#Terjebak 2

"Nico,panas.." ucap Leka dengan wajah memerah dan juga nafas memburu serta keringat mengucur deras dari tubuhnya.

Deg..

Nico membulatkan matanya melihat aksi Leka yang sudah mulai menanggalkan kain yang membalut tubuhnya.

"Stop Ka..!!" pekik Nico menahan pergerakan Leka yang sudah menanggalkan kain bagian atasnya.

Tubuh Nico menegang saat dia sadari bahwa bibir nya dengan bibir Leka sudah saling menempel.

Tangan Leka pun sudah tak tinggal diam,jemarinya sudah bermain di dada bidang Nico.

"Shitt,jangan salahkan gue kalau semuanya akan Lo sesali nantinya Le."geram Nico menatap mata sayu Leka.

"To_tolong aku Nic.." ucap Leka dengan terengah.

Tanpa basa-basi akhirnya Leka dengan cepat menyambar bib*r Nico.Sedangkan Nico pun mulai melemah pertahanan dalam dirinya.Akhirnya pun dia menyerah pada keadaan yang mendorong dirinya untuk melakukan hal yang lebih gil*.

Entah mengapa lama-lama suhu tubuhnya meningkat. Hasratnya makin menjadi.Tubuh mereka berdua pun sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang pun.

Malam itu pun terjadi sebagai malam yang mereka tak inginkan.Mereka sama-sama terjebak dalam situasi yang entah.

"Sakit...hiks hiks..." ringisan kesakitan Leka terdengar menyayat di telinga Nico.

"Sabar sayang..maaf.." bisik Nico.

Entah itu dari hati atau dengan tak sadar dia sudah menghancurkan masa depan seorang gadis.Nico melakukan nya tak hanya sekali.Entah efek dari apa,rasanya dia ingin memasuki nya berulang kali.

Di tempat yang sama tapi, masih di Club' Bima sedang mengumpat habis Nolan.

Setelah beberapa saat Nico membawa pergi Leka,para inti Black Rider berkumpul dan Nolan tersenyum misterius.Dari sana Bima bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang di perbuat Nolan yang di luar nalarnya.

"Apa yang Lo lakuin sama mereka anj*n* !!" umpat Bima.

"Santai bro, gue nggak ngapa-ngapain.Gue cuma pengen temen kita yang satu itu nikmati surga dunia." jawab Nolan dengan santainya.

"Kalau sampai Nico tahu perbuatan Lo pasti dia bakal marah sama kita." ujar Bima.

"Yang perlu Lo lakukan cuma diem, pura-pura jadi orang buta dan tuli." ucap Dino.

"Set*n semua Lo!!" umpat Bima menunjuk ke tiga inti Black Rider.

"Tenang,sekarang kita istirahat.Besok kita lihat apa yang terjadi." ucap Jemes .

...****************...

Pagi menyapa di dalam bilik yang tertutup rapat dua orang berlainan gender masih tergulung selimut tebal.

Perlahan mata sang gadis yang tak lain Leka sudah mulai terbuka.Rasa asing yang ada di sekelilingnya membuat otaknya lama-lama kesadarannya mulai pulih.

Dia memukul kepalanya sendiri dengan pelan.Rasa pusing efek semalam masih sedikit terasa. Dia membekap mulutnya saat dia teringat potongan demi potongan kejadian yang terjadi semalam mulai bermunculan.Dia merasakan sakit di bagian inti dari nya.

"Ya Allah," gumam Leka saat menyadari seseorang yang tertidur di sampingnya.

Terlihat jelas wajah Nico yang masih tertidur pulas.Rasa sesak di dadanya membuat dirinya sangat tersiksa. Leka menangis dalam diam.

Dengan susah payah Leka turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.Dia memungut baju nya yang berserakan di lantai.

Dalam kamar mandi dia menyalakan shower dan menangis di bawah kucuran air.Hatinya sakit, hati marah dan kecewa.

"Aaaaaaaaa..." teriak Leka yang sudah tak tahu lagi harus berekspresi apa dan harus bersikap bagaimana.Rasanya sesak nafas nya ingin rasanya dia menghilang atau bahkan mengulang kembali waktu untuk tidak datang ke acara malam itu.

Saking kerasnya teriakan Leka,Nico yang sedang tertidur lelap langsung membuka matanya.

Dia melihat sekeliling kamar dan melihat kondisinya saat ini.

"Shittt,astaga apa yang gue lakuin? Leka..!" dia pun mengingat kembali kejadian semalam .

Dia mendengar teriakan dan gemericik air dari dalam kamar mandi.Dia yakin Leka ada di dalam kamar mandi.Nico berinisiatif untuk menyiapkan keperluan Leka sebelum Leka keluar dari kamar mandi.

Saat Nico menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuh nya ,dia melihat bercak darah yang sudah mengering.

"Gue yang pertama buat dia,"gumam Nico

Ada senyum tipis terlihat dari bibirnya.

Setidaknya dia yang pertama kali buat Leka.Namun, senyum tipis itu hilang saat dia menyadari dia sudah merusak Leka.Niat hati hanya memacari gadis itu selama sebulan demi challenge taruhan yang di lakukan dengan para sahabatnya. Namun,dia sudah terlalu jauh dan membuat Leka kehilangan kesucian nya.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka terlihat sosok Leka yang menggunakan baju semalam dan handuk di atas kepalanya membungkus rambut basahnya.

"Le.." panggil Nico dan menghampiri Leka yang masih di ambang pintu.

"Kenapa Lo jahat sama aku Nic..kenapa,hiks hiks..." ucap Leka dengan tangis yang kembali terdengar.

Nico mengernyitkan keningnya dan memandang wajah Leka dengan tanpa ekspresi.

"Itu karena Lo,gue udah bilang jangan pancing gue.Tapi, nyatanya Lo mancing gue Le,kenapa Lo nyalahin gue.Nyatanya Lo sendiri yang sudah nyodorin tumbuh Lo ke gue !!"

Ucapan Nico penuh emosi itu pun membuat Leka tercekat dan tak habis pikir dengan apa yang di katakan Nico barusan.

"Kamu bilang aku nyodorin,bahkan aku nggak inget apa-apa..a_aku ingat waktu aku ngerasa pusing,juga..badan aku rasanya panas dan aku nggak tahu artinya rasanya ingin lebih." terang Leka.

"Bukannya Lo minum orange juice doang?" tanya Nico.

"Semalam aku minum apa yang kamu kasih,"ujar Leka.

"Apa ada yang ngerjain gue yah..."batin Nico

"Nico,Nic..!!" seru Leka.

"Ehh..apa sih," sewot Nico.

"Lalu aku harus gimana,masa depan ku sudah hancur Nic,kalau aku hamil gimana?" tanya Leka penuh khawatir.

Deg.

"Jangan sembarangan kamu Le,nggak akan lah ..lagian kita juga lakuin baru sekali." ujar Nico menekan kecemasan nya.

"Aku mau pulang." ucap Leka.

"Tunggu sebentar,aku antar." ucap Nico

Mau tak mau Leka menunggu Nico untuk mengantarkan pulang.Semenjak kejadian itu pun Nico seolah menghindari Leka.

Flashback off.

"Non Leka,non !!" seru mbok Tun mengagetkan Leka dan menyadkannya dari lamunannya.

"Eh..i_iya mbok,ada apa ?" tanya Leka dengan tergagap.

"Non Leka ngapain disini malam-malam,melamun pula.Apa ada masalah non?" tanya mbok Tun.

"Nggak ada mbok,Leka baik-baik saja." jawab Leka dengan menerbitkan senyuman palsunya.

Mbok Tun tahu jika Leka sedang berbohong. Rasanya mbok Tun ingin tahu apa masalah yang Leka hadapi,apalagi sampai melamun sendiri di balkon kamar nya.

"Kalau perlu temen ngobrol,mbok bisa menjadi teman ngobrol kok, Insyaallah mbok akan menjadi pendengar yang baik."ucap mbok Tun.

Mendengar ucapan mbok Tun,Leka hanya mengangguk dan tersenyum pada wanita paruh baya itu yang sudah ikut dengan keluarga nya belasan tahun.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***