"Bunda,terima kasih sudah ajak kita jalan-jalan," ucap Aura saat mereka ada di taxi.
"Sama-sama sayang ,kalian suka?"
"Suka !!" seru kedua anaknya.
"Bunda,tadi Oma sama Opa itu siapa?" tanya Aura menanyakan orang tua Nico.
"Mereka orang baik,kalian juga harus jadi orang baik yaa..kalau ada yang butuh pertolongan jangan pernah ragu buat bantu,sama siapapun jangan pilih-pilih.Tapi, kalian juga harus hati-hati karena orang jahat pun banyak di sekitar kita." terang Leka apad dua anaknya.
"Tadi Opa Gilang,nyamperin Abang karena ada orang aneh deketin Abang.Terus Opa Gilang bilang kalau aku cucu nya.Awalnya orang itu nggak percaya tapi,waktu lihat bunda sama adek jalan sama Oma baru dia pergi." ungkap Elang.
"Memangnya kenapa tadi sampe opa bilang begitu?" tanya Leka.
"Waktu Abang lagi makan,terus lagi main Hp ada om-om sama tante-tante yang nyamperin.Terus bilang kalau mau kasih hadiah ke Abang karena Abang pinter.Untung Abang inget pesan bunda jangan sampai cepat percaya sama orang asing.Jadi, Abang tolak.Terus omnya tadi kayak maksa gitu,Abang tetap nolak.Lalu Opa dateng buat hentikan orang itu."terang Elang menceritakan apa yang terjadi sebelum Leka dan Marina serta Aurora datang.
"Terus,kenapa Abang percaya sama Opa.Sedangkan opa juga orang asing?"
"Eeemmmm ..gimana ya Bun,aku lihat opa kayak Aki Udin jadi percaya aja..hehehe ." ungkap Elang polos.
"Maaf mba ,sudah sampai," ucap sang supir taxi.
"Ahhh iya , astaghfirullahal'adzim..maaf ya pak," ucap Leka.
"Nggak papa mba," ucap si supir taxi.
Mereka pun turun dari mobil dan supir taxi pun membantu untuk mengambil koper yang ada di bagasi.
Setelah menyelesaikan pembayaran akhir nya Leka pun masuk dalam rumah.
Terlihat dua anaknya sudah bersama mbok Tun dan mang Udin yang sedang sibuk bercerita.
"Elang,Aura cuci tangan,cuci kaki dulu nak.."seru Leka pada dua anaknya.
"Iya bun,"jawab kedua anaknya.
...****************...
Di tempat lain yaitu di hotel tempat Gilang dan Marina menginap,Marina masih sibuk dengan membicarakan anak kembar yang baru saja mereka jumpai.
"Mama bayangin punya cucu kayak mereka tahu pah,kayaknya seru yaa..," ucap Marina.
"Iya mah,apalagi tingkah Elang yang terlihat cool dan pastinya dia akan jadi anak yang tegas dan melindungi orang tuanya." ungkap Gilang yang terkesan dengan sikap dewasa Elang yang terlihat sangat memperhatikan sang adik.Walaupun tak banyak omong ya, Elang bisa jadi panutan untuk sang adik," ungkap Gilang yang sudah mencuri hatinya.
"Kalau mama gemes sama Aurora pa,dia gemesin banget.Cerewet nya Masyaallah..bayangin kalau ada Aurora di mansion kita pastinya nggak akan sepi." ucap Marina membayangkan bagaimana ada cucu seaktif Aurora di mansion nya.
"Sabar ma,Nico juga kelihatan nya masih fokus sama karir nya.Apalagi papa lihat,dia nggak pernah dekat sama gadis mana pun." ucap Gilang.
"Eemmm..pah,kamu inget jeng Hani,dia punya anak gadis dia....
"Mama,ini bukan jaman Siti Nurbaya.Jangan paksakan anak kita untuk melakukan apa yang dia tidak suka.Kita sudah banyak mengabaikan dia,mengabaikan kebahagiaan nya di masa kecil sampai remaja.Walaupun tidak di pungkiri kalau memang anak kita sangat bandel tapi,dia bisa bertanggung jawab."ungkap Gilang.
"Semoga dia punya istri yang baik,bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak nya.Nggak kayak mama yang tidak bisa jadi ibu yang baik untuk Nico di saat dia membutuhkan peran seorang ibu di samping nya." ucap Marina mengingat kembali kesibukannya dulu sampai mengabaikan perkembangan sang putra semata wayangnya.
Gilang mengelus punggung sang istri.Dia tak menyalahkan Marina,karena memang Marina tak sepenuhnya salah.Dia hanya ingin menjaga sang suami yang terlampau sibuk di luaran dan malah mengesampingkan kepentingan sang putra.
...****************...
Pagi yang cerah motor matic Leka terparkir di parkiran pabrik.Setelah seperti biasa mengantarkan kedua anaknya untuk bersekolah.
"Leka," seru Ranti.
"Heiii...di antar,tumben?" tanya Leka saat melihat Ranti yang diantar oleh sang kekasih.
"Biasa lah ,dia ngajak sarapan dulu.Makanya punya yayang biar lebih ringan." ucap Ranti.
"Maksudnya, ada-ada saja kamu.Mau berat apapun beban hidup aku,yang penting ada dua malaikat kecil ku bersama ku itu cukup bagiku Ran," ujar Leka.
"Sabar yaa..semuanya akan indah pada waktunya." ucap Ranti mengabarkan perasaan Leka yang sedikit terusik.
"Eeehhh..dua bidadari mas Tono sudah dateng," kelakar Tono saat berpapasan dengan Ranti dan Leka di tempat biasa mereka absen.
" Mas Tono apaan sih,kalau kita bidadari mas Tono apanya?" tanya Ranti yang kadang menimpali ucapan Tono.
"Pastinya bidadara kamu Ranti,sama dek Leka juga sih," ucap Tono melirik kearah Leka dengan malu-malu.
" Bidadara ,kok ngono yo penampakane..kayaknya cocok nya itu kayak Setan alias jurig.. hahaha.." ucap Ranti mencibir Tono.
Tono memang pria yang punya sifat PD dengan tampang yang kerempeng dan juga dandanan yang klimis dengan ciri khas ada slayer di lehernya pakai Celana cutbray dan baju yang pres body.
"Semprul koe Ran, kamu itu memang nggak ada di daftar list perempuan yang jadi kandidat bidadari belahan jiwa mas Tono.Perempuan yang cocok sama Tono itu kayak dek Leka yang manis cantik jelita,putih bersih,bikin lalat nempel di kulitnya pasti langsung kepleset karena saking licinnya itu kulit..." puji Tono mendiskrisipkan Leka dimatanya.
"Halahhh...congo*mu Ton,wes lah..semprul kalau ngomong sama kamu." ujar Ranti menarik Leka pergi dari tempat itu.
Sementara Leka melihat perdebatan dia orang itu hanya senyum senyum saja karena memang dia tak ambil pusing apa yang di katakan Tono.
Salah satu hiburan Leka saat hati sedang tak enak tapi, melihat tingkah dua orang itu membuat suasana hatinya mendadak membaik.
Leka bekerja seperti biasa di tempat biasa dia duduk dan tangannya sibuk untuk memasukkan beberapa pack produk dan mengepaknya dengan kardus dan langsung di oper ke bagian Q-si.
Leka salah satu pekerja yang memang sedikit susah bergaul.Mungkin karena pengalaman di masa lalu yang membuatnya untuk lebih hati-hati apalagi teman laki-laki itu hanya ada Lukman yang bisa jadi sahabat.
"Leka,ayok kita ke kantin," ucap Ranti pada Leka yang sedang bebenah alat kerjanya.
"Sebentar Ran," jawab Leka.
Tak lama kemudian Ranti dan Leka berjalan ke kantin karyawan.Di pabrik itu untuk makan siang mereka di beri jatah makan siang oleh perusahaan dan jika tidak diambil bisa diambil dalam bentuk uang.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Alanna Th
spt saat aq krj d BCD Jkt; dksh mkn msh ada lbh uang dkembalikn tiap minggu
2025-03-23
0
Ds Phone
hidup harus diterus kan
2025-03-14
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
iya semua akan indah pada waktu nya... pertanyaan nya tapi kapan????
2024-08-21
0