Sorry, He'S My Husband

Sorry, He'S My Husband

Chapter 1

Kinza jatuh pingsan, saat mendapatkan kabar calon suaminya pergi meninggalkan dia bersama dengan wanita lain. Haidar sudah menghancurkan mimpinya untuk menjadi pengantin, hal tersebut diketahui oleh ayahnya Abdurrahman dia meminta asisten pribadinya, tersebut untuk menikahi putrinya. Agar, dia tidak dipermalukan di depan para undangan.

" Saya mohon, kamu nikahi anak saya ! "

" Pak, tapi... ! "

" Tolonglah, saya tidak ingin melihat putri saya menderita. Kamu tahu kan, saya hanya memiliki satu anak perempuan. Lalu, dia dihancurkan oleh Haidar pria bajingan tersebut. Sekarang, anak saya pasti sedang menderita . Saya mohon Soni, kamu nikahi anak saya. Apapun, yang kamu inginkan saya akan memberikannya padamu ! " 

" Pak, tapi saya sudah memiliki kekasih. Dan, sebentar lagi saya akan melamarnya!"

 

Abdurrahman, terdiam dia menundukkan kepalanya, sesaat kemudian dia mendongakkan wajahnya, agar air matanya tersebut tidak jatuh . Sebisa mungkin, dia menahan air matanya keluar, entah apa yang harus dia lakukan saat ini, dia bingung. Anaknya, jatuh pingsan, sedangkan tamu undangan sudah datang memenuhi bangku, untuk menyaksikan acara ijab qobul anaknya.

 

" Baiklah, saya tidak akan memaksamu. Saya akan umumkan, jika pernikahan ini ditiadakan. Paling-paling, orang akan menggunjingkan anak saya, dengan julukan wanita malang ! "

Abdurrahman, berbalik, dia kemudian kembali ke kamar pengantin. Dan, melihat kondisi terkini putri kesayangannya tersebut.

 

" Maafkanlah Papa Nak, sepertinya kamu memang tidak beruntung. Papa kira, Haidar tulus padamu. Ternyata, dia adalah lelaki brengsek. Kamu tenang saja, Papa akan membalas perlakuan dia padamu! "

 

Pria paruh baya itu, mengepalkan tangannya dia meminta dokter untuk memeriksa lebih lanjut kondisi anaknya agar bisa secepatnya sadar.

 

Tok... Tok ... Tok ..

" Masuk ! "

 

Soni, datang menghampiri Tuannya.

" Pak saya ... "

 

" Cukup Nak, saya sama sekali tidak memaksamu. Kamu sudah seperti anakku sendiri. Aku tidak akan memarahi kamu. Mungkin memang ini, jalan takdirnya Kinza! "

" Tidak, saya akan menikahi putri Bapak ! "

" Kamu yakin Nak ? "

 

" Insyaallah, saya yakin ! "

" Baiklah, kalau begitu kita akan bersiap-siap. Terimakasih banyak Nak Soni, semoga Allah Ta'ala membalas perbuatanmu Aamiin ! "

Abdurrahman, memeluk tubuh asisten pribadinya. Dia, mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang dilakukan oleh Soni Yogantara, padanya.

" Baik Pak, kalau begitu saya permisi!"

Kinza, tersadar saat ayahnya memberi dia minyak kayu putih. Setelah sadar, saat ayahnya memberitahu dia tentang resepsi pernikahan yang akan tetap diadakan. Dia, hanya bisa pasrah terhadap keputusan ayahnya tersebut.

" Calon suamimu, sudah menunggu di luar! "

" Siapa dia Ayah? "

" Kamu akan tahu nanti!"

" Bagaimana pendapat Ibu mengenai ini ? "

" Ibumu setuju, dan, pernikahan akan tetap kita laksanakan hari ini juga. Ibumu, justru sangat berterima kasih padanya ! "

" B... baiklah Ayah ! "

 

Beberapa Menit Kemudian...

" Saudara Soni Yogantara, saya nikahkan, dan, kawinkan engkau dengan putri saya Kinza Jaleela binti Abdurrahman . Dengan mas kawin uang tunai sebesar 5 juta rupiah dibayar tunai ! "

" Saya terima nikah dan kawinnya Kinza Jaleela binti Abdurrahman dengan mas kawin uang tunai sebesar 5 juta rupiah dibayar tunai. ! "

" Bagaimana saksi ? "

" Sahhhhhh ! "

" Alhamdulillah ! "

 

Semua orang mengangkat kedua tangan mereka, untuk mendoakan kedua insan yang baru saja ijab qobul.

“Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”

" Aamiin "

 

Setelah sah menjadi suami-istri Soni memegang ubun-ubun istrinya sembari berdo'a: “Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih.”

Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).

Kinza menangis, ketika, Soni memegang ubun-ubunnya sembari berdo'a. Hal tersebut membuat suasana menjadi haru, bahkan Soni pun ikut menangis ketika melihat istrinya menangis, setelah selesai dia mengecup kening sang istri.

" Sungguh tidak terduga, Soni seperti benar-benar mencintai Kinza. Masyaallah! " batin Abdurrahman.

 

" Apa ini? Bukankah tadi Mas Abdurrahman bilang, jika asisten pribadinya sudah memiliki kekasih? Lalu, mengapa terlihat begitu natural. Seperti dia benar-benar menyayangi putriku! " batin Sindy .

 

" Terimakasih, kamu sudah menyelamatkan aku Soni. Aku, harus membalas semua kebaikan kamu padaku ! " batin Kinza.

" Ya Allah, perasaan apa ini? Rasanya, aku begitu terharu, sudah menikah dengan putri majikanku sendiri. " batin Soni.

 

Setelah ijab qobul, mereka melaksanakan resepsi, bersalaman dengan para tamu undangan. Karena, pernikahan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jadi, tidak ada media yang meliput, hanya ada tamu undangan saja, yang bisa masuk di pesta pernikahan mewah ini.

Setelah melakukan resepsi, Kinza dan Soni kini akan pulang ke rumah mereka. Yang, sudah disiapkan untuk keduanya jauh-jauh hari. Sebenarnya bukan untuk Soni, tapi Haidar dan Kinza. Hanya saja, pria brengsek itu pergi meninggalkan Kinza seorang diri. Dia, melarikan diri dari pernikahan yang sudah ditentukan.

 

" Terimakasih sekali lagi Nak Soni, Ibu Hanum, dan Pak Edi ! " ujar Sindy Ibu Kinza.

 

" Sama-sama Bu Sindy ! " kata Ibu Soni.

 

" Soni, kamu bawa istrimu ke mansion di daerah Mawar. Kalian akan tinggal di sana, mulai sekarang! "

" Tapi Pak, soal rumah seharusnya saya yang siapkan untuk istri saya ! "

" Tolonglah, terima saja. Saya benar-benar berterima kasih pada kamu. Dan, untuk kalian Edi, Hanum. Tinggallah, bersama kami, tidak usah pulang pergi. Karena, rumah menjadi sepi tidak ada lagi gadis yang suka mengomel di rumah. Anak terakhir kami, sudah menikah. Masyaallah, saya begitu bahagia ! "

 

 

" Pak, tapi, ini ber...!"

 

 

" Tidak ada tapi tapian, terima saja Oke! " ujar Sindy.

 

" Edi, Hanum ayo kita pulang. Sampai jumpa nanti ya, Nak Soni. Assalamualaikum! "

 

" W... Wa'alaikumusallam! "

Setelah para orang tua hilang dari pandangan. Kini, Soni mencoba mengakrabkan diri dengan Nona mudanya, yang tidak lain adalah wanita yang beberapa jam yang lalu dinikahinya tersebut. Dia, mengajaknya pulang ke mansion yang diberikan oleh Abdurahman.

" K...Kita pulang, N...Nona ! "

" Iya suamiku! "

Sontak jawaban dari istrinya tersebut, membuatnya salah tingkah hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut.

" Anu, Nona mengapa anda memanggil saya dengan panggilan seperti itu? "

 

" Loh, bukannya kamu suamiku ya? Ah aku tahu, kamu kan masih punya kekasih. Tenang saja, kamu boleh bersama dengan kekasih kamu jika diluar. Tapi, ingat ya kamu sudah menikah denganku. Ah sudahlah, ayo kita pulang! "

Kinza, merangkul lengan suaminya. Dia, bergelayut manja hingga kepalanya menyender di lengan sang suami.

" Nona, ini kita di jalan loh. Jika ada gosip tentang anda bagaimana? "

" Aku, tidak peduli Soni. Makanya, ayo kita pulang! "

" Ah, Baiklah! "

Soni, membukakan pintu mobil untuk istrinya. Setelah itu, dia menutupnya kembali tatkala sang istri telah memakai sabuk pengaman. Kemudian, pria itu masuk, dan, dia menjalankan mesinnya untuk menuju ke rumah mereka berdua.

 

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!