Dengan tubuh gemetar, Nova membalikkan tubuhnya untuk membuka bajunya sambil menahan bulir bening yang sudah penuh di pelupuk matanya siap terjun bebas.
Bagi gadis manapun yang masih perawan, melakukan hubungan suami istri adalah sesuatu yang akan membuat jantung hampir keluar dari raga mereka. Apa lagi dengan pria yang bukan suaminya tapi orang yang akan menyewa dirinya.
Vino memperhatikan gerakan Nova yang sedang membuka bajunya sambil membaca chating dari asistennya Hilman.
"Tuan...! Nona Nova terpaksa menjadi sugar baby karena orangtuanya terlilit hutang delapan ratus miliar dengan bank yang berbeda. Dan itupun sisa yang belum di lunasi. Di tambah lagi ibu nya saat ini sedang di rawat di RS karena serangan jantung dan akan melakukan bypass dan itu butuh biaya yang tidak sedikit. Sementara itu keluarga itu tinggal di kontrakan kecil karena tidak punya apa-apa lagi. Semua aset sudah di jual untuk melunasi Bank.
Hanya itu satu-satunya jalan yang membuat gadis itu mengambil keputusan yang sangat berat baginya." Tulis Hilman.
"Lunasi semua hutang bank yang tersisa dan lunasi biaya rumah sakitnya. Tetap kirim satu miliar di rekening tabungannya. Dan jangan sampai dia tahu kalau aku yang melakukannya. Tebus lagi mansion utama miliknya. Siapkan dia mobil mewah untuk dia berpergian sebagai mobilitas keluarganya. Suruh pengacara kita mengurusnya dan temui ayahnya." Ucap Vino.
Karena keasyikan membaca chatting, Vino tidak memperhatikan lagi tubuh Nova yang sudah berdiri bugil di hadapannya hingga ia melihat pakaian Nova yang sudah berserakan di lantai.
Vino gugup setengah mati melihat kecantikan dan kemolekan tubuh jenjang Nova yang berdiri membelakangi dirinya karena malu. Walaupun begitu melihat bokong gadis ini saja Vino sudah menelan salivanya dengan kasar.
Ia meletakkan ponselnya di nakas lalu merengkuh pinggang Nova dari belakang dan mencari buah pier itu untuk di sentuhnya. Tubuh Nova makin bergetar hebat membuat Vino yakin, Nova adalah gadis baik-baik.
Vino yang merupakan laki-laki normal tidak bisa mendiamkan begitu saja barang bagus di depannya. Dalam sekejap ia sudah membalikkan tubuhnya Nova menghadapnya dan siap memagut bibir ranum itu. Gadis perawan tulen yang hanya mengenal cinta monyet kini harus bercinta dengan lelaki dewasa di hadapannya. Nova memejamkan matanya berusaha belajar memahami cara ciuman yang benar dan nikmat. Vino yang mengerti Nova baru pertama kali melakukannya sangat sabar memberi pelajaran ciuman panas itu dan lambat laun Nova bisa mengimbanginya.
Nova yang tidak terangsang sama sekali karena hatinya terasa mati. Ia melakukan karena terpaksa yang membuat tidak merespon. Vino menanggalkan bajunya sehingga tubuh mereka sama-sama polos.
Vino menggiring tubuh Nova untuk berbaring di atas kasur. Gerakan Nova yang kaku membuat benda perkasa Vino langsung layu." Kalau kamu tidak rela memberikannya padaku, lebih baik kita tidur saja." Ucap Vino membuat Nova merasa lega.
Tapi sesaat kemudian ia begitu takut kalau Vino tidak mau membayarnya. Melihat Nova yang gelisah, Vino mengerti kalau gadis ini memikirkan uangnya." Tidak usah takut Nova, aku sudah transfer uangmu di rekening mu." Ucap Vino membuat Nova menghembus nafas berat.
Sebagian bebannya berkurang. Nova merasa terharu karena ia bisa melunasi hutang ayahnya di bank dan operasi jantung ibunya. Walaupun tidak jadi bercinta, tapi Nova masih sangat malu tidur dalam keadaan bugil sambil berpelukan dengan Vino.
Vino harus berpura-pura tidur agar Nova merasa tidak diawasi. Beberapa menit kemudian, Nova akhirnya tertidur.
Keesokan paginya, Nova ijin pada Vino mau pulang karena mau ngerjain tugas sekolah. Karena hari libur, Vino juga tidak bisa ke perusahaan. Tapi sebenarnya Nova mau ke rumah sakit karena harus membayar admistrasi rumah sakit.
Vino percaya begitu saja pada Nova walaupun ia tahu gadis ini bohong.
"Biar asisten Hilman yang mengantarmu."
"Tidak usah Daddy. Aku bisa pulang sendiri naik taksi." Ucap Nova.
"Baiklah. Sekarang kamu mandi!"
"Terimakasih Daddy."
Nova masuk ke bathroom sementara Vino sibuk chating dengan asistennya." Sepertinya Nova mau ke rumah sakit. Awasi dia dan pastikan dia aman sampai rumah sakit."
"Baik Tuan."
Vino melirik tas milik Nova. Ia lalu memeriksa dompet gadis itu yang hanya memiliki uang 50 ribu." Astaga mana mungkin dia naik taksi dengan uang segini. Pasti dia naik ojek." Vino buru-buru meletakkan lagi dompet Nova di dalam tas gadis itu.
Tidak lama kemudian, Nova sudah keluar dengan baju yang sama yang ia pakai semalam. Wajahnya terlihat sangat cantik tanpa polesan apapun tidak seperti semalam saat menemui Vino. Kenapa aku jadi merasa takut kehilangan gadis ini saat dia ingin pergi?" Batin Vino.
"Daddy...! Nova pulang dulu."
"Tunggu kita makan dulu. Aku sudah memesan sarapan untuk kita. Sebentar lagi akan datang."
"Baiklah."
Tidak lama kemudian sarapan mereka datang dan keduanya menikmati makanan mereka. Usai sarapan Vino mengeluarkan black card miliknya dan juga kartu akses apartemennya.
"Kamu bisa gunakan kartu ini sesuai dengan kebutuhanmu. Nanti sore atau malam kamu ke apartemen aku saja. Ini kartu aksesnya." Ucap Vino sambil menyebutkan nama apartemen dan nomor unit apartemennya.
"Baik daddy. Terimakasih."
Nova segera meninggalkan kamar hotel itu dan langsung menuju rumah sakit menggunakan taksi online. Setibanya di rumah sakit ia ingin melakukan pembayaran biaya operasi ibunya namun pihak rumah sakit mengatakan." Untuk biaya operasi atas nama nyonya Ayesha sudah di lunas kan oleh seseorang yang tidak ingin disebut namanya."
"Ko bisa. Apa tidak salah orang, mbak."
"Ini kwitansi copy pelunasannya." Ucap petugas itu sambil menunjukkan kwitansi pelunasan itu dan lebih kaget lagi sekarang ibunya dipindahkan di kelas VVIP.
"Astaga..! Siapa yang melakukan ini semua. Kalau tahu begini, kenapa aku harus menjual diriku pada Vino. Tapi sudahlah lagian utang di Bank masih banyak. Hari Senin aku harus ke Bank untuk melunasinya."
Nova ke ruang inap ibunya dan ketika melihat kedua orangtuanya, Nova langsung memeluk keduanya." Sayang ada temanmu yang sangat baik. Katanya dia teman saat kamu masih SMP dulu. Dia yang sudah melunasi biaya operasi jantung mami dan ia juga sudah membeli lagi mansion milik kita yang pernah di lelang bank. Utang bank kita juga sudah lunas." Ucap tuan Reinaldi.
"Apa...? Jika dia teman SMP aku mana mungkin orangtuanya ijinkan pakai uang seenak jidatnya, papi." Protes Nova.
"Maksudnya temanmu itu ngadu sama orangtuanya tentang keadaan kita." Timpal nyonya Welly.
"Emang temanku cowok atau cewek papi?"
"Katanya cewek."
"Siapa namanya?"
"Ayahnya yang menghubungi papi mereka tidak mau menyebutkan nama dan minta papi untuk menerima saja bantuan dari mereka sebagai bekal amal untuk akhirat nanti walaupun papi sudah menolaknya dengan keras tapi mereka bilang ini adalah bentuk pertolongan dari Allah untuk membantu kita. Mereka hanya perantara. Untuk menjaga keikhlasan mereka, mereka tidak ingin mengatakan siapa mereka. Itulah yang membuat papi luluh." Ucap tuan Reinaldi.
"Emang masih ada orang sebaik itu di dunia ini, papi?" Tanya Nova lirih.
"Insya Allah ada, sayang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
ma ksh doble up x thor..senang baca crita asal mula nova jd sugar baby vino..smangat thor
2023-04-07
1
Zea Rahmat
akhirnya double up thor... pengen tau vino ngekhianatin nova gimana
2023-04-07
1