Bab 2. Aku Harus Bekerja

Elsa menyiapkan makan malam untuk dirinya dan sang paman, meski pun makan malam yang disiapkan hanya berupa menu sederhana tapi Elsa senang bisa menyiapkan semua kebutuhan mereka berdua walau hanya seadanya, setidaknya mereka bisa makan meskipun tidak dengan makanan yang mewah. Akibat kebanyakan melamun, Elsa pun tidak sengaja menumpahkan sedikit kuah sup ayam yang sudah dimasaknya ke meja, membuat sang paman seketika langsung terkejut melihatnya.

"Elsa, ada apa ini? Kenapa kau melamun sambil menyiapkan makanan, Nduk? Apa sebenarnya yang sedang kamu pikirkan, katakanlah sama paman?" tanya Andri yang merasa bingung melihat tingkah keponakannya.

Sontak saja Elsa langsung menolehkan kepala dan terkejut dengan apa yang sudah diperbuatnya. Gadis itu benar-benar tidak tahu jika dirinya sudah menumpahkan sup ayam buatannya ke meja akibat tidak fokus karena sedang melamun, memikirkan ke mana dirinya harus mencari uang sebanyak puluhan juta dalam satu minggu?

"Astaga, maafkan aku, Paman. Aku benar-benar tak sengaja," sesal Elsa merasa bersalah.

Paman Elsa yang bernama Andre itu langsung mengerutkan kening merasa bingung, tidak biasanya Elsa begitu cerobohc saat melakukan sesuatu karena Gadis itu biasanya begitu teliti, jika memang tidak sengaja maka berarti sang keponakan sedang ada sesuatu hal yang mengganggu pikirannya.

"Katakan saja sama paman dengan jujur, apa kamu lagi ada masalah, Elsa? Tidak biasanya kamu ceroboh seperti barusan. Jangan bilang kalau kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari paman? Katakanlah karena sekarang hanya ada kita berdua saja, andai kedua orang tuamu masih hidup … mungkin kamu tak perlu hidup sengsara bersama paman seperti sekarang," ucapnya dengan nada penuh sesal.

Andre menelisik netra sang keponakan, berusaha mencari masalah yang sedang disembunyikan gadis itu. Elsa terdiam, sebenarnya dia enggan untuk menceritakannya pada Andre, tapi Elsa tidak bisa menutupinya lagi karena lama kelamaan masalah utang almarhum kedua orang tuanya yang selalu ditagih itu akan terkuak juga.

"Sebenarnya, debt collector itu datang lagi, Paman. Aku sudah katakan jika aku meminta waktu seminggu lagi dan akan melunasinya, karena itulah makanya diriku jadi kurang fokus setelah memasak tadi," sahut Elsa dengan jujur. Paling tidak jika dirinya berkata yang sebenarnya maka sedikit beban seakan ringan di pundaknya.

Andre terdiam mendengar apa yang dikatakan keponakannya. Dia tidak menyangka jika Elsa akan mengatakan hal yang tidak mungkin bisa mereka selesaikan, apalagi utang yang dimiliki kedua orang tua gadis itu tidaklah sedikit. 90 juta merupakan nominal yang tidak sedikit, lalu kemana mereka harus mendapatkan uang sebanyak itu dengan batas waktu seminggu?

"Tapi bagaimana kita mencari uang sebanyak itu dalam waktu singkat, Elsa? Maafkan paman karena tadi meninggalkanmu, aku sedang ada urusan dengan seseorang di luaran sana," jelas Andre merasa ikut bersalah karena keponakannya terpaksa jadi amukan sang anak buah rentenir.

Elsa menggelengkan kepala, berusaha memperlihatkan bahwa semuanya akan baik-baik saja seiring waktu berjalan ke depan. Namun, semua itu dengan sengaja diperlihatkannya di depan sang paman karena tak ingin pria paruh baya itu ikut menderita dan menambah beban pikirannya, padahal utang-utang itu murni peninggalan kedua orang tuanya.

"Ini bukan salahmu, Paman. Sepertinya mulai sekarang aku harus mulai berani untuk menghadapi debt collector yang sama sekali tak punya hati itu! Masa iya utang mama dan papa semakin hari bukannya berkurang setelah dicicil tapi malah makin menggunung saja." Elsa merasa geram jika mengingat kesalahan fatal yang sudah dilakukan kedua orang tuanya sebelum meninggal dunia. Ingin rasanya Elsa marah tapi sudah tak berguna karena mereka sudah tenang berada di alam yang berbeda dengannya.

"Bagaimana jika mereka datang ke sini dan malah mencelakaimu ketika aku tidak ada? Memangnya kamu bisa melawan mereka semua?" Andre berdecak lidah dengan frustasi, merasa gagal melindungi keponakannya.

Bagaimanapun juga, Andre merupakan keluarga satu-satunya yang tertinggal milik Elsa dan Gadis itu tidak ingin membuat sang paman yang sudah semakin hari bertambah tua, memiliki beban masalah yang tidak seharusnya dia pikul.

"Paman tenang aja. Aku akan baik-baik saja karena masih bisa menjaga diriku sendiri kok, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir." Elsa berusaha tersenyum agar pamannya tidak terlalu cemas.

Andre menggelengkan kepala, dia tidak tahu kenapa Elsa bisa begitu percaya diri untuk menghadapi anak buah rentenir itu. Pria paruh baya itu merasa khawatir dengan keadaan Elsa, bagaimanapun juga Elsa adalah keluarga satu-satunya yang dia punya dan Andre akan menjaga Elsa di manapun wanita itu berada.

"Aku tahu kau pemberani seperti kedua orang tuamu, Elsa. Tapi tetap saja di sini yang bertanggung jawab atas dirimu adalah aku, pamanlah yang seharusnya menjagamu. Bukan malah sebaliknya.” Andre mengusap kepala keponakannya dengan rasa iba dan juga rasa tak berdaya.

Elsa hanya menganggukkan kepala, dia tidak mau berdebat dengan sang paman hanya karena masalah yang tak kunjung dapat solusinya, lagi pula memang benar jika Elsa sudah bisa menjaga dirinya sendiri, terlebih dirinya sudah didewasakan oleh keadaan atas semua keadaan yang terjadi.

Mereka berdua akhirnya menghabiskan makan malam dalam diam dengan pikiran masing-masing.

‘Aku harus mencari pekerjaan secepat mungkin agar bisa melunasi utang papa,’ gumamnya di dalam hati.

“Elsa, kenapa kau masih melamun? Apa perutmu masih lapar?” tanya Andre yang melihat keponakannya itu sibuk memainkan sendok dan garpu di atas piring.

“Hah? Ah … nggak kok, Paman. Aku hanya lagi mikir pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang dengan cepat? Aku ingin segera bebas dari rentenir itu karena kalau tidak … dia akan memaksaku untuk jadi istri keempatnya. Atau rumah yang kita tempati ini yang bakal dibakarnya sampai habis, terus kakek tak tau diri itu akan selalu mengganggu keluarga kita,” sahut Elsa dengan tetap memaksakan senyum.

“Kalau begitu, kamu kabur saja dari sini! Biar paman yang menghadapi pria bau tanah itu!”

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

waduh kl Elsa mau jadi istri yg ke empat bukan main

2023-06-22

0

candra rahma

candra rahma

seminggu tuh cepet bgt tau elsa

2023-04-04

1

melinda

melinda

up lf

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Aku Harus Bekerja
3 Bab 3. Bimbang
4 Bab 4. Bertemu Ibu Sarah
5 Bab 5. Pilihan Yang Berat
6 Bab 6. Pertemuan Pertama
7 Bab 7. Dihina
8 Bab 8. Demi Penerus
9 Bab 9. Berpisah Dengan Paman
10 Bab 10. Sambutan
11 Bab 11. Isakan Tangis
12 Bab 12. Perhatian Sarah
13 Bab 13. Jatuh
14 Bab 14. Mencari Aman
15 Bab 15. Salah Peluk
16 Bab 16. Harus Kuat
17 Bab 17. Dituduh Licik
18 Bab 18. Sentuhan Tak Sengaja
19 Bab 19. Merasa Bersalah
20 Bab 20. Ide Mama
21 Bab 21. Dilema
22 Bab 22. Kejamnya Salma
23 Bab 23. Masa Lalu Ken?
24 Bab 24. Pria Aneh
25 Bab 25. Dia siapa
26 Bab 26. Dia Sangat Mirip
27 Bab 27. Perdebatan Kakak Adik
28 Bab 28. Kejadian Di Dapur
29 Bab 29. Dia Wanitaku
30 Bab 30. Juan Protes
31 Bab 31. Ajakan Juan
32 Bab 32. Harapan Bertemu Paman
33 Bab 33. Kecemasan Sarah
34 Bab 34. Pergilah Sejauh Mungkin
35 Bab 37. Tindakan Juan
36 Bab 38. Diinterogasi
37 Bab 39. Jealous
38 Bab 40. Ajakan Juan
39 Bab 41. Ken Yang Berbeda
40 Bab 42. Biarkan Aku Menikahinya
41 Bab 43. Aset Berharga
42 Bab 44. Lelaki Sepreti Apa
43 Bab 45. Arti Besok Yang Berbeda
44 Bab 46. Susah Tidur
45 Bab 47. Wanita Berprinsip
46 Bab 48. Juan Berubah
47 Bab 49. Perasaan Juan
48 Bab 50. Tanpa Ikatan
49 Bab 51. Dijebak?
50 Bab 52. Semua Jebakan Merupakan Settingan
51 Bab 53. Membuka Tabir
52 Bab 54. Saling Minta Maaf
53 Bab 55. Kenyataan Yang Sebenarnya
54 Bab 36. Sarah Keceplosan
55 Bab 57. Keingintahuan Kenneth
56 Bab 58. Kejujuran Juan Pada Kakaknya
57 Bab 59. Perubahan Elsa
58 Bab 60. Galau
59 Bab 61. Akhirya Kenneth Tau
60 Bab 62. Saya Bukan Pelakor
61 Bab 63. Bertemu Lagi
62 Bab 64. Teriakan Juan
63 Bab 65. Perubahan Sarah
64 Bab 66. Akhir Bertemu Dengannya
65 Bab 67. Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Aku Harus Bekerja
3
Bab 3. Bimbang
4
Bab 4. Bertemu Ibu Sarah
5
Bab 5. Pilihan Yang Berat
6
Bab 6. Pertemuan Pertama
7
Bab 7. Dihina
8
Bab 8. Demi Penerus
9
Bab 9. Berpisah Dengan Paman
10
Bab 10. Sambutan
11
Bab 11. Isakan Tangis
12
Bab 12. Perhatian Sarah
13
Bab 13. Jatuh
14
Bab 14. Mencari Aman
15
Bab 15. Salah Peluk
16
Bab 16. Harus Kuat
17
Bab 17. Dituduh Licik
18
Bab 18. Sentuhan Tak Sengaja
19
Bab 19. Merasa Bersalah
20
Bab 20. Ide Mama
21
Bab 21. Dilema
22
Bab 22. Kejamnya Salma
23
Bab 23. Masa Lalu Ken?
24
Bab 24. Pria Aneh
25
Bab 25. Dia siapa
26
Bab 26. Dia Sangat Mirip
27
Bab 27. Perdebatan Kakak Adik
28
Bab 28. Kejadian Di Dapur
29
Bab 29. Dia Wanitaku
30
Bab 30. Juan Protes
31
Bab 31. Ajakan Juan
32
Bab 32. Harapan Bertemu Paman
33
Bab 33. Kecemasan Sarah
34
Bab 34. Pergilah Sejauh Mungkin
35
Bab 37. Tindakan Juan
36
Bab 38. Diinterogasi
37
Bab 39. Jealous
38
Bab 40. Ajakan Juan
39
Bab 41. Ken Yang Berbeda
40
Bab 42. Biarkan Aku Menikahinya
41
Bab 43. Aset Berharga
42
Bab 44. Lelaki Sepreti Apa
43
Bab 45. Arti Besok Yang Berbeda
44
Bab 46. Susah Tidur
45
Bab 47. Wanita Berprinsip
46
Bab 48. Juan Berubah
47
Bab 49. Perasaan Juan
48
Bab 50. Tanpa Ikatan
49
Bab 51. Dijebak?
50
Bab 52. Semua Jebakan Merupakan Settingan
51
Bab 53. Membuka Tabir
52
Bab 54. Saling Minta Maaf
53
Bab 55. Kenyataan Yang Sebenarnya
54
Bab 36. Sarah Keceplosan
55
Bab 57. Keingintahuan Kenneth
56
Bab 58. Kejujuran Juan Pada Kakaknya
57
Bab 59. Perubahan Elsa
58
Bab 60. Galau
59
Bab 61. Akhirya Kenneth Tau
60
Bab 62. Saya Bukan Pelakor
61
Bab 63. Bertemu Lagi
62
Bab 64. Teriakan Juan
63
Bab 65. Perubahan Sarah
64
Bab 66. Akhir Bertemu Dengannya
65
Bab 67. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!