Rahim Sewaan Tuan Muda
Rumah asri dengan halaman yang sangat luas serta ditumbuhi beberapa bunga sebagai hiasan serta ada pohon mangga di kana dan kiri, memperlihatkan adanya keributan penuh ketegangan karena kedatangan tamu tak diundang.
"Keluar sekarang juga, Elsa! Kami tau kalau kamu ada di dalam rumah, jadi jangan coba-coba untuk bersembunyi! Cepat keluar atau akan saya obrak-abrik rumahmu!" raung seorang pria klimis plus berwajah sangar yang memakai baju kaos warna hitam dengan celana jeans bolong-bolong, serta tangan kekarnya yang terlihat penuh tato.
Teriakan dari debt collector yang sedang menagih utang orang tua Elsa, membuat wanita itu seketika langsung menggigil ketakutan, dia tidak tahu harus melakukan apa karena sekarang dirinya tidak memegang sepeserpun uang kecuali hanya tersisa uang untuk makan dirinya dan juga sang paman. Jelas Elsa tidak mungkin memberikan sisa rejeki yang masih tersisa di dalam dompetnya, karena uang itu untuk mereka mengisi perut hari ini atau keduanya akan menahan rasa lapar hingga hari esok.
Namun, apa yang harus Elsa lakukan sekarang? Menghadapi debt collector itu sendirian? Jelas Elsa tidak mampu melakukannya, apalagi sang paman yang sedang pergi keluar entah ke mana hingga tidak terlihat batang hidungnya.
"Kami tahu kalau kau sedang di dalam dan bersembunyi, cepat keluar dan lunasi utang orang tuamu, atau kami akan membakar rumah ini sampai gosong menjadi abuu!! KELUAR!!" ulang pria yang sama dengan Suara lantang yang menggelegar di depan rumah Elsa.
Ucapan debt collector yang kini tengah berada di depan rumah gadis lugu itu, terkesan begitu mengancam membuat Elsa tentu saja langsung terkejut bukan main. Tubuhnya melemah dan menggigil mengingat tak ada siapa pun yang bisa dimintain tolong jika terjadi hal buruk padanya sekarang. Gadis itu merasa dilema sendiri antara ingin keluar atau tetap bersembunyi.
‘Gak! Rumah ini satu-satunya harta peninggalan orang tuaku dan aku gak mau rumah ini dibakar sama mereka yang tak punya hati!’ tekadnya di dalam hati.
“ELSA!!” raung pria yang satunya lagi, “Saya hitung sampai tiga, jika kamu tidak keluar juga maka jangan pernah menyesal tubuhmu ikut terpanggang di dalam rumah ini!” ancamnya sembari mengeluarkan korek api dari dalam saku celananya.
Tentu saja ancaman yang baru diucapkan diucapkan oleh kedua preman itu semakin membuat nyali Elsa ciut.
‘Ya Allah tolong kuatkan hamba menghadapi orang-orang zalim ini!’ pintanya kepada Tuhan di dalam hati, diikuti bibirnya yang tak henti melantunkan zikir.
“Satu! Dua! Ti–”
“Stop!! Sa-saya akan keluar, tolong jangan bakar rumah ini, Pak! Saya mohon,” sahut Elsa dengan nada memelas dan bergetar.
Dengan perlahan Elsa ke luar dari tempat persembunyiannya dan menemui debt collector yang berwajah seram dengan berbagai tato menghiasi tubuhnya. Meskipun dirinya sangat takut tapi Elsa harus membuktikan, jika dirinya bisa menghadapi mereka tanpa harus selalu mengandalkan pamannya terus-menerus.
"Maaf kalau sekarang saya belum punya uang, sedangkan paman saya sedang tak ada di rumah. Kalau anda tidak percaya silakan periksa seluruh isi rumah! Jadi tolong berikan saya waktu seminggu lagi agar saya bisa melunasi seluruh utang orang tua saya," ucap Elsa bicara asal.
Gadis itu terpaksa memberikan janji yang belum pasti bisa terlaksana pada debt collector karena memang Elsa sama sekali belum memiliki uang untuk melunasi semua utang kedua orang tuanya. Gadis itu berjanji hanya untuk menghindari kehebohan di rumahnya dan berharap mereka segera angkat kaki dari sana agar tidak memancing kejulidan para tetangga yang kebanyakan suka melihat kesusahan hidupnya.
Kedua debt collector itu langsung Saling pandang seolah mata mereka saling bicara dan salah satu diantaranya barulah mengeluarkan suara.
"Baik, kami akan memberikan waktu seminggu lagi, tapi jika kau tidak melunasinya maka jangan salahkan kami akan membakar rumah ini! Lagian kamu ini gadis yang tidak tahu diuntung! Apa salahnya menerima lamaran Bos kami jadi seluruh utang-utang orang tuamu tidak perlu dibayar lagi karena sudah dianggap lunas!" ucap salah satu debt collector itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Elsa sendirian.
Sebenarnya sang gadis tidak memiliki gambaran sedikit pun dari mana dirinya bakal mendapatkan uang. Elsa terlalu memaksakan diri karena benar-benar tidak memiliki uang untuk membayar utang kedua orang tuanya, apalagi Elsa tidak memiliki keahlian di bidang tertentu yang bisa membuatnya dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Paling tidak dengan waktu yang diberikan, mungkin dirinya bisa untuk mencari uang dengan instan guna membayar utang ke rentenir plus bunga yang sangat mencekik lehernya. Miris memang, setelah orang tuanya meninggal bukan menerima warisan kekayaan tapi malah mendapatkan warisan utang yang tak terduga.
Sungguh Elsa benar-benar merasakan kehidupan yang menyedihkan, dilamar oleh rentenir yang sudah tua renta dan diberi ancaman rumahnya akan dibakar habis kalau tak mampu membayar utang almarhum orang tuanya.
“Ya Tuhan … kemana aku harus mencari uang sebanyak itu dalam waktu seminggu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
maaf baru baca uni
2023-06-22
0
candra rahma
aku nongol uni
2023-04-04
0
Ig & fb : Karlina_Sulaiman
nikah sama orang kaya kalau mau jadi sultan dadakan
2023-04-03
1