Bab 5 Masih Terasa Hangat

Akan tetapi, sudah lama chandra tidak menemukan tatapan cinta yang begitu besar seorang kepada anaknya seperti ini. Chandra percaya bahwa semua orang tua begitu mencintai anak mereka tapi ibu Anna memiliki kasih sayang yang begitu besar hingga ia bisa melihatnya kala mereka bertemu tadi.

Rasanya memang luar biasa bukan memiliki orang tua yang menyayangi kita dengan setulus dan seluas itu. Chandra tidak tahu kalau perasaan rindu itu kembali hadir di dadanya. Degup jantung yang telah lama hilang kembali hadir kala tangan sang ibu Anna menggenggam tangannya.

“Tidak apa – apa bu. Saya juga memastikan kalau Anna memang cocok di bagian yang memang sedang dibutuhkan perusahaan saya.” Hanya itu yang bisa Chandra ucapkan tanpa berniat melepaskan genggaman tangannya. Tapi sang ibu kembali memeluk Anna dan menepuk punggungnya.

Begitu selesai dengan semua hal yang merepotkan hari ini. keluarga anna memutuskan untuk benar – benar mempercayai Chandra seratus persen. Tanpa keraguan  mereka kembali ke rumah dengan kendaraan yang sudah disiapkan Chandra. Begitu pula dengan dirinya dan Anna yang kembali ke rumah.

“Saya benar – benar berterima kasih sekali.”

“Udah gue bilang biasa aja ngomongnya kecuali di kantor nanti.” Anna memandang Chandra yang terlihat begitu mempesona dengan satu tangan yang menyetir dan tangan satunya memegang kendali di bagian bawah. Benar – benar lelaki sejati.  Kenapa terlihat menggoda?

Akhirnya, keduanya menuju perjalanan pulang. Namun, hanya Anna saja karena Chandra harus kembali lagi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun, dirinya seorang pemimpin tapi meninggalkan pekerjaan ditengah jam kerja sangat tidak etis.  

Maka disinilah ia datang dengan gaya khasnya yang memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana. Berjalan dengan tegap tapi tidak lupa untuk menyapa balik para karyawannya yang mencoba menegurnya. Begitu sampai ruangannya, pintu ruangan ada yang mengetuk.

“Masuk.” Munculah sekretaris nya yang bernama Sam. Orang yang paling Chandra percaya beberapa tahun belakangan ini. Mungkin sekitar 5 tahunan ini Chandra selalu menyerahkan tugasnya untuk diatur sang sekretaris.

Kenapa laki – laki? Karena sang bos merasa sekretaris perempuan hanya mampu menimbulkan skandal dan masalah lainnya. Chandra butuh keprofesionalan dalam bekerja. Ditambah wakilnya yang biasa di sebut playboy cap badak sering kali menggoda wanita. Jadi, Chandra hanya mencoba meminimalisir hal yang tidak diinginkan.

 

“Pak, pihak mexico meminta bapak untuk datang sendiri sembari observasi.” Ucap Sam masih dengan berdiri dengan memegang ipad nya yang biasa digunakan untuk mengatur jadwal sang bos.

“Oke. Atur jadwal penerbangannya.” Chandra memang tidak pernah pikir panjang untuk hal begini. Lagi pula berada terlalu lama dalam kantor mampu membuat otaknya stres. Anggap saja business trip seperti ini merangkap sekaligus menjadi liburan untuknya.

“Siap pak.” Jawab sam sebelum akhirnya berbalik untuk keluar dari ruangannya. Baru saja Sam akan membuka pintu, Chandra justru menghentikan gerakannya.

“Sebentar.” Ucapnya yang langsung membuat sekretarisnya berhenti dan memutar arahnya menghadapnya kembali.

“Ya pak.”

“Pesan 2 tiket.” Chandra berpikir keras sampai mengatakan hal ini. Apakah benar untuk mengajak Anna ikut dengannya? Tapi Chandra berpikir bahwa ini bisa menjadi salah satu bentuk pembelajaran bagaimana Anna nantinya akan bekerja.

Akan tetapi, sebenarnya Chandra masih belum tahu akan menempatkan Anna pada bagian apa. Sepertinya semua bagian dalam perusahaan ini sudah memiliki orang yang tepat. Sudahlah. Untuk yang ini akan Chandra pikirkan nanti selama perjalanan ke Mexico, karena Anna harus mulai bekerja dan menghasilkan untuknya agar bisa keluar dari rumahnya.

Dalam lubuk hatinya terdalam, sejujurnya Chandra agak tidak nyaman dengan kehadiran orang asing dalam rumahnya tapi memangnya mau bagaimana lagi. Uang sebesar itu mungkin tidak terlalu besar untuk Chandra tapi seseorang harus memiliki rasa tanggung jawab dan sedikit tekanan untuk membangkitkan ambisi seseorang.

“Satunya untuk siapa pak?” Tanya Sam yang bingung dengan permintaan bos nya ini.

“Biar jadi urusan saya.” Tegas Chandra tidak ingin dibantah sama sekali.

“Baik pak.” Meskipun sejujurnya sam masih kebingungan dengan 2 tiket itu. Untuk siapa? Pak Ardan? Rasanya jarang sekali Bosna itu mau mengajak wakilnya untuk melakukan perjalanan bisnis seperti ini. Karena mereka harus saling bergantian agar kantor masih ada pemimpinnya saat salah satu dari mereka jauh.

Perempuan? Sejak kapan pak Chandra dekat dengan seorang perempuan? Atau mungkin sekarang memang sudah memiliki pasangan?

‘Sudahlah’ Pikir Sam yang menyerah dengan semua asumsinya. Tugasnya hanya membelikan tiket dan mengatur jadwal keberangkatan nanti. Jadi, dengan siapapun itu tidak pernah menjadi urusannya.

“Ajak gak ya?” Sedangkan chandra sendiri juga masih kebingungan dengan tingkahnya yang berniat mengajak Anna. Pusing dengan tingkahnya lebih baik Chandra melanjutkan pekerjaannya saja.

Sementara dengan chandra yang bekerja, Anna justru dibuat kelimpungan karena sedari tadi dirinya tidak diperbolehkan untuk membantu apapun. Mereka bilang takut dimarahi oleh pak Chandra, tapi ia terlalu bosan kalau hanya berdiam diri saja. Apalagi ia bukan nyonya disini, aturan dia itu sama saja dengan para pembantu disini pikirnya.

“Ya Ampun. Non Anna ngapain?” Anna menepuk jidatnya merasa frustasi karena ketahuan. Karena kebingungan tadi akhirnya ia memutuskan untuk mengelilingi rumah ini dan menemukan salah satu pekerja laki – laki yang baru saja Anna temui hari ini. Namanya pak Kisman, beliau sedang membersihkan kolam dan anna berniat menggantikannya dengan sedikit kebohongan.

“Aduh bi. Ini cuma gini doang, Anna bisa kok. Beneran deh. Dijamin pak Chandra gak bakalan tahu. Ya ya please.” Dengan segala rayuan yang Anna lakukan. Akhirnya para pekerja disana mengangguk pasrah dan berharap kalau pak Chandra datang disaat sang majikan baru sudah selesai. Walaupun belum selesai akan dipaksa oleh para pekerja yang lainnya. Itu yang akan mereka lakukan.

Tapi memang kadang harapan tidak sesuai dengan realita. Chandra datang disaat Anna baru saja mulai bersemangat membersihkan kolam dan tanpa diketahui oleh para pekerja.

“Anna mana, bi?”

“Itu pak, aduh gimana ya.”

“Kenapa? Anna kenapa?” Terdengar nada yang cukup khawatir saat salah satu art yang bernama Leni tidak langsung menjawab pertanyaannya.

“Itu...”

“Bi , anna mana?” Terlalu lama menunggu jawaban art mudanya. Akhirnya begitu melihat bi Ramsi melintas jauh di hadapannya. Chandra langsung berjalan dan bertanya ke arahnya. Takut saja kalau Anna kabur pikirnya.

“Dibelakang den. Bersihin kolam.” Begitu bi Ramsi selesai memberikan jawaban. Chandra bergegas berjalan ke arah kolam renang.

“Aduh gimana dong bi. Saya takut dimarahi.” Ucap bi Leni yang merasa ikut andil memperbolehkan Anna membersihkan kolam renang.

“Udah ikut aja.” Cerocos para art yang takut terkena semprot oleh Chandra. Bagaimana Tidak? Perlakuan yang diberikan Chandra terlihat begitu mengistimewakan Anna. Jadi, semua orang yang berada di rumahnya ketakutan. 

Terpopuler

Comments

Bunda Titin

Bunda Titin

udh biarin aj lah si Anna ngerjain pekerjaan di rmh dr pd dia bengong jg kan,. mumpung blm mulai kerja di kantor ............🤭😁

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertolongan yang Berarti
2 Bab 2 Kembali dengan Mengenaskan
3 Bab 3 Manusia Paling Baik
4 Bab 4 Selesai Dengan Mudah
5 Bab 5 Masih Terasa Hangat
6 Bab 6 Perjalanan Bisnis
7 Bab 7 Tragedi Tak Terduga
8 Bab 8 Kelegaan Yang Hangat
9 Bab 9 Perhatian yang Tiada Habisnya
10 Bab 10 Masih dengan Perhatian
11 Bab 11 Hari Pertama
12 Bab 12 Rencana Ardan
13 Bab 13 Perasaan Was-was
14 Bab 14 Ketahuan
15 Bab 15 Bencana Untuk Anna
16 Bab 16 Ambisi Chandra
17 Bab 17 Kecurigaan
18 Bab 18 Peringatan
19 Bab 19 Rencana Terselubung
20 Bab 20 Mulai Terurai
21 Bab 21 Kolam Renang yang Meresahkan
22 Bab 22 Tumbal Tragedi
23 Bab 23 Momen Manis Dua Manusia
24 Bab 24 Bully Kantor
25 Bab 25 Sakit
26 Bab 26 Terulang lagi
27 Bab 27 Perlu Lebih Banyak Bukti
28 Bab 28 Dinner yang Berantakan
29 Bab 29 Teman Laknat
30 Bab 30 Kehidupan Tak Terduga
31 Bab 31 Masa Kecil yang Menyenangkan
32 Bab 32 Satu Lagi Terbuka
33 Bab 33 Kekhawatiran
34 Bab 34 Hari Minggu
35 Bab 35 Kasihan Atau Tidak?
36 Bab 36 Tertangkap
37 Bab 37 Sleeping Time
38 Bab 38 Kebingungan
39 Bab 39 Telepon Aneh
40 Bab 40 Nostalgia
41 Bab 41 Keterkejutan Seorang Anak
42 Bab 42 Ancaman Baru
43 Bab 43 Pertengkaran Hebat
44 Bab 44 Tambahan Dakwaan
45 Bab 45 Merasa Dikhianati
46 Bab 46 Perasaan Aneh
47 Bab 47 Gelagat Aneh
48 Bab 48 Bertengkar
49 Bab 49 Emosi yang Membara
50 Bab 50 Keputusan untuk Pergi
51 Bab 51 Keputusan Resmi
52 Bab 52 Kebenaran
53 Bab 53 Sakit
54 Bab 54 Percobaan Pertama
55 Bab 55 Percobaan Kedua
56 Bab 56 Terus Berusaha
57 Bab 57 Pura-pura
58 Bab 58 Penjelasan
59 Bab 59 AKHIRNYA
60 Bab 60 Senyum Merekah
61 Bab 61 Kabar Mengejutkan
62 Bab 62
63 Bab 63 Galau Berat
64 Bab 64
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Pertolongan yang Berarti
2
Bab 2 Kembali dengan Mengenaskan
3
Bab 3 Manusia Paling Baik
4
Bab 4 Selesai Dengan Mudah
5
Bab 5 Masih Terasa Hangat
6
Bab 6 Perjalanan Bisnis
7
Bab 7 Tragedi Tak Terduga
8
Bab 8 Kelegaan Yang Hangat
9
Bab 9 Perhatian yang Tiada Habisnya
10
Bab 10 Masih dengan Perhatian
11
Bab 11 Hari Pertama
12
Bab 12 Rencana Ardan
13
Bab 13 Perasaan Was-was
14
Bab 14 Ketahuan
15
Bab 15 Bencana Untuk Anna
16
Bab 16 Ambisi Chandra
17
Bab 17 Kecurigaan
18
Bab 18 Peringatan
19
Bab 19 Rencana Terselubung
20
Bab 20 Mulai Terurai
21
Bab 21 Kolam Renang yang Meresahkan
22
Bab 22 Tumbal Tragedi
23
Bab 23 Momen Manis Dua Manusia
24
Bab 24 Bully Kantor
25
Bab 25 Sakit
26
Bab 26 Terulang lagi
27
Bab 27 Perlu Lebih Banyak Bukti
28
Bab 28 Dinner yang Berantakan
29
Bab 29 Teman Laknat
30
Bab 30 Kehidupan Tak Terduga
31
Bab 31 Masa Kecil yang Menyenangkan
32
Bab 32 Satu Lagi Terbuka
33
Bab 33 Kekhawatiran
34
Bab 34 Hari Minggu
35
Bab 35 Kasihan Atau Tidak?
36
Bab 36 Tertangkap
37
Bab 37 Sleeping Time
38
Bab 38 Kebingungan
39
Bab 39 Telepon Aneh
40
Bab 40 Nostalgia
41
Bab 41 Keterkejutan Seorang Anak
42
Bab 42 Ancaman Baru
43
Bab 43 Pertengkaran Hebat
44
Bab 44 Tambahan Dakwaan
45
Bab 45 Merasa Dikhianati
46
Bab 46 Perasaan Aneh
47
Bab 47 Gelagat Aneh
48
Bab 48 Bertengkar
49
Bab 49 Emosi yang Membara
50
Bab 50 Keputusan untuk Pergi
51
Bab 51 Keputusan Resmi
52
Bab 52 Kebenaran
53
Bab 53 Sakit
54
Bab 54 Percobaan Pertama
55
Bab 55 Percobaan Kedua
56
Bab 56 Terus Berusaha
57
Bab 57 Pura-pura
58
Bab 58 Penjelasan
59
Bab 59 AKHIRNYA
60
Bab 60 Senyum Merekah
61
Bab 61 Kabar Mengejutkan
62
Bab 62
63
Bab 63 Galau Berat
64
Bab 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!