TMP Bab 2

"Chintya gak ada dimana-mana. Orang tuanya juga tidak tahu Chintya kemana," ucap Marcell pada orang tuanya.

"Astaga, cepat cari Chintya! Jangan sampai dia hilang."

Marcell segera menghubungi staf keamanan di sana agar mereka menutup pintu keluar dari sana mungkin saja Chintya masih berada di area hotel tersebut.

"Astaghfirullah, dimana anakku? Tolong temukan dia," ucap Arshinta ~ Ibunya Chintya.

Tak lama ponsel Samuel berdering.

Samuel langsung melihat layar ponselnya dan nomor tak dikenal yang menelponnya.

[Halo, siapa ini?] tanya Samuel setelah menerima telponnya.

[Besok datang ke alamat xxx dan bawa penghulu untuk menikahkan aku dengan anak Anda. Jangan coba lapor polisi, jangan membawa orang lain selain Anda dan pak penghulu jika Anda berani membawa orang lain atau polisi maka Chintya tidak akan selamat.] ucap si penelpon.

[Tapi anak saya sudah menikah. Halo! Halo!]

Belum sempat Samuel menyelesaikan perkataannya, penelpon misterius itu menutup telponnya.

Samuel dan keluarganya tak bisa menghubungi orang itu lagi karena dia menelpon dengan nomor privat.

"Ada apa Pak?" tanya Daniel ~ Ayahnya Marcell.

"Ada yang sengaja menculik Chintya. Dia ingin menikahi Chintya besok."

"Apa! Tapi bagaimana bisa? Ayah ayo kita lapor polisi." Arshinta mulai panik saat tanu putrinya diculik.

"Tidak bisa Bu, dia mengancam akan membunuh Chintya jika kita melaporkan ini pada polisi."

"Ada apa ini?" tanya Marcell yang baru tiba setelah menemui petugas keamanan di hotel tersebut.

"Ada orang yang menculik Chintya dan ingin menikahinya besok," ucap Samuel.

"Apa! Tapi Chintya sudah menjadi istriku."

"Semua belum terlambat, kita pikirkan dulu cara untuk merebut Chintya kembali," ucap Daniel.

**********

Di kamar Kevin.

Kevin masih duduk di sifa yang ada di samping tempat tidurnya dengan mata yang terus menatap Chintya yang dari tadi terus saja menangis.

"Tolong lepaskan aku, Vin. Kasihanilah aku, orang tuaku pasti sedih saat ini," lirih Chintya.

"Chintya sayang, aku harap kamu mengerti dengan perasaan ku ini. Aku cinta sama kamu, aku sangat mencintai kamu."

"Tapi aku sudah menikah Vin, kamu tidak bisa memiliki aku lagi seperti dulu lagipula kalau kamu memang cinta sama aku, kenapa dulu kamu meninggalkan aku demi wanita lain."

"Karena aku gak tahu kalau wanita itu ternyata hanya mengincar hartaku saja. Aku sadar kalau kamu adalah wanita yang paling tepat untuk menjadi istriku."

"Gila kamu Vin, gila. Aku sudah menikah dengan Marcell."

"Marcell, Marcell, Marcell terus. Bisa gak kamu jangan sebut nama dia didepan aku! Aku gak suka kamu menyebutkan nama laki-laki lain dihadapan aku."

Kevin berteriak sehingga Chintya terperanjat dan ketakutan.

Chintya benar-benar tak menyangka, Kevin yang dulunya sangat lembut dan penyayang bisa melakukan hal kejahatan itu padanya.

Selama berpacaran dengannya, Kevin memang tak pernah berbuat kasar padanya, adanya orang ketiga yang membuat hubungan percintaan mereka kandas ditengah jalan.

Seiring berjalannya waktu, Chintya bertemu dengan Marcell dan Marcell berhasil menyembuhkan luka hati yang ditorehkan oleh Kevin hingga akhirnya Chintya bisa menjalin hubungan percintaan lagi dengan Marcell dan akhirnya mereka berhasil membawa hubungan itu ke jenjang pernikahan.

Namun, tak disangka pernikahan mereka harus diwarnai dengan tragedi mengerikan yang mengharuskan mereka berpisah karena ulah Kevin yang tiba-tiba datang dan menculiknya.

**********

"Asash! Kurangajar kamu Kevin. Aku tahu pasti kamu yang menculik Chintya." Marcell memukul tembok sempat mengumpat kesal.

"Kak Marcell sabar sedikit, kita pasti menemukan kak Chintya," ucap Julius ~ adiknya Marcell.

"Kamu bersedia membantu kakak?"

"Tentu saja. Ayo kita lakukan sesuatu yang membuat laki-laki kurangajar itu menyesal."

"Kalau gitu ayo kita cari mereka."

Julius mengangguk lalu meraih kunci mobilnya yang terletak di atas meja!

Mereka berjalan cepat keluar dari hotel itu!

"Marcell, Julius kalian mau kemana?" tanya Merlyne.

"Kita mau cari Chintya."

Marcell dan Julius terus berjalan tanpa menghentikan langkahnya.

"Tunggu dulu Nak," ucap Samuel.

Mereka berdua menghentikan langkahnya lalu menatap Samuel.

"Ada apa Pa?" tanya Marcell.

"Tadi si penelepon itu menyuruh Papa datang ke alamat xxx bersama dengan seorang penghulu. Mungkin saja sekarang dia berada di sana."

"Ayo kak, kita ke sana sekarang."

"Kalian hati-hati ya," ucap Arshinta.

"Doakan semoga kami berhasil."

Marcell dan Julius pun kembali melanjutkan langkahnya. Mereka akan mendatangi alamat yang diberikan oleh Samuel!

Arshinta dan keluarganya begitu terpukul dengan kejadian yang menimpa putrinya.

*******

"Kayaknya ini alamat yang benar sesuai yang diberitahu oleh Ayahnya kak Chintya," ucap Julius.

"Coba parkir deh. Kita coba masuk dengan diam-diam, semoga saja Chintya benar-benar ada di dalam," ucap Marcell.

Julius memarkirkan mobilnya di tempat yang sedikit jauh dari rumah itu agar tak menimbulkan kecurigaan.

Mereka pun segera turun dari mobilnya lalu berjalan menghampiri rumah itu!

"Lampu depannya mati, apa mungkin rumah ini ada penghuninya?" ucap Julius.

"Kakak gak yakin. Coba kamu ke sebelah sana dan kakak akan mencari jalan masuk lewat sini."

"Oke kak. Hati-hati kak."

"Iya, kamu juga."

Ditengah kegelapan, Marcell dan Julius mencari jalan masuk ke dalam rumah itu untuk mencari Chintya!

Setelah berusaha mencari jalan masuk akhirnya Marcell menemukan sebuah jendela yang kebetulan tidak dikunci, dia pun langsung masuk ke dalam rumah itu dengan mengendap-endap.

Di sisi lain, Julius belum menemukan jalan masuk hingga sampai saat ini dirinya masih berada di luar rumah itu.

Didalam rumah.

Marcell memeriksa satu-persatu ruangan yang ada di dalam sana namun tak menemukan Chintya ataupun orang lain yang menghuni rumah itu.

"Rumah ini kosong, sepertinya dia sudah membohongi ayahnya Chintya," ucap Marcell didalam hatinya.

Marcell langsung keluar lagi dari rumah itu karena tak mendapati apa yang dia cari!

"Dimana kamu Chintya? Aku gak rela jika kamu gak kembali sama aku."

"Kakak udah dari dalam?"

"Rumah ini kosong. Chintya gak ada di dalam dan gak ada orang yang menghuni rumah ini."

"Sepertinya ada yang sedang mempermainkan kita."

*******

"Pergi-pergi kamu Vin, jangan dekati aku!" teriak Chintya.

"Aku hanya ingin memandang calon istriku dari dekat. Kenapa kamu ketakutan seperti ini sayang? Tenang saja aku tidak akan menyakiti kamu justru setelah kita menikah besok, aku akan memberimu kenikmatan yang tidak pernah kamu temukan sebelumnya," ucap Kevin.

"Kamu benar-benar gila Vin, aku sudah menikah!"

"Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menjadi milikku."

Kevin terus menatap Chintya yang belum berhenti menangis itu.

"Sayang jangan nangis terus. Oke, aku pergi asalkan kamu istirahat ya. Aku keluar nih!" Kevin berjalan mundur untuk sampai pada pintu kamar itu.

Rasanya sedetikpun Kevin tak ingin berhenti mengawasi Chintya meski dirinya tahu Chintya tidak akan bisa kabur dari rumahnya itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

kasian cintya itu bukan cinta namanya ujang kevin tp obsesi ..yg akan menghancur kn mu nanti semoga cintya ketemu seblm kevin menjamah nya...

2023-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!