Pagi yang mendung sedang menyelimuti ibu kota seoul, bahkan rintik-rintik hujan juga telah turun sedari dini hari. Udara pagi semakin dingin karena mendung. Bahkan, semakin dingin di tambah dengan raut muka tiga pria tampan yang sedang duduk di sofa yang sama dan menghadap ke satu sosok wanita cantik yang duduk seorang diri di sofa berbeda dan juga beraut muka dingin.
"Kau ini kenapa, Hyun-ri-a? Kenapa kau mengabaikan kami bertiga?" Ucap salah satu seorang pria tampan.
"Kau akan terus mengabaikan kami, Hyun-ri-a?" Ucap pria tampan lainnya.
"Berhenti bertingkah kekanak-kanakan, Hyun-ri-a." Ucap Seok Gwan. Seok Gwan adalah salah satu dari tiga pria tampan yang duduk di sofa.
Hyun-ri yang mendengar ucapan dari Seok Gwan itupun mendungus kasar. Bisa-bisa nya Seok Gwan menganggapnya kekanak-kanakan. Padahal yang kekanak-kanakan adalah mereka bertiga.
Tiga pria tampan itu adalah sahabat Hyun-ri. Selain Seok Gwan, ada dua sahabat pria lainnya juga. Mereka juga sama-sama sahabat Hyun-ri dan Seok Gwan sedari kecil. Dan persahabatan mereka juga sama kisahnya. Bermula dari persahabatan para orang tua mereka masing-masing. Ketiga sahabat Hyun-ri itu memiliki sifat dan sikap yang sama. Sama-sama dingin dan bermuka datar.
Kedua sahabat Hyun-ri lainnya adalah Lee Hwan Ki 25 tahun, pria tampan, tinggi berbadan kekar dan intinya dia pria tampan. Hwan-ki adalah juga dari keluarga kaya, dia anak kedua dari keluarga Lee. Hwan-ki juga sudah diberi tanggung jawab untuk memimpin perusahaan dari keluarganya dan mampu mengembangkan bisnis kekuarganya dengan sangat baik.
Satu lagi, Park Seo Yoon usianya sama dengan Hwan Ki dan Seo Yoon juga sama-sama tampan dan dingin. Seo Yoon sama seperti Seok Gwan dan Hyun-ri, dia juga sama-sama pewaris tunggal dan anak tunggal di keluarganya. Ia juga sudah menjalankan dan bertanggungjawab penuh atas perusahaan keluarganya.
Saat ini ketiga nya sedang menemui Hyun-ri di kantornya. Hyun-ri tengah mengabaikan dan mendiami mereka bertiga. Tau karena apa? Tentu saja, karena mereka bertiga merusak acara makan siang nya dengan Gun-yo seminggu yang lalu, dan Hyun-ri sudah mendiami mereka sudah seminggu.
"Berhenti mendiami kami bertiga seperti ini Hyun-ri-a." Ucap Seo Yoon.
"Kau mau apa? Kau mau kami bertiga menyeret si Gun-yo itu kesini. Agar kau berhenti mengabaikan dan mendiami kami?" Tanya dingin Seok Gwan.
"Hyun-ri-a.. Berhenti menyukai Gun-yo, Gun-yo itu." Ucap Hwan-ki.
Hyun-ri masih saja diam dan bersendekap dada. Ia hanya duduk dan diam mendengar ketiga sahabat nya itu terus mengoceh tanpa ada kata meminta maaf karena telah menghancurkan rencana makan siangnya dengan Gun-yo waktu lalu.
"Dasar para lelaki tidak peka." ucap Hyun-ri dalam hati dan semakin membuat raut muka kesal.
"Hyun-..."
"Diam, kalian terus saja mengoceh tanpa meminta maaf. Harus nya kalian minta maaf kepada ku dan Gun-yo oppa. Karena kalian, Gun-yo oppa waktu itu langsung pergi meninggalkan restoran. Dan sampai sekarang dia juga mengabaikanku." Potong Hyun-ri cepat.
Hyun-ri berucap panjang kali lebar dengan rasa kesalnya kepada tiga sahabatnya yang tidak merasa bersalah sama sekali. Sungguh, jika ada tukar tambah sahabat, Hyun-ri akan menukar tambah ketiga sahabat nya yang dingin dan bermuka datar itu, dengan kulkas 15pintu sekalian. Menyebalkan sekali...
"Untuk apa kami meminta maaf? Kami tidak melakukan kesalahan apapun." Ucap Seok Gwan dengan nada acuh.
"Seok Gwan benar." Sahut Hwan-ki.
"Hmm.. Aku setuju." Sahut Seo Yoon.
"Kalian..." ucap Hyun-ri geram. "Keluar dari sini.. Aku tidak ingin bertemu dengan kalian. Sebelum kalian mengakui kesalahan kalian." Lanjut Hyun-ri dengan muka kesal dan cemberut.
"Lihat.. Hyun-ri kita yang sedang marah makin terlihat lucu." Ucap Hwan-ki dengan senyum tipis.
"Hyun-ri kita memang tidak bisa marah. Karena dia terlalu polos." Sahut Seo Yoon.
"Dia kekanak-kanakan." Ucap Seok Gwan dingin.
Oh, siapa pun selamatkan Hyun-ri dari ketiga manusia tampan ini. Sungguh, Hyun-ri sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia benar-benar ingin memasukkan ketiga sahabat nya ini dalam karung dan ia akan buang ke samudra atlantis. Oh.. Tidak..tidak.. Jangan, bisa-bisa samudra antlantis membeku karena mereka bertiga.
"Kalau kalian bertiga gak mau pergi dari sini. Oke, aku yang akan pergi. Aku mau menemui Gun-yo oppa, untuk meminta maaf." ucap Hyun-ri kesal.
Mendengar itupun ketiga sahabatnya itu langsung berdiri dari duduk nya secara bersamaan. Dan membuat Hyun-ri sedikit terkejut karena ketiga sahabatnya yang tiba-tiba langsung berdiri.
"Tetap di kantormu, Hyun-ri-a." Ucap Seo Yoon.
"Berani kau temui dia, aku kunci di kantormu." Ucap Seok Gwan.
"Kau tetap disini." Ucap Hwan-ki penuh penekanan.
Hyun-ri pun hanya diam mematung dan mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali mendengar ucapan dan ancaman dari ketiga sahabatnya. Ada apa dengan mereka? Kenapa sampai sebegitu nya? Begitulah kira-kira pemikiran Hyun-ri tentang reaksi ketiga sahabatnya.
"Kami bertiga akan pergi. Tapi kau, jangan menemui Gun-yo lagi." Ucap Seok Gwan dan di angguki Hwan-ki dan Seo Yoon.
Setelah mengucapkan itupun ketiga pria itu benar-benar meninggalkan ruang kerja Hyun-ri dan meninggalkan Hyun-ri yang masih dengan wajah cengohnya.
"Ada apa sebenarnya dengan mereka." Ucap Hyun-ri sambil menggelengkan kepala cepat.
"Kenapa mereka tidak suka aku dekat dengan Gun-yo oppa."
******
"Haruskah kita beritahu Hyun-ri saja?" tanya Hwan-ki memulai obrolan.
Kini mereka bertiga tengah di bar, milik dari Seok Gwan. Setelah dari kantor Hyun-ri mereka bertiga tidak kembali ke kantor meraka masing-masing, tapi ke bar untuk minum bersama.
"Tidak sekarang. Kita belum cukup bukti untuk membongkar kebusukan, bajingan itu." Ucap Seok Gwan dingin.
"Seok Gwan benar. Lagi pula Hyun-ri masih menyukai Gun-yo, kan? jadi dia pasti tidak akan mendengar ucapan kita." sahut Seo Yoon.
"Kau benar. Hyun-ri masih menyukainya, ia mengakui sendiri waktu itu." Jawab Seok Gwan membenarkan dan teringat percakapannya dengan Hyun-ri saat menuju restoran.
Flasback seminggu yang lalu...
"Kau masih menyukai Gun-yo?" *tanya Seok Gwan sambil fokus menyetir.
Hyun-ri yang mendengar pertanyaan Seok Gwan itu pun tersenyum manis dan mengangguk pelan.
"Iya, aku masih menyukainya sampai sekarang."
"Lalu, apa dia sudah tahu kalau kau menyukainya dari dulu?" Tanya Seok Gwan kembali dengan nada dingin.
"Tidak, sepertinya dia tidak tahu. Lagipula dari dulu dia hanya menganggapku temannya saja. Tapi.. Bagiku itu sudah cukup, karena aku bisa dekat dengannya."
"Kau ini bodoh atau naif? Sudah jelas kalau dia tidak menyukai mu. Lalu untuk apa kau masih menyukainya? Membuang waktu saja." Sahut Seok Gwan dengan Jengahnya dan hanya di jawab dengan keterdiaman Hyun-ri.
Flasback off*...
"Apa yang sebenarnya Hyun-ri suka dari Gun-yo itu?" ucap Seo Yoon tak habis pikir.
"Entahlah, yang jelas. Gun-yo bukan Laki-laki yang baik untuk Hyun-ri kita." Ucap Seok Gwan sambil meminum wine nya dan menghabiskan dalam sekali tegak.
"Ya, kau benar."
********
Semua pasti punya cerita masing-masing. Bagaimana kita bisa mulai tertarik, menyukai dan mencintai seseorang. Perasaan akan tumbuh secara tiba-tiba jika kita mendapatkan perhatian, kasih sayang, keperdulian, kenyamanan dan perlindungan. Maka, dengan sendirinya perasaan itu akan tumbuh. Entah berupa perasaan suka yang hanya suka, atau perasaan cinta yang benar-benar tulus dari hati dan ingin memiliki, bukan hanya sekedar ucapan saja. Jika hanya ucapan, semua orang juga mampu mengucapkan cinta suka dan nyaman. Bukan?. Tapi tidak dengan hatinya. Perasaan yang di ucapkan memang kadang sulit untuk diartikan. Namun ketika semua nya tulus dari hati, maka itu semua murni dan layak untuk di genggam.
"Haruskah aku mencoba menghubungi nya lagi dan meminta maaf?" Ucap Hyun-ri sambil memandangi ponselnya.
"Baiklah. Aku hubungi saja dia, pasti kali ini dia akan menjawabnya." ucap Hyun-ri dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Gun-yo yang sudah seminggu mengabaikannya.
Dengan perasaan gugup dan berharap Gun-yo mau menjawab panggilannya dan bicara padanya.
*_*
"Hallo.. Hyun-ri-a?" Ucap Gun-yo yang akhirnya menjawab panggilan Hyun-ri.
"Oppa.. Akhir nya kau menjawab panggilanku." Sahut Hyun-ri dengan senang.
"Maaf.. Oppa sibuk sekali akhir-akhir ini. Jadi, oppa tidak sempat menjawab dan membalas pesanmu. Maaf Hyun-ri-a."
"Ah.. Begitu.. Aku pikir oppa marah kepadaku karena kejadian minggu lalu. Aku benar-be.."
"Hyun-ri-a... Oppa tidak ingin membahas itu lagi dan oppa tidak marah padamu. Jadi, lupakan." potong Gun-yo.
"Baiklah oppa, maaf. Apa kau sekarang sedang sibuk oppa?" tanya Hyun-ri.
"Hmm tidak, aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku. Bagaimana kabarmu? Kau sedang di kantor?"
"Ah..iya, kabarku baik oppa dan ya, sekarang aku sedang di kantor. Tapi, sebentar lagi aku akan pulang."
"Kau pulang sore? Bagaimana kalau kita makan malam bersama? Aku jemput ke mansion dan jangan ajak ketiga sahabatmu itu lagi. Bagaimana?kau mau?"
"Tentu oppa, aku mau." Ucap Hyun-ri antusias menerima ajakan Gun-yo untuk makan malam.
"Baiklah. Jam 7 aku akan menjemputmu."
"Aku akan menunggumu, oppa."
*_*
Dan sudah biasa bagi Hyun-ri jika Gun-yo akan langsung memtuskan panggilannya secara sepihak ketika Hyun-ri bilang akan menunggunya. Dan itu bukan hal tabu lagi bagi Hyun-ri.
"Hmm... Aku akan dandan cantik malam ini." Ucap Hyun-ri dengan senang. Ia pun memutar-mutar kursi kerjanya karena senang.
Kali ini Hyun-ri tidak akan memberitahu ketiga sahabatnya jika ia akan keluar makan malam bersama Gun-yo jika tidak. Maka, makan malam kali ini akan berakhir sama seperti makan siang minggu lalu.
"Aku tidak akan biarkan ketiga manusia es itu menghancurkan makan malam ku dengan Gun-yo oppa."
*Flasback makan siang minggu lalu...
"Sudahlah." potong Gun-yo saat Hye-jin akan menjelaskan.
"Maaf, Hyun-ri-a.. Aku harus kembali ke kantor. Lebih baik kau makan siang bersama ketiga sahabat mu ini." ucap Gun-yo dingin.
"Permisi." pamitnya dan meninggalkan ruang VVIP di restoran tempat mereka akan makan siang.
"Oppa.." panggil Hyun-ri mencoba menahan Gun-yo yang sudah keluar dari ruangan tersebut.
"Kalian menyebalkan." ucap Hyun-ri kepada ketiga sahabatnya.
flasback off*...
"Mereka memang benar-benar menyebalkan. Tapi, mereka tetap sahabatku." ucap lirih Hyun-ri dan sedikit merasa bersalah karena mendiami ketiga sahabatnya itu selama seminggu.
******
Setiap orang memiliki rahasia dalam hidupnya. Setiap orang pasti juga punya sisi lain dari hidupnya. Kadang orang akan menunjukkan sisi lain dalam hidupnya, terkadang juga ia menyimpan dengan baik sisi lain dari hidupnya. Dan tidak akan ada yang mengira bagaimana sisi lain setiap orang. Apakah baik atau buruk? Tapi yang pasti, baik buruknya semua akan terlihat seiringnya waktu. Terkadang orang juga akan tertipu dengan sisi yang selalu di tampakkan oleh setiap manusia. Dimana itu bukanlah jatidiri yang sebenarnya. Terlalu banyak wajah yang di tampakkan hingga manusia lainnya akan sulit mengartikan yang sebenarnya.
"Oppa, kau menunggu lama?" Tanya Hyun-ri pada Gun-yo saat ia baru turun dari lantai atas.
"Tidak, aku baru sampai dan baru duduk." Jawab Gun-yo sambil beranjak dari duduknya. "Kau selalu cantik, Hyun-ri-a." Puji Gun-yo sambil mengenggam tangan Hyun-ri.
"Terimakasih oppa." Jawab Hyun-ri sedikit tersipu malu.
"Kita berangkat sekarang, Tuan putri yang cantik." Ucap Gun-yo sambil menekuk lengan tangannya memepersilahkan Hyun-ri menggandeng tangannya.
Dengan senyum manis Hyun-ri menggandeng lengan Gun-yo, dan mereka pun berjalan keluar dari mansion Hyun-ri dengan bergandengan. Mereka sudah seperti sepasang kekasih tapi mereka hanya berteman. Siapa saja yang melihat mereka sekarang pasti akan beranggapan kalau mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi. Pria yang tampan dan juga wanita yang cantik dan anggun. Perpaduan yang cocok sekali bukan.
"Silahkan masuk tuan putri." Ucap Gun-yo mempersilahkan Hyun-ri untuk masuk kedalam mobil setelah ia membukakan pintu mobil untuk Hyun-ri.
"Oppa, kenapa kau bersikap manis seperti ini. Tapi, terimakasih." ucap Hyun-ri dengan tawa kecil gemas karena Gun-yo bersikap manis.
Hyun-ri pun masuk kedalam mobil disusul Gun-yo juga masuk dan duduk di kursi pengemudi bersebelahan dengan Hyun-ri. Gun-yo pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan area mansion keluarga Han. Kali ini rencana makan malam mereka, sepertinya akan berjalan lancar tanpa ada gangguan dari tiga sahabat es Hyun-ri.
"Oppa. Kita akan makan malam kemana?" tanya Hyun-ri membuka obrolan untuk menghilangkan suasana hening di dalam mobil.
"Restauran di hotel King. Makanan mereka terkenal enak, jadi aku mengajakmu makan malam disana." Jawab Gun-yo sambil memperhatikan jalanan didepannya.
"Hotel King? Bukankah itu salah satu hotel bintang 5 di pusat kota, oppa?"
"Humm.. Kau benar."
"Aku tidak sabar untuk mencoba makanan di restauran itu. Seenak apa hingga oppa mengajakku ke situ. Biasanya oppa akan mengajakku makan di restauran jepang."
"Ah.. Kau benar. Sampai si pelayan restauran selalu hafal dengan menu yang selalu kita pesan saat makan bersama di restauran jepang itu." jawab Gun-yo sambil tertawa kecil.
Ya, Gun-yo dan Hyun-ri sudah sering untuk keluar makan bersama. Terkadang juga mereka menghabiskan waktu bersama, seperti nonton, belanja, dan terkadang liburan bersama. Tapi, walaupun begitu mereka berdua tidak punya hubungan yang spesial walau sering menghabiskan waktu bersama. Hanya sebatas teman, dan tidak pernah berubah sedari mereka duduk di bangku kuliah hingga sekarang.
******
Restauran Hotel King....
Setelah perjalanan hampir 1jam, mereka pun telah sampai dihotel King. Hyun-ri dan Gun-yo juga sudah berjalan beriringan untuk memasuki area restauran. Sebelumnya Gun-yo sudah reservasi lebih dulu, agar ia mendapatkan meja saat sudah sampai direstauran. Dan benar saja saat mereka memasuki restauran. Semua meja sudah penuh oleh tamu yang sedang makan malam. Sepertinya makanan di restauran tersebut benar-benar enak. Hingga banyak yang makan malam di restauran tersebut. Mereka pun sudah menempati meja mereka yang dekat dengan jendela kaca besar. Hingga mereka dapat melihat pemandangan malam dikota.
"Lihat siapa yang datang." Ucap seseorang.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
pertemanan antara para sultan nih
2023-05-09
0
Debora Sianturi
smgt kak udah bagus kok tanda baca nya
2023-05-06
1
Liu Zhi
wkwk lucu
2023-04-18
1