ANOTHER LIFE ADELA

ANOTHER LIFE ADELA

Adel-Adela

Dentuman musik yang menghentak-hentak di sebuah klub malam membuat semua pengunjung yang berada di sana semakn terlarut dan terbawa suasana, gelas demi gelas minuman beralkohol berpindah ke perut Adela yang saat itu sedang menghadiri acara ulang tahun sahabatnya, Wini. Sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.

Adela yang baru teringat kalau besok dia harus memenuhi janjinya untuk mulai bekerja di kantor ayahnya segera pamit pulang pada si empunya acara dan teman-teman yang lainnya, jika saja dia tidak punya janji itu pada ayahnya, sudah di pastikan dia akan party sampai pagi seperti biasanya.

Namun kali ini dia harus membuktikan pada ayahnya kalau dia mampu bekerja dan tidak seperti yang ayahnya tuduhkan kalau dirinya hanya bisa hura-hura setiap harinya, harga diri Adela sebagai lulusan universitas luar negeri ternama dengan nilai sempurna merasa tersentil, sehingga dia harus membuktikan kehebatannya dan suatu saat akan meneruskan perusahaan ayahnya itu.

"Del, yakin nyetir sendiri?" Tanya Wini khawatir, karena Adela terlihat agak oleng saat berjalan menuju mobilnya.

"Tenang aja Win, gue nyetir udah khatam dari jaman smp, nyetir sambil merem aja jelas sampe rumah." Canda Adela seraya menutup pintu mobilnya setelah dia mendudukan diri di balik kemudi.

"Sombong amat lo, bae-bae bukan nyampe ke rumah lo tapi malah nyampe ke rumah Tuhan tau rasa lo!" Ujar Wini tergelak.

"Mulut lo ya Win! Malah nyumpahin gue mati, udah ah, gue cabut, bye!" Adela melambaikan tangan pada sahabatnya itu dan berlalu begitu saja.

Jalanan terasa lengang, karena dini hari seperti ini tak banyak orang berlalu lalang di jalan raya, Adela biasanya mempunyai daya tahan yang tinggi untuk alkohol, tapi kali ini tak biasanya kepalanya terasa sedikit berat, mungkin karena tadi dia menghabiskan terlalu banyak minuman tanpa dia sadari, Adela meraup wajahnya dengan kasar untuk menghilangkan efek mabuk di kepalanya dan agar matanya yang mulai berat tetap fokus, namun tanpa di sangka-sangka sebuah truk bermuatan tiba-tiba sudah ada di depan mobilnya, membuat dia tidak bisa mengendalikan kendaraannya untuk menghindari truk besar tersebut dan akhirnya, BRUAK! Sebuah tabrakan tidak bisa di hindari, mobil yang Adela kendarai bahkan sampai terpental dan terguling-guling beberapa meter, Adela berteriak kencang, namun bersamaan dengan itu pandangannya tiba-tiba gelap, dan sebuah pusaran awan berwarna hitam seperti menghisap jiwanya ke dalam sana, sehingga kini Adela hanya seonggok raga tanpa ruh yang terluka parah antara hidup dan mati di dalam mobil yang ringsek tak berbentuk di kegelapan.

***

Sementara di tempat lain, seorang wanita muda sedang menatap ke luar jendela kamarnya, air matanya berderai membelah pipinya, dia tidak ingin lagi melihat matahari pagi, rasanya dia sudah tidak sanggup lagi menjalani hidupnya.

Wanita itu bernama Adel, tadi sore dia berkunjung ke rumah mertuanya yang jaraknya hanya sekitar empat puluh menit naik bis kota dari rumah tinggalnya, karena merasa kesepian, Irwan suaminya sudah tiga hari ini tidak pulang karena ada tugas ke luar kota, jadilah dia berinisiatif untuk pergi ke rumah mertuanya itu.

Namun saat dirinya sampai di rumah mewah mertuanya, dia merasa kaget karena mobil sang suami ada di halaman rumah sang mertua, belum lagi ada beberapa mobil terparkir di sana, dia tidak tahu jika mertuanya itu akan mengadakan acara, sehingga tanpa berpikiran apapun, dia berjalan menuju halaman rumah itu, dia semakin bingung karena ternyata ada banyak saudara dan kerabat dari pihak suaminya berada di ruang tamu yang pintunya terbuka lebar sehingga Adel bisa melihat seisi ruangan dan orang-orang yang berada di ruangan itu.

Namun hal lain yang membuat tubuh Adel panas dingin dan bergetar hebat adalah sosok Irwan yang memakai jas lengkap berwarna navy, sedang duduk berdampingan dengan seorang wanita berkebaya putih, tangan mereka bertaut dengan mesranya sesekali mereka juga melempar senyum dan pandangan mesra, membuat hati Adel terasa perih di buatnya.

"Mas," panggil Adel di ambang pintu dengan suara tercekat dan sisa-sisa kewarasan yang di milikinya saat ini.

Seketika seisi ruangan mengalihkan perhatiannya pada sosok wanita dengan pakaian yang jauh dari kata modis, celana kulot di padukan dengan kaos oblong yang agak lusuh karena di makan usia, wajah berminyak bercampur debu bis kota, dan rambut yang di gulung asal berantakan, sangat jauh tampilannya dengan wanita cantik yang kini duduk berdampingan dengan suaminya yang terlihat segar dan menarik, apalagi dengan polesan make up di wajahnya membuat wanita itu terlihat semakin cantik, sangat serasi dengan Irwan yang memang tampan dan gagah.

Melihat istrinya berdiri di ambang pintu dan memanggil namanya, Irwan langsung berdiri, "Adel, bagaimana bisa kamu ke sini?" Cicitnya dengan wajah menegang.

Terpopuler

Comments

Azizah az

Azizah az

hadir teteh🤗🤗

2023-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!