"Regi."
"Ma, Alma bisa tinggal di rumah nya sendiri. Alma sudah dewasa ma. Dia bukan anak kecil. Lagian juga nggak ada kamar untuk dia," dengan keras Regi menyuarakan isi hati nya yang tidak menginginkan tinggal satu atap dengan makhluk hidup yang bernama Alma Dea Nurmantio.
"Regi, Alma itu sekarang saudara kamu. Kamu harus memperlakukan Alma seperti keluarga."
"Ck, ma ... Regi ini anak mama."
"Alma juga sekarang anak mama."
"Memangnya dia mau tidur di mana, ma?"
"Di kamar tamu kan kosong. Alma bisa tidur di kamar tersebut."
"Hehm," sinis Regi. "Nggak yakin aku ma sama anak manja bin tengil kayak dia bisa tidur nyenyak di kamar tamu. Pasti sebentar lagi akan bikin repot kita. Lihat saja nanti," ujar Regi yang kemudian pergi dengan lirikan tajam mengarah pada Alma.
Ibu Olivia hanya geleng-geleng kepala melihati sikap Regi, putra nya yang keras kepala. Ibu Olivia kemudian menunjukkan kamar yang akan ditempati Alma.
"Mudah-mudahan kamu betah ya, Al."
"Iya ma, Alma suka kok ma." Alma yang mengedarkan pandangan nya.
"Kalau begitu mama tinggal ya."
Alma mengangguk.
Ibu Olivia kemudian keluar dari kamar Alma. Beliau naik ke lantai atas menuju kamar Regi dan Zahrin.
Beruntung, Zahrin tidak ada di rumah dan ibu Olivia bisa leluasa berbicara dengan Regi. Ketukan pintu ketiga, baru terdengar jika Regi menyahut dari dalam kamar dan menyuruh mama nya masuk.
"Jika mama mau bahas masalah Alma, Regi malas ma," kesal nya Regi masih belum reda.
"Regi..."
"Mama sepertinya lupa apa yang di perbuat Alma dulu pada ku dan Zahrin. Alma tidak berubah ma. Bertahun-tahun dia pergi, hidup sendiri. Tidak merubah dia menjadi wanita dewasa dan masih tetap menjadi Alma yang sama." Regi marah, intonasi nya meninggi. "Aku benci sama Alma, ma," imbuhnya.
Ibu Olivia membuang nafas kasar. "Mama yakin, Alma akan berubah. Mama yakin itu. Sekarang ... beri kesempatan dia untuk tinggal bersama kita. Kasihan dia kalau tinggal di rumah papa nya sebesar itu hanya dikelilingi asisten rumah tangga."
"Kalau wanita lain dan bukan Alma, mungkin iya, Regi akan kasihan. Tapi tidak untuk Alma. Hatiku udah mati rasa dengan perempuan itu. Aku sebal sama apapun yang dia lakukan, ma." Regi tidak tahu bagaimana mengungkapkan nya. Intinya, dia tidak suka dekat-dekat dengan Alma.
"Apapun keluh kesah kamu. Dia tetap akan tinggal di sini." Ibu Olivia yang hendak pergi, namun langkahnya terhenti karena ucapan Regi.
"Sekalipun itu akan menghancurkan rumah tangga Regi ma?"
"Kamu saja yang selalu berprasangka buruk dengan Alma."
"Ma, Alma bahkan sangat nekat bisa melakukan apapun yang dia mau. Buktinya, berapa tahun dia pergi ke luar negeri meninggalkan papa nya. Sekarang kembali tanpa rasa berdosa." Nada keras Regi yang masih berusaha membuka mata mama nya tentang siapa Alma sesungguhnya.
"Dan mama rasa kamu sangat tahu apa yang membuat nya pergi. Dia ... pergi karena hatinya hancur mendapat penolakan cinta dari kamu dan kamu lebih memilih Zahrin."
Regi seketika terdiam. Apa yang disampaikan mama nya benar. Kepergian Alma ke luar negeri memang tidak ingin melihat Regi dan Zahrin bahagia setelah pernikahan mereka.
"Mungkin kamu belum merasakan rasanya hancur seperti Alma. Maka nya kamu sangat ringan mengatakan hal itu. Cinta kamu tidak bertepuk sebelah tangan. Zahrin menerima kamu. Cinta kalian tumbuh seiring waktu berjalan di dalam pernikahan. Minimal, cinta kamu terbalaskan. Sedang Alma, penantian panjang nya tidak berbuah manis. Cintanya tak terbalas oleh mu, masih kamu membencinya dengan bersikap dingin kepada dia yang kamu seperti nya lupa, bahwa Alma juga perempuan biasa yang ingin memperjuangkan perasaan nya, cinta nya untuk mendapat kan kamu saat itu. Sayang nya caranya salah. Membuat kamu bertambah benci dan muak kepada nya. Well, mama akui itu. Perbuatan nya salah saat itu." Panjang lebar ibu Olivia yang berganti membuka mata hati putra nya. Mengajarkan untuk tidak dendam terhadap Alma yang waktu dulu masih kekanak-kanakan.
Regi tak menimpali sepatah kata pun. Dia bahkan tidak percaya mama nya berujar demikian.
Sedangkan Alma, Alma yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka wajahnya sudah basah. Mendengar sendiri kebencian Regi yang mendarah daging kepada nya.
Sakit.
Inilah alasan dia enggan kembali ke Indonesia. Sikap dingin Regi kepadanya. Sedikitpun tidak ada suka-suka nya terhadapnya, sekalipun dia sudah mencoba berbaik sikap di depan nya.
Jangan dikira ini mudah bagi Alma. Rasa suka yang awalnya biasa kini menjalar ke perasaan lebih dalam yaitu cinta. Membuat dia menyiksa dirinya sendiri dengan rasa cinta yang dia miliki untuk Regi.
Pergi ke luar negeri bertahun-tahun, nyatanya tidak membuah kan hasil dan berujung menangis seperti sekarang. Sudah dia duga. Dia pasti tidak akan tahan melihat Regi dan Zahrin bahagia.
Melihat Regi memperlakukan Zahrin sangat manis di depan matanya saja, ingin sekali melenyapkan Zahrin andai bisa. Meski berujung dengan kata Astaghfirullah dalam lubuk hati nya karena mengapa bisa berpikir sepicik itu demi Regi.
Alma yang gundah gulana. Sama. Regi juga begitu karena kata-kata mama nya.
Regi memilih pergi menyusul istrinya yang sedang mengajak Arsyad dan Arsyla ke dokter gigi.
Belum sampai pintu utama dan kaki nya usai pada undakan tangga paling dasar. Alma membuka kamar nya. Kedua netra mereka saling tatap-tatapan. Jika mata Regi penuh kebencian, berbeda dengan Alma yang ingin menjalin keakraban sekedar arti kata keluarga.
Selama ini dia hidup sendiri di negeri orang. Melampiaskan kesedihan nya namun sayang gagal. Ujung-ujung nya takdir membawa nya lebih dekat bahkan sangat dekat dengan pria yang sudah membuat nya terluka sekaligus cinta yang susah untuk dia lupa.
Regi berlalu tanpa menyapa.
Alma memilih melanjutkan jalan nya seakan tak terjadi apa-apa. Saking pikiran nya mengarah pada Regi, Alma kebablasan sampai tumpah-tumpah menuangkan air hingga bibi menyadarkan nya.
Alma terkejut seketika melihat apa yang baru saja di lakukan nya. Bibi dengan sigap mengepel lantai supaya tidak ada yang kepleset.
"Alma minta maaf ya bi," ucapnya.
"Iya non. Nggak apa-apa." Bibi dengan kedua tangan yang sibuk mengepel lantai.
"Ada apa bi, Al?" tanya ibu Olivia yang menghampiri keduanya.
"Nggak apa-apa kok ma." Alma yang kemudian kembali ke kamar nya. Tidak ingin terlibat percakapan dengan ibu Olivia karena takut, mama nya akan menaruh curiga dengan ujung hidung nya yang memerah dan matanya yang sembab.
Namun ibu Olivia tidak serta merta mengacuhkan Alma begitu saja. Dia merasakan jika ada sesuatu dengan sikap Alma.
"Oma..." teriak Arsyla memanggil ibu Olivia yang kemudian memeluk nya.
"A... sayang nya Oma. Dari mana?" tanya lembut dari ibu Olivia mengimbangi Arsyla.
"Dari dokter gigi. Gigi Arsyla sih oke-oke aja Oma, kata dokter sudah bagus dan rapi. Punya Arsyad yang kurang rapi dan kata dokter suruh mengurangi makan-makanan yang berbau coklat. Maka nya gigi nya dia sakit. Iya kan Oma?" celoteh Arsyla dengan gaya bicara anak seusianya.
"Um... kasihan Arsyad. Sini sayang di peluk Oma." Ibu Olivia yang kemudian berganti memeluk Arsyad. Cucu laki-laki nya. Setelah itu menatap Regi, namun Regi memilih acuh dan meninggalkan mereka semua.
Melihat itu Zahrin bertanya-tanya ada apa dengan sikap suami nya.
"Kalian masuk ya, Oma mau bicara sama mama," pinta ibu Olivia.
"Okay Oma," jawab serentak dari Arsyad dan Arsyla yang kemudian mereka berlari menyusul Daddy nya.
Ibu Olivia dan Zahrin tersenyum memandangi keduanya kembali ceria seperti biasanya.
"Mereka senang Oma nya tinggal di sini lagi," lirih Zahrin.
Ibu Olivia tersenyum menatap Zahrin. "Kamu tidak keberatan kan kalau Alma tinggal di sini?"
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Astaga.....pelakor dikasih hati ya minta jantung 🧐🧐🙈🙈
Zahrin siapkan mata n batinmu untuk menghadapi Alma🤦🤦
2023-05-19
0
Puja Kesuma
bu olivia ibu yg kurang bijak...klo dia bijak pasti dia mikirin perasaan anaknya.... pasti dia yg mengalah pindah ke rumah ayah alma
2023-04-03
0
Puja Kesuma
sokusinya regi dan zahrin hrs pindah dan tinggal terpisah dr ibunya olivia... krn gk mgkin tinggal dgn org lain dlm satu rumah walaupun itu saudra tiri...lagian bu olivia gatal jg udah tua pun msh aja mau nikah lg ...bukannya menikmati hr tua nya bersama cucu cucunya aja malah sibuk kegatalan sama lakik
2023-04-03
0