episode 5

"Mas kamu tadi kemana saja, aku mencarimu tidak ada, aku bingung tau mas" pertanyaan Dini di dalam kamar.

"Ah kenapa kamu bingung aku cuma keluar bentar"

"Ia mas maaf kalau aku sedikit kwatir ya mas"

Dini mendekat dan ingin memeluk suaminya.

"Mas!!! Dini memeluk dengan erat suaminya dan sambil mencium suaminya.

"Ia ada apa Dini" Ucap Dion dengan sangat cuek.

"Apa aku ada yang salah ya mas"

"Tidak tuh emang kamu salah apa, mungkin itu semua adalah perasaanmu saja, aku capek sekali ayo kita tidur"

"Ah mas sekarang mulai cuek sama Dini, biasanya kalau Dini sudah peluk mas gini mas langsung balik peluk Dini tidak cuek seperti ini, pasti aku ada yang salah sehingga sikap mas berubah sama aku"

"Tidak sayang, mas lagi banyak kerjaan saja dan memang mas capek sekali dan mau istirahat, ayo kita tidur lagian sudah malam dan besok aku kerja lagi"

"Baiklah kalau begitu mas. kita istirahat"

Sebelum mereka tidur, Dini mencium suaminya dan berbisik di telinga Dion.

"Sayang aku sangat sayang sama kamu, dan kamu adalah segalanya buat aku sayang, aku harap kamu jaga pernikahan kita ini"

Dengan ketusnya Dion hanya menjawab.

"Ia aku juga, sudah cukup ayo kita tidur"

Dalam hati Dini masih saja ada yang mengganjal namun dia tetap meyakinkan diri bahwa ini semua hanyalah perasaan yang tak benar saja.

Dini dan Dion mulai tidur, namun tak seperti biasanya Dion tidur dengan membelakangi istrinya, dan sekali lagi Dini meredam kecurigaannya dengan berkata dalam hati mungkin mas Dion benar-benar capek. Lalu Dini tidur.

Sedangkan Dion masih saja terbayang-bayang dengan tubuh indah dan seksi Nita. rasanya ia tak kuat lagi menahan jiwa menggeloranya da juga dia ingin sekali merasakan lempitannya.

Dion mencari kesempatan saat istrinya sudah tertidur ia ingin melangkahkan kakinya ke kamar Nita.

Dion menoleh ke arah istrinya, dan melihat istrinya sudah tertidur dengan sangat lelap, Dion mulai beraksi dengan meninggalkan kamarnya, melangkahkan kakinya dengan pelan-pelan agar istrinya tidak mengetahui bahwa dia sudah pergi dari kamar. Dion menutup pintu dengan pelan lalu berjalan lirih ke kamar Nita.

"Tok....... tok........ tok"

"Ia saut Nita" Nita mulai membuka pintu dan ia kaget setelah tau siapa yang ada di balik pintu"

"Oh mas Dion, ada apa mas kesini. Nanti mba Dini mencari mas loh"

Dion tanpa menjawab pertanyaan Nita. langsung saja mendorong pintunya dan membukanya, dan dengan cepatnya ia menutup pintu itu.

Dion menutup mulut Nita sambil mendorongnya diatas kasur.

"Kamu tak usah banyak tanya, aku tak bisa tidur malam ini karna wajahmu selalu membayangi tidurku"

Nita melepas tangan Dion.

"Mas lepaskan tangan mas sakit tau mas, nindih aku ini"

"Oh ia maaf sayang'

Dion langsung berdiri dan Nita duduk di kasur.

Dion memandang Nita dengan pakaian linjer yang sedang digunakan Nita. Tanpa ia sadari si tongkat berdiri dan Nita melihatnya.

"Emmmmm tongkat mas aktif juga haaaaaaa" tawa Nita dengan kencangnya.

"Husssstttt, jangan keras-keras kalau ketawa nanti kakakmu bangun"

"Ia mas, tapi lucu tau mas"

"Gimana dia tidak aktif karena melihat gadis secantik kamu, kamu mau kan Nita melakukannya denganku, aku sudah sangat tidak tahan sekali"

"Emmm gimana ya, kalau aku hamil bagaimana, aku tak ada pengaman"

"Kalau kamu hamil aku akan lebih senang sekali dan kita akan menikah"

"Terus kakakku?"

"Kalau ia tak mau di poligami aku akan menceraikannya, lagian aku sudah sangat bosan dengannya"

"Emmmm gitu ya, okelah kalau begitu. aku pegang perkataan mas"

Dion terlihat sangat senang sekali dan mulai melepas semua pakaiinya dan ia mendorong Nita ke atas kasur.

"emmmmm panjang juga ya mas, pantas kak Dini suka heeee"

"Husss bilang apa kamu ini"

Dion mulai beraksi memasukkan keselempitannya Nita dan saat ia melakukannnya terasa sekali kalau Dion adalah laki-laki pertama yang melakukannya pada Nita.

"Sayang sempit sekali"

"Tapi enakkan mas"

"Ia tentu saja, rasanya luar. biasa sayang aku sangat suka sekali, terimakasih sayang"

Kasurpun bergoyang kedepan dan kebelakang sesuai dorongan yang sedang mereka lakukan berdua diatas kasur.

Tak lama Dion merasakan puncak syurganya dan Nita juga karna ia baru pertama kali melakukannya.

"Mas ternyata enak sekali mas, terus mas"

"Ia sayang"

tak lama keluarlah kenikmatan di selempitan Nita dan Nita juga merasakan kehangatan.

Mereka berdua kelelahan.

Dan Dini di dalam kamar tiba-tiba merasa haus dan terbangun, dia kaget sekali setelah bangun ia tidak melihat suaminya berada di sampingnya.

Diapun bangun dan mencoba mencari suaminya namun saat dia berada di depan kamar adiknya dia mendengar suara suaminya dan dia dengan penasaran mengetuk pintu kamar adiknya.

"Nita kamu sedang apa"

"Mas Dion bagaimana ini kakak da dipintu"

Bergegas Dion dan Nita memakai pakaiannya dan merapikan kamarnya"

"Tenang Nita kamu buka pintu dan aku akan sembunyi di kamar mandi"

"Nanti kalau ketauan"

Aku akan keluar dari jendela kamar dan masuk lewat dapur pura-pura minum"

"Ia mas"

Nita langsung membuka pintu sementara Dion lari lewat jendela.

"Ada apa kakak malam-malam gedor kamar ku"

"Dini dengan penasaran langsung mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar Nita dan mulai menggeledahnya"

"Ada apa sih kak, kakak cari siapa. Cuma ada aku disini"

"Tadi kakak dengar ada suara lelaki, kakak kira mas Dion"

"Haduh kakak ini ada-ada aja, mana mungkin mas Dion disini, tadi itu aku telfonan sama teman laki-lakiku mungkin kakak kira mas Dion, coba kakak cari di dapur, mungkin ia lagi minum"

"Ia dek maafkan kakak ya dah curiga sama kamu, kakak termakan omongan ibu-ibu komplek"

"Ia kakakku sayang coba cari ke dapur"

Nita begitu lega sekali kakaknya pergi dari kamarnya. dalam hatinya berkata.

"Untung aja gak ketauan, kalau ketahuan tamatlah aku"

Nita melangkahkan kakinya ke dapur dan ia sangat lega melihat suaminya berada di dapur dan sedang minum.

"Oh mas berada disini?"

"Aku cari mas kemana-mana"

"Ia aku haus makanya aku bangun dan ambil minum di dapur. udahlah jangan curiga terus"

"Ia mas"

Dini sangat lega sekali ternyata ke curigaannya kepada suaminya tidak benar sama sekali

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***