Mencintai Suami Selingan
Kedatangan Azam ke rumah orang tua Najwa membuat kaget abah dan uminya Najwa. Pasalnya Azam sudah mentalak tiga putrinya karena lama tidak mengandung anaknya sejak lima tahun pernikahan mereka. Azam adalah anak satu-satunya di keluarganya yang termasuk orang kaya.
Jadi wajar jika dalam pernikahannya dengan Najwa menginginkan adanya keturunan. Dan Najwa belum bisa di karunia anak selama menikah dengan Azam. Hingga kedua orang tua Azam meminta anaknya menceraikan Najwa.
Mau tidak mau akhirnya Azam menceraikan Najwa dengan menjatuhkan talak tiga langsung, tapi enam bulan kemudian Azam datang lagi. Dia meminta kepada abah dan umi Najwa, kalau dia ingin kembali lagi dengan Najwa.
"Bah, tolong aku. Izinkan aku menikahi kembali Najwa, aku masih mencintainya Bah." kata Azam pada abahnya Nahwa.
"Ayah bukannya tidak mengizinkan kamu rujuk kembali sama Najwa. Tapi kamu kan sudah menjatuhkan talak tiga, kalau dulu kamu menjatuhkan talak satu. Kemungkinan tidak sesulit ini kembali pada Najwa. Kamu bisa membujuk Najwa saja, lalu di bantu abah dan umi. Tapi kamu langsung menjatuhkan talak tiga, itu tidak bisa Azam." kata abah Najwa.
Najwa yang berada di ruang tengah dengan uminya hanya mendengarkan percakapan Azam dengan abahnya. Dia hanya bisa diam, meski dia masih ada sedikit cinta pada Azam. Tapi kenyataannya, mereka tidak bisa kembali rujuk. Umi Najwa melihat anaknya diam saja jadi ikut diam, dia juga bingung kenapa dulu Azam langsung memberi talak tiga pada Najwa.
"Tapi kan aku masih mencintai Najwa bah, dia cinta pertamaku dan akan jadi cinta terakhir bah. Aku berjanji akan menjaga Najwa dari apa pun." kata Azam lagi.
"Abah bukannya tidak percaya, tapi kalau kalian cerai talak tiga. Ya sudah, tunggu ada laki-laki yang menikahi Najwa lalu mereka bercerai. Kamu bisa menikahi Najwa lagi, tapi kan pernikahan itu tidak bisa di buat main-main Azam." kata abah lagi.
"Tapi aku masih mencintai Najwa, bah. Tolong aku, aku ingin bidup dengan Najwa lagi." kata Azam memohon pada mantan mertuanya itu.
Abah Najwa diam, dia bingung harus bagaimana. Sebenarnya ada cara agar Najwa bisa kembali dengan Azam, tapi dia memang harus menikah duli dengan laki-laki yang mau hanya di jadikan selingan saja. Tapi, itu rasanya tidak etis. Masa sudah menikah harus bercerai lagi. Itu yang membuat bingung abah Najwa itu.
"Bah, tolong aku bah. Bagaimana caranya aku bisa kembali dengan Najwa lagi." kata Azam memohon pada abahnya Najwa.
Abah Najwa menghela nafas panjang, dia bingung juga dengan permintaan mantan menantunya itu. Di samping dia kesal dan juga mengingat bagaimana tetangga-tetangga sekitar membicarakan Najwa yang di ceraikan oleh Azam karena tidak kunjung hamil juga. Dan sekarang Azam meminta lagi Najwa dan memohonnya.
Azam tahu abah Najwa itu gampang luluh, makanya dia mencoba untuk memohon pada mantan mertuanya itu. Agar keinginannya terpenuhi.
"Azam, setiap keinginan itu tidak harus di penuhi atau di turuti. Bisa saja abah menerimanya, tapi bagi Najwa kan belum tentu. Dia seorang janda, dia bebas menentukan jodoh selanjutnya. Abah hanya merestuinya saja. Ada baiknya kamu bicara dulu dengan Najwa, apakah dia mau kembali sama kamu atau tidak. Kalau Najwa mau, abah akan cari cara agar kalian bisa bersama lagi." kata abah Najwa.
"Tapi, meski pun Najwa yang bebas menentukan jodohnya sendiri. Bukankah abah bisa memberikan pengertian padanya. Kalau aku mau kembali hidup dengannya dan memperbaiki semuanya. Sekarang mama dan papaku sudah tiada, jadi aku bebas menikah dengan siapa saja. Lagi pula aku masih mencintai Najwa bah. Dan kurasa Najwa juga, apa abah tega memisahkan cinta kami itu?" kata Azam pada abah Najwa.
Abah diam saja, meski Najwa tidak mengatakan padanya. Tapi dia tahu dari istrinya kalau Najwa masih ada cinta untuk Azam. Tapi masalahnya dia sudah di talak tiga waktu perceraian itu, bahkan sudah sampai ke pengadilan agama.
"Abah panggilkan Najwa saja ya, kalian bisa diskusi dan membicarakan baik dan buruknya itu. Jika ada kesepakatan antara kalian untuk menikah lagi, nanti abah akan cari cara agar kalian menikah lagi. Tapi itu butuh waktu." kata abah.
"Iya bah. Panggilkan saja Najwa kemari." kata Azam lagi.
Yang penting dia kembali dengan Najwa, dia akan membujuk Najwa dengan gigih agar Najwa mau menikah lagi dengannya. Abah pun bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam ruangan tengah. Di mana Najwa dan istrinya duduk di sana sambil menunggunya.
"Yah, bagaimana? Apakah benar Azam mau meminta Najwa lagi?" tanya umi Dila, istrinya.
Najwa menatap abahnya saja, sama hal dengan uminya dia juga menunggu jawaban dari abahnya mengenai pembicaraannya dengan Azam. Abah menatap anaknya itu, lalu menghela nafas panjang.
"Najwa, kamu bicara dulu saja dengan Azam. Sebaiknya diskusikan rencananya untuk kembali. Kamu pikirkan juga baiknya bagaimana." kata abah Ubaidillah abah Najwa itu.
Najwa masih diam, dia ragu bicara dengan mantan suaminya itu. Apakah dia mau kembali dengan Azam, meski masih ada rasa cinta di hatinya. Dulu dia mencoba melupakan perceraian yang menyakitkan itu, berbagai gunjingan tetangga karena Azam menceraikannya dengan alasan belum juga di karunia keturunan.
Dia takut nanti tetangga akan menggunjingkan lagi karena kembali lagi pada Azam. Atau akan lain lagi gunjingannya jika dia menolaknya, meski dia tidak mau ambil pusing dengan gunjingan tetangga. Tapi tetap saja jika sering mendengarnya akan menambah rasa malu dan tidak enak hati.
"Najwa, kamu bicara dulu sama Azam. Diskusikan keinginannya itu, karena abah tidak bisa memaksamu lagi." kata abah Najwa itu.
"Sekarang bah?" tanya Najwa.
"Azam menunggumu di depan. Dia ingin bicara denganmu, abah sudah bilang tidak bisa membujuk kamu untuk mau kembali sama Azam. Bukan hak abah untuk memaksa kamu menikah lagi, tapi kamu yang menentukan apakah akan kembali pada mantan suamimu atau tidak. Jika kamu mau kembali, abah akan pikirkan jalannya nanti bagaimana." kata abah Ubaidillah itu pada anaknya.
Najwa kembali diam, dia menghela nafas panjang. Umi Dila pun memegang pundaknya, menatap wajah putrinya lalu mengangguk pelan.
"Tergantung kamu Najwa, kamu bicara dengan Azam dulu. Bila kamu ragu kamu bisa pikirkan dulu, lagi pula jika kalian menikah juga kan harus di pikirkan bagaimana baiknya." kata umi Dila.
"Iya mi." jawab Najwa.
"Cepatlah ke depan, bicara sama Azam. Dia sudah lama menunggu." kata abahnya.
Najwa bangkit dari duduknya dan melangkah menuju ruang tamu. Di mana Azam sedang menunggunya. Pikiran Najwa bingung, namun benar apa yang di katakan oleh abahnya. Sebaiknya di bicarakan lebih dulu dengan Azam, kenapa dia mau kembali lagi setelah menceraikannya dengan talak tiga langsung.
Azam melihat Najwa berdiri di pintu ruang tengah, dia tersenyum pada Najwa. Najwa pun melangkah duduk di kursi yang agak jauh dari Azam. Azam maklum dengan sikap Najwa yang menjaga jarak dengannya.
"Apa kabar dek. Kamu sehat?" tanya Azam berbasa basi.
"Baik mas, Alhamdulillah." jawab Najwa.
Mereka diam lagi, ada kecanggungan setelah lama mereka tidak bertemu lagi. Najwa merasa getar di hatinya ketika bertemu dengan Azam lagi rasanya sudah berbeda. Meski dia masih punya rasa pada Azam, mantan suaminya itu.
_
_
********************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
komen dulu biar ga ilang judulnya
2024-01-17
0
TePe
aku ga mudeng soal talak, baca dulu aja,sapa tau ntar mudeng ☺
2023-06-05
0
Aisyah Rizky
hdr. masih nyimak ceritanya
2023-06-04
0