My Hot Personal Driver
Noted... Disarankan membaca malam hari.
Seorang gadis bernama Lyra Artemavia tengah berbunga-bunga saat ini. Ia tengah sibuk untuk mempersiapkan kejutan ulang tahun kekasihnya, sekaligus merayakan hari jadi mereka yang ketiga. Ia benar-benar antusias, menghias sendiri kamar appartemennya saat ini.
"Nona, haruskan seperti ini memberi kejutan untuk kekasih Anda? Ini berlabihan," tanya sang supir tampan yang sejak tadi menemani dan membantunya.
Memang semua hiasan yang ada terkesan berlebihan. Bahkan Vian fikir itu seperti hiasan bulan madu ala pengantin baru. Dengan balon, bunga, lilin dan bahkan mawar diatas ranjang yang disusun dengan bentuk hati. Ya, vian tahu benar jika itu adalah dekorasi untuk pengantin baru yang akan meluapkan perasaan di ranjang malam ini.
"Tahu apa kamu, Vian? Ini kejutan buat Vian. Kamu tahu? Sejak tiga tahun kami bersama, dia selalu menjagaku. Jadi_"
"Nona..." tatap vian, seolah tahu akan fikiran lyra kali ini.
"Kau sudah bisa menebak? Yasudah, aku tak perlu menjelaskannya lagi padamu." Lyra masuk ke dalam kamar mandi membawa sebuah paper bag ditangannya. Ia cukup lama disana, hingga akhirnya keluar dan telah mengganti pakaiannya.
Vian seketika membulatkan mata dengan apa yang lyra pakai kali ini. Sebuah lingerie tipis, dan bahkan begitu terbuka meski cardigan panjang dengan warna senada telah menutupnya. Tingginya begitu jauh diatas lutut. Dan karena lampu masih terang, bahkan vian dapat melihat sesuatu yang tersembunyi dibalik kain tipis itu.
Lyra benar-benar telah mempersiapkan diri untuk malam pertama dengan kekasihnya. Bagi mereka, itu hal wajar dan bahkan luar biasa ketika Lyra dan riko bisa saling menjaga satu sama lain.
Vian menelan saliva, jakunnya naik turun terus dihadapkan oleh sesuatu yang terpampang nyata didepan matanya.
"Kau lihat apa? Ayo matikan lampunya," titah lyra pada supir pribadinya itu.
"Lalu, aku akan kemana? Tak mungkin jika akan melihat kalian_"
"Disini saja, aku juga tak akan tergesa-gesa. Ramaikan dulu acaraku,"
"Baik," angguk vian pada sang nona yang telah ia layani selama setahun ini.
Lyra adalah seorang gadis yang tumbuh dengan segala kemewahan yang ada. Ia putri semata wayang dari seorang konglomerat pemilik beberapa mall terbesar di kotanya. Ia amat dimanja dan juga keras kepala karena amat terbiasa dituruti segala keinginannya.
Gadis cantik bertubuh sintal dengan kulit putih bersih itu memiliki kekasih bernama Riko Alberto. Pria itu saat ini sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta dan sudah berhubungan tiga tahun dengan Lyra. Tapi, Vian menangkap ia hanya memanfaatkan semua milik lyra untuk kesenangan pribadinya.
Sayangnya vian tak ingin terlalu ikut campur dengan urusan mereka. Ia sadar posisinya sebagai supir pribadi sang nona yang memiliki begitu banyak batasan antara keduanya. Ia diam, dan hanya melihat alur kehidupan sang nona yang ada didepan matanya.
Lampu sudah seluruhnya dimatikan. Lyra beberapa kali menatap layar hp dan melihat jamnya disana. Ia memastikan jika vian sebentar lagi benar-benar pulang untuk mengambil jackpotnya.
Lyra terdengar beberapa kali menarik napas. Ia pasti tengah begitu tegang saat ini, apalagi pertama kalinya ia berpakaian minim didepan sang kekasih. Bahkan, akan memberikan mahkotanya sebagai hadiah dari hubungan mereka.
Gadis itu semakin tegang. Meski gelap, vian bisa melihat dan mendengar ketika lyra mulai menghitung mundur ketika yakin kekasihnya akan segera tiba.
Tiga... Dua... Satu... Surprizeee!
Lyra memekik kuat, ketika pintu apartemen itu terbuka dan Riko masuk ke dalam apartemennya.
Kleeek! Vian segera menyalakan lampu saat itu agar mereka bisa saling tatap dengan segala kejutan yang ada. Namun, apa yang mereka lihat saat ini begitu jauh dari harapan. Vian melihat lyra saat itu tengah diam mematung dengan lututnya yang gemetaran.
Bagaimana tidak. Pria yang akan ia beri kejutan malam itu memang pulang, tapi ia bersama wanita dengan kemeja yang sudah terbuka kancing bagian dadanya. Rambut dan lipstiknya sudah begitu berantakan, bahkan sebagian menempel di bibir Riko.
Orang bodoh saja tahu apa yang baru saja mereka lakukan. Bahkan tahu, apa yang mungkin akan terjadi setelahnya. Pasti mereka akan bergulat diatas ranjang. Ranjang milik lyra yang telah ia persiapkan untuk kejutan malam pertama mereka.
Riko tersadar disela lumaatan ganasnya. Ia menatap lyra begitu kaget, apalagi dengan semua hiasan yang ada disana.
"Sayang, kok kamu_"
"Apa? Kaget aku ada disini? Kamu terusik?" tanya lyra. Ia menatap Riko dengan tatapan kosong, seperti hatinya yang seketika dipenuhi rasa kecewa.
Riko sadar bagaimana berntakan dirinya saat itu, segera merapikan dirinya. Tapi, itu sudah terlambat karena lyra terlanjur kecewa.
" Aku bisa jelaskan..."
"Khilaf? Kamu udah sering begini? Kamu ber cinta dengan dia disini, di apartemenku? Bahkan di ranjang yang_... Yang seharusnya milik kita?" Suara lyra terdengar begitu pilu. Dan riko baru sadar ketika melihat penampilan lyra, bahwa ia akan memberikan sebuah hadiah berharga untuknya.
"Siaal!" geram riko pada dirinya sendiri.
Lyra beralih menatap wanita yang berdiri mematung ditempatnya. Ia tampak merapikan diri dengan kemeja dan penampilannya. Ia bersiap, seperti ingin kabur dari mereka semua dan tak mau menjadi bulan-bulanan lyra.
"Kau!" panggil lyra dengan begitu geramnya.
"Ma-maaf, saya hanya rekan kerja riko. Saya... Saya pamit," ucap gadis itu hendak pergi. Namun, cengkraman tangan lyra segera menangkap dan menahannya.
"Kau fikir bisa kabur? Dasar ja-lang!" Lyra memekik lalu menjam bak rambutnya. Wanita itu tak kalah kuat mengeluarkan suara, ia bahkan juga berusaha melawan lyra dengan apapun yang ia bisa.
Buuggh! Bahkan wanita itu menjulurkan kakinya dengan kuat hingga mengenai paha lyra.
Gadis itu jatuh tersungkur dan terdengar merintih kesakitan karenanya. Namun bukan lyra namanya jika ia menyerah begitu saja. Ia kembali menyerang, dan bahkan lebih ganas dengan tendangan, cakaran, dan semua yang ia bisa.
Wanita itu terasa sepadan. Ia juga mengeluarkan jurusnya hingga seimbang dengan lyra agar sama-sama terluka.
Riko disana kebingungan. Ia berusaha melerai tapi justru tubuhnya yang menjadi korban mereka berdua.
"Apa kau buta?! Nonamu bahkan sudah terluka, kenapa kau diam sjaa?" sergah riko melirik pada Vian yang justru menonton pertarungan mereka berdua. Bahkan ia berharap, jika kedua wanita itu menyerang riko membabi buta hingga ia penuh luka.
"Sayang... Lyra! Ayolah, jangan kekanak-kanakan begini. Ini urusan kita, dan akan kita selesaikan berdua." Riko terus meraih lyra untuk melepaskan wanita bernama intan itu.
"Tak ada kata kita. Kau, keluar sekarang dari apartementku. Sekarang!!" Lyra berteriak sekuat tenaga.
"Hey... Tidak bisa begitu. Aku akan kemana? Dan bahkan semua barangku ada disini."
"Yang kau punya disini hanya pakaianmu. Vian! Bereskan semuanya," titah lyra yang langsung diturutinya.
Dan dalam waktu sekejap semua koper berisi barang itu berada didepan mata riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Muzaata Alenmiyu
aku mampir thor, salam kenal 🙏🏼
2023-11-01
3
Tyas
mampir dulu ya thoorr
2023-10-31
0
Lisa Halik
saya mampir thor,keren lyra
2023-10-31
0