Meraih Cinta Rangga

Meraih Cinta Rangga

BAB 1 PERNIKAHAN JULIA DAN RANGGA

Pesta pernikahan dari seorang pewaris dari keluarga terpandang. Rangga yang merupakan anak laki-laki dari Attar. Seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan di dalam negeri.

Attar menatap haru anak laki-lakinya yang sedang bersanding dengan seorang perempuan. Perempuan itu sudah ia kenal sangat lama. Karna orang tuanya adalah teman baik Attar.

"Akhirnya kita jadi besan juga!" Attar terkejut saat pundaknya tiba-tiba ditepuk oleh seseorang.

"David!" Mereka berpelukan. Merasa bahagia dengan hari ini. "Aku bahagia karna Julia yang menjadi istri Rangga. Keceriaan Julia semoga bisa merubah sikap kaku Rangga."

Keduanya tertawa, memang benar yang dikatakan Attar. Julia itu perempuan yang energik, berbeda dengan Rangga yang kaku dan cuek.

Tamu undangan satu persatu pulang meninggalkan acara. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Acara telah berakhir. Rangga duduk di pelaminan sambil merenggangkan ototnya karna seharian ini tak henti menyalami para tamu undangan.

Sedangkan perempuan yang baru saja dipersuntingnya masih melebarkan senyum pada para undangan yang berpamitan untuk pulang.

"Hati-hati ...." teriaknya dengan senyum sumringah. Ia bahkan melambaikan tangan pada segerombolan wanita yang ia tebak adalah teman-temannya.

"Tuan, Nona .... Kalian bisa istirahat sekarang," ucap pelayan rumah dengan sopan. Ia kemudian turun dari panggung pelaminan setelah mendapat anggukan dari keduanya.

"Hey .... Kenapa jalan duluan!" teriak Julia yang berusaha mengejar langkah kaki Rangga yang semakin menjauh. Bagaimana tidak, gaunnya sangat panjang dan menyulitkan dirinya hanya untuk sekedar berjalan.

Dari arah berlawanan ada seorang wanita paruh baya yang duduk di atas kursi rodanya. Wajahnya pucat tapi raut wajahnya terlihat berseri-seri. Ia tersenyum pada Rangga. Dan Rangga mencium tangan wanita itu.

"Bunda, kenapa belum tidur?"

Julia yang mendengar Rangga menyebutnya dengan sebutan Bunda mendadak bingung.

Wanita itu hanya tersenyum kembali dan kemudian mengangguk. Tapi ia kemudian memandangi Julia yang tak bergerak hanya mampu berdiri dibelakang Rangga.

"Ini Julia. Istriku." Rangga memperkenalkannya, dengan canggung Julia menyalami wanita itu. Entah ada hubungan apa antara suaminya dan wanita paruh baya itu.

"Bunda istirahat lah. Rangga dan Julia juga akan beristirahat."

Lagi-lagi wanita yang disebut Bunda itu hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Dia tidak dapat bicara? Kenapa sedari tadi hanya tersenyum dan mengangguk?"

Disaat Julia sedang berpikir, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Rangga dengan keras.

"Rangga! Pelan-pelan! Aku susah jalan dengan gaun seperti ini!" kesalnya lalu Rangga melepaskan tangannya begitu saja. Pria itu berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, rasa penasarannya terhadap Bunda itu belum selesai.

"Rangga, Bunda itu siapa?" tanyanya. Tapi Rangga seolah mengacuhkannya dan berjalan menuju kamar mandi setelah melepaskan pakaian atasnya. Julia sempat malu melihat pemandangan seksi itu, tapi ia tahan karna rasa penasarannya.

"Rangga!" Tak menghiraukan pertanyaannya, Rangga memilih membersihkan diri.

"Bunda? Siapa Bunda itu? Kenapa saat aku dulu berkunjung ke rumah ini tak pernah sekalipun melihat Bunda itu?"

Attar dan David sudah berteman lama. Anak-anak mereka pun sudah mengenal sejak kecil. Waktu itu saat umur Rangga 7 tahun dan Julia 5 tahun, mereka sudah bertemu dan bermain bersama.

FLASBACK ON

"Rangga .... Apa kamu mau ini?" Julia membawa es krim di masing-masing tangannya.

"Tidak!" tolak Rangga dan masih asyik dengan mainan mobilnya.

"Ambil ini, Rangga! Ini akan segera mencair!" paksa Julia dengan menyodorkan es krim ke mulutnya.

"Tidak mau!" Rangga menepis es krim itu hingga jatuh di tanah. Julia pun menangis. Ia memukuli Rangga karna kesal.

Walaupun Rangga seperti menjaga jarak darinya, tapi Julia tak gentar. Ia tetap mendekati Rangga keesokkan harinya.

"Haii Rangga ...." Julia kini membawa sebuah mainan. Persis seperti yang dimiliki Rangga. "Lihatlah, aku memiliki mainan yang sama sepertimu. Jadi, kita bisa bermain bersama, kan?"

"Tidak! Pergilah!" Entah apa yang membuat Rangga seakan membenci Julia. Padahal Julia adalah gadis yang manis.

"Tidak mau. Aku tidak mau pergi!" Julia masih kekeh, ia tetap di sisi Rangga.

"Pergilah! Gadis keriting! Aku tidak mau bermain denganmu!" usirnya.

"Apa syarat agar aku bisa bermain denganmu?" tanyanya.

Rangga tertawa lalu terlintas sebuah ide. "Rambutmu yang keriting itu apakah bisa lurus? Jika bisa, aku mau bermain denganmu."

Julia terdiam, ia lalu melihat rambutnya yang keriting. Berpikir keras bagaimana caranya. Ia masih terlalu dini untuk mengetahui sebuah alat yang bisa meluruskan rambut.

"Bagaimana? Tidak bisa, kan? Pergilah. Aku—"

"Bisa! Lihat besok, aku akan datang dengan rambut lurus ku!" ucapnya yakin dan bertekad untuk meminta bantuan ibunya.

Keesokan harinya dengan langkah percaya diri, Julia mendatangi Rangga yang masih bermain mobil-mobilannya di halaman.

"Hai Rangga ...."

Suara yang sangat ia kenali dan membuatnya malas untuk sekedar menoleh ke belakang.

"Lihatlah! Rambutku sudah lurus," katanya dengan senyum selebar mungkin.

Rangga terkejut dan pelan-pelan menolehkan kepalanya ke belakang.

Gadis keriting itu menjelma seperti bidadari. Rambutnya panjang, indah dan lurus. Benar-benar berbeda dengan Julia yang kemarin-kemarin.

"Bagaimana? Kita bisa bermain, kan? Rambutku sudah lurus, tidak keriting lagi."

Rangga kebingungan sekarang. "Hmm, tidak bisa! Aku tidak berminat bermain dengan seorang perempuan," jawabnya dengan alasan lain.

"Ihhhh menyebalkan!" Julia menghentakkan kakinya dan berlari menuju rumahnya sambil menangis. Sedangkan Rangga tertawa terbahak-bahak.

FLASHBACK OFF

Pintu kamar mandi terbuka, Rangga keluar dengan handuk melilit di pinggangnya. Pemandangan yang langka bisa melihat tubuh indah Rangga.

"Mandilah cepat!" Rangga melemparkan handuk lalu menyuruh istrinya untuk segera membersihkan diri.

"Kamu belum menjawab pertanyaan ku dan menjelaskan semuanya!"

"Mandi dulu!" perintahnya lagi.

"Setelah aku mandi, kamu harus berjanji—"

"Cepat mandi!" potongnya.

Julia akhirnya masuk ke dalam kamar mandi setelah dipelototi suaminya yang tampan itu.

"Benar-benar hari yang sial!" kesalnya. "Bagaimana bisa aku menikah dengan wanita seperti itu!"

Rangga tak habis pikir kenapa ayahnya malah menjodohkan dirinya dengan Julia si keriting. Tapi perlu diakui walaupun rambutnya yang keriting, sebenarnya Julia itu wanita yang cantik. Kulitnya putih, hidung mancung dan bibir yang tebal. Tubuhnya juga bagus seperti terawat.

Tok!

Tok!

Tok!

"Ibu ...."

"Rangga, selamat atas pernikahan kamu. Akhirnya putra satu-satunya Ibu menikah. Ibu sangat bahagia hari ini. Ibu harap kamu tidak melupakan Ibu, Rangga." Rashmi menatap Rangga dengan sedih, ia berusaha menghalau cairan matanya yang hampir keluar.

"Ibu bicara apa? Rangga tidak mungkin melupakan Ibu."

Rashmi tersenyum, lalu ia merogoh saku dan mengeluarkan sebuah botol kecil berisikan pil.

"Ini berikan untuk istrimu Julia. Bilang ke dia harus rutin konsumsi ini. Ini adalah pil kesuburan. Ibu sangat berharap mendapatkan cucu dari kamu, Rangga. Ibu sudah ingin menggendong cucu," harapnya.

Rangga tahu perasaan ibunya, ia pasti sangat mendambakan cucu. Apalagi adiknya yang sudah menikah belum juga memberikan seorang cucu. Padahal sudah menikah selama 2 tahun.

Terpopuler

Comments

mar

mar

numpang parkir thor

2023-04-07

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Julia dr sangat mencintai rangga,,,sampe julia rangga menikah krn perjodohan,,,mampir ya thor karya terbaru anda,,,lanjutkan thor..

2023-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!