Mantan Sugar Baby

Mantan Sugar Baby

1. Jumpa Lagi

Sudah pukul delapan malam Nova bergegas berangkat ke bandara internasional Maroko untuk kembali ke Indonesia setelah menempuh pendidikannya di Maroko selama lima tahun.

Novaya Andara sengaja langsung melanjutkan pendidikan S2 nya di negara yang sama. Ia ingin sekali menjadi seorang dosen sesuai dengan jurusan manajemen bisnis syariah di negara itu. Nova memang ingin memperdalam ilmu agamanya yang masih minim.

Sejak duduk di bangku SD dan SMP, Nova memang bersekolah di sekolah yang berbasis Islam. Namun sayang, saat masuk SMA bisnis papa hancur terancam bangkrut dengan utang Bank setumpuk. Dua tahun pertama mereka harus menjual semua aset berharga termasuk rumah besar yang mereka tempati. Namun itu saja belum cukup untuk menutupi utang di Bank. Ibunya yang awalnya terlihat sehat dan bugar tiba-tiba kena serangan jantung dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit

Karena takut ayahnya masuk penjara dan ibunya meninggal, Nova memberanikan diri untuk mendaftarkan dirinya menjadi calon Sugar baby. Itupun ia diberitahu sahabatnya Marissa yang biasa di sapa Icha.

Karena pesawatnya harus transit di negara Abu Dhabi- Uni Emirat Arab, Nova harus menunggu di ruang transit untuk menunggu pesawat berikutnya menuju Indonesia.

Karena ketiduran, Nova tidak mendengar panggilan nomor pesawat miliknya membuat ia asyik dengan mimpinya. Seorang ibu yang sengaja membangunkan Nova jika gadis itu adalah salah satu penumpang yang terus dipanggil oleh maskapai penerbangan tersebut.

"Nona..nona!" Wanita paruh baya itu mengguncang tubuh Nova hingga membuat gadis cantik itu terbangun.

"Nona ...! Apakah panggilan itu untuk nomor pesawat anda?"

Nova melihat lagi tiketnya dan benar saja itu nomor pesawat miliknya. Ia bergegas berdiri sambil mengucapkan terimakasih pada nyonya itu.

"Terimakasih nyonya! Semoga Allah memberkatimu." Ucap Nova dengan bahasa Arab.

Karena terlalu terburu-buru, akhirnya Nova menabrak seorang pria tampan membuat tas dan ponsel yang digenggam pria tampan itu jatuh.

"Maafkan saya Tuan...!" Ucap Nova sambil memungut tas dan ponsel milik seorang pria yang ia tabrak karena buru-buru menuju gate keberangkatan karena nomor pesawatnya terus dipanggil.

Saat hendak menyerahkan tas dan ponsel milik pria tampan itu, jantung Nova seakan mau loncat keluar.

"Daddy...!" Gumam Nova lirih.

Mata Nova menatap dalam wajah tampan pria yang pernah tidur dengannya. Keduanya saling menatap namun sayang Vino sama tidak mengenali Nova, gadis yang telah membuatnya selalu merindu.

Ada kerinduan yang terbesit di hati Nova saat menatap wajah tampan Vino yang telah lima tahun terakhir terpisah dengan dirinya." Apakah Anda baik-baik saja nona..?" Tanya Vino sedikit heran dengan gadis yang ada di depannya menatapnya terlalu dalam.

"Hmm..!" Jawab Nova sambil berlalu melewati Vino menuju gate karena pesawatnya sudah mau berangkat.

"Apakah aku terlalu tampan membuat gadis Sholehah itu tidak bisa menundukkan pandangannya." Desis Vino terdengar angkuh seperti biasanya.

Iapun juga bergegas masuk ke pesawat yang sama yang ditumpangi oleh Nova. Sialnya keduanya malah duduk di bangku yang sama. Pilot langsung menjalankan pesawat saat kedua penumpangnya sudah masuk ke pesawat itu. Walaupun mereka harus menunggu kedua Nova dan Vino selama 20 menit.

Pramugari segera memberikan instruksi seperti biasa pada penumpangnya untuk menggunakan sabuk pengaman, pelampung dan lainnya. Sementara pilot mengumumkan rute perjalanan yang akan mereka tempuh.

Nova menghenyakkan bokongnya di kursi pesawat diikuti Vino yang duduk disebelahnya membuat keduanya sama-sama kaget." Kita bertemu lagi nona!" Ucap Vino pada Nova membuat bola mata Nova melebar.

Gadis itu hanya bisa istighfar sambil mengelus dadanya karena jantungnya kembali berdenyut. Vino yang tidak tahu kalau ia duduk bersebelahan dengan mantan sugar Babynya merasakan jantungnya juga tidak baik-baik saja saat ini.

"Tidak....! Aku tidak boleh lagi menengok ke belakang. Dia hanya bagian masa laluku dan aku sudah berjanji kepada Allah dengan taubatan nasuha." Batin Nova sambil beristighfar dengan menggunakan tasbih miliknya.

"Gadis ini mengenakan pakaian syar'i dan cadarnya, tapi mengapa penampilannya membuat aku sangat terpesona. Bukankah selama ini aku terpesona gadis seksi dan cantik? terutama baby ku Nova. Di mana kamu sayang?" jerit Vino yang masih sangat merindukan Baby sugar nya itu.

Pesawat sudah terbang dengan kecepatan stabil. Para pramugari mengecek lagi penumpangnya dengan melihat sabuk pengaman mereka terpasang dengan benar. Mereka mulai menawarkan makan dan minum pada penumpang. Nova yang terlihat melamun tidak mendengarkan pertanyaan pramugarinya.

"Permisi nona! Anda mau pesan minuman apa..?"

Vino mengusap punggung tangan Nova untuk menyadarkan gadis itu." Nona, pramugari sedang menanyakan kepada mu, mau pesan apa?"

"A..iya! Saya mau jus apel saja!" Ucap Nova gugup.

Deggg...!

"Bukankah suara itu milik Nova? Apakah hanya kebetulan saja? Ah..!tidak mungkin gadis ini Nova. Jika dua Nova, pasti dia sudah menegurku dan juga memelukku. Mungkin aku terlalu merindukannya makanya jadi salah tingkah sendiri." Batin Vino ingkar.

Vino membantu meletakkan gelas minuman jus apel untuk Nova di meja gadis itu dan juga satu kotak yang berisi roti dan kue. Nova seakan tidak berselera makan saat ini karena tubuhnya masih saja gemetar.

"Ya Allah..! Bumi Mu begitu luas di dunia ini, mengapa Engkau mempertemukan kami lagi di saat aku sedang menapaki cahaya kebenaran-Mu ya Robby." Ratap Nova pada Tuhannya.

"Apakah kamu tidak mau meminum jusmu, nona?" Tanya Vino pada Nova yang sedari tadi sibuk berdzikir dengan tasbihnya yang ia sembunyikan di dalam jilbab panjangnya.

Nova segera meneguk jusnya sambil membuka sedikit cadarnya. Vino ingin melirik gadis itu membuka sedikit cadar dari bawah dagunya namun tidak enak karena takut Nova malu padanya. Sementara roti dan kue di masukkan ke dalam tasnya.

"Kenapa tidak di makan kuenya?" Tanya Vino.

"Saya masih kenyang." Sahut Nova.

"Astaga...! Suara itu punya Nova. Aku tidak mungkin salah menandai suaranya. Nova ...! Apakah kamu adalah baby ku?" Batin Vino ingin memeluk Nova saat ini.

Nova tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia akhirnya menangis juga karena kerinduannya pada Vino tidak mampu ia singkirkan begitu saja sekalipun ia terus memohon kepada Allah untuk menghapus kenangan indah penuh nikmat dosa bersama pria itu.

Walaupun tangisan Nova tidak terdengar oleh Vino, namun Vino bisa melihat guncangan hebat tubuh Nova yang sedang menangis. Vino memberanikan diri mengusap punggung Nova yang setengah membungkuk.

"Nona...! Apakah anda baik-baik saja? apakah ada yang sakit, hmm?"

"Tidak apa. Saya baik-baik saja." Ucap Nova sambil membenarkan lagi jilbab dan cadarnya hingga membuat tasbihnya jatuh.

Keduanya secara bersamaan mengambil tasbih yang jatuh hingga mempertemukan wajah mereka yang tidak terkikis oleh jarak dan manik hitam mereka beradu.

"Mata mu sangat cantik nona." Puji Vino tanpa sadar."

Deggg...

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-22

1

Bunda Salma

Bunda Salma

menarik nih... kisah para pendosa yang memilih kembali jalan-NYA.... aku suka .... orang bertaubat akan diuji dg penampakkan dosa masa lalunya seolah merayu untuk kembali kejalan nista itu.

2023-05-20

1

‼️n

‼️n

Kayaknya menarik....mampir dulu ah Disaat memperbaiki diri....e....dosa masa lampau menghampiri dg manis.....gmna ni???

2023-05-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!