Penantian Panjang 2

Penantian Panjang 2

Penolakan

Bertahun-tahun lama nya. Putrinya sudah tidak peduli lagi dengan nya yang hidup seorang diri setelah sepeninggal ibunya. Alma ... memilih pergi menata hatinya setelah sebentuk hati itu hancur lebur menjadi serpihan yang diterbangkan bersamaan impian nya yang pupus.

Pernikahan Regi dan Zahrin yang membuatnya sakit. Alma memilih pergi meninggalkan Indonesia bertahun-tahun untuk mengubur rasa cintanya pada Regi yang dia panggil kakak, karena Regi adalah kakak kelas yang di gandrungi nya sejak lama.

Lidah memang tidak bertulang. Berucap dengan mudah akan melupakan pria itu namun sial, bayangan wajah Regi malah tidak bisa pergi padahal jelas-jelas pria itu sudah memiliki istri dan anak-anak yang lucu. Semua dia dapat informasinya lengkap dari sosok Akhyar.

Diam-diam di tahun-tahun terakhir, Alma mencari tahu semua hal tentang Regi. Namun yang didapatnya selalu berita bahagia keluarganya dengan Zahrin yang semakin hari semakin bertambah dan membuat batinnya tersiksa.

Namun tidak kali ini, dia harus terbang ke Indonesia setelah perdebatan panjang dengan ayahnya yang bersikeras menikahi mama nya Regi, ibu Olivia.

Jelas saja dia tidak menyetujui nya. Hati kecil nya masih berharap Regi suatu saat menjadi suaminya biarpun itu berdosa dengan mendoakan rumah tangga Regi dan Zahrin tidak baik-baik saja. Meskipun harapan nya tipis dan bisa diterbangkan angin begitu saja.

Entahlah, dia sudah mencoba melupakan Regi dengan memiliki hubungan spesial dengan pria mancanegara. Namun apa? Hambar dan tidak seindah khayalan nya yang mendamba suami dari Zahrin.

Apalagi jika tahu status Akhyar juga tidak berubah dengan masih menanti Zahrin. Harapan nya adalah mereka berdua sadar jika telah menelantarkan hati Alma dan juga Akhyar.

Takdir berbicara lain. Papa nya sudah tua dan butuh seorang wanita yang mendampinginya. Pilihan jatuh pada ibu Olivia yang menjadi calon mertua idaman nya selama ini. Namun sayang seribu sayang, keinginan papanya mempersunting mama nya Regi seolah berjalan mulus tanpa kendala atau bagaimana? Dia sendiri sama sekali tidak tahu menahu bagaimana bisa Regi bisa dengan mudah menyetujui nya, padahal jelas-jelas jika mama dari Regi dan papa dari nya bersatu, mau tidak mau mereka disebut keluarga.

Apa itu adalah rencana Regi supaya dia tidak berharap hati nya kembali? Atau bagaimana? Alma benar-benar tidak mengetahui itu. Namun yang jelas, saat ini dia pulang.

Sedangkan yang terjadi pada Regi dan ibu Olivia adalah perang dingin setiap hari, setelah Hanung, papa nya Alma menyatakan ingin memperistri nya. Bukan tanpa dasar, usia yang tidak terpaut jauh di antara mereka yang sama-sama kesepian membuat Hanung, papa dari Alma memberanikan diri menyatakan keinginan nya itu kepada Olivia, mama dari Regi.

Meskipun itu tidak mulus dan seketika di jawab oleh ibu Olivia. Namun Hanung tetap berupaya keras supaya Olivia menerima apa yang menjadi keinginannya supaya alangkah baiknya mereka menghabiskan masa tua bersama.

Pertimbangan-pertimbangan di pikirkan dengan matang. Berbulan-bulan dengan perang dingin terutama dengan Regi.

"Enggak! Regi tidak setuju ma!" Penolakan itu secara terang-terangan Regi utarakan dengan tegas kepada mama nya.

Sementara ibu Olivia sadar akan keinginan Hanung, papa nya Alma yang menurut dia awalnya juga gila. Namun setelah berembug dengan keluarga besar terlebih Hanung sangat dekat dengan kakak-kakak nya. Membuat rencana Hanung tersinari cahaya. Menemukan titik terang walaupun tahu betul jika putra satu-satunya akan bersikap seperti ini.

"Kenapa? Apa kamu tidak ingin melihat mama bahagia?" timpal nya.

"Apa harus ma? Haruskah mama menikah dengan papa nya Alma untuk terlihat bahagia?" Regi yang tidak mau kalah dengan jawaban tak berdasar mama nya.

Dua orang dewasa yang bersitegang dengan posisi berdiri tidak jauh dan berhadapan itu mempertahankan pemikiran nya masing-masing. Regi yang menolak keras akan rencana mama nya yang ingin menikah lagi. Sedang ibu Olivia yang merasa kesepian nya sebentar lagi sirna.

"Bukankah itu sama saja mama mengkhianati almarhum papa? Regi benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran mama." Regi yang masih menyuarakan ketidaksetujuan nya.

"Kamu salah Regi. Mama tidak bermaksud mengkhianati papa kamu."

"Trus apa ma namanya? Dengan mama ingin menikah lagi dan tidak setia pada almarhum papa."

Dua bola mata ibu Olivia berkaca-kaca. Zahrin hanya tertunduk yang sedari tadi mendengar keduanya berdebat. Tidak lama dia mendekat dan mengelus pelan bahu suaminya supaya tidak berbicara keras pada mama nya.

Sedangkan ibu Olivia perlahan berjalan dan mengambil foto suaminya yang berada di atas meja panjang tidak jauh dari mereka. Beliau meraba foto tersebut. Foto papa Regi, suami nya.

"Mama tidak bermaksud mengkhianati papa kamu. Sebaliknya, mama sangat sayang sama papa kamu. Sayang mama tetap mama simpan pada tempat nya. Buat mama, papa kamu memiliki tempat tersendiri di hati mama," ucapnya dengan tetesan air mata, lalu menatap putra nya.

Regi tertegun sejenak, ingin meraih wanita berusia setengah abad itu lalu memeluknya seperti biasa, namun entah kemarahan tingkat keberapa hingga membuatnya enggan berlama-lama di dekat mama nya. Walaupun jujur, ada perasaan sedih karena telah menuding hal yang tidak mungkin mama nya lakukan. Karena Regi tahu betul jika mama nya sangat menyayangi papa nya.

Regi lalu pergi. Disusul Zahrin.

Namun lagi-lagi Regi tak kuasa membendung air matanya yang perlahan jatuh juga setelah berkata demikian pada mama nya.

Ibu Olivia masih terisak memeluk foto almarhum suaminya. Sedangkan Zahrin berdiri di belakang Regi yang berdiri di dekat jendela kamar dengan isak samar nya yang sesekali menyeka air mata pria yang tak harus berderai-derai dalam menghadapi perang dingin yang sudah terjadi berbulan-bulan dengan mama nya.

Zahrin menyentuh pundak suaminya. Dia dapat merasakan kecewa yang dirasa oleh putra tunggal dari ibu Olivia.

Ada ketakutan belahan jiwa nya tak sehangat biasanya. Ada ketakutan akan ada jarak pada keduanya jika benar ibu mertuanya jadi menikah dengan pak Hanung, yang otomatis membagi kasih sayang pada suami nya dan tidak akan sama lagi seperti dulu. Atau bagiamana? Zahrin belum menemukan satu jawaban yang tergambar pada diri suaminya, mengapa Regi adalah satu-satunya orang diantara puluhan kepala yang tidak menyetujui pernikahan mereka berdua, padahal keluarga besar menyetujui pernikahan tersebut.

Zahrin sempat mendengar, jika pernikahan itu baik untuk keduanya. Usia mereka sama-sama senja dan dilanda kesepian dengan cukup lama. Sekaligus pernikahan ini baik untuk kelangsungan bisnis keluarga yang akan semakin solid.

"Sayang, apa kamu tidak capek setiap hari bertengkar dengan mama membahas perkara ini?" Zahrin memberanikan diri turut bicara.

"Biar mama yang lelah kemudian menyerah," jawab Regi berbalik memutar punggung dan menatap Zahrin.

"Apa kamu tidak kasihan pada mama?"

"Sudah berapa kali kamu tanyakan itu pada ku?" tanya Regi dengan tatapan datar nya.

Zahrin diam menundukkan pandang.

"Sudah puluhan kali kamu mengatakan itu. Lalu mau ingatkan aku apalagi? Ingatkan aku untuk memahami hati mama juga yang kesepian belasan tahun? Untuk mengerti jika mama butuh teman diusia tua nya dan hanya menikah dengan papa nya Alma lantas setelah itu mama akan bahagia? ... Hah? Begitu?" Regi mulai terusik telinganya dengan dua wanita di rumahnya yang sama saja pemikiran nya.

Zahrin tidak berani menimpali. Zahrin sangat tahu jika perasaan suaminya beberapa bulan terakhir ini tidak kondusif.

"Aku jadi semakin yakin, mungkin jika aku yang tidak ada duluan dan sudah tersemat almarhum di depan nama aku. Kamu pasti dengan cepat menikah lagi," tuduh Regi kepada Zahrin yang membuat bola mata Zahrin membuka lebih lebar.

"Kenapa jadi bawa-bawa aku? Terus ngomongnya mengapa begitu?" Zahrin dengan wajah tidak terima nya.

"Ya habisnya kamu membela mama. Sudahlah ... Ini ... urusan aku sama mama. Jadi pendapat kamu sama sekali tidak akan berguna."

Zahrin menyerah. Kali ini penolakan Regi nyata-nyata tak bisa di tawar.

"Semua gara-gara om Hanung," lirih Regi kesal dengan seluruh keratan pada dirinya.

"Astagfirullah ibu..." teriak bibi dari lantai dasar.

"Mama," lirih Regi dan Zahrin yang bertukar tatap kemudian turun ke lantai dasar.

Alangkah terkejutnya Regi dan Zahrin saat melihat ibu Olivia tergeletak tidak sadar dengan mata terpejam.

"Mama..." pekik Regi dan Zahrin. "Mama kenapa bi?" Regi yang berusaha memeriksa denyut nadi ibu Olivia.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Marla II

Marla II

gausah lah menikah" lagi , 🙈

2023-04-05

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

itu namaya udah tua mau nikah lg cari masalah aja... gk ada alasan kesepian yg ada gatal😃😃

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!