Tragedi Malam Pertama
Di sebuah rumah sedang ada acara akad pernikahan antara dua orang yang saling mencintai satu sama lain.
Semua orang sudah berkumpul di sana, pihak mempelai laki-laki sudah berkumpul di rumah sang mempelai perempuan.
Penghulu dan para saksi pun sudah berkumpul dan sudah berada di tempatnya masing-masing.
"Bagaimana, sudah kumpul semua? Apa bisa kita mulai acaranya?" tanya Pak Penghulu pada keluarga.
"Bisa Pak, silahkan dimulai."
Mereka pun memulai acara itu dengan do'a.
"Baik, siap ya Mas Marcell," ucap Penghulu itu.
Marcell menganggukkan kepalanya dengan mantap, dirinya sudah yakin untuk menjalin rumah tangga dengan gadis pilihannya.
Penghulu itu meminta Ayah Chintya menjabat tangan Marcell lalu mulai menuntunnya mengucapkan kalimat ijab.
"Saya nikahkan engkau dan saya kawinkan engkau saudara Marcell dengan anak saya Chintya bin Samuel dengan mas kawin perhiasan dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."
Samuel menghentakkan tangan Marcell setelah dirinya selesai mengucapkan kalimat ijab, kini tinggal Marcell menjawab kalimat ijab tersebut dengan kalimat kobul.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Chintya bin Samuel dengan mas kawinnya tersebut dibayar tunai," ucap Marcell dengan satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi, sah?" ucap penghulu.
Beberapa saksi dari pihak laki-laki dan perempuan menganggukkan kepalanya seraya mengucapkan kata 'sah'.
Orang tua Marcell dan Chintya menarik nafas lega dan tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah," ucap mereka semua.
Chintya mencium punggung tangan Marcell dengan senyuman yang terus membingkai di wajahnya.
Terlihat kedua mempelai itu sangat bahagia di hari pernikahan mereka.
Setelah mencium punggung tangan suaminya, Chintya lanjut mencium punggung tangan kedua orang tuanya lalu kedua orang tua Marcell.
"Selamat ya sayang," ucap Arshinta ~ Ibunya Chintya.
Chintya tersenyum lalu memeluk Ibunya.
"Terimakasih, Bu."
"Sekarang kalian sudah menjadi suami istri. Marcell, Ayah titip Chintya ya tolong jaga dia dengan baik," ucap Samuel pada menantunya.
"Iya, Yah. Aku janji aku akan menjaga Chintya dengan baik dan aku akan membahagiakan dia semampuku," ucap Marcell.
"Sekarang kamu sudah menjadi suami, kamu harus lebih giat dan pandai membagi waktu kamu antara urusan pekerjaan dan istri kamu," ucap Daniel ~ Ayahnya Marcell.
"Iya Cekll, kamu harus menjadi suami yang bertanggungjawab pada istri kamu," sambung Merlyn ~ Ibunya Marcell.
"Iya Pa, Ma, aku akan menjadi suami yang baik untuk Chintya.
Setelah acara selesai mereka langsung pergi ke gedung tempat diadakannya acara resepsi pernikahan mereka!
Di hari bahagia itu waktu terasa berjalan begitu cepat hingga tak mereka sadari hari sudah mulai malam dan para tamu undangan pun sudah meninggalkan gedung itu.
"Akhirnya selesai sudah acara hari ini. Marcell, Chintya kalian istirahat di kamar yang sudah disiapkan ya. Kita semua akan tidur di hotel ini karena gak mungkin kita pulang se_larut ini," ucap Merlyn.
Tanpa penolakan, Marcell dan Chintya pun langsung pergi menuju kamar hotelnya.
"Kamu duluan ya sayang, aku terima telpon dulu," ucap Marcell setelah setengah perjalanan menuju kamar mereka.
Chintya tersenyum lalu mengangguk pelan. Chintya pun langsung melanjutkan langkahnya menuju kamarnya!
Baru Chintya akan membuka pintu kamarnya dia dihentikan oleh seseorang.
Chintya menatap orang yang mencegahnya membuka pintu itu dan betapa terkejutnya dia saat tahu orang itu adalah Kevin, mantan kekasihnya.
"Kevin!"
"Hai sayang, aku kangen banget sama kamu," ucap Kevin sembari membelai pipi Chintya.
Chintya menepis tangan Kevin lalu segera membuka pintu kamarnya namun sebelum Chintya berhasil masuk ke dalam kamarnya. Kevin membekap mulut dan hidung Chintya dengan saputangan yang sudah dibubuhi obat bius.
Chintya mencoba berteriak tapi beberapa detik kemudian dia pingsan. Obat bius yang dihirupnya bekerja dengan cepat di tubuhnya.
Setelah Chintya tak sadarkan diri, Kevin memangku tubuh Chintya dan membawanya keluar lewat jalur belakang agar keluarga Chintya dan Marcell tidak mengetahuinya.
Kevin yang mengenakan pakaian cleaning servis pun tak mendapatkan kendala apa pun saat membawa Chintya yang pingsan. Semua orang yang melihatnya menganggap kalau petugas kebersihan itu sedang membantu pelanggan hotel yang sedang membutuhkan pertolongan.
Tubuh Chintya yang ditutupi selimut tak membuat mereka curiga karena pakaian pengantinnya tertutup oleh selimut itu.
––––– –––––
Setelah hampir setengah jam, Marcell baru selesai menerima telpon dari partner bisnisnya, dia pun segera berjalan menuju kamarnya dengan senyuman yang tak pernah pudar dari bibirnya!
Setibanya di dalam kamarnya, Marcell tak mendapati Chintya dia sana, dirinya berpikir bahwa istrinya itu sedang berada di dalam kamar mandi.
Marcell pun merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya untuk menunggu giliran. Setelah seharian melaksanakan resepsi pernikahannya, Marcell merasa gerah dan ingin mandi untuk menyegarkan dirinya lagi.
Setelah menunggu beberapa saat, Marcell tak mendengar suara deburan air ataupun tetesan air dari shower. Merasa penasaran, Marcell pun melangkah mendekati pintu kamar mandi lalu mengetuk nya!
"Chintya! Sayang, kamu didalam kan?" ucapnya sembari mengetuk pintu kamar mandi.
Tak ada jawaban dari dalam kamar mandi, Marcell pun membuka pintu kamar mandi dan dirinya terkejut karena tidak mendapati istrinya di dalam sana.
"Chintya! Chintya kamu dimana?" Marcell segera keluar dari kamarnya dan kembali ke tempat tadi mereka melangsungkan resepsi pernikahannya.
Mungkin Chintya ke sana lagi karena bosan terlalu lama menunggu dirinya!
**********
"Awh pusing banget," lirih Chintya sembari memegangi kepalanya.
Chintya baru tersadar dari pingsannya, dia membuka matanya dan mendapati dirinya sudah berada didalam suatu ruangan tertutup yang tak dikenalnya.
"Dimana aku?" gumam Chintya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Kamu sudah sadar sayang," ucap Kevin yang sedang duduk di sofa yang letaknya dibelakang Chintya.
Chintya menoleh ke belakang dan langsung mendapati sosok Kevin di sana yang sedang duduk dan tersenyum manis padanya.
"Kevin, kamu ngapain di sini?" Chintya berdiri dan mundur beberapa langkah untuk menjauhi Kevin.
"Mau kemana sayang, sini dong kita kan pacaran. Oh ya semoga kamu betah di rumahku, rumah kita."
"Kevin, aku sudah menikah tolong biarkan aku pergi. Aku ingin kembali pada suamiku."
"Gak ada yang boleh memiliki kamu selain aku."
Chintya semakin ketakutan karena Kevin yang terus berjalan mendekatinya.
**********
"Ma, Pa, Chintya kemana?" tanya Marcell pada kedua orang tuanya yang masih ngobrol di sana.
Teman dekat Daniel dan Merlyn memang belum pulang dari sana, mereka sedang berbincang hangat setelah lama tidak bertemu.
"Gak ada sayang, bukannya tadi Chintya sudah ke kamar sama kamu?" ucap Merlyn.
"Iya tadi sama aku tapi berpisah karena aku harus menerima telpon dari teman bisnis."
"Mungkin ke kamar orang tuanya, coba kamu cari dia ke sana."
"Oh iya, kalau gitu aku pergi dulu ya Ma, Pa."
Marcell pun segera menuju kamar mertuanya untuk mencari istrinya!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Uneh Wee
aku hadir nih ka ...lanjut
2023-04-05
1