mereka kali ini akan berakhir dengan pernikahan, kerena orang tua gadis itu menintak dia yang menjaga putri mereka.

Syarif menerima semua apa yang terjadi padanya saat ini, masa lajangnya hari ini berakhir sudah, dihari yang tidak diduganya dia menikah dengan Nana.

Tidak lama Reza dan Hanna membawa kotak yang berisi mahar untuk Nana hari ini,dan tidak lama zaki dan istrinya juga baru sampainya bersama keluarga besarnya Syarif hanya melogo saja saat ada bibik dan pakmannya juga bersama Tari dan Lira saat ini sudah bersamanya.

"Sudah pak keluaga kami sudah lengkap sekarang kita bisa melanjutkan pernikahan ini." kata Zhidan pada Kedua orang tua Nana.

"Mari buk kita Masuk kita langsung saja, kerena Pak penghulu masih disini " kata bapaknya Nana Sopan pada keluarga Syarif saat ini.

Akhirnya kata sakral itu diucapkan juga oleh Syarif didepan saksi dan keluarganya saat ini, kata sah dari saksi dan keluarganya bersamanya terdegar diruangan itu.

"Sah.. Sah..!! " kata Saksi setelah Syarif menerimah ijab kabul dari ayah Nana yang menikahi Nana dengan Syarif..

Semua orang yang menyaksikan itu semua tersenyum pada Syarif,kerena hari ini Syarif tidak disangka menikah secepat ini, setelah jarak cuman dua hari dari sepupunya Zhidan.

"Hai bro selamat ya, lo nikah juga." kata Gio senang melihat sahabatnya itu sudah menikah dengan Nana, gadis yang baru dua kali dia lihat.

Lira hanya tersenyum Melihat Sahabatnya itu tidak menyangka akan menikah dengan Syarif,selama ini Nana tidak pernah pacaran kerena dia memang tidak mau meyibukkan dengan hal yang akan membuatnya Sakit hati kerena perasaan.

"Selamat Ya Na, lo nikah juga akhirnya, gue senang kita bisa bersaudara saat ini.kata Lira megejek Nana yang sudah sangat kesal pada Lira saat ini.

"Diam lo Ra, gue lagi gak mut bangat hari ini,gue gak nyangka akhir dari hidup gue nikah dengan orang kayak mas Syarif." kata Nana kurang semagat saat ini berada dikamarnya.

"Jangan pikirkan yang macam-macam Na, kak Syarif orang baik.

"Tapi dia cuek bangat orangnya Ra, gue jadi takut sama dia, ulah gue dia malah terlibat masalah keluarga gue,gue merasa gak enak sama dia Ra."

"Jalankan saja hubungan lo sama dia, tentang hati dan perasaan itu akan timbul sendiri nantinya Na." kata Lira pada Sahabatnya itu.

"Benar kata Lira itu Na,cinta itu akan datang seiring waktu Na, lo harus jalankan semua ini sebagai istri dokter tampan itu, aku yakin dia munkin jodoh untuk lo." kata Hanna.

"Benar itu Na, sekarang saatnya kamu keluar." kata Lira Dan Hanna membawa Nana keluar dari kamarnya saat ini.

Syarif yang melihat Nana memakai Kebaya sedikit hiasan membuat gadis itu tampak cantik, Syarif dengan spontan mengatakannya cantik pada Nana.

"Cantik!! " katanya Spontan.

"Memang cantik oon." kata Gio menyahuti kata Syarif.

"Ahhhh lo gak bisa lihat gue senang." kata Syarif .

Nana ikut duduk disamping Syarif saat ini, saatnya Syarif dan Nana untuk memakaikan cicin pernikahan mereka saat ini, Syarif menghadapan dengan Nana saat ini dan memasangkan cicin pernikahan kejari manis Nana,Nana juga melakukan hal yang sama saat ini setelah itu Nana mencium tangan Syarif yang sudah menjadi suami sah dan imam untuknya dengan lembut, Syarif mencium kening istrinya itu sedikit rasa agak malu namun dicium juga kening istrinya dengan rasa lainn dihatinya saat ini.

setelah itu mereka bersalaman pada kedua orang tua Nana dan pakman dan bibik Syarif yang hadir disana saat ini.

Setelah itu semua dari mereka sudah pulang kembali ke rumah masing-masing, saat ini hanya Nana dan keluarga saja yang tingal dirumahnya, dan Syarif masih bersama mereka saat ini.

"Nak sarif maafkan bapak hari ini memintak kamu menikahi putri kami, kerena bapak tidak ingin tuan Tamsir menganggu kami lagi." kata bapak Nana jujur pada Syarif.

"Iya Nak, semoga saja kamu bisa menjaga putri kami dengan baik,kerena mungkin ini terlalu cepat untuk kelian,yang mungkin belum ada rencana untuk menikah,tapi kalian sudah pasangan kekasih lebih baik bapak memintak kamu menikah." kata ibu Nana lagi.

"Iya buk, saya bisa Terima ini semua kok buk, jangan dipikirkan lagi, saya akan menjaga Nana, dia istrinya saya sekarang pak." kata Syarif ramah pada kedua Orang tua Nana.

"Terimakasih banyak atas bantuan Nak Syarif hari ini membayar hutang kami." kata Bapak Nana senang.

"Iya pak,aku melakukan ini semai Nana!! " kata Syarif membuat Nana saat ini terpaku mendengar kata suaminya itu, kerena tidak percaya saja Syarif seperti ini mau berkorban untuknya.

"Ya sudah kalian istrahalah dulu,bapak ingin istirahat juga." kata Bapak Nana ingin bangikit dari dari duduknya, tapi Syarif menahan bapak Nana.

"Tunggu pak, ada yang ingin saya bicarakan pada bapak dan ibu." kata Syarif.

"Apa nak, katakanlah." kata Mereka berdua menatap Syarif.

"Begini pak, saya tidak bisa tingal bersama bapak disini,saya harus membawa Nana tinggal diapertemen pak, karena saya Dokter tidak bisa tingal jauh dari rumah sakit saat ini, jadi saya harus membawah Nana, apa bapak tidak keberatan dengan ini semua?" kata Syarif pada kedua orang tua Nana.

"Itu adalah keputusan kamu Nak, Saat ini Nana istrinya kamu, tanggung jawab bapak sudah bapak berikan pada kamu, jadi kemana kamu akan membawa istrinya kamu, bapak tidak akan melarang." kata bapak Nana mengerti apa yang dikatakan menantunya itu.

"Semoga saja kamu bisa menjaga Nana dengan baik, dan memperlakukan Nana sebagai istrinya yang kamu inginkan." kata Ibunya Nana.

"Baik buk Saya tidak akan megecewakan ibu dan bapak, aku akan menjaga Nana dengan baik." kata Syarif.

"Na, nantik malam aku akan menjemput kamu,hari ini aku akan kembali kerumah sakit, ada operasi siang ini."kerena waktu Syarif tidak banyak lagi saat ini dia Langsung pergi setelah berpamitan pada kedua orang tua istrinya itu.

Nana hanya megangukan kepala saja menyetujui apa yang dikatakan Syarif saat ini sambil melihat suaminya itu pergi.

**********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!