Bunga Daisy Di Musim Dingin
Bunga Daisy, apa kalian tahu tentang makna dari bunga Daisy. Tidak hanya warna nya saja cantik, arti dari bunga Daisy itupun juga sangat cantik. Bunga Daisy memiliki arti polos, kesucian, keteguhan, kebahagian, kesederhanaan dan juga kesetiaan cinta. Cocok sekali untuk mengambarkan karakter seseorang.
Han Hyun-ri 24 tahun, ia adalah seorang wanita yang cantik, selalu ceria, memiliki hati yang lembut dan baik, dan Hyun-ri selalu bersikap sederhana walaupun sebenarnya dia adalah seorang putri dari keluarga yang cukup terpandang. Bahkan, Hyun-ri adalah pewaris tunggal dari keluarganya. Di usia Hyun-ri sekarang ia telah memimpin perusahaan sang appa. Hyun-ri termasuk wanita yang sangat pintar, bijaksana, dan memiliki jiwa pemimpin yang baik. Tidak heran dia sudah dipercayakan sang appa untuk memimpin perusahaan keluarga Han. Ketugahan dan pendirian Hyun-ri juga sudah membuktikan bahwa Hyun-ri mampu memimpin perusahaan keluarga nya.
Tok..Tok..Tok..
"Iya, Masuk..pintuk nya tidak dikunci." sahut seseorang dari dalam, saat pintu kamarnya di ketuk.
"Selamat Pagi nona Hyun-ri." sapa seseorang. Saat memasuki kamar dari pintu yang ia ketuk.
"Selamat pagi, ahjumma." sahut ramah Hyun-ri dengan senyum cantik kepada salah satu maid yang bekerja di mansion keluarga Han.
Sang ahjumma pun ikut tersenyum saat Hyun-ri membalas sapaannya dengan senyum cantiknya. Dimana setiap kali Hyun-ri tersenyum maka senyuman juga akan terukir di wajah orang yang melihat senyum Hyun-ri.
"Saya sudah siapkan sarapan untuk nona." ucap ahjumma
"aku akan turun sebentar lagi, ahjumma." jawab Hyun-ri ramah. "Dan berhenti memanggilku nona." lanjut Hyun-ri dengan muka sengaja dibuat kesal.
Sang ahjumma pun tertawa melihat raut muka Hyun-ri yang dibuat-buat agar terlihat kesal. Dimana malah terlihat menggemaskan bagi sang ahjumma. Nonanya ini masih seperti anak kecil, pikir sang ahjumma.
"Baik, Hyun-ri-a.. Maafkan ahjumma." jawab ahjumma dengan tersenyum hangat pada Hyun-ri.
"Ahjumma. Ahjumma sudah bekerja disini sedari aku kecil.. Bukankah ahjumma sudah menganggapku seperti anak ahjumma? Jadi berhenti memanggilku nona. Aku sudah peringatkan ahjumma berkali-kali tentang ini."
"Baiklah-baik, tuan putri Hyun-ri." Jawab ahjumma dengan mengelus sayang kepala Hyun-ri. "Segara turun dan sarapan." lanjutnya.
"Aku akan siap sebantar lagi, ahjumma. Dan segara turun kebawah untuk sarapan." Jawab Hyun-ri dengan senyum manis.
"Baiklah, ahjumma turun dulu." pamit sang ahjumma dan dibalas anggukan dan senyum manis Hyun-ri.
Setelah sang ahjumma keluar dari kamarnya. Hyun-ri melanjutkan bersiap untuk berangkat ke kantor nya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, dan Hyun-ri biasa nya pergi ke kantor di jam 7.30. Saat Hyun-ri telah selesai bersiap, bunyi getar ponselnya mengalihkan atensi nya.
*_*
"Halo.. Oppa.. Kenapa pagi-pagi sudah menghubungiku?" tanya Hyun-ri ketika ia sudah menjawab panggilan masuk di ponselnya.
"Aku hanya ingin memberitahumu, nanti siang kita makan bersama. Aku akan menjemputmu ke kantor nanti." jawab si penelfon.
"okey oppa. Aku akan menunggumu, sampai bertemu nanti siang." jawab Hyun-ri dengan ceria. Dan dijawab gumaman oleh si penelfon dan langsung dimatikan begitu saja.
*_*
"Dia tidak berubah. Setidaknya bilang okey sampai nanti, atau apa gitu. Dasar bongkahan es." ucap Hyun-ri pada diri sendiri sambil tersenyum dan menggelengkan kepala nya pelan jika mengingat sifat dingin sang penelfon.
"Tapi kenapa aku masih saja menyukainya." Ucap Hyun-ri kembali dengan senyum malu dan pipi merona.
Setelah memasukan ponsel nya kedalam tas, Hyun-ri bergegas untuk turun. Sarapan sudah menunggu nya, jadi dia harus segera bergegas turun ke lantai bawah ke ruang makan.
"Selamat pagi, nona." sapa salah satu maid lainnya pada Hyun-ri, saat Hyun-ri memasuki ruang makan keluarga di mansionnya.
"Iya selamat pagi juga.." Jawab ramah Hyun-ri dan bergegas duduk di kursinya.
"Ini jus apelnya, minum sebelum memulai sarapanmu, tuan putri." Ucap sang ahjumma saat meletakkan segelas jus apel di hadapan Hyun-ri.
"Terimakasih ahjumma. Ahjumma yang terbaik." ucap Hyun-ri dengan senyum manis. "Kenapa kalian masih berdiri, ayo kita sarapan bersama. Duduklah." Ajak Hyun-ri.
Hyun-ri tidak suka sama sekali jika harus makan seorang diri. Hari ini ia sarapan seorang diri, karena sang appa dan eommanya sedang berada di luar negeri untuk mengurus perusahaan cabang yang ada di luar negeri. Hyun-ri hanya di beri tanggung jawab sang appa untuk mengurus dan mengelolah perusahaan utama Han Group yang berada di korea selatan. Jadi, appa nya lah yang pergi jika ada masalah di perusahaan cabang. Dan sudah menjadi kewajiban jika appa dan eomma nya tidak berada di mansion, para maid harus menemani Hyun-ri makan di satu meja yang sama. Hyun-ri bukan anak orang kaya yang sombong dan membeda-beda kan status sosial. Tidak, Hyun-ri tidak seperti itu. Maid yang bekerja di mansionnya sudah Hyun-ri anggap seperti keluarga kedua nya.
Para maid dan termasuk ahjumma kesayangan Hyun-ri pun langsung duduk dan menikmati sarapan bersama dengan Hyun-ri. Sunggu anak dari majikan mereka adalah seorang anak yang berhati baik dan ramah. Para maid merasa sangat beruntung bisa bekerja di keluarga Han, dan mendapatkan atasan yang baik dan tidak membeda-bedakan tingkat status sosial. Sarapan pun dihabiskan dengan tenang, tanpa ada obrolan lagi.
"Baiklah, aku harus berangkat kerja sekarang. Ahjumma dan yang lainnya, terimakasih atas sarapannya. Aku berangkat dulu." pamit Hyun-ri setelah menyelesaikan sarapannya dan beranjak dari duduknya untuk berangkat bekerja.
Para maid pun juga ikut berdiri dan membungkuk sopan pada Hyun-ri. Sudah biasa itu dilakukan oleh para maid untuk menghormati nona mudanya, nyonya dan tuan besar mereka.
"Wah... Cuaca pagi ini begitu cerah.." ucap Hyun-ri saat sudah berada di luar mansionnya untuk menuju garasi mobilnya.
*********
Hyun-ri selalu berangkat dengan menyetir mobilnya sendiri, karena supir di mansionnya hanya diperuntukkan sang appa dan eommanya saja jika mereka akan bepergian. Hyun-ri tidak suka jika kemana-mana harus di antar supir. Ia lebih memilih mengendarai mobilnya sendiri.
"Baiklah Hyun-ri, ayo kita berangkat bekerja." ucap nya penuh semangat saat ia berada di dalam mobil mewahnya.
Hyun-ri pun melajukan mobilnya meninggalkan area mansion mewahnya. Sambil menikmati cuaca pagi yang cerah, Hyun-ri sengaja membuka kaca jendelanya untuk menikmati sedikit udara paginya. Area mansion keluarga Han begitu luas, bahkan mereka memiliki hutan buatan untuk area mansionnya. Tidak heran, suasana nya sangat asri dan udara di area mansion keluarga Han sangat menyegarkan mata dan seluru indra pada tubuh.
*****
Setelah perjalanan menuju Kantornya, yang hampir memakan waktu 45menit. Hyun-ri pun tiba di kantor. Ia berjalan masuk ke dalam gedung perusahaan Han. Semua para karyawan menyambut Hyun-ri dengan sapaan dan senyum ramah. Hyun-ri pun membalasnya dengan sapaan dan senyum ramah juga. Sudah menjadi pemandangan yang biasa saat Hyun-ri datang ke kantor. Dimana semua menyambutnya dengan ramah, Hyun-ri memang sosok atasan yang ramah tamah, murah senyum dan baik.
"Selamat pagi, nona Hyun-ri.." sapa sang sekertaris saat Hyun-ri tiba di depan ruangannya.
"Selamat pagi juga, eonni Hye-mi." Sahut ceria Hyun-ri.
"Maaf nona, kita sedang berada di kantor. Jadi, berhenti panggil saya Eonni." Ucap Hye-mi mengingatkan.
"Hmm, kau selalu saja seperti itu, Hye-mi-ssi." jawab Hyun-ri dengan sedikit membuat raut wajah kesal dan menyenggol bahu Hye-mi bercanda dengan senyum jahil.
"Anak nakal. Masuk ke ruanganmu dan cepat bekerja." Titah Hye-mi sambil mengusak kasar rambut Hyun-ri.
"Oh.. Eonni, rambutku kan jadi berantakan. Aku jadi jelek jika rambutku berantakan." ucap Hyun-ri dengan memanyunkan bibirnya.
"hahaha... Kau sangat menggemaskan Nona muda Han. Tapi, kau masih cantik walau rambutmu berantakan." Jawab Hye-mi sambil mengusak kembali rambut Hyun-ri dengan jail.
"Eonni, hentikan. Kau benar-benar menyebalkan."
"Apa kalian akan terus bercanda seperti itu? Dan tidak memulai bekerja?" tanya seseorang tiba-tiba, yang keluar dari ruang kerja Hyun-ri. Dan membuat Hyun-ri dan Hye-mi sedikit terkejut.
Bagaimana Bisa seseorang itu sudah berada di ruangan Hyun-ri pagi-pagi seperti ini, kapan dia datang? Hye-mi pun mengernyitkan alisnya bingung karena ia tidak mengetahui jika seseorang itu sudah berada di ruangan Hyun-ri, entah sejak kapan.
"Oh oppa... Kau disini? Sejak kapan kau berada disini? Oppa menunggu ku? Kau sudah sarapan? Mau ak.."
"Kenapa kau masih saja cerewet, Hyun-ri-a. Masuklah, aku sudah menunggumu selama 10menit disini." Potong seseorang itu dengan wajah yang datar tanpa ekspresi.
"Baiklah." jawab Hyun-ri dengan senyum manis. "Eonni aku masuk dulu, selamat bekerja." Pamit Hyun-ri pada Hye-mi masih dengan senyum manisnya.
"Hmm. Kau juga." jawab Hye-mi dengan senyum hangat.
Hyun-ri dan sosok pria berpawakan tinggi kekar, berwajah tampan dengan garis wajah yang tegas. Namun, sikap nya begitu dingin. Bahkan, raut wajahnya datar tanpa ekspresi atau senyum sama sekali. Seolah pria itu, tidak memiliki ekspresi kecuali hanya wajah datar dan dinginnya.
"Duduklah oppa.. Kau mau aku buatkan teh atau kopi?" ucap Hyun-ri mempersilahkan dan menawarkan minuman.
"Teh saja. Aku sudah meminum kopi pagi ini." jawab pria tersebut sambil duduk di singel sofa diruang kerja Hyun-ri.
"Okey, tunggu sebentar. Akan aku buatkan tehnya." Ucap Hyun-ri dan menuju ruang kecil di ruangan kerjanya. Yang khusus untuk ia membuat minuman dan menaruh camilannya.
Hyun-ri pun menyiapkan Teh nya dan juga beberapa camilan untuk pria yang sedang mengunjunginya ke kantor.
"Ini oppa, minumlah." ucap Hyun-ri sambil meletakkan nampan yang berisi dua cangkir teh dan camilan untuknya dan pria yang mengunjunginya.
"Oppa, kau cepat sekali kembali dari paris? Apa pekerjaan mu disana sudah selesai?" tanya Hyun-ri memulai obrolan.
"Ya, sudah aku selesaikan. Dan aku dari bandara langsung kesini untuk menemui mu." jawabnya sambil sesekali meminum tehnya.
"Wah.. Apa kau tidak lelah, oppa? Harusnya kau pulang ke mansion mu bukan malah menemui ku di kantor."
"Terserah aku." Jawab pria itu dengan acuh.
"Kenapa aku bisa bersahabat dengan pria dingin seperti mu, Oppa." keluh Hyun-ri.
"Tapi setidaknya. Kau mempunyai sahabat yang Tampan seperti ku ini, Hyun-ri-a." Jawab pria itu dengan nada biasa-biasa saja dan wajah datar-datar saja.
Astagah, Hyun-ri-a bagaimana bisa kau memiliki sahabat yang begitu dingin dan tanpa ekspresi seperti itu. Entah, kenapa sahabatnya ini begitu dingin dan datar. Tapi walaupun begitu, sahabatnya ini sangat perhatian, menjaga dan selalu ada untuk Hyun-ri.
"Kau selalu percaya diri, Seok Gwan oppa."
Ya, Seok Gwan lebih tepatnya Kim Seok Gwan. Pria tampan, berumur 26 tahun. Pewaris tunggal dari keluarga Kim. Dia adalah sahabat Hyun-ri sejak mereka masih kecil. Persahabatan mereka sangat erat walaupun karakter dan sifat mereka berdua bertolak belakang. Walaupun begitu mereka saling memberikan kasih sayang sebagai seorang sahabat, selalu ada, dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Tidak, heran persahabatan mereka masih bertahan sampai sekarang. Persahabatan mereka bermula dari sang appa Hyun-ri yang juga telah menjadi sahabat appa Seok Gwan semasa appa mereka berada di bangku sekolah menengah atas. Karena persahabatan orang tua merekalah, mereka bisa bersahabat baik. Bukan di masa sekolah melainkan di masa kanak-kanak mereka.
"Apa kau memiliki banyak pekerjaan?" tanya Seok Gwan, setelah menghabiskan secangkir tehnya dan meletakkan kembali pada nampan.
"Tidak begitu banyak Oppa. Hanya harus menandatangani beberapa dokumen saja." jawab Hyun-ri sambil meminum tehnya yang masih tersisa.
"Kalau begitu kau bisa mengerjakan besok. Sekarang ayo ikut aku ke mansion. Aku tidak menerima penolakan." Ajak Seok Gwan tidak mau dibantah.
"Kau tidak pernah berubah oppa. Apa kau ingin aku membersihkan Mansionmu yang sudah kau tinggalkan selama ber abad-abad itu?" Jawab Hyun-ri dengan menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Kau berlebihan Hyun-ri-a.. Sudah jangan banyak tanya. Ayo."
Seok Gwan pun langsung menarik tangan Hyun-ri tanpa menyakitinya. Hyun-ri pun hanya pasrah dan mengikuti langkah Seok Gwan membawanya keluar dari ruangannya. Hyun-ri sangat tahu dan begitu mengenal Seok Gwan, pria yang tidak bisa di bantah dan ditolak. Jadi, apa yang sudah di titahkan, maka ia akan selalu menurut bagai anak kucing pada sang majikannya.
*******
"Oppa. Bisakah sebelum jam makan siang, kau mengantarku kembali ke kantor?" tanya Hyun-ri saat mereka sudah berada di mobil mewah milik Seok Gwan.
"Kenapa? Bukankah lebih baik, sekalian kita makan siang di mansion." tanya Seok Gwan balik, dan mulai melajukan mobilnya untuk ke mansionnya.
"Tidak bisa oppa. Aku sudah lebih dulu ada janji untuk makan siang bersama nanti. Jadi, kau harus mengantarku sebelum jam makan siang." ucap final Hyun-ri.
"Aku tidak berjanji." Jawab Dingin Seok Gwan.
Hyun-ri pun hanya bisa mendengus kesal. Selalu saja Seok Gwan seperti itu. Jika dia yang meminta atau memerintah dan ke inginannya tidak boleh dan tidak bisa dibantah. Giliran Hyun-ri yang meminta, maka seperti itulah jawabannya. Hyun-ri benar-benar harus sabar jika menghadapi sifat dan sikap sahabat nya itu.
"Kenapa dengan wajah mu itu? Kau sangat jelek saat cemberut seperti itu, Hyun-ri-a.." Ucap Seok Gwan saat melirik ke arah Hyun-ri yang sedang menekuk mukanya kesal.
"Kau menyebalkan. Padahalkan aku akan makan siang bersama Gun-yo oppa." Jawab Hyun-ri tanpa melihat ke arah Seok Gwan.
"Jadi, Gun-yo yang mengajakmu makan siang?" tanya Seok Gwan dan tanpa sepengetahuan Hyun-ri, ia menyunggingkan senyum tipis.
"Hmm.. Gun-yo oppa tadi pagi menghubungi ku dan bilang akan menjemputku ke kantor untuk makan siang bersama."
"Kalau begitu, aku juga akan ikut kalian makan siang bersama."
Hyun-ri pun dibuat cengoh dengan jawaban Seok Gwan. Mau bilang apa nanti Hyun-ri ke Gun-yo untuk menjelaskan kenapa dan bagaimana Seok Gwan ikut mereka berdua untuk makan siang bersama. Seok Gwan benar-benar menyebalkan, sangat menyebalkan.
"Kau sangat, sangat menyebalkan oppa."
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
dewidewie
aku mampir kakak
2023-05-13
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
Hyun-Ri benar-benar sosok wanita kompeten and bisnis banget, pengen kyk gitu
2023-05-07
0
Askara
ini latarnya di Korea ya kak?
2023-05-05
1