Kala Cinta Menggoda

Kala Cinta Menggoda

Bab 1 Pertolongan yang Berarti

Aarush Chandra Seir adalah orang yang cukup. Cukup untuk membeli apapun tanpa harus mencicil. Cukup untuk membuat karyawan merasa senang saat hari gajian. Cukup untuk keliling dunia. Intinya cukup.

Hidup cukup yang katanya dirinya sendiri tapi kalau kata para sahabatnya sangat kaya. Kekayaan yang dimilikinya tidak lantas membuatnya menjadi seseorang yang arogan dan semena – mena dengan siapapun. Dia beranggapan bahwa setiap manusia akan membutuhkan manusia lainnya. Jadi, daripada beranggapan bahwa dia satu – satunya yang kaya dan seolah memiliki dunia, Chandra lebih memilih membantu orang lain dengan caranya sendiri.

Namun, sepertinya chandra merasa hari ini menjadi hari sialnya. Ban mobilnya bocor tepat di daerah yang cukup sepi orang. Masih ada beberapa rumah tapi kebanyakan tertutup rapat. Chandra menelpon seseorang untuk membantu memperbaiki ban mobilnya.

“Halo. Pak chandra. Ada yang bisa saya bantu pak?” jawab seseorang di seberang sana sesaat setelah mengangkat telpon chandra

“Tolong panggilkan montir buat ganti ban mobil.” Chandra menelpon sopirnya yang memang lengkap memiliki nomor siapapun. Harusnya juga hari ini chandra diantar oleh sopir. Akan tetapi, karena chandra ingin menikmati waktunya sendiri, jadilah dia memilih mengemudi sendiri. Menggunakan sopir memang hal yang chandra tidak terlalu sukai.

“Baik pak. Sekarang bapak lokasinya dimana?”

“Di jalan arah proyek anggur.” Chandra melihat sekeliling yang dirasa memang benar – benar sepi dan sunyi. Hanya suara dedaunan yang saling bersentuhan karena angin.

“Baik pak. Maksimal 30 menit ya pak.” Chandra bergumam mengiyakan karena memang menyadari daerah proyek ini agak lumayan jauh dari keramaian.

“Nah. Hari ini kayaknya..” Chandra memilih memutar radio untuk mengisi sepinya suasana hari ini. mengetukkan jari ke stir mobil dengan mengikuti irama lagu yang terputar di radio. Tidak berselang lama Chandra melihat mobil yang datang ke arahnya.

“Ban yang bagian mana pak?” Begitu kata bapak yang cukup matang setelah sampai di hadapanku.

“Yang belakang bagian kanan.” Chandra menunjuk arah mobil belakangnya.

“Baik pak. Akan saya ganti dulu.” Chandra memutuskan untuk tetap di luar mobil dan mengamati daerah sekitar. Rasanya kalau kejadian ini terjadi di malam hari ia mungkin lebih memilih memesan taxi atau apapun itu, atau kalau memang akan memerlukan perjalanan hingga malah chandra akan membawa sopir saja.

Terlalu sibuk mengamati sekitar dan merasakan angin yang menyejukkan. Chandra tidak menyadari bahwa tukang montir tadi sudah selesai mengganti ban dan telah membereskan peralatannya.

“Permisi pak. Ini sudah selesai.” Chandra menoleh dan melihat bahwa si bapak montir tadi sudah berdiri dan memegang kotak peralatannya bersiap kembali. “Maaf pak. Pembayaran dilakukan dengan pusat langsung.” Lanjutnya dengan Bapak itu menolak uang yang diberikan chandra dengan halus.

“Itu saya tahu. Ini tip buat bapak.” Bapak itu tersenyum tulus dan menerima uang tersebut sambil menggumamkan kata terima kasih. Setelahnya bapak itu masuk mobilnya dan berlalu setelah pamit.

‘Tolong.. Tolong’

Baru saja chandra akan memasuki mobil malah mendengar seseorang meminta tolong. Di area sepi seperti ini bisa saja ini sebuah tipuan untuk mencuri perhatian. Chandra pernah membaca berita bahwa ini bisa saja sebuah trik perampokan.

Chandra masih gamang antara berjalan menghampiri asal suara atau memasuki mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan jalanan ini. baru saja chandra akan masuk. Chandra malah dikejutkan dengan perempuan yang berlari sambil sesekali melihat arah belakang.

“Tolong. Tolong aku.” Si perempuan tadi mendekat ke arahnya dan tak sungkan menyentuh lengannya yang terbalut jas kantor mahalnya. Tatapannya masih sangat waspada dengan melihat kebelakang. “Aku mohon.” Lanjutnya dengan mata berkaca – kaca.

“Masuk.” Chandra menyuruhnya dan si perempuan tadi bergegas memasuki mobil. Chandra dengan gerakan cepat menghidupkan mobil dan melesat pergi.

∞∞∞

Hidup susah tidak pernah menjadi keinginan semua orang. Jika boleh memilih waktu ia masih di dalam rahim, sepertinya Anna memilih lahir di keluarga kaya yang uangnya tidak akan pernah habis sampai tujuh turunan. Neneknya memiliki hutang yang cukup banyak sampai membuat mereka datang ke rumah kami dan membuat kerusuhan.

Hari ini anna sendirian dirumah. Ayah dan ibunya pergi ke rumah nenek untuk membicarakan hutang yang mereka berikan. Ibunya menjadi penanggung jawab atas hutang nenekku. Jadi saat neneknya sudah tua dan tidak cukup kuat untuk membayar mereka kembali. Ibunya yang menjadi sasaran mereka.

“Tolong!” Anna berlari kencang menghindari kejaran 2 orang lelaki dewasa yang ingin memperkosanya. Hari ini mereka datang kerumah dan menyeretnya untuk masuk ke kamar. Syukurlah anna memiliki kekuatan yang cukup. Sehingga Anna masih bisa menendang masa depan orang gila itu dan berlari kencang keluar rumah.

Anna berteriak keras, tapi sepertinya tidak ada yang mendengar. Rumahnya memang ada di kawasan yang sepi sekali. Anna menyukai daerah sepi tanpa gangguan apapun tapi di posisi sekarang ia benci lokasi rumahnya berada.

“Tolong. Tolong aku.” Anna melihat mobil dan seorang pria yang akan memasuki mobilnya. Anna tahu mungkin dia akan ketakutan dengan kehadirannya yang secara tiba – tiba. Tanpa basa – basi anna memegang tangannya dan memohon meminta tolong.

Anna melihat keraguan dalam matanya yang mungkin saja mempertanyakan keadaannya yang sangat terlihat tidak baik – baik saja.

“Aku mohon.” Anna memohon dengan penuh dan hampir menangis. Anna hampir melepaskan genggamannya dan bersiap berlari kembali. Sebelum pria ini memintanya masuk ke mobilnya.

“Masuk.” Anna memutari mobil dan bergegas masuk. Anna sedikit merasa aman dan baru bisa bernafas lega saat mobilnya berjalan.

“Lo kenal mereka?” ia masih begitu was – was dengan pandangan mengarah ke belakang. Dan saat 2 orang lelaki tadi terlihat Anna membungkukkan badannya agar tidak terlihat oleh mereka. Meskipun bisa dikatakan jarak mereka sudah lumayan jauh sekarang. Namun, ketakutan mengintainya.

“Kaca mobil gue gelap. Tenang aja.” Anna menatap pria yang disampingnya yang sedang menyetir dengan mata berkaca.

“Makasih. Makasih banyak.” Anna benar – benar sangat bersyukur. Kalau tidak ada pria ini mungkin saja anna sekarang menjadi seseorang yang sangat membenci dirinya sendiri.

“Jadi, siapa mereka dan buat apa ngejar lo?”

“Aku anna. Makasih banyak ya. Kamu bisa menurunkanku di halte depan.” Anna tidak ingin menjawab pertanyaan apapun yang pria itu lontarkan. Rasanya sangat malu kalau harus bercerita dia hampir diperkosa karena hutang sang nenek.

“Yakin?”

“Iya. Nanti kalau kita bertemu lagi pasti akan aku bayar bantuanmu hari ini.” Mobil berhenti di depan halte dan anna bergegas keluar dari mobil.

“Terima kasih dan Hati – hati.” Anna berjalan ke arah penyeberangan. Hari ini rasanya sangat berat sekali. Anna memutuskan untuk pergi ke rumah nenek dan mencari ayah ibunya untuk mendapatkan perlindungan. Tidak tau kenapa anna merasa sangat aman saat bersama pria tadi daripada berjalan sendirian seperti sekarang ini.

Atau mungkin karena anna berada di dalam mobilnya yang katanya berkaca gelap dan tidak tembus pandang itu? Tidak tahu yang pasti anna sekarang berjalan cepat untuk sampai di rumah neneknya dengan cepat.

Episodes
1 Bab 1 Pertolongan yang Berarti
2 Bab 2 Kembali dengan Mengenaskan
3 Bab 3 Manusia Paling Baik
4 Bab 4 Selesai Dengan Mudah
5 Bab 5 Masih Terasa Hangat
6 Bab 6 Perjalanan Bisnis
7 Bab 7 Tragedi Tak Terduga
8 Bab 8 Kelegaan Yang Hangat
9 Bab 9 Perhatian yang Tiada Habisnya
10 Bab 10 Masih dengan Perhatian
11 Bab 11 Hari Pertama
12 Bab 12 Rencana Ardan
13 Bab 13 Perasaan Was-was
14 Bab 14 Ketahuan
15 Bab 15 Bencana Untuk Anna
16 Bab 16 Ambisi Chandra
17 Bab 17 Kecurigaan
18 Bab 18 Peringatan
19 Bab 19 Rencana Terselubung
20 Bab 20 Mulai Terurai
21 Bab 21 Kolam Renang yang Meresahkan
22 Bab 22 Tumbal Tragedi
23 Bab 23 Momen Manis Dua Manusia
24 Bab 24 Bully Kantor
25 Bab 25 Sakit
26 Bab 26 Terulang lagi
27 Bab 27 Perlu Lebih Banyak Bukti
28 Bab 28 Dinner yang Berantakan
29 Bab 29 Teman Laknat
30 Bab 30 Kehidupan Tak Terduga
31 Bab 31 Masa Kecil yang Menyenangkan
32 Bab 32 Satu Lagi Terbuka
33 Bab 33 Kekhawatiran
34 Bab 34 Hari Minggu
35 Bab 35 Kasihan Atau Tidak?
36 Bab 36 Tertangkap
37 Bab 37 Sleeping Time
38 Bab 38 Kebingungan
39 Bab 39 Telepon Aneh
40 Bab 40 Nostalgia
41 Bab 41 Keterkejutan Seorang Anak
42 Bab 42 Ancaman Baru
43 Bab 43 Pertengkaran Hebat
44 Bab 44 Tambahan Dakwaan
45 Bab 45 Merasa Dikhianati
46 Bab 46 Perasaan Aneh
47 Bab 47 Gelagat Aneh
48 Bab 48 Bertengkar
49 Bab 49 Emosi yang Membara
50 Bab 50 Keputusan untuk Pergi
51 Bab 51 Keputusan Resmi
52 Bab 52 Kebenaran
53 Bab 53 Sakit
54 Bab 54 Percobaan Pertama
55 Bab 55 Percobaan Kedua
56 Bab 56 Terus Berusaha
57 Bab 57 Pura-pura
58 Bab 58 Penjelasan
59 Bab 59 AKHIRNYA
60 Bab 60 Senyum Merekah
61 Bab 61 Kabar Mengejutkan
62 Bab 62
63 Bab 63 Galau Berat
64 Bab 64
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Pertolongan yang Berarti
2
Bab 2 Kembali dengan Mengenaskan
3
Bab 3 Manusia Paling Baik
4
Bab 4 Selesai Dengan Mudah
5
Bab 5 Masih Terasa Hangat
6
Bab 6 Perjalanan Bisnis
7
Bab 7 Tragedi Tak Terduga
8
Bab 8 Kelegaan Yang Hangat
9
Bab 9 Perhatian yang Tiada Habisnya
10
Bab 10 Masih dengan Perhatian
11
Bab 11 Hari Pertama
12
Bab 12 Rencana Ardan
13
Bab 13 Perasaan Was-was
14
Bab 14 Ketahuan
15
Bab 15 Bencana Untuk Anna
16
Bab 16 Ambisi Chandra
17
Bab 17 Kecurigaan
18
Bab 18 Peringatan
19
Bab 19 Rencana Terselubung
20
Bab 20 Mulai Terurai
21
Bab 21 Kolam Renang yang Meresahkan
22
Bab 22 Tumbal Tragedi
23
Bab 23 Momen Manis Dua Manusia
24
Bab 24 Bully Kantor
25
Bab 25 Sakit
26
Bab 26 Terulang lagi
27
Bab 27 Perlu Lebih Banyak Bukti
28
Bab 28 Dinner yang Berantakan
29
Bab 29 Teman Laknat
30
Bab 30 Kehidupan Tak Terduga
31
Bab 31 Masa Kecil yang Menyenangkan
32
Bab 32 Satu Lagi Terbuka
33
Bab 33 Kekhawatiran
34
Bab 34 Hari Minggu
35
Bab 35 Kasihan Atau Tidak?
36
Bab 36 Tertangkap
37
Bab 37 Sleeping Time
38
Bab 38 Kebingungan
39
Bab 39 Telepon Aneh
40
Bab 40 Nostalgia
41
Bab 41 Keterkejutan Seorang Anak
42
Bab 42 Ancaman Baru
43
Bab 43 Pertengkaran Hebat
44
Bab 44 Tambahan Dakwaan
45
Bab 45 Merasa Dikhianati
46
Bab 46 Perasaan Aneh
47
Bab 47 Gelagat Aneh
48
Bab 48 Bertengkar
49
Bab 49 Emosi yang Membara
50
Bab 50 Keputusan untuk Pergi
51
Bab 51 Keputusan Resmi
52
Bab 52 Kebenaran
53
Bab 53 Sakit
54
Bab 54 Percobaan Pertama
55
Bab 55 Percobaan Kedua
56
Bab 56 Terus Berusaha
57
Bab 57 Pura-pura
58
Bab 58 Penjelasan
59
Bab 59 AKHIRNYA
60
Bab 60 Senyum Merekah
61
Bab 61 Kabar Mengejutkan
62
Bab 62
63
Bab 63 Galau Berat
64
Bab 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!