bab 4

"Ada apa kak, kok kakak kelihatan sedih?"

"Ah tidak apa-apa dik, kakak hanya tidak enak badan. Kamu dari mana saja, kok jam segini baru pulang, gak bagus anak gadis pulang sore bareng dengan seorang pria"

"Aduh kakak ini sudah zaman modern, gak seperti dulu lagi. Ayolah kak jangan melarang aku, aku sudah besar kak"

"Ya sudah yang penting kamu tetap jaga diri, kakak tidak mau terjadi hal yang tidak menyenangkan denganmu"

"Siap kakakku sayang"

Nita masuk ke dalam kamar, saat ia ingin masuk kedalam kamar tiba-tiba ada belaian tangan yang memegangnya.

"Aduh!!!!! teriaknya sapa ini, Nita menoleh ke belakang ternyata Dion"

"Husssss!!! jangan teriak sambil Dion memegang mulut Nita. Kamu jangan teriak nanti kakakmu tau"

Nita melepaskan tangan Dion.

"Aduh mas apa-apaan ini aku jadi kaget sekali"

Sambil memegang tangan Nita, Dion berkata.

"Dari mana saja kamu, kau baru pulang. Terus laki-laki tadi itu siapa apa dia pacarmu"

Nita menutup mulut Dion.

"Husssttt!!!!! satu-satu kalau tanya. Lagian kalau aku jalan atau main dengan laki-laki lain apa urusannya dengan mas Dion"

Tanpa banyak kata-kata Dion yang penuh rasa cemburu dan jiwa muda yang sangat menggelora langsung ******* habis bibir mungil nan mempesona Nita.

Nita yang kaget hanya bisa menerima ciuman hangat dan mesra itu, terasa hangat, indah dan nikmat. Dion dengan lihai melahap habis sampai Nita tak bisa berkata-kata lagi.

"Mas apa yang kau lakukan ini"

"Aku tak bisa menahan rasaku ini Nita",

sambil jari jemarinya dengan lincah merangkul Nita, kehangatan yang dirasakan Nita sangatlah sangat nyaman, pria di depannya ini sangat pintar membuatnya sangat bahagia.

"Mas kalau kakak tau bagaimana? "

"Sudahlah jangan bahas kakakmu lagi, sekarang yang ada aku dan kamu"

"Tapi kalau kakak, kemari bagaimana"

Dion masih saja tetap memeluk tubuh seksi bak gitar spanyol Nita, sambil merasakan kemolekan tubuhnya. Seraya berkata lirih di telinganya.

"Tenang kakakmu, aku suruh kewarung jadi dia tak akan datang, yang penting sekarang apakah kamu mau jadi kekasihku dan selingkuhanku aku janji akan buat kamu bahagia. Soal kakakmu aku sudah sangat bosan dengannya dia terlihat kucel, bau buat aku tak berminat dan bergairah"

"Hussss jangan bilang gitu, dia adalah kakakku. Aku mau kok mas jadi kekasihku. Andai kau menginganku jadi istri keduamu aku juga mau"

"Kita jalani begini saja dulu, jangan mikir kejauhan dulu"

Saat mereka terbuai dengan cinta mereka terdengar suara teriakan Dini.

"Mas Dion kamu dimana mas"

Dini heran kenapa rumah menjadi sangat hening sekali padahal da Dion dan Nita.

"Mas Dion kakak datang, dia pasti akan curiga kalau tau kakak di lantai atas"

Dion juga merasa agak bingung bagaimana kalau istrinya tau.

"Kamu turunlah Nita dan ajak kakakmu ke dapur nanti aku akan diam-diam turun sehingga dia tak akan tau"

Sebelum Kita turun ia merapikan rambut dan pakaiannya.

Namun sebelum turun Dion masih saja memegang bibir Nita seraya berkata.

"Hati-hati ya sayang aku mencintaimu"

"Emmmm mas bisa aja"