Prahara Rumah Tangga

Prahara Rumah Tangga

Awal perjalanan

Cinta adalah seorang gadis periang dan pintar walaupun tinggal di desa dan juga dari keluarga sederhana namun cinta tidak pernah mengeluh sama sekali, Untuk nya orang tuanya dan adiknya adalah harta paling berharga saat itu.

Dipagi yang cerah hari itu cinta sedang bersiap untuk kesekolah nya untuk acara pesta kelulusan sekolah menengah atas. Betapa bahagianya Cinta Karena sebentar lagi akan masuk ke fakultas, Dia telah lama mengidamkan bisa kuliah dan menjadi dosen.

Cinta saat itu bahkan telah menabung untuk biaya masuk fakultas. Dan dia juga berencana akan bekerja sambilan apapun itu yang penting halal untuk membantu ayahnya mencari nafkah.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya Cintapun berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, Kebetulan sekolahnya tidak jauh dari tempat tinggal Cinta.

Setelah sampai dsekolah diapun bertemu dengan teman-teman nya, Cinta termasuk anak yang pendiam, Dia hanya punya satu teman akrab yaitu Caca, Caca juga tak pernah mempermasalahkan status keluarga Cinta yang bukan orang berada , Ayahnya Cinta hanya seorang buruh pabrik.

"Cinta." Panggil Caca yang melihat Cinta datang.

"Caca , Kamu udah datang rupanya?"

"Iya , Tadi aku diantar papa."

"Kamu cantik banget hari ini Ca!"

"Kamu juga cantik Cinta, Walaupun Kamu tidak memakai make up, Kamu tetap sangat cantik."

"Tapi aku malu Ca."

"Udah tidak usah malu, Yuk kita masuk kedalam."

Caca pun menarik tangan Cinta untuk masuk kedalam tempat acara, Banyak siswa yang mengagumi Cinta, Juga banyak siswi yang melecehkan dirinya karena kehidupannya yang kekurangan.

Namun untuk Cinta itu hanya sebatas cobaan hidup, Dia tetap menjadi Cinta Yang kuat, Dia akan terus belajar untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Acara demi acara pun dimulai, Sampai akhirnya terdengar suara Cinta dipanggil karena mendapatkan nilai terbaik, Cinta dengan ragu-ragu naik ke atas pentas, dia ragu karena takut ada yang mencela penampilannya.

Acara masih berlangsung, Namun tiba-tiba Wali kelas Cinta memintanya untuk pulang, Katanya ayah Cinta tiba-tiba sakit, Tentu saja Cintapun berlari meninggalkan acara disekolah.

Dengan setengah berlari Cinta menuju rumahnya,Namun saat itu suasana dirumah begitu ramai,Cinta mempercepat langkahnya dan menerobos masuk ke dalam rumah nya, Cinta masih berpikir apa begitu parah ayah nya sakit?

Namun Cinta menepis pikirannya saat itu, Tidak mungkin karena ayah nya tadi sehat-sehat saja saat dia berangkat kesekolah.Dan betapa terkejutnya Cinta ternyata ayahnya telah terbujur kaku diselimuti kain putih.

Cinta seakan menjadi bisu, Dia syok menerima kenyataan yang terjadi, Bahkan Cinta seakan tak bisa bergerak lagi, Tubuhnya kaku begitu saja, Sendi-sendi nya melemah, Tak mampu lagi dia menahan air mata nya, Cinta jatuh berlutut disamping jenazah ayahnya.

Tak ada suara ratapan, Hanya air mata yang terus mengalir, Cinta seakan tak percaya akan apa yang terjadi, Dia memeluk jasad ayahnya, Menatap wajah ayahnya yang telah berubah pucat, Tak ada pertanyaan, Dihadapannya Ada sang bunda yang sedang memeluk adiknya yang sedang memanggil-manggil ayahnya.

Perlahan Cinta menghapus air matanya , Dia tak ingin terlihat lemah dihadapan kedua orang yang dia sayang,Bunda dan juga adiknya.Cinta bangun dari samping jasad sang ayah dan mendekati Bundanya.

Dipeluknya sang Bunda dengan erat, Dia mencoba menguatkan Bundanya, Saat ini sudah tak ada lagi Pahlawannya yang akan selalu mendukung setiap keinginan dan cita-cita nya.

"Bunda, Sudah jangan menangis lagi ,Ayah sudah sampai janji nya bunda, Kita harus kuat."

"Sayang,Kenapa ayah harus ninggalin kita secepat ini nak?"

"Bunda, Hidup dan mati bukanlah rencana kita bun,Bunda harus ikhlas."

"Tapi Bunda tidak akan sanggup nak, Tampa ayah Bunda kehilangan tempat berpegang."

"Bunda, Cinta janji akan menjadi pengganti ayah untuk bunda dan juga adik."

"Cinta." Bunda memeluk putrinya itu.

Tak berapa lama Jenazah ayah nya pun diantar ke pemakaman umum, Cinta masih belum meninggalkan kuburan sang ayah yang masih basah, Sama seperti air mata mereka yang belum juga akan kering.

Cinta berjanji dimakan ayahnya ,Dia akan membahagiakan Bunda dan adiknya, Dan Cinta berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan Melakukan apapun untuk kebahagian keluarganya.

Sore itu ,Cinta telah kehilangan semangat hidupnya, Dia berjalan dengan lemah, Walaupun Cinta menasehati bundanya untuk tidak bersedih namun dia tak bisa berbohong kalau dia sendiripun sangat terluka saat itu.

Cinta yang baru sampai dirumah melihat begitu ramai orang masih berada dirumahnya, Matanya kembali berkaca-kaca, Dia tak mampu menahan kesedihannya itu, Apalagi melihat Bundanya yang terus meneteskan air mata.

Kepergian sang Ayah telah merenggut semua kebahagiaan di keluarga kecil mereka. Cinta seakan kehilangan semangat hidupnya,Namun cinta harus kuat demi bundanya nya, Karena jika Dia bersedih bunda nya akan lebih bersedih.

Cinta mendekati Bundanya yang duduk disofa tua yang ada dirumahnya, Dia duduk berdampingan dan Cintapun merangkul bahu Bunda nya, Untuk menguatkan Bunda saat itu.

"Bunda, Mulai malam ini kita akan hidup bertiga, Bunda harus kuat untuk kami bunda."

"Iya sayang." Masih sambil menangis.

"Bunda jangan berpikir hal-hal yang tidak penting, Bunda harus banyak istirahat."

"Cinta, Bagaimana dengan kuliah kamu nak, Ayah sudah tidak ada, Mama tak akan mampu untuk membiayai kuliah kamu nak."

"Bunda jangan pikirkan itu bunda, Setiap hidupkan sudah diatur kita hanya tinggal menjalaninya dengan ikhlas."

"Maafkan bunda nak, Bunda terlalu bergantung dengan ayah kamu, Dan saat ayah mu pergi bunda jadi Kehilangan arah seperti ini."

"Tidak bunda, Jangan meminta maaf, Cinta janji akan menggantikan ayah mencari nafkah untuk bunda."

"Tidak Cinta, Kamu jangan lakukan itu."

"Bunda, Cinta tau bunda sebenarnya sedang sakit, Makanya bunda tidak menolong ayah mencari nafkah, Bunda Cinta akan mencari nafkah yang halal, Cinta akan bekerja semampu cinta bunda."

Bunda tak mampu menahan air matanya, Putrinya yang seharusnya mewujudkan cita-cita nya, Namun harus terhalang oleh biaya karena kepergian ayah nya.

Masa depan putrinya lah yang saat ini dipikirkan oleh perempuan paruh baya itu, Dia tak kuasa membayangkan putrinya akan putus sekolah, Apalagi salsa adiknya Cinta yang masih berusia 8 tahun.

Akhirnya hari demi hari dilalui oleh cinta dan dan juga bundanya,Semua telah berubah, Sampai hari ke empat puluh empat meninggal nya ayah Cinta ,mereka masih memiliki simpanan dan juga sumbangan dari orang-orang.

Tapi setelah itu dari mana mereka akan mendapatkan uang, Cinta ingin simpanan ayahnya digunakan untuk sekolah salsa saja, Tidak mungkin dia melanjutkan kuliah.

Cinta tak terbayang bagaimana susahnya sang bunda jika dia harus kuliah, Cinta pun bertekad akan bekerja apapun itu, Kalau perlu jadi buruh cuci sekalipun.

Sedangkan keluarga ayahnya yang lain seakan takut dibebani oleh Cinta dan keluarganya, Tapi akankah Cinta bisa melewati ini semua?

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!