Ranjang Bergoyang Adikku

Ranjang Bergoyang Adikku

bab 1

"Kakak!!!! terdengar suara teriakan dari luar rumah.

Dini merasa suaranya tak begitu asing baginya, Dini langsung bergegas membuka pintu.

"Ceklek"

"Kejutan teriak Nita adikku" dia langsung memelukku dengan erat dan akupun membalas pelukannya.

"Oh Nita, kenapa kemari tak memberi kabar ke kakak kalau kamu datang hari ini, kakak bisa menjemputmu kalau kakak tau kamu akan datang. "

"Aku bosan sekali kak di rumah, semenjak lulus kuliah aku belum dapat kerja. Setelah kakak telefon kemarin aku merasa senang sekali kak, semoga aku cepat dapat kerja biar gak jenuh lagi".

"Ia kakak sudah cerita ke mas Dion untuk mencarikanmu kerja, semoga kamu lekas dapat kerja, ya sudah ayo kakak tunjukkan kamarmu dan istirahat dulu"

Nita dengan penuh semangat mengikuti kakaknya dan menuju kamar yang ditunjukkan Dini.

Nita sangat heran sekali setelah masuk ke kamar dan melihat kamarnya yang mewah berbanding terbalik dengan keadaannya dirumah.

"Nita kenapa kamu terdiam, ayo masuk kamar dan istirahatlah. Pasti kamu lelah"

"Emmmm tidak kakak aku heran sekali rumah kakak megah sekali dan begitu mewah, berbanding terbalik dengan rumah kita di kampung, kakak begitu sangat beruntung sekali punya suami mas Dion".

"Ah kamu bisa aja dik, kakak ini hanya ibu rumah tangga biasa, kamu tau sendiri kakak hanya lulusan SMP bagaimana mungkin kakak bisa membeli semua kemewahan ini tidak seperti kamu, ini semua berkat kegigihan mas Dion, tapi kakak belum bisa buat mas Dion bahagia"

"Emang kenapa kak"

"Kamu tau sendirikan, kakak belum juga kasih keturunan ke mas Dion sampai sekarang padahal pernikahan kakak sudah 5 tahun"

"Sudahlahkak, sabar saja mungkin ini belum saja, nanti juga kakak akan diberi keturunan, kakak jangan merendah begitu, kakak sudah beruntung sudah mempunyai suami yang sayang dan menerima kakak apa adanya"

"Ia adikku sayang kamu istirahatlah, kakak akan mempersiapkan makanan karna mas Dion sebentar lagi tiba"

"Ia kakakku sayang"

Nita bergegas masuk kamar dan mandi setelah itu ia mulai merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk sambil berkata dalam hatinya.

"Andai saja ini semua adalah rumahku dan aku mempunyai suami seperti mas Dion alangkah beruntungnya aku"

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.

"Tok.... tok...... tok!!!!"

"Nita tolong kakak bantu kakak bukakan pintu, sepertinya mas Dion datang"

"Ia kakak"

Nita bergegas membuka pintu.

"Cekrek...... cekrek"

Dian begitu terkejut dan sejenak terpana dengan sosok laki-laki di depannya, pria yang tinggi putih dan memakai jas hitam dan memakai mobil alpard, seperti laki-laki yang ia impikan.

"Tuhan begitu tampannya kakak iparku ini andai saja ia suamiku, begitu bahagianya kakakku dan beruntungnya dia punya suami setampan dan sekaya mas Dion"

"Hai nita kenapa kamu melamun"

"Maaf kak, bukan melamun cuma lagi heran Haaaaaa, tawa Nita dengan lebarnya"

padahal di hati Dion, dia juga terheran dengan gadis. yang berada di depannya yang begitu cantik, masih muda, berkulit putih dan menggunakan pakaian yang sangat modis sehingga lekuk tubuhnya terlihat, apalagi terligat bagian depannya gunung kembar yang membuat mata laki-laki terpana"

"Ayo kak masuk, kak Dini lagi masak dibelakang"

Dion mengikuti Nita masuk ke dalam rumah, sesekali ia melihat lekuk tubuh Nita.

"Wah gadis di depanku ini begitu menggoda, kalau bukan adik istriku, ku jadikan selingkuhku, ucap Dion dalam hatinya"

ternyata Dion tak sebaik yang dikira oleh istrinya, Dion sengaja tak membiarkan Dini kerja atau bebas bermain dengan temannya diluar sana agar Dini tak tau bagaimana kelakuan suaminya di luar sana, Dion tau istrinya adalah gadis desa yang lugu dan bisa dipermainkan jadinya ia mau menikah dengan Dini.

"Kabarmu bagaimana Nit?"

"Baik kak"

Dion sambil menatap wajah Nita dan memandang gunung kembar Nita.

Nita merasa sangat tidak enak dengan tatapan mas Dion.

"Duh kenapa mas Dion menatapku begitu, apakah dia suka sama aku, haduh apa yang aku fikirkan dia adalah suami kakakku sendiri, tapi kalau laki-laki setampan mas Dion siapa yang bisa menolaknya" ucap Nita dalam hati.

"Mas kamu sudah datang, ayo kita makan bersama-sama" ucap Dini.

Sejenak Dion menatap istrinya yang terlihat sangat tidak menarik dengan pakaian daster layaknya ibu-ibu dan rambut Dini yang sangat tak terurus makanya selama ini Dion sangat malas sekali membawa istrinya ke acara kantor karena takut teman-temannya menertawakan istrinya.

Dion berbalik menatap gadis muda di depannya seraya berkata dalam hati "Nah harusnya istri manager itu seperti Nita yang menarik"

"Mas. mengapa melamun, ayo kita makan mas pasti capek dan lapar"

"Oh ia sayang, mas hanya sedang mengingat pekerjaan tadi saja"

"sekarang makan saja mas, ini aku siapkan gurame bakar kesukaan mas"

"Wah kakak dari dulu masakan kakak adalah yang no satu yang paling enak, aku rindu sekali masakan kakak"

"Ah kamu dik bisa aja, sekarang kamu makan yang banyak biar gemuk"

"Mas Dion tidak keberatankan, adikku tinggal disini?"

"Ya tentu saja aku tak keberatan biar rumah kita ramai dan kamu ada teman untuk ngobrol, rumah kita sepi selama ini"

Dini tertunduk dan merasa bersalah karna belum memberinya anak.

Mereka mulai makan dan tanpa disangka, kaki Dion mulai menyentuh kaki Nita.

"Haduh apa yang dilakukan kakak iparku ini, apa dia tertarik denganku, ah biarkan saja, kalau dia tertarik denganku itu juga bukan salahku" ucap Nita dalam hatinya.

Dion tak sanggup menahan kecantikan gadis di depannya, setelah acara makan selesai Dion bergegas masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya.

Dini yang masih di meja makan, meneteskan air matanya dan Nita melihatnya.

"Kakak kenapa menangis?"

"Tak apa-apa dik"

"Sudahlah jangan difikirkan apa yang dikatakan mas Dion tadi, mungkin ia sedang capek saja"

Dini menghapus air matanya seraya membersihkan meja makannya.

"Kakakku yang malang, ternyata rumah tanggamu tidak bahagia" Dalam hati Nita ingin memiliki Dion.

Di tempat lain Dion yang sedang mandi selalu teringat dengan kemolekan tubuh Nita dan ingin sekali menikmatinya tapi ia belum yakin apakah Nita mau dijadikan selingkuhan apalagi ia adalah adik istrinya.

Diluar sana Dion punya pacar namun tak semenarik dan tidak membuatnya penasaran seperti Nita.

"Mas sudah selesai mandinya ini aku siapkan minuman hangat buat mas"

"Ia taruh situ saja bentar lagi aku selesai mandi"

"Ia mas aku taruh dimeja"

"Sayang aku bawakan baju untukmu, kamu pakai nanti malam ya"

Dini bergegas melihat bingkisan itu ternyata sebuah baju tidur yang seksi, Dini tau maksud suaminya membelikan baju itu.

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!