04. Mimpi

Najwa gelisah, dua hari lagi waktunya selesai dalam menjalani sholat istikharah dalam mencari petunjuk mengenai permintaan Azam. Belum ada tanda apa pun, seperti keyakinan hati atau sebuah mimpi sebagai isyarat. Dan malam ini, Najwa pun kembali melaksanakan sholat istikharah kembali untuk yang terakhir kalinya.

Dia berharap ada petunjuk keyakina hati setelah melaksanakan sholat istikharah itu. Jika masih belum ada pentunjuk apa pun, maka semuanya akan dia serahkan pada abahnya.

"Ya Allah, semoga Engkau memberiku petunjuk untuk terakhir kalinya." gumam Najwa.

Lama Najwa melakukan sholat dan zikir, dia pun iseng membuka Al-qur'an tanpa sengaja. Dia menghitung jumlah huruf kho dan syiin dalam satu bukaan itu. Huruf kho menandai jika apa yang akan dia lakukan kembali dengan Azam adalah baik. Dan huruf syiin menandakan buruk jika dia lakukan keinginan Azam itu.

Dia hitung semua jumlah huruf tersebut, mana yang lebih banyak di antara dua huruf hijaiyah itu. Menurut guru mengajinya, itu bisa di lakukan untuk istikharah. Tapi belum tentu akurat hasilnya.

Sampai tiga kali membuka Al-qur'an hasipnya memang huruf syiin yang lebih banyak. Najwa mendesah panjang, ada kekecewaan di hatinya. Ternyata hasilnya kurang baik.

"Apa ini petunjuknya?" ucap Najwa pelan.

"Tapi, seperti ini kurang akurat hasilnya di banding dengan sholat istikharah." ucap Najwa lagi.

Najwa pun menguap, dia menutup Al-qur'annya lalu membaringkan sejenak untuk menawar rasa kantuknya yang menyerangnya. Najwa tertidur di atas sajadahnya dengan meringkuk.

Dalam alam bawah sadarnya, Najwa bertemu dengan Azam. Kenangan bersama Azam dulu sewaktu masih jadi suami istri melintas begitu saja di dalam mimpi Najwa. Dia merasa senang karena bisa kembali dengan Azam. Hari-hari berlalu, hingga suatu hari Azam membawa seorang laki-laki yang pernah Najwa temui ketika masih jadi istri Azam.

"Siapa dia mas?" tanya Najwa dalam mimpi tersebut.

Azam hanya tersenyum, dia membawa laki-laki itu untuk menyalami Najwa. Najwa diam saja, dia melihat laki-laki itu. Wajahnya teduh dan kalem, sedangkan Azam pun diam ketika Najwa tidak menerima salaman tangan laki-laki itu.

Kemudian Azam pun pergi, menatap Najwa dengan kesal. Tapi dia pergi meninggalkan Najwa dan laki-laki yang dia bawa.

"Mas Azam, jangan pergi!" teriak Najwa dalam tidurnya.

"Mas Azam!"

Brak!

Pintu kamar Najwa terbuka, terlihat umi Dila menatap anaknya yang tertidur di atas sajadah. Umi Dila pun mendekat dan membangunkan Najwa yang masih terperangkap dalam mimpinya itu.

"Najwa! Bangun nak." kata umi Dila menggoyangkan lengan Najwa.

"Najwa!"

"Aaah!"

Najwa membuka matanya, dia terkejut dan menatap umi Dila. Lalu bangkit dari tidurnya kemudian beristighfar.

"Astaghfirullahal adziim." ucap Najwa pelan sambil mengusap wajahnya.

"Kamu kenapa Najwa?" tanya umi Dila cemas.

"Ngga apa-apa umi. Mungkin aku ketiduran jadi mimpi tidak enak." jawab Najwa.

"Mimpi tidak enak bagaimana?" tanya umi Dila lagi.

"Entahlah umi, aku tidak mengerti. Mungkin karena tidur setelah sholat dan menjelang subuh, jadinya mimpi tidak enak." kata Najwa belum berani menceritakan tentang mimpinya itu.

"Kamu itu ada-ada saja. Ayo bangun lagi, kamu ambil air wudhu lagi dan lanjut sholat subuh. Umi juga mau ke kamar mandi, tapi dengar kamu berteriak. Jadi umi masuk ke kamarmu." kata umi Dila lagi.

Najwa tersenyum tipis, dia kemudian mengangguk. Lalu melepas mukenahnya dan segera bangkit untuk mengambil air wudhu lagi. Melanjutkan sholat isya dan lanjut berkutat di dapur seperti biasanya.

_

Satu minggu sudah Najwa melakukan sholat istikharah. Dia berkesimpulan kalau mimpi kemarin malam adalah petunjuk untuknya. Namun dia bingung dengan mimpi itu, jika mimpi itu adalah petunjuk. Kenapa Azam pergi meninggalkannya dengan laki-laki yanf dia sendiri tidak mengenalnya.

Dari pagi Najwa melamun saja, memikirkan mimpi itu. Hingga umi Dila jadi heran dengan sikap anaknya itu karena sejak pagi kebanyakan melamun.

"Najwa, kenapa kamu melamun terus? Dari pagi umi lihat kamu terus melamun, ada apa?" tanya umi Dila.

"Aku mimpi umi." jawab Najwa.

"Mimpi apa?" tanya umi Dila.

"Entahlah, aku bingung tentang mimpi itu." kata Najwa lagi.

"Lho, kok bingung? Coba ceritakan tentang mimpi itu, siapa tahu umi bisa mengerti dari mimpi kamu."

"Memang umi bisa mengartikan arti mimpi?"

"Ya, siapa tahu sebagai petunjuk selama kamu istikharah itu. Kamu belum yakin kan dengan semuanya?" tanya umi Dila.

"Yakin bagaimana umi?"

"Ya, sekarang umi tanya. Kamu sudah mendapat petunjuk dengan keyakinan kalau Azam itu baik untuk kembali sama kamu? Atau dalam mimpi itu, dia sangat baik menjadi suamimu lagi? Umi menanyakan mimpinya seperti apa?" tanya umi Dila lagi.

Najwa diam, dia menatap uminya lalu menghela nafas panjang. Bingung dengan mimpinya itu, apakah benar itu petunjuj atau sekedar bunga tidur saja. Tapi dia belum pernah mimpi aneh seperti itu, jika dia pernah memimpikan Azam karena kenangan masa lalu ketika bersama masuk ke dalam mimpinya. Tapi mimpi itu justru mengusik hatinya sejak bangun tidur pagi tadi.

"Najwa?"

"Mimpinya aneh umi. Mas Azam datang padaku, dia tersenyum. Lalu dia membawa seorang laki-laki, di perkenalkan padaku. Dia menyuruhku menyalaminya, tapi aku diam saja umi. Kemudian mas Azam itu pergi entah kemana. Makanya aku berteriak memanggil mas Azam waktu bangun itu, karena mas Azam tiba-tiba saja pergi dan meninggalkan laki-laki yang dia bawa bersamaku. Kan aneh umi, itu mimpinya." kata Najwa menjelaskan tentang mimpinya.

Umi Dila diam, dia menatap wajah anaknya. Dia tidak tahu arti mimpi itu, tapi sepertinya itu sebuah petunjuk.

"Coba umi tanya deh sama abah, barangkali abah mengerti tentang mimpi kamu itu." kata umi Dila.

"Tapi aku bingung dengan mimpi itu umi." kata Najwa.

"Bingung kenapa?"

"Laki-laki itu justru membawaku pergi."

Umi Dila diam, dia lagi-lagi mencerna ucapan Najwa, lalu dia menenangkan anaknya yang sepertinya Najwa sedang gelisah dengan mimpinya.

"Kamu tahu laki-laki itu dalam mimpi kamu?" tanya umi Dila.

"Aku ngga tahu siapa laki-laki itu, bahkan mas Azam tidak kembali lagi setelah laki-laki itu membawaku pergi." kata Najwa lagi.

"Ya sudah, kita tanya abah aja. Abah mungkin bisa menjawab semua kebingunganmu. Tapi, apa kamu sudah selesai istikharahnya?"

"Sudah, pas tadi malam itu terakhir. Dan setelah selesai sholat aku tidur, lalu mimpi itu." jawab Najwa.

Umi Dila tersenyum, dia bangkit dari duduknya. Di ikuti oleh Najwa, mereka menuju ruang tamu. Di mana abah sedang membaca buku-buku tentang keagamaan. Umi Dila duduk di depan abah, dan Najwa duduk di sebelah uminya. Abah pun melirik keduanya, melepas kacamata bacanya dan menutup bukunya. Dia letakkan buku di meja lalu mengambil air tehnya kemudian meminumnya.

"Ada apa kalian datang sama abah?" tanya abah.

"Ini bah, Najwa mau cerita tentang mimpi semalam." jawab umi Dila istrinya.

"Mimpi semalam?"

"Iya bah, Najwa mimpi tentang Azam. Tapi kata Najwa itu aneh." jawab umi Dila lagi.

"Kamu sudah selesai istikharahnya Najwa?" tanya Abah.

"Sudah bah, semalam selesainya." jawab Najwa.

"Coba ceritakan mimpi kamu semalam." pinta abah.

Lalu Najwa menceritakan tentang mimpi itu, dia awalnya biasa saja. Tapi kemudian menjadi khawatir akan tebakan mimpinya dari abahnya. Karena memang abah bisa mengartikan tentang sebuah mimpi. Najwa menceritakan sesuai yang di ceritakan oleh umi Dila.

"Begitu bah mimpinya." kata Najwa mengakhiri cerita tentang mimpinya.

Abah nampak berkerut, dia memikirkan apa yang di ceritakan oleh Najwa tentang mimpinya. Najwa menunggu dengan gelisah apa tebakan mimpinya oleh abahnya.

"Gimana bah? Abah tahu arti mimpi itu?" tanya umi Dila.

"Emm, abah belum paham sih umi. Tapu sepertinya itu sebuah petunjuk." kata abah.

"Petunjuk?!" tanya umi dan Najwa berbarengan.

"Ya, bisa di bilang begitu."

"Lalu, apa artinya bah?" tanya Najwa tidak sabar mendengar penjelasan tentang mimpinya.

"Abah tidak bisa menjelaskannya sekarang, abah mau lihat apakah Azam itu benar-benar akan datang dan meminta kembali kamu menjadi istrinya. Kalau itu benar, jadi ada kejadian yang memang nantinya akan sulit untuk di terima." kata abah lagi.

"Maksudnya apa bah?"

"Sudahlah, kita percaya saja saka takdir Allah. Jangan percaya dengan mimpi itu, kita tidak tahu akan seperti apa nanti jodoh Najwa itu." kata abah lagi.

"Ish! Abah bikin penasaran saja, sejak tadi Najwa itu melamun memikirkan mimpinya itu. Abah malah tidak bisa mengartikan mimpi itu." kata umi Dila kesal pada suaminya.

"Umi ini gimana sih, kan memang semuanya harus di pasrahkan pada Allah. Tidak percaya begitu saja tentang mimpi itu. Jodoh, maut dan rejeki itu Allah yang atur. Manusia hanya menjalankan takdirnya. Jangan menebak-nebak sesuaty yang tidak pasti. Najwa sudah berusaha, jadi tunggu saja takdir apa yang akan di terima Najwa." kata abah menjelaskan pada anak dan istrinya itu.

Najwa dan umi Dila diam, memang yang di katakan abah itu benar. Tapi bagi Najwa, mimpi itu sangat aneh. Namun kemudian Najwa diam saja, dia berusaha menghilangkan mimpi itu dari ingatannya. Dia kembali memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya jika Azam datang lagi ke rumah dan memintanya lagi.

_

_

*******************

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

tidak semua mimpi bunga tidur ...

2023-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 01. Permintaan Azam
2 02. Najwa Bimbang
3 03. Istikharah
4 04. Mimpi
5 05. Azam Kembali Meminta
6 06. Membicarakan Calon Suami Najwa
7 07. Arsyil Arkana Daud
8 08. Nasib Arsyil
9 09. Keputusan Arsyil
10 10. Restu Ayahnya
11 11. Keraguan Azam
12 12. Ta'aruf
13 13. Rencana Pernikahan
14 14. Kostan Arsyil
15 15. Permikahan Azam
16 16. Kehidupan Baru
17 17. Belanja
18 18. Kunjungan Abah Dan Umi
19 19. Jemuran
20 20. Karena Petir
21 21. Kehujanan
22 22. Arsyil Sakit
23 23. Skin To Skin
24 24. Menyerahkan Diri
25 25. Kekhawatiran Azam
26 26. Azam Bingung
27 27. Bicara Dengan Mala
28 27. Menagih Janji
29 29. Kegelisahan Arsyil
30 30. Sikap Najwa
31 31. Tamu Tak Terduga
32 32. Teman Baru Kenal
33 33. Ayah Berpulang
34 34. Azam Menagih Lagi
35 35. Dua Hati Yang Pilu
36 36. Memulangkan Najwa
37 37. Talak Satu
38 38. Kesedihan Arsyil
39 39. Kunjungan Azam
40 40. Perdebatan Kecil
41 41. Gagal Menemui Najwa
42 42. Gagal Bertemu Lagi
43 43. Makan Siang Di Luar
44 44. Kejujuran Najwa
45 45. Kejujuran Najwa 2
46 46. Keputusan Najwa
47 47. Ternyata Zonk
48 48. Adek Rindu Bang ...
49 49. Pingsan
50 50. Rujuk Kembali
51 51. Bersikap Manja
52 52. Kejutan Untuk Abah Dan Umi
53 53. Rencana Abah
54 54. Resepsi
55 55. Pindahan
56 56. Hati Mala
57 57. Kemesraan Dua Sejoli
58 58. Di Pinggir Jalan
59 59. Kekesalan Umi Dila
60 60. Musibah Kebakaran
61 61. Sabar Dan Ikhlas
62 62. Dalangnya
63 63. Di Kantor Azam
64 64. Kekesalan Najwa
65 65. Rencana Arsyil
66 66. Mala Melahirkan
67 67. Azam Terkejut
68 68. Ganti Rugi
69 69. Kontraksi
70 70. Makna Alief
71 71. Di Ajak Pulang
72 72. Mala Menginap
73 73. Jatuh Cinta Lagi
74 74. Ikatan Batin
75 75. Abang Dan Suami
76 76. Empat Puluh Hari
77 77. Maya Meminta Maaf
78 78. CLBK
79 79. Niat Yang Sama
80 80. Bertemu Di Mall
81 81. Teman Ridho
82 82. Cemburu?
83 83. Mala Bingung
84 84. Bekal Makan Siang
85 85. Positif
86 86. Bahagia Selamanya ( Tamat )
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Permintaan Azam
2
02. Najwa Bimbang
3
03. Istikharah
4
04. Mimpi
5
05. Azam Kembali Meminta
6
06. Membicarakan Calon Suami Najwa
7
07. Arsyil Arkana Daud
8
08. Nasib Arsyil
9
09. Keputusan Arsyil
10
10. Restu Ayahnya
11
11. Keraguan Azam
12
12. Ta'aruf
13
13. Rencana Pernikahan
14
14. Kostan Arsyil
15
15. Permikahan Azam
16
16. Kehidupan Baru
17
17. Belanja
18
18. Kunjungan Abah Dan Umi
19
19. Jemuran
20
20. Karena Petir
21
21. Kehujanan
22
22. Arsyil Sakit
23
23. Skin To Skin
24
24. Menyerahkan Diri
25
25. Kekhawatiran Azam
26
26. Azam Bingung
27
27. Bicara Dengan Mala
28
27. Menagih Janji
29
29. Kegelisahan Arsyil
30
30. Sikap Najwa
31
31. Tamu Tak Terduga
32
32. Teman Baru Kenal
33
33. Ayah Berpulang
34
34. Azam Menagih Lagi
35
35. Dua Hati Yang Pilu
36
36. Memulangkan Najwa
37
37. Talak Satu
38
38. Kesedihan Arsyil
39
39. Kunjungan Azam
40
40. Perdebatan Kecil
41
41. Gagal Menemui Najwa
42
42. Gagal Bertemu Lagi
43
43. Makan Siang Di Luar
44
44. Kejujuran Najwa
45
45. Kejujuran Najwa 2
46
46. Keputusan Najwa
47
47. Ternyata Zonk
48
48. Adek Rindu Bang ...
49
49. Pingsan
50
50. Rujuk Kembali
51
51. Bersikap Manja
52
52. Kejutan Untuk Abah Dan Umi
53
53. Rencana Abah
54
54. Resepsi
55
55. Pindahan
56
56. Hati Mala
57
57. Kemesraan Dua Sejoli
58
58. Di Pinggir Jalan
59
59. Kekesalan Umi Dila
60
60. Musibah Kebakaran
61
61. Sabar Dan Ikhlas
62
62. Dalangnya
63
63. Di Kantor Azam
64
64. Kekesalan Najwa
65
65. Rencana Arsyil
66
66. Mala Melahirkan
67
67. Azam Terkejut
68
68. Ganti Rugi
69
69. Kontraksi
70
70. Makna Alief
71
71. Di Ajak Pulang
72
72. Mala Menginap
73
73. Jatuh Cinta Lagi
74
74. Ikatan Batin
75
75. Abang Dan Suami
76
76. Empat Puluh Hari
77
77. Maya Meminta Maaf
78
78. CLBK
79
79. Niat Yang Sama
80
80. Bertemu Di Mall
81
81. Teman Ridho
82
82. Cemburu?
83
83. Mala Bingung
84
84. Bekal Makan Siang
85
85. Positif
86
86. Bahagia Selamanya ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!