Kinza jatuh pingsan, saat mendapatkan kabar calon suaminya pergi meninggalkan dia bersama dengan wanita lain. Haidar sudah menghancurkan mimpinya untuk menjadi pengantin, hal tersebut diketahui oleh ayahnya Abdurrahman dia meminta asisten pribadinya, tersebut untuk menikahi putrinya. Agar, dia tidak dipermalukan di depan para undangan.
" Saya mohon, kamu nikahi anak saya ! "
" Pak, tapi... ! "
" Tolonglah, saya tidak ingin melihat putri saya menderita. Kamu tahu kan, saya hanya memiliki satu anak perempuan. Lalu, dia dihancurkan oleh Haidar pria bajingan tersebut. Sekarang, anak saya pasti sedang menderita . Saya mohon Soni, kamu nikahi anak saya. Apapun, yang kamu inginkan saya akan memberikannya padamu ! "
" Pak, tapi saya sudah memiliki kekasih. Dan, sebentar lagi saya akan melamarnya!"
Abdurrahman, terdiam dia menundukkan kepalanya, sesaat kemudian dia mendongakkan wajahnya, agar air matanya tersebut tidak jatuh . Sebisa mungkin, dia menahan air matanya keluar, entah apa yang harus dia lakukan saat ini, dia bingung. Anaknya, jatuh pingsan, sedangkan tamu undangan sudah datang memenuhi bangku, untuk menyaksikan acara ijab qobul anaknya.
" Baiklah, saya tidak akan memaksamu. Saya akan umumkan, jika pernikahan ini ditiadakan. Paling-paling, orang akan menggunjingkan anak saya, dengan julukan wanita malang ! "
Abdurrahman, berbalik, dia kemudian kembali ke kamar pengantin. Dan, melihat kondisi terkini putri kesayangannya tersebut.
" Maafkanlah Papa Nak, sepertinya kamu memang tidak beruntung. Papa kira, Haidar tulus padamu. Ternyata, dia adalah lelaki brengsek. Kamu tenang saja, Papa akan membalas perlakuan dia padamu! "
Pria paruh baya itu, mengepalkan tangannya dia meminta dokter untuk memeriksa lebih lanjut kondisi anaknya agar bisa secepatnya sadar.
Tok... Tok ... Tok ..
" Masuk ! "
Soni, datang menghampiri Tuannya.
" Pak saya ... "
" Cukup Nak, saya sama sekali tidak memaksamu. Kamu sudah seperti anakku sendiri. Aku tidak akan memarahi kamu. Mungkin memang ini, jalan takdirnya Kinza! "
" Tidak, saya akan menikahi putri Bapak ! "
" Kamu yakin Nak ? "
" Insyaallah, saya yakin ! "
" Baiklah, kalau begitu kita akan bersiap-siap. Terimakasih banyak Nak Soni, semoga Allah Ta'ala membalas perbuatanmu Aamiin ! "
Abdurrahman, memeluk tubuh asisten pribadinya. Dia, mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang dilakukan oleh Soni Yogantara, padanya.
" Baik Pak, kalau begitu saya permisi!"
Kinza, tersadar saat ayahnya memberi dia minyak kayu putih. Setelah sadar, saat ayahnya memberitahu dia tentang resepsi pernikahan yang akan tetap diadakan. Dia, hanya bisa pasrah terhadap keputusan ayahnya tersebut.
" Calon suamimu, sudah menunggu di luar! "
" Siapa dia Ayah? "
" Kamu akan tahu nanti!"
" Bagaimana pendapat Ibu mengenai ini ? "
" Ibumu setuju, dan, pernikahan akan tetap kita laksanakan hari ini juga. Ibumu, justru sangat berterima kasih padanya ! "
" B... baiklah Ayah ! "
Beberapa Menit Kemudian...
" Saudara Soni Yogantara, saya nikahkan, dan, kawinkan engkau dengan putri saya Kinza Jaleela binti Abdurrahman . Dengan mas kawin uang tunai sebesar 5 juta rupiah dibayar tunai ! "
" Saya terima nikah dan kawinnya Kinza Jaleela binti Abdurrahman dengan mas kawin uang tunai sebesar 5 juta rupiah dibayar tunai. ! "
" Bagaimana saksi ? "
" Sahhhhhh ! "
" Alhamdulillah ! "
Semua orang mengangkat kedua tangan mereka, untuk mendoakan kedua insan yang baru saja ijab qobul.
“Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”
" Aamiin "
Setelah sah menjadi suami-istri Soni memegang ubun-ubun istrinya sembari berdo'a: “Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih.”
Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).
Kinza menangis, ketika, Soni memegang ubun-ubunnya sembari berdo'a. Hal tersebut membuat suasana menjadi haru, bahkan Soni pun ikut menangis ketika melihat istrinya menangis, setelah selesai dia mengecup kening sang istri.
" Sungguh tidak terduga, Soni seperti benar-benar mencintai Kinza. Masyaallah! " batin Abdurrahman.
" Apa ini? Bukankah tadi Mas Abdurrahman bilang, jika asisten pribadinya sudah memiliki kekasih? Lalu, mengapa terlihat begitu natural. Seperti dia benar-benar menyayangi putriku! " batin Sindy .
" Terimakasih, kamu sudah menyelamatkan aku Soni. Aku, harus membalas semua kebaikan kamu padaku ! " batin Kinza.
" Ya Allah, perasaan apa ini? Rasanya, aku begitu terharu, sudah menikah dengan putri majikanku sendiri. " batin Soni.
Setelah ijab qobul, mereka melaksanakan resepsi, bersalaman dengan para tamu undangan. Karena, pernikahan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jadi, tidak ada media yang meliput, hanya ada tamu undangan saja, yang bisa masuk di pesta pernikahan mewah ini.
Setelah melakukan resepsi, Kinza dan Soni kini akan pulang ke rumah mereka. Yang, sudah disiapkan untuk keduanya jauh-jauh hari. Sebenarnya bukan untuk Soni, tapi Haidar dan Kinza. Hanya saja, pria brengsek itu pergi meninggalkan Kinza seorang diri. Dia, melarikan diri dari pernikahan yang sudah ditentukan.
" Terimakasih sekali lagi Nak Soni, Ibu Hanum, dan Pak Edi ! " ujar Sindy Ibu Kinza.
" Sama-sama Bu Sindy ! " kata Ibu Soni.
" Soni, kamu bawa istrimu ke mansion di daerah Mawar. Kalian akan tinggal di sana, mulai sekarang! "
" Tapi Pak, soal rumah seharusnya saya yang siapkan untuk istri saya ! "
" Tolonglah, terima saja. Saya benar-benar berterima kasih pada kamu. Dan, untuk kalian Edi, Hanum. Tinggallah, bersama kami, tidak usah pulang pergi. Karena, rumah menjadi sepi tidak ada lagi gadis yang suka mengomel di rumah. Anak terakhir kami, sudah menikah. Masyaallah, saya begitu bahagia ! "
" Pak, tapi, ini ber...!"
" Tidak ada tapi tapian, terima saja Oke! " ujar Sindy.
" Edi, Hanum ayo kita pulang. Sampai jumpa nanti ya, Nak Soni. Assalamualaikum! "
" W... Wa'alaikumusallam! "
Setelah para orang tua hilang dari pandangan. Kini, Soni mencoba mengakrabkan diri dengan Nona mudanya, yang tidak lain adalah wanita yang beberapa jam yang lalu dinikahinya tersebut. Dia, mengajaknya pulang ke mansion yang diberikan oleh Abdurahman.
" K...Kita pulang, N...Nona ! "
" Iya suamiku! "
Sontak jawaban dari istrinya tersebut, membuatnya salah tingkah hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut.
" Anu, Nona mengapa anda memanggil saya dengan panggilan seperti itu? "
" Loh, bukannya kamu suamiku ya? Ah aku tahu, kamu kan masih punya kekasih. Tenang saja, kamu boleh bersama dengan kekasih kamu jika diluar. Tapi, ingat ya kamu sudah menikah denganku. Ah sudahlah, ayo kita pulang! "
Kinza, merangkul lengan suaminya. Dia, bergelayut manja hingga kepalanya menyender di lengan sang suami.
" Nona, ini kita di jalan loh. Jika ada gosip tentang anda bagaimana? "
" Aku, tidak peduli Soni. Makanya, ayo kita pulang! "
" Ah, Baiklah! "
Soni, membukakan pintu mobil untuk istrinya. Setelah itu, dia menutupnya kembali tatkala sang istri telah memakai sabuk pengaman. Kemudian, pria itu masuk, dan, dia menjalankan mesinnya untuk menuju ke rumah mereka berdua.
BERSAMBUNG
Setelah berganti pakaian, menjadi piyama kini Kinza duduk menunggu sang suami keluar dari kamar mandi. Tidak lama kemudian, Soni keluar dengan rambut basahnya, ketampanannya dua kali lipat menurut Kinza.
“ Soni ganteng juga ya. Aduh, mengapa aku begitu mudah jatuh cinta sih ? “ batin Kinza.
Soni, menatap wajah putri majikannya tersebut, dia menunduk hormat sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.
“ Em, Nona anda tidak tidur? “
Kinza, menggeleng sebagai jawaban.
“ Tidak, aku sedang menunggu kamu ! “
“ Oh! “
Soni, yang sadar akan jawabannya kemudian dia berbalik arah menuju istrinya.
“ Anu, Nona maafkan saya. Sudah lancang menjawab seadanya, seharusnya saya tidak seperti itu! “
Kinza, tertawa geli, melihat tingkah pria yang sudah resmi menjadi suaminya tersebut. Dia mengusap lembut pipi pria tampan itu.
“ Aku nggak akan marah Soni. Lagipula, aku ini istrimu. Bukan orang lain ! “
Soni, mengedipkan matanya beberapa kali. Dia, terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh putri majikannya tersebut.
“ Nona, sebaiknya anda beristirahat. Acara pernikahan tadi, mungkin saja membuat anda lelah. S...saya akan mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu! “
Saat pria itu hendak pergi meninggalkannya sendiri, Kinza mencegahnya,dia memegangi pergelangan tangan sang suami.
“ Please don’t go, disini saja temani aku ! “ kata Kinza manja.
Sebenarnya, tidak heran jika Kinza seperti itu. Karena, sejak kecil mereka selalu bersama. Sampai-sampai banyak yang mengatakan jika, keduanya sangat serasi, dan ingin melihat mereka menjadi sepasang kekasih. Akan tetapi, Soni sadar diri, dinding pembatas diantara keduanya sangatlah tinggi. Dimana, Kinza adalah putri dari majikannya, dan dirinya hanyalah seorang anak supir dan pembantu. Ditambah, Kakak kandung Kinza sangat membencinya. Sehingga, dia menyerah, akan cintanya pada putri majikannya tersebut.
“ Nona, saya harus mengerjakan pekerjaan saya. Besok, saya harus kembali bekerja, anda tidurlah! “
Kinza, memanyunkan bibirnya tidak suka dengan jawaban dari Soni. Sehingga, dia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Ayahnya.
“ Baiklah Ayah, aku akan sampaikan padanya. Dia itu, sungguh tidak bisa dimengerti! “
Plip...
“ Tuh kan, Ayah tadi ngomong apa? Beliau bilang, kamu libur selama Satu Minggu. Jadi, besok kita honey moon ya, ke Jepang gimana ? “
“ Nona, saya ...! “
“ Sssst, aku tidak mau mendengarkan jawaban dari kamu . Sungguh, membosankan! “
Soni, berusaha untuk mencari-cari alasan. Karena, dia takut jika pada akhirnya dia tidak bisa menahan syahwatnya. Apalagi, sang istri begitu seksi dengan lingerie nya .
“ Nona, kalau begitu saya permi...”
Kinza segera menarik tangan suaminya, hingga Soni terjatuh tepat di atas tubuhnya.
“ Non...emmh ! “
Kinza, mencium bibir suaminya. Hal ini, karena dia sungguh bosan dengan semua alasan yang Soni katakan.
“ Nona, apa yang anda lakukan? “
“ Ini malam pertama kita, mengapa kamu menghindari aku ? “
“ Tapi...! “
“ Soni, kamu suamiku. Aku tidak peduli, jika kamu siapa atau apapun pekerjaan kamu. Aku Kinza Jaleela adalah istri Soni Yogantara mengerti! “
Soni, menatap wajah sang istri. Tidak ada kebohongan dalam mata indah tersebut, diapun mendekati istrinya dan mulai membaca doa dan mencumbui wanita itu. Dengan spontan, Kinza mengalungkan lengannya pada leher sang suami.
“ Kamu yang memintanya Nona ! “ bisik Soni.
“ Em, Lakukanlah aku sudah siap ! “
Kedua insan itu, saling memagut bibir satu sama lain. Kinza, dan, Soni bergulat dengan bibir mereka, pakaian yang mereka kenakan pun sudah tidak karuan. Hingga pada akhirnya, keduanya melakukan hubungan intim, tanpa didasari oleh cinta dari kedua belah pihak.
“ M... maafkan saya Nona! “
“ Tidak, jangan katakan itu . Aku senang bisa memberikan kesucian ku pada pria yang menjadi suamiku!”
“ Anda tidak menyesal sama sekali? “
Kinza, menggeleng cepat sebagai jawaban.
“ Tentu saja tidak, karena aku melakukannya dengan suamiku. Terimakasih ! “
Soni, menatap wajah sang istri.
“ Nona Kinza, saya beruntung bisa mendapatkan wanita sepolos anda. Nona adalah idaman setiap pria, di negeri ini banyak sekali yang menyukai anda. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya ! “
“ Tapi, dari semua yang mendambakan aku, tidak ada yang berani melamarku. Sampai pada akhirnya, aku tertipu oleh pria brengsek itu. Sudahlah jangan dibahas lagi, bantu aku berdiri, sakit tahu ! “
“ Ah baiklah, saya mandi dulu Nona, agar bisa menyiapkan air hangat untuk anda! “
“ Mandi bersama saja, kamu ini dasar . Kan ada kamar sebelah, nanti kita tidur disana ! “
Canggung, itulah yang Soni rasakan. Bagaimana tidak, wanita yang dia cintai itu menjaga kesuciannya. Dan, akhirnya yang mendapatkan kesuciannya, adalah dia sendiri. Sungguh, Soni bahagia bercampur sedih, karena dia takut kehilangan wanita cantik itu. Sebab, keduanya berbeda, akan tetapi Soni bersikap dingin. Untuk, menghilangkan rasa canggungnya.
“ Ah, baiklah. K...kita isi bathtub nya bersama! “
“ Oh iya, Suamiku nanti tolong kamu cuci sprei nya ya. Aku malu, kalau harus bibi yang membersihkannya! “
“ B...baik ! “
“ Ah iya,nanti kita urus data pernikahan kita ya. Karena, kita kan termasuknya menikah siri. Aku nggak mau, kalau nanti dia datang kembali, dan melihat aku belum mempunyai buku nikah! “
“ Baiklah, nanti saya akan mengurusnya. Anda jangan khawatir! “
“ Terimakasih! “
Soni mengulas senyumnya.
“ Sama-sama! “
Soni, menatap wajah sang istri. Dalam hati, dia bertanya, apakah mungkin Nona nya ini, jatuh cinta padanya. Ataukah, justru wanita cantik itu terlalu frustasi, sehingga benar-benar menganggapnya sebagai suami. Data-data masih menunjukan nama pria yang kabur meninggalkan Kinza sebagai suami. Pernikahan mereka, termasuk pernikahan siri. Jadi, keduanya memutuskan untuk mengubah data-data tersebut.
“ Aku masih ragu padanya, jujur saja, ini terlalu mendadak! “ batin Soni.
Selesai berganti pakaian, keduanya pergi ke kamar sebelah. Soni, membaringkan tubuh sang istri. Dia, kemudian pamit untuk membereskan kamar sebelah. Mencuci sprei, yang mereka pakai barusan. Dan merapikan ranjangnya, Soni tidak ingin membuat asisten rumah tangga kerepotan, jadi, dia mengerjakannya sendiri.
“ Nona, saya kembali! “
“ Kemarilah, kita tidur yuk ! “
Dengan ragu, Soni menghampiri istrinya. Pria itu, duduk di samping ranjang. Kinza, yang gemas akhirnya menarik sang suami hingga dia terbaring di sampingnya.
“ Nona anda tidak boleh seperti itu. Anda wanita, harus bersikap baik! “
“ Aku tahu, tapi kamu selalu menghindar dariku. Aku istrimu loh ! “
“ Baiklah, lain kali jangan seperti itu. Itu terlalu kasar, paham ? “
“ I...iya deh, maaf! “
“ Baiklah, ayo kita tidur. Besok pagi, kita harus mengurus masalah data-data pernikahan kita! “
“ Oke suamiku ! “
“ Bagaimanapun juga kamu suamiku aku harus berbakti padamu. Terimakasih Soni, sudah menyelamatkan aku! “ batin Kinza.
“ Apakah pernikahan kita benar-benar terjadi. Apakah aku bermimpi? Nona, aku harus bagaimana menghadapi kamu? Sedangkan, aku punya kekasih dan akan bertunangan dengannya. “ batin Soni .
“ Soni, sini ! “
“ Kenapa Hem ? “
“ Hug me ! “
“ Baiklah ! “
Soni, memeluk tubuh istrinya dia sudah lelah berdebat. Jadi, lebih baik menuruti keinginan sang istri.
BERSAMBUNG
Kinza terbangun dari tidurnya, dia meraba sampingnya. Ternyata, tidak ada sosok suami yang semalam baru saja menikah dengannya. Kinza mencarinya, ternyata suaminya tersebut sedang melaksanakan ibadah wajibnya.
“ Ternyata dia sedang shalat subuh, kalau begitu aku juga shalat deh ! “
Kinza mengambil air wudhu, dan, segera shalat subuh. Setelah itu, dia turun ke bawah guna menyusul suaminya.
“ Pagi Nona ! “
“ Soni , aku kan sudah bilang kalau aku ini istrimu. Jadi, tolong panggil aku dengan sebutan nama saja. Kalau diluar boleh saja ,kamu memanggilku dengan sebutan Nona . Karena, kamu juga masih punya pacar kan ? “
Kinza, menarik kursi makan tersebut. Dia duduk, dan mengolesi rotinya dengan selai strawberry favoritnya. Soni, yang baru selesai memasak nasi goreng, dia kemudian duduk di samping Kinza.
“ Baiklah, istriku ! “
Mendengar perkataan sang suami, Kinza tersedak, dengan segera Soni membantu menepuk-nepuk punggung Istrinya tersebut. Dan, memberinya segelas air putih, setelah dirasa Kinza sudah baikan.
“ T... terimakasih! “
“ Lain kali, hati-hati. Kamu bisa mati, kalau tidak ada aku barusan! “
“ Iya deh, maaf ! “
“ Sudahlah, makan kembali rotimu! “
“ Iya, suamiku ! “
Entah mengapa, Soni dibuat tersipu saat istrinya berbicara lembut saat memanggilnya.
“ Aku selesai, kita olahraga sebentar yuk ! “
“ Kamu nggak liat, aku masih makan nasi gorengnya ! “
Kinza, terdiam baru kali ini dia tidak suka dengan sikap Soni. Akhirnya, Kinza duduk menunggu sang suami selesai. Sedangkan, pria yang merupakan asisten pribadi ayahnya itu, merasa bersalah. Karena, sudah membentak nona muda, sekaligus istrinya. Soni, yang telah selesai, akhirnya dia bangkit dari duduknya, dan, mencuci piringnya . Kinza mengikutinya, ini adalah pertama kalinya dia mencuci piring.
“ Ya ampun Nona, pekerjaan sekecil ini saja anda tidak bisa ? Sudahlah diam disini, biar saya yang akan mencucinya! “
Kinza, terdiam dia sakit hati dibentak oleh Soni, untuk yang kedua kalinya. Dia menangis, tapi, saat Soni selesai dengan pekerjaannya. Dia, memeluk tubuh Nonanya tersebut.
“ Maafkan saya Nona ! “.
“ Aku tahu, kamu tidak mencintai aku. Tapi, jangan membentakku, aku tidak suka dibentak ! “
“ Maafkanlah saya sekali lagi! “
“ Aku maafkan, tapi ada syaratnya! “
Soni, melepaskan pelukannya.
“ Apa itu? “
Kinza, menempelkan jari telunjuknya, tepat di bibirnya. Memberikan, isyarat agar Soni mau menciumnya. Pria itu mengerutkan dahinya, keinginan istrinya ini, membuatnya spot jantung . Bukannya apa-apa, dalam hidup Soni, baru pertama kalinya dia mencium bibir seorang wanita. Sekalipun kekasihnya, dia tidak pernah mencium bibir, tapi hanya keningnya saja. Semalam pun dia deg-degan, saat melakukan hubungan intim. Tetapi, karena lampu padam, jadi dia berani melakukan hubungan intim bersama sang istri.
“ Ayo dong, katanya mau minta maaf! “
Soni, mendekati istrinya dia merangkul pinggang sang istri, kemudian memejamkan matanya, dan mencium bibir istrinya, dengan lembut. Entah setan apa yang merasukinya, saat Kinza membalas ciumannya. Dia, semakin liar, hingga tanpa sadar melepaskan blazer milik sang istri. Kini, Kinza hanya mengenakan tank top putih satin, dalaman piyama saja. Tidak lama, Soni tersadar dengan apa yang barusan diperbuatnya. Ketika, dirasa napasnya hampir habis. Pria itu, melepaskan ciumannya, untuk mengambil napasnya. Sedangkan Kinza tersenyum bahagia, dia tahu sekarang kelemahan Soni ada di mana . Dia, mencium bibir Soni kembali, membuat pria itu tidak tahan lagi. Tetapi, Soni sadar ini tidak benar. Karena, semalam saja Kinza masih merasakan kesakitan. Jadi, dia memutuskan untuk tidak menyentuh sang istri.
“ Nona, sudah ya. Saya minta maaf atas kejadian tadi, yang sudah membentak anda! “
Kinza mengangguk, sebagai jawaban. Sementara itu, Soni membenarkan pakaian Kinza yang sudah acak-acakan karena ulahnya barusan.
“ Aku sudah memaafkanmu kok. Jadi, maukah kamu berjalan-jalan denganku sebentar? “
“ Baiklah, mari kita berjalan-jalan sekitar taman! “
Kinza, melompat kegirangan. Hampir saja, dia terjatuh kalau saja, suaminya itu tidak menahannya. Sedangkan, Soni hanya bisa menghela napasnya melihat kelakuan sang istri.
“ T... terimakasih! “
“ Sama-sama No, istriku! “
Kinza, tersenyum manis, saat Soni memanggilnya dengan sebutan “ Istriku” . Entah perasaan apa ini, yang jelas seperti ada kupu-kupu terbang dalam perutnya, seolah menggelitik membuatnya merasakan kebahagiaan.
“ Ayo, kita jalan ! “
Soni, menggenggam erat tangan sang istri, begitu juga dengan Kinza . Mereka berjalan beriringan, layaknya suami-istri pada umumnya.
“ Ayo, suamiku! “
Kinza, dan, Soni berjalan-jalan di sekitar taman. Setelah, dirasa lelah, Kinza memutuskan untuk beristirahat sejenak, di bangku taman tersebut. Begitu pula dengan, sang suami . Kinza, menyenderkan kepalanya di pundak suaminya sembari memejamkan matanya. Soni, memperhatikan wajah sang istri yang tepat di sampingnya. Tanpa sadar, pria itu mencium puncak kepala sang istri.
“ Aku merasa, beruntung bisa menikah dengan wanita seperti kamu Nona. Saat itu, aku bukannya menolak, akan tetapi, status kita sungguh jauh berbeda. Ibaratnya, kamu adalah putri raja, sedangkan aku hanyalah rakyat jelata! “ batin Soni.
Soni bersandar pada kepala istrinya, keduanya sampai jadi tontonan anak-anak SMP yang lewat depan rumah keduanya.
“ Aduh, sweet banget sih ? “
“ Heh, nggak sopan kamu Uci ! “
Terdengar, suara berisik di pintu gerbang, membuat Soni terbangun. Sontak saja, Kinza hampir terbentur kepala bangku kayu tersebut.
“ Aduh, hampir saja. Maaf sayang, tadi ada anak SMP mengintip dari balik pintu gerbang sana ! “
Deg...
“ Sayang? Apakah mungkin sehabis tidur, dia jadi lupa ingatan? Ataukah dia justru mengingat kekasihnya? Baiklah, akan aku uji ! “ batin Kinza.
“ Iya sayang, tidak apa-apa! “
Soni, membelalakkan matanya.
“ Apakah aku tadi memanggilnya Sayang? Makanya, dia memanggilku seperti itu! “ batin Soni.
“ Kenapa sayang ? “
Soni, menggeleng.
“ Tidak. S... sayang ! “
“ Iya kan beda banget, tadi dia spontan memanggil sayang. Karena, mengingat kekasihnya mungkin. Ah sudahlah, untuk apa aku memikirkan hal itu. Tidak penting, yang jelas akulah istrinya!“ batin Kinza.
“ Ayo, kita ke kantor urusan agama . Kita ganti pakaian dulu ! “
“ Mari, Nona ! “
Kinza, menggandeng lengan Soni. Dan, pria itu, mengikuti istrinya dari belakang.
“ Sudah siap ya ? “
“ Sudah ! “
Setelah datang ke Kantor Urusan Agama, mereka mengatakan masalah yang telah terjadi pada keduanya. Dan, buku nikah keduanya segera di buat. Harus menunggu, besok, baru boleh di ambil.
“ Suamiku, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu ? “.
“ Iya Istriku, silakan! “
“ Kalau boleh tahu, pacarmu siapa? “
Soni, mengerutkan keningnya.
“ Kenapa menanyakan tentang itu ? “
“ Jika tidak berkenan juga tak apa, beneran deh. Aku hanya, ingin tahu saja ! “
“ Namanya, Namira. Dia anak seorang desainer ternama. Saya baru mengetahui hal tersebut baru-baru ini. Jujur saja, saya sedikit kecewa padanya! “
Kinza, mengangguk paham . Setelah itu dia terdiam, dirasa tidak ada pertanyaan lagi, Soni memfokuskan perhatiannya pada jalanan. Agar, keduanya segera sampai dikediaman mereka.
" Aku akan berusaha untuk membuatmu jatuh cinta padaku Soni. Kitalah pasangan yang sesungguhnya, karena aku, sudah tidak memiliki perasaan pada kekasihku. Maka dari itu, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku ! " batin Kinza.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!