05. Azam Kembali Meminta

Abah hanya diam saja, berpikir tentang mimpi Najwa itu. Umi Dila dan Najwa menunggu tanggapan tentang mimpi itu dari mulutnya.

"Bagaimana bah? Apa ada artinya mimpi itu?" tanya umi Dila.

"Abah pikirkan dulu, tapi menurut abah Najwa jangan memikirkan tentang mimpi itu. Takutnya itu datang dari syetam saja, jadinya membuat bimbang kamu Najwa." kata abahnya.

"Iya bah, tapi. Selama seminggu ini, aku juga istikharah dengan membuka Al-qur'an kok. Dan hasilnya juga tipis, tapi bagus dapatnya." kata Najwa.

"Kamu juga membuka Al-qur'an secara acak?"

"Ya, dan dapatnya bagus sih bah." jawab Najwa.

"Ya sudah, kamu sudah melakukan usaha dengan istikharah seperti itu. Tinggal berdoa saja yang terbaik untukmu seperti apa. Pasti Allah akan memberikan takdir yang baik untukmu. Kamu orang baik, nak. Jadi, jangan khawatir akan sesuatu yang buruk tentang usahamu itu. Jika itu terjadi, namanya ujian. Dan kamu harus bisa melewatinya." kata abahnya.

"Iya bah, aku sudah ikhlas kok apa yang akan di terima nanti. Apa pun itu, aku ikhlas." kata Najwa.

"Bagus itu, abah dan umi cuma bisa mendoakanmu. Biar kamu di berikan takdir yang baik dan kamu bisa melewati ujian kelak." kata abahnya lagi.

"Iya Najwa, umi juga selalu mendoakan kebaikan untukmu." ucap umi Dila menimpali.

Najwa tersenyum, dia tahu kedua orang tuanya sangat menyayanginya dan selalu mendoakan terbaik untuknya. Tinggal bagaimana dia menyikapi takdir yang akan di terimanya nanti.

_

Dua hari setelah janjinya itu, Azam pun datang lagi. Dia meminta kembali pada mantan mertuanya, meminta Najwa untuk jadi istrinya lagi. Meski agak sulit dan melalui tahapan panjang, tapi dia rela menunggunya.

"Assalamu alaikum." ucap Azam di depan pintu rumah Najwa.

"Wa alaikum salam." jawab umi Dila yang kebetulan ada di rumah.

Umi Dila membuka pintunya dan terlihat Azam tersenyum dan membungkuk hormat padanya. Azam menyalami tangan umi Dila, dan umi Dila tersenyum.

"Eh, nak Azam kesini lagi." kata umi Dila basa basi.

"Iya umi, kan saya sudah janji akan kesini lagi." kata Azam.

"Oh ya ya. Heheh." kata umi Dila tertawa kecil.

"Kok sepi umi? Najwa sama abah kemana?" tanya Azam ketika dia masuk dak duduk di kursi tamu.

"Najwa sedang ke yayasan, dia sekarang mulai mengajar lagi. Dan abah ada urusan di kantor kecamatan." jawab umi Dila.

"Ooh, apa saya boleh menunggu umi?" tanya Azam.

"Ya, boleh saja. Masuk saja nak Azam, mungkin sebentar lagi Najwa juga pulang kok." kata umi Dila lagi.

"Terima kasih umi." kata Azam.

Dia duduk dengan gelisah. Menunggu Najwa pulang dari mengajar, sedangkan umi Dila masuk untuk membuatkan minuman dan juga cemilan. Setelah selesai, umi Dila membawanya ke depan. Menyuguhkan pada Azam.

"Di minum dulu nak Azam, barangkali haus." kata umi Dila.

"Iya umi, terima kasih." kata Azam.

Dia mengambil cangkir berisi air teh hangat, kemudian mengambil keripik untuk cemilan menghilangkan rasa gelisahnya.

Tak lama, abah datang. Azam berdiri lalu menghampiri dan menyalami mantan mertuanya itu. Abah tersenyum, dia masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Azam duduk lagi, selang beberapa menit Najwa pun datang. Azam menoleh ke arah Najwa, begitu juga sebaliknya.

"Dek, sudah pulang?" tanya Azam.

Najwa hanya tersenyum, dia mengangguk kemudian masuk ke dalam kamarnya. Inilah yang membuat Najwa bingung sejak mimpi itu datang. Entah kenapa dia jadi bingung dengan permintaan Azam dua minggu lalu. Najwa pun duduk di sisi ranjangnya, menunduk kemudian menghela nafas panjang.

"Najwa, kamu di dalam?" tanya umi Dila di depan kamar Najwa.

"Iya umi." jawab Najwa.

Umi Dila pun masuk ke dalam kamar Najwa, dia melihat anaknya sedang duduk di sisi ranjangnya. Umi menghampiri Najwa yang terlihat sedang bingung itu.

"Ada apa lagi Najwa? Kamu kok sepertinya bingung banget." kata umi Dila.

"Ngga tahulah umi. Apa aku harus menerima permintan mas Azam itu?" kata Najwa.

"Kan kamu sudah melakukan sholat istikharah selama tujuh hari itu. Jawabannya juga sudah bagus kan?" kata umi Dila.

"Tapi, tetap saja aku masih ragu umi." kata Najwa lagi.

"Najwa, terkadang keraguan itu datangnya dari syetan lho. Abah juga bilang kan, jika Azam memintamu kembali. Tapi belum tentu itu langsung kembali bersama, harus ada prosesnya lebih dulu. Itu kalau Azam mau menerima syaratnya dan harus menyetujuinya juga. Kalau tidak, ya tetap saja kalian belum tentu jodoh sekarang." kata umi Dila.

"Iya umi. Aku tahu, hanya apakah mas Azam mau dengan syarat-syaratnya nanti." kata Najwa.

"Ya harus mau, Najwa. Kalau tidak mau, ya sana cari istri lain. Lagi pula, dia juga harus menikah lagi kan. Ngga bisa kamu yang menikah saja, dia juga harus menikah lagi." kata umi Dila lagi.

Ini yang memang berat bagi Najwa, Azam menikah lagi dan dirinya juga. Apakah akan rela nanti istrinya di nikahi hanya untuk di cerai dan menikah lagi dengannya. Sama dengan dirinya, menikah dengan laki-laki lain. Tapi harus bercerai juga, apa itu bagus?

Dalam ketentuan islam memang di perbolehkan, tetap bisa juga dengan syarat dan orang itu di bayar dengan kesepakatan bersama. Hanya menikah dan berhubungan satu kali kemudian di cerai.

Dalam pikiran Najwa, hal itu memang sangat bertentangan dengan nurani. Itu jika kedua pasangan ingin rujuk dengan paksa, seperti itu jalannnya.

"Ayo kita keluar, nak Azam sudah menunggu sejak tadi. Abah juga sudah pulang dari tadi." kata uminya.

"Iya umi. Aku ganti baju dulu, tidak enak kalau pakai baju mengajar terus mengobrol lama. Lagi pula bajunya sudah bau keringat, asem. Heheh." kata Najwa tertawa kecil.

"Ya sudah, umi ke depan dulu. Temani abah dan nak Azam di depan. Jangan lama-lama ganti bajunya." kata umi Dila.

"Iya umi."

Umi Dila pun keluar dari kamar Najwa. Najwa menarik nafas panjang, dia bingung juga harus bagaimana. Meski abahnya mengatakan serahkan saja semuanya padanya, tapi tetap saja dia bingung harus mengatakan apa.

Najwa pun segera mengganti bajunya dengan baju santai. Waktu sudah sore dan seharusnya dia tadi sepulang dari mengajar itu mandi lebih dulu, tapi karena sedang di tunggu di ruanf tamu oleh Azam dan kedua orang tuanya untuk membicarakan masalah keinginan Azam itu.

Setelah selesai, Najwa keluar dengan baju daster panjang dengan kerudung instan berwarna dusty pink menyesuaikan bajunya. Dia melangkah menuju ruang tamu, menemui Azam dan kedua orang tuanya. Tersenyum pada mantan suaminya itu kemudian duduk di sebelah uminya.

"Kok lama banget keluarnya, Najwa." kata abahnya.

"Ganti baju dulu bah, lengket pakai baju yang tadi." jawab Najwa.

Semuanya diam, Azam menatap Najwa yang terlihat cantik di matanya sore ini. Meski Najwa belum mandi, tapi memang Najwa terlihat manis dengan baju berwarna pink tersebut.

"Jadi, bagaimana dengan permintaanku bah?"

_

_

*******************

Terpopuler

Comments

Tanti Umiyati

Tanti Umiyati

yg harus dg orang lain itu ceweknya autor, bukan cowoknya. coba baca2 lagi buku2 islam terkait perkawinan

2025-02-07

0

Mbah Edhok

Mbah Edhok

jangan mau Wa...

2023-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 01. Permintaan Azam
2 02. Najwa Bimbang
3 03. Istikharah
4 04. Mimpi
5 05. Azam Kembali Meminta
6 06. Membicarakan Calon Suami Najwa
7 07. Arsyil Arkana Daud
8 08. Nasib Arsyil
9 09. Keputusan Arsyil
10 10. Restu Ayahnya
11 11. Keraguan Azam
12 12. Ta'aruf
13 13. Rencana Pernikahan
14 14. Kostan Arsyil
15 15. Permikahan Azam
16 16. Kehidupan Baru
17 17. Belanja
18 18. Kunjungan Abah Dan Umi
19 19. Jemuran
20 20. Karena Petir
21 21. Kehujanan
22 22. Arsyil Sakit
23 23. Skin To Skin
24 24. Menyerahkan Diri
25 25. Kekhawatiran Azam
26 26. Azam Bingung
27 27. Bicara Dengan Mala
28 27. Menagih Janji
29 29. Kegelisahan Arsyil
30 30. Sikap Najwa
31 31. Tamu Tak Terduga
32 32. Teman Baru Kenal
33 33. Ayah Berpulang
34 34. Azam Menagih Lagi
35 35. Dua Hati Yang Pilu
36 36. Memulangkan Najwa
37 37. Talak Satu
38 38. Kesedihan Arsyil
39 39. Kunjungan Azam
40 40. Perdebatan Kecil
41 41. Gagal Menemui Najwa
42 42. Gagal Bertemu Lagi
43 43. Makan Siang Di Luar
44 44. Kejujuran Najwa
45 45. Kejujuran Najwa 2
46 46. Keputusan Najwa
47 47. Ternyata Zonk
48 48. Adek Rindu Bang ...
49 49. Pingsan
50 50. Rujuk Kembali
51 51. Bersikap Manja
52 52. Kejutan Untuk Abah Dan Umi
53 53. Rencana Abah
54 54. Resepsi
55 55. Pindahan
56 56. Hati Mala
57 57. Kemesraan Dua Sejoli
58 58. Di Pinggir Jalan
59 59. Kekesalan Umi Dila
60 60. Musibah Kebakaran
61 61. Sabar Dan Ikhlas
62 62. Dalangnya
63 63. Di Kantor Azam
64 64. Kekesalan Najwa
65 65. Rencana Arsyil
66 66. Mala Melahirkan
67 67. Azam Terkejut
68 68. Ganti Rugi
69 69. Kontraksi
70 70. Makna Alief
71 71. Di Ajak Pulang
72 72. Mala Menginap
73 73. Jatuh Cinta Lagi
74 74. Ikatan Batin
75 75. Abang Dan Suami
76 76. Empat Puluh Hari
77 77. Maya Meminta Maaf
78 78. CLBK
79 79. Niat Yang Sama
80 80. Bertemu Di Mall
81 81. Teman Ridho
82 82. Cemburu?
83 83. Mala Bingung
84 84. Bekal Makan Siang
85 85. Positif
86 86. Bahagia Selamanya ( Tamat )
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Permintaan Azam
2
02. Najwa Bimbang
3
03. Istikharah
4
04. Mimpi
5
05. Azam Kembali Meminta
6
06. Membicarakan Calon Suami Najwa
7
07. Arsyil Arkana Daud
8
08. Nasib Arsyil
9
09. Keputusan Arsyil
10
10. Restu Ayahnya
11
11. Keraguan Azam
12
12. Ta'aruf
13
13. Rencana Pernikahan
14
14. Kostan Arsyil
15
15. Permikahan Azam
16
16. Kehidupan Baru
17
17. Belanja
18
18. Kunjungan Abah Dan Umi
19
19. Jemuran
20
20. Karena Petir
21
21. Kehujanan
22
22. Arsyil Sakit
23
23. Skin To Skin
24
24. Menyerahkan Diri
25
25. Kekhawatiran Azam
26
26. Azam Bingung
27
27. Bicara Dengan Mala
28
27. Menagih Janji
29
29. Kegelisahan Arsyil
30
30. Sikap Najwa
31
31. Tamu Tak Terduga
32
32. Teman Baru Kenal
33
33. Ayah Berpulang
34
34. Azam Menagih Lagi
35
35. Dua Hati Yang Pilu
36
36. Memulangkan Najwa
37
37. Talak Satu
38
38. Kesedihan Arsyil
39
39. Kunjungan Azam
40
40. Perdebatan Kecil
41
41. Gagal Menemui Najwa
42
42. Gagal Bertemu Lagi
43
43. Makan Siang Di Luar
44
44. Kejujuran Najwa
45
45. Kejujuran Najwa 2
46
46. Keputusan Najwa
47
47. Ternyata Zonk
48
48. Adek Rindu Bang ...
49
49. Pingsan
50
50. Rujuk Kembali
51
51. Bersikap Manja
52
52. Kejutan Untuk Abah Dan Umi
53
53. Rencana Abah
54
54. Resepsi
55
55. Pindahan
56
56. Hati Mala
57
57. Kemesraan Dua Sejoli
58
58. Di Pinggir Jalan
59
59. Kekesalan Umi Dila
60
60. Musibah Kebakaran
61
61. Sabar Dan Ikhlas
62
62. Dalangnya
63
63. Di Kantor Azam
64
64. Kekesalan Najwa
65
65. Rencana Arsyil
66
66. Mala Melahirkan
67
67. Azam Terkejut
68
68. Ganti Rugi
69
69. Kontraksi
70
70. Makna Alief
71
71. Di Ajak Pulang
72
72. Mala Menginap
73
73. Jatuh Cinta Lagi
74
74. Ikatan Batin
75
75. Abang Dan Suami
76
76. Empat Puluh Hari
77
77. Maya Meminta Maaf
78
78. CLBK
79
79. Niat Yang Sama
80
80. Bertemu Di Mall
81
81. Teman Ridho
82
82. Cemburu?
83
83. Mala Bingung
84
84. Bekal Makan Siang
85
85. Positif
86
86. Bahagia Selamanya ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!