Bab 5. Pilihan Yang Berat

‘Berhubungan langsung?’

Seketika kepala Elsa tidak bisa diajak untuk berpikir dengan jernih, apa dia tidak salah dengar? Kalau seperti ini bukankah dirinya sama saja akan memberikan kesucian yang sudah lama dijaga untuk suaminya kelak pada laki-laki lain karena uang?

Pikiran untuk berhenti dalam melanjutkan kerjasama dengan ibu Sarah saat itu juga terlintas di kepala Elsa, memang benar dia ingin berhenti dan mengakhiri semuanya, lalu apa yang bisa dilakukannya sekarang agar bisa mendapatkan uang dalam waktu cepat? Lagi pula dengan bekerjasama pada Ibu Sarah, bukankah dia mendapatkan kesempatan untuk bisa melunasi utang-utang kedua orang tuanya meskipun dengan cara yang tidak terpuji?

"Kalau seperti itu pilihan yang ada, maka saya lebih memilih menggunakan cara dokter saja, Bu Sarah," jawab Elsa setelah berperang dengan pikirannya sendiri.

Elsa membuat pilihannya dengan penuh perimbangan, dan cara dokter tidaklah terlalu buruk daripada dia harus berhubungan badan dengan laki-laki yang tidak dikenalnya, apalagi pria itu jelas-jelas sudah memiliki istri. Tentu saja Elsa tidak tega melihat istrinya jadi terluka saat dirinya merengkuh hubungan yang tidak seharusnya diatas penderitaan seorang wanita. Wanita yang seharusnya melahirkan anak sang tuan muda.

"Kenapa kamu malah memilih cara medis? Padahal begitu banyak wanita muda sepertimu yang menginginkan hal itu pada putra saya, Elsa. Apa kau tidak tertarik untuk mencobanya sekali saja sekedar mengetes? Sebenarnya saya lebih suka kalau kamu memilih untuk berhubungan badan secara langsung dengan anak saya. Anak saya juga sangat tampan kok, kalau kamu mau mencoba bersamanya, mana tau saja dia bisa berubah dan malah … ah lupakan!" Sarah memberikan senyumnya yang tak bisa terbaca maksudnya.

Seketika suasana sedikit ringan dari beberapa menit yang lalu, Sarah memberikan candaan pada Elsa karena suasananya semakin canggung dan Sarah tidak tahan dengan suasana yang terjadi di antara mereka.

"E-em, bukannya saya tidak tertarik, Bu. Saya tidak mau saja melihat istri dari putra Anda merasa sakit hati meskipun semua ini demi mereka, ditambah lagi saya ini masih sangat awam dan belum pernah melakukan hubungan badan dengan seorang pria karena menurut saya hal itu hanya boleh dilakukan bersama pasangan yang sah karena ajaran saya menganut hal demikian!” tegas Elsa coba menjelaskan.

"Benarkah?" Sarah menatap Elsa dengan tatapan yang sulit diartikan, dia seperti tidak percaya dengan apa yang Elsa katakan.

‘Jaman sekarang masih ada gadis sesuci dan sepolos Elsa ini? Rasanya susah untuk dipercaya mengingat pergaulan anak muda jaman sekarang, aku masih sangsi dengan keterangannya. Tapi melihat tatapan mata polos itu, sepertinya Elsa berkata dengan jujur,’ batin Sarah di dalam hati.

"Benar, Bu Sarah. Sejak orang tua saya kecelakaan dan meninggal dunia, saya lebih memilih untuk fokus pada kehidupan saya sendiri daripada memikirkan hal-hal yang tidak penting." Lagi sarah mencoba untuk menjelaskan.

Sarah menganggukkan kepalanya tanda mengerti kenapa Elsa mengambil tawaran yang dia berikan. Dia juga menyadari jika Elsa adalah wanita yang berbeda dari sekian banyak wanita yang Sarah temui, hanya Elsa yang bersikap sopan dengan tutur kata yang jauh lebih menyenangkan.

"Jadi kau menerima tawaran yang saya berikan? Apa tidak masalah jika kau mengandung anak dari putra saya, Elsa?" tanya Sarah kembali menanyakan keputusan Elsa yang tidak bisa diubah lagi setelah semua tahap di mulai.

"Saya menerima tawaran Anda, Bu Sarah," Elsa meraih gelas yang disuguhkan lalu meminum isinya hampir tandas untuk menekan rasa gugup di dalam jiwanya.

Sarah menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, dia cukup yakin dengan Elsa karena dari sikap yang gadis itu tunjukkan, dia adalah wanita baik-baik yang terpaksa menerima semua ini. Sarah tahu tidak ada wanita yang mau menjadi tempat untuk melahirkan tapi setelahnya anak yang dilahirkan itu malah akan menjadi milik orang lain. Sarah pun sebenarnya juga terpaksa melakukan ini semua karena merasa takut jika keluarganya tidak memiliki penerus.

"Besok datanglah ke alamat yang sudah saya kirim lewat pesan singkat, saya akan memperkenalkan kamu dengan keluarga saya," pungkas setelah merasa yakin jika Elsa merupakan kandidat yang cocok untuk melahirkan cucunya.

***

Bulan bersinar dengan terang serta bintang-bintang bertaburan di antara dinginnya malam yang diselingi dengan suara hewan-hewan kecil yang menjadikan malam itu begitu tenang. Di balkon, lebih tepatnya di luar kamarnya, Elsa merenungi semua yang terjadi tadi pagi.

Keputusan yang baru saja diambilnya bukanlah merupakan keputusan mudah, belum lagi jika Andre sampai tahu kalau Elsa menyewakan rahimnya hanya untuk segepok benda bernama uang maka laki-laki yang dipanggilnya sebagai paman itu pasti akan marah besar padanya.

Di dalam tas milik Elsa, sudah ada sebuah amplop berukuran lumayan besar berisi lembaran uang yang diberikan Sarah untuk jaminan, meskipun sudah cukup untuk membayar seluruh utang ke rentenir tapi Elsa harus menyelesaikan semua yang sudah dimulainya terlebih dahulu.

Tiba-tiba ada notifikasi pesan dari Sarah yang mengatakan jika Elsa tidak boleh terlambat sampai ke alamat yang sudah diberikannya. Elsa menghembuskan napasnya lelah, kesabarannya mulai akan diuji dari sekarang karena Elsa tidak tahu apa yang bakal terjadi setelah dirinya masuk ke dalam lingkungan keluarga Sarah dan tuan muda nantinya.

Keesokan harinya Elsa bersiap-siap, gadis itu mengenakan dress berwarna peach dengan rambut yang dikuncir bebas menambah kesan feminin dalam dirinya. Penampilan yang sama seperti penampilannya ketika kedua orang tuanya masih ada. Elsa mengusap air mata yang turun begitu saja bersamaan dengan rasa sesak yang singgah menyapa jiwa.

"Ayo, Elsa. Kau pasti bisa melewati ini semua," ucap Elsa menguatkan dirinya sendiri agar tidak mudah menyerah dan putus asa.

Setelah dirasa penampilannya lumayan rapi, Elsa pun kemudian keluar dari kamar dan langsung berpapasan dengan Andre yang juga tengah bersiap-siap seperti ingin pergi untuk melakukan sesuatu.

"Mau ke mana, Paman?" tanya Elsa merasa heran karena sang paman sudah terlihat rapi.

"Aku ingin pergi ke suatu tempat, jangan ke mana-mana hari ini, Elsa," jawab Andre membuat Elsa mengerutkan keningnya bingung.

Dia tidak tahu kenapa Andre melarangnya untuk keluar, apa ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuannya?

"Apa debt collector itu akan datang lagi?" Elsa balik bertanya.

Andre menggelengkan kepalanya. "Bukan, aku katakan jangan keluar dari rumah, Elsa. Ini perintah dan jangan membantah ucapan paman, mengerti?" Lelaki itu melangkah pergi tanpa mengucapkan akan pergi kemana, Elsa tidak tahu apa yang harus dilakukannya, padahal hari ini dirinya sudah memiliki rencana untuk bertemu dengan keluarga Sarah.

Namun, jika Elsa tidak datang maka uangnya pasti akan diambil lagi oleh Sarah dan otomatis dirinya tidak bisa membayar utang kedua orang tuanya. Gadis itu merasa dilema sendiri memikirkannya.

“Aku harus bisa mengambil keputusan sendiri untuk kehidupanku ke depan dan aku juga harus bisa mempertanggungjawabkan semua yang kulakukan,” monolognya memberi semangat pada diri sendiri.

Akhirnya Elsa memutuskan untuk mengambil jalannya tanpa meminta izin terlebih dahulu pada sang paman, belajar berjalan dengan keputusan sendiri yang akan mengubah hidupnya di masa depan.

“Maafkan Elsa, Paman … bukan maksud hati ingin melawan perintah paman tapi aku akan menentukan masa depanku sendiri dari sekarang,” ucapnya sembari mengaplikasikan make up tipis ke wajah biar terlihat sedikit tak pucat.

Perempuan itu tidak tahu masa depan seperti apa yang akan ditemuinya setelah terikat kerja sama dengan ibu Sarah nanti karena apa yang dilakukannya juga akan berhubungan langsung dengan sang tuan muda beserta istri sah nya. Mampukan kira-kira Elsa untuk melewati itu semua?

Terpopuler

Comments

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

update lagi dong Uni

2023-04-09

0

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

semangat Elsa, kamulah yg berhak menentukan gimana arah hidupmu terlepas dgn takdir yg menyapamu

2023-04-08

0

candra rahma

candra rahma

semoga bu sarah melakukannya dgn cara sah ya elsa biar km ga ikutan kena dosa biar bagai manapun ini menyangkut keturunan bayi yg akan km kandung

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Aku Harus Bekerja
3 Bab 3. Bimbang
4 Bab 4. Bertemu Ibu Sarah
5 Bab 5. Pilihan Yang Berat
6 Bab 6. Pertemuan Pertama
7 Bab 7. Dihina
8 Bab 8. Demi Penerus
9 Bab 9. Berpisah Dengan Paman
10 Bab 10. Sambutan
11 Bab 11. Isakan Tangis
12 Bab 12. Perhatian Sarah
13 Bab 13. Jatuh
14 Bab 14. Mencari Aman
15 Bab 15. Salah Peluk
16 Bab 16. Harus Kuat
17 Bab 17. Dituduh Licik
18 Bab 18. Sentuhan Tak Sengaja
19 Bab 19. Merasa Bersalah
20 Bab 20. Ide Mama
21 Bab 21. Dilema
22 Bab 22. Kejamnya Salma
23 Bab 23. Masa Lalu Ken?
24 Bab 24. Pria Aneh
25 Bab 25. Dia siapa
26 Bab 26. Dia Sangat Mirip
27 Bab 27. Perdebatan Kakak Adik
28 Bab 28. Kejadian Di Dapur
29 Bab 29. Dia Wanitaku
30 Bab 30. Juan Protes
31 Bab 31. Ajakan Juan
32 Bab 32. Harapan Bertemu Paman
33 Bab 33. Kecemasan Sarah
34 Bab 34. Pergilah Sejauh Mungkin
35 Bab 37. Tindakan Juan
36 Bab 38. Diinterogasi
37 Bab 39. Jealous
38 Bab 40. Ajakan Juan
39 Bab 41. Ken Yang Berbeda
40 Bab 42. Biarkan Aku Menikahinya
41 Bab 43. Aset Berharga
42 Bab 44. Lelaki Sepreti Apa
43 Bab 45. Arti Besok Yang Berbeda
44 Bab 46. Susah Tidur
45 Bab 47. Wanita Berprinsip
46 Bab 48. Juan Berubah
47 Bab 49. Perasaan Juan
48 Bab 50. Tanpa Ikatan
49 Bab 51. Dijebak?
50 Bab 52. Semua Jebakan Merupakan Settingan
51 Bab 53. Membuka Tabir
52 Bab 54. Saling Minta Maaf
53 Bab 55. Kenyataan Yang Sebenarnya
54 Bab 36. Sarah Keceplosan
55 Bab 57. Keingintahuan Kenneth
56 Bab 58. Kejujuran Juan Pada Kakaknya
57 Bab 59. Perubahan Elsa
58 Bab 60. Galau
59 Bab 61. Akhirya Kenneth Tau
60 Bab 62. Saya Bukan Pelakor
61 Bab 63. Bertemu Lagi
62 Bab 64. Teriakan Juan
63 Bab 65. Perubahan Sarah
64 Bab 66. Akhir Bertemu Dengannya
65 Bab 67. Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Aku Harus Bekerja
3
Bab 3. Bimbang
4
Bab 4. Bertemu Ibu Sarah
5
Bab 5. Pilihan Yang Berat
6
Bab 6. Pertemuan Pertama
7
Bab 7. Dihina
8
Bab 8. Demi Penerus
9
Bab 9. Berpisah Dengan Paman
10
Bab 10. Sambutan
11
Bab 11. Isakan Tangis
12
Bab 12. Perhatian Sarah
13
Bab 13. Jatuh
14
Bab 14. Mencari Aman
15
Bab 15. Salah Peluk
16
Bab 16. Harus Kuat
17
Bab 17. Dituduh Licik
18
Bab 18. Sentuhan Tak Sengaja
19
Bab 19. Merasa Bersalah
20
Bab 20. Ide Mama
21
Bab 21. Dilema
22
Bab 22. Kejamnya Salma
23
Bab 23. Masa Lalu Ken?
24
Bab 24. Pria Aneh
25
Bab 25. Dia siapa
26
Bab 26. Dia Sangat Mirip
27
Bab 27. Perdebatan Kakak Adik
28
Bab 28. Kejadian Di Dapur
29
Bab 29. Dia Wanitaku
30
Bab 30. Juan Protes
31
Bab 31. Ajakan Juan
32
Bab 32. Harapan Bertemu Paman
33
Bab 33. Kecemasan Sarah
34
Bab 34. Pergilah Sejauh Mungkin
35
Bab 37. Tindakan Juan
36
Bab 38. Diinterogasi
37
Bab 39. Jealous
38
Bab 40. Ajakan Juan
39
Bab 41. Ken Yang Berbeda
40
Bab 42. Biarkan Aku Menikahinya
41
Bab 43. Aset Berharga
42
Bab 44. Lelaki Sepreti Apa
43
Bab 45. Arti Besok Yang Berbeda
44
Bab 46. Susah Tidur
45
Bab 47. Wanita Berprinsip
46
Bab 48. Juan Berubah
47
Bab 49. Perasaan Juan
48
Bab 50. Tanpa Ikatan
49
Bab 51. Dijebak?
50
Bab 52. Semua Jebakan Merupakan Settingan
51
Bab 53. Membuka Tabir
52
Bab 54. Saling Minta Maaf
53
Bab 55. Kenyataan Yang Sebenarnya
54
Bab 36. Sarah Keceplosan
55
Bab 57. Keingintahuan Kenneth
56
Bab 58. Kejujuran Juan Pada Kakaknya
57
Bab 59. Perubahan Elsa
58
Bab 60. Galau
59
Bab 61. Akhirya Kenneth Tau
60
Bab 62. Saya Bukan Pelakor
61
Bab 63. Bertemu Lagi
62
Bab 64. Teriakan Juan
63
Bab 65. Perubahan Sarah
64
Bab 66. Akhir Bertemu Dengannya
65
Bab 67. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!