"Non, ada apa? Non Adel, buka pintunya!" Mbok Yum mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam oleh Adela.
Saat Adela hendak menuju closet, langkahnya terhenti di sebuah wastafel dengan cermin di atasnya, dia terhenyak karena ada bayangan wanita asing di cermin toilet ruang rawat inapnya, Adela mrlihat sekeliling tapi tak ada orang lain di sana membuatnya merinding, namun saat dirinya sekali lagi menatap ke arah cermin bayangan wanita asing itu kembali muncul, parahnya pada pantulan cermin itu hanya ada wajah wanita itu, dan tidak nampak wajah dirinya.
Sontak saja Adela berteriak histeris, yang membuat Mbok Yum ikut histeris memanggil-manggil juragannya itu dari luar kamar mandi.
Adela membuka pintu toilet, wajahnya pucat karena ketakutan.
"A-ada hantu di dalam kamar mandi, Mbok!" Ujar Adela tergagap sambil menunjuk ke arah dalam kamar mandi.
"Hantu? Mana ada hantu siang bolong begini, non?" Tanya Mbok Yum yang langsung mengecek ke dalam kamar mandi karena merasa penasaran, namun dia tidak menemukan ada yang aneh di sana.
"Di-di sana Mbok, di dalam cermin itu!" Suara Adela masih bergetar ketakutan saat dia menunjuk ke arah cermin di atas wastafel.
"Tidak ada apa-apa non, ayo si mbok tungguin saja kalau mau pipis." Kata mbok Yum yang merasa nyonya nya semakin aneh saja.
Karena memang tidak tahan ingin buang air kecil, Adela terpaksa masuk lagi ke sana, kali ini dia tidak melihat ke cermin, namun saat selesai dan hendak kembali ke ranjang, dia tergoda untuk kembali melirik ke arah cermin itu.
"Aaaa!" Teriak Adela lagi, sambil menunjuk cermin itu, membuat mbok Yum sontak menengok ke arah cermin juga.
"I-itu,,, itu setannya mbok!" Adela menunjuk pantulan dirinya sendiri yang kini berada di tubuh Adel.
Mbok Yum terkekeh geli, "Owalah non, mbo ya kalau bercanda itu jangan kebangetan toh, diri sendiri di bilang hantu, non kan gak jadi mati, nonn masih hidup."
Adela mengernyit, apalagi saat dirinya meraba pipinya sendiri, bayangannya pun mengikuti setiap gerakannya, saat dia berkedip, tersenyum dan menggaruk kepala bayangan itu melakukan hal yang sama persis seperti yang dia lakukan.
"Tidak, apa yang terjadi, kenapa wajah ku jadi seperti ini, wajah yang kusam tak terawat, rambut kering, iyuuuuh!" Ejek Adela pada pantulan dirinya di cermin, saat matanya bertatapan dengan pantulan dirinya di cermin itu, tiba-tiba beberapa ingatan muncul di kepalanya, kisah hidup wanita berada di cermin itu yang di hianati suaminya dan di jahati oleh mertua dan adik iparnya, sampai tragedi saat Adel melihat suaminya menikah lantas dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga, tak terasa air matanya menetes seperti sedang melihat adegan drama korea sedih yang pernah di tontonnya.
"Mbok, nama ku siapa?" Tanya Adela yang mulai memahami jika dirinya kini tidak berada dalam tubuhnya sendiri, ini seperti cerita-cerita film dan novel yang pernah di tonton dan di bacanya, jiwa yang tertukar, perjalanan waktu dan apapun itu namanya, saat ini Adela hanya ingin tahu siapa pemilik tubuh wanita bodoh dan rapuh ini, apa dia se bucin itu pada suaminya? Alih-alih membalas dendam malah mengakhiri hidup, gerutu Adela dalam batinnya.
"Emh, gimana non? Nama non? Ya Adel," Jawab Mbok Yum yang malah ketakutan melihat ekspresi nyonya nya yang bertambah aneh, bahkan sampai menanyakan namanya sendiri.
"Kartu identitas, mana dompet ku, kartu identitas ku!" Adela meminta kartu identitas si pemilik tubuh, karena dengan begitu dia akan mendapatkan informasi yang akurat.
Mbok Yum menyodorkan dompet milik Adel ke hadapan Adela yang tanpa dia tahu jika jiwa di dalamnya adalah Adela, bukan Adel nyonya nya.
"What, kelahiran tahun tujuh puluh tujuh, berarti usia ku sekarang 46 tahun?" Pekik Adela saat membaca tahun kelahiran wanita yang bernama lengkap Adelia Yunita itu.
"Non, kenapa jadi 46 tahun? bukannya bulan kemarin non sama mbok baru merayakan ulang tahun yang ke 22 tahun?" Mbok Yum meralat ucapan nyonyanya yang menurutnya selain bersikap aneh, kini nyonya nya juga jadi bodoh dalam uruan berhitung, padahal sebelumnya Adel terbilang pintar.
"Apa 22 tahun? Mbok, 2023 di kurangi 1977 itu 46 mbok, udah tua pikun pula!" Gerutu Adela merasa dirinya sudah benar dalam menghitung.
"Kenapa jadi 2023 non? Angka dari mana itu?" Mbok Yum menggaruk-garuk kepalanya.
"2023 ya tahun sekarang ini, mbok. Hadeeeeuh,,, cape ngobrol sama orang tua," Adela mulai hilang kesabarannya.
"Tapi Non, sekarang kan, baru tahun 1999." Mbok Yum menunjuk kalender yang menggantung di salah satu dinding ruangan.
"What?" Mata Adela melotot seperti mau loncat dari tempatnya, dia tidak percaya jika kini dia terlempar ke 24 tahun yang lalu, tahun dimana mungkin kedua oran tua nya pun belum mulai mecetak dirinya, karena usianya saat ini baru 22 tahun, seumuran dengan si pemilik tubuh ini.
"Ya Tuhan, bagaimana ini bisa terjadi?" Ratapnya.
Adela pikir kisah-kisah seperti ini hanya terjadi di dunia novel dan drama saja, rupanya kini dia mengalaminya sendiri, namun dia yakin ada maksud tersembunyi dari semua ini.
"Hmmm,, baiklah, mungkin Tuhan ingin aku membantu wanita menyedihkan ini untuk membalaskan dendamnya, apa lagi yang bisa aku lakukan selain menjalani takdir ini, Aku yakin akan ada hikmah di balik semua ini." Pasrah Adela yang sepertinya tak punya pilihan lain selain menjalani perannya saat ini, sambil dia mencari jalan keluar dari semua ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Adela Adel bikin suami dan bumer juga adiknya binggung
2025-01-06
1
Azizah az
semangat Adel
2023-04-04
1