bab 3

"Wah mas Dion kantornya besar sekali"

"Ia Nit, semoga kamu keterima disini. Tapi mas yakin kamu pasti kuterima, kemarin mas sudah titipkan agar kamu keterima"

"Emang aku melamar sebagai apa mas"

"Sebagai asisten mas"

"Apa mas, seperti sekretaris gitu ya mas"

"Ia benar sekali, moga aja kamu suka"

"Tentu saja mas, aku suka gunanya aku tidak suka bisa kerja bareng sama mas yang tampan ini, upsss Nita langsung menutup mulutnya. Maaf mas aku bicara gitu"

"Tak apa-apa, aku suka kau bicara begitu, ayo kita masuk"

Mereka masuk ke kantor bersamaan, dan semua karyawan disana melihat mereka, terdengar salah satu karyawan berkata.

"Duh siapa itu yang bersama Dion, cantik sekali dan tubuhnya seksi. Lihat geh saat dia berjalan dah seperti gitar spanyol"

Dion yang mendengarnya merasa sangat bangga sekali bisa jalan bersama Dini.

Saat Dini masuk untuk interviu, Dion melamaun diruangannya, dia termenung dan terbesit dalam hatinya, "Apakah Nita mau menerimanya dan bagaimana kalau dini tau, ah perasaan ini tidak benar, apa yang kamu lakukan Dion, kamu boleh selingkuh tapi jangan dengan adik istrimu"

"Dooorr...... dorrrr, da apa ini kenapa pak bos satu ini pagi-pagi sudah melamun saja"

"Ah kamu bisa saja Dirga, aku tak melamun"

"Kamu itu tak usah bohong denganku, aku bisa melihat kamu sedang melamun, lagi ngelamunin gadis cantik yang datang bareng sama kamu tadi ya, aku juga salut dan terkesima dengan kecantikan gadis tadi, kalau aku belum punya istri. Aku pacari juga cewek cantik tadi, tapi ngomong-ngomong siapa gadis cantik tadi kok kalian bisa datang bersama".

"Dia adik istriku"

"Apa adik istrimu, kenapa mereka bisa berbeda sekali"

"Nah itu masalahnya Dirga, laki-laki mana yang tidak tergoda, akupun tak tahan kalau setiap hari harus satu rumah dengannya, apalagi sekarang dia akan bekerja disini, bisa-bisa no tongkat tak terkendali haaaaaa"

"Dasar kau Dion, punya tongkat makanya di kandangi, kalau tidak sekalian di gembok biar aman dan gak tumpah-tumpah"

"Dasar Dirga kamu tuh bisa aja"

"Sudah jadiin ja, dia cantik, manis yang paling penting bodynya itu loh, aku ja pingin nyicipin. kalau kamu gak mau, aku ambil loh"

"Loh..... loh kamu punya istri"

"Lah kamu juga punya istrikan, sesekali kita harus punya hiburan tau biar semakin semangat kerjanya, kamu pasti sudah bosan liat istrimu dirumah, ia kan dah lah jujur aja"

"Ia sih, kalau pulang kerja aku bosan sekali liat istriku yang penampilannya begitu saja, mana tak wangi, kucel, badannya sudah tak menarik dan yang paling parah lagi kami sudah menikah 5 tahun tapi kami belum juga Dikasih anak. Kadang aku kecewa banget sama dia, tapi dia baik dan merawat aku. Apalagi kamu taukan, masakan istriku enak sekali aku tak punya pembantu karna istriku sangat pandai merawat rumah"

"Nah itu sudah pas jadinya, istrimu merawat rumah dan adiknya yang melayanimu sampai kamu puas. jadi lengkap semuanya"

"Tapi kalau ketahuan bagaimana"

"Kamu bisa main yang cantikkan"

"Tapi aku belum yakin Nita mau diajak begitu"

"Rayu saja, belikan baju dan perhiasan yang wanita suka pasti dia mau"

"benar juga kata-katamu, ya sudah kita kerja lagi"

"Siap bos, nanti kita bincang-bincang lagi jangan lupa coba katakan isi hatimu pada cewek itu, diterima syukur gak ya sudah, kita berhak cari kebahagiaan diluar haaaaa"

"Dasar teman gak bener"

Tak lama, ada suara ketukan pintu.

"Mas, maaf aku lancang masuk keruangan mas. Aku hanya mau izin untuk pulang duluan, interviu ku sudah selesai"

"Loh kamu pulang dengan siapa, nit"

"Aku dah hubungi temanku yang tinggal disini, baru tadi malam aku dapat nomernya dan dia akan menjemputku"

"Laki-laki atau perempuan"

"Laki-laki Mas"

Ada perasaan tak enak hati dan cemburu di hati Dion, tak ikhlas harus membiarkan Nita pergi namun apa boleh buat dia harus membiarkan Nita pergi.

"Ya sudah pergilah namun jangan pulang malam"

"Siap itu mas"

Nita berlalu pergi, dan Dion membuka tirai kacanya dan melihat Nita dari kejauhan, jiwanya tak tenang apalagi ia melihat Nita mencium laki-laki di motor itu.

Di rumah Dini seperti biasa bersih-bersih rumah dan sesekali keluar rumah untuk berbincang dengan para tetangga.

"Wah mb Dini, tambah cantik aja"

"Ah ibu-ibu ini bisa aja"

"Mba tadi pagi aku lihat gadis cantik masuk mobil dengan suami mba dan kelihatan sangat akrab sekali itu siapa mba"

"Oh itu, dia adikku bu, baru kemarin datang kasini mau cari kerja"

"Kemarin aku lihat sangat mesra loh, mana senyum pak Dion terlihat agak berbeda, hati-hati loh mba Dini nanti suaminya bisa diambil adikmu sendiri"

"Ah bu mana mungkin dia adik kandungku jadi tak mungkin itu terjadi"

"Tapi dijaman sekarang apa yang tak mungkin mba, kamu harus hati-hati, kami hanya bisa mengingatkan saja, semoga yang ditakutkan tidak terjadi"

"Ia bu, saya yakin pada adikku dia adik tersayangku"

Dini bergegas pulang dan mulai kembali melakukan tugas rumah tangga, kasian sekali nasib Dini yang hanya jadi ibu rumah tangga yang hanya tau masak, beberes rumah, nyuci baju dan piring, yang ia tau selama ini adalah bagaimana jadi istri yang baik dan membuat suaminya bahagia. sampai ia tak memperdulikan lagi dengan tubuhnya.

Sorepun tiba mas Dion kembali kerumah.

"Mas kamu dah pulang"

"Ia, Nita sudah pulang belum Din"

"Loh emangnya dia kemana mas? "

"Tadi pamit bertemu dengan sahabatnya laki-laki, kamu bagaimana jadi seorang kakak, harusnya kamu khawatir adik perempuanmu belum pulang"

"Aku tak tau mas, aku kira dia tadi sama mas ke kantor dan kalian pulang bareng nantinya"

"Memang kamu itu, taunya apa. Cuma pintar pekerjaan rumah saja hanya itu yang kamu tau"

"Kamu kok bilang begitu mas"

Dalam hati Dini terasa sakit sekali saat suaminya bicara begitu padahal ia sudah melakukan yang terbaik dengan suaminya.

"Sudah aku malas bicara ma kamu, aku mandi dulu. Dasar perempuan tak berguna"

Tak terasa air mata Dini menetes selama 5 tahun baru kali ini suaminya sangat kasar sekali pada Dini, dalam hati Dini sudah mulai tak enak.. "Apa ini karena adiknya yang datang kesini, apa benar kata ibu-ibu itu, tapi sekali lagi ia mulai meyakinkan dirinya, bahwa semua itu tidak mungkin ini hanya fikiran negatifku saja"

Tak lama ada suara motor tiba, Dini membuka jendela dan ia melihat adiknya dengan seorang pria seketika hatinya yang kacau mulai reda.

bersambung

Terpopuler

Comments

4U2C

4U2C

𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮𝗮𝗻...

2023-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!