Merantau ke Jakarta

Hari demi hari pun dilalui oleh Cinta dengan menjadi seorang buruh cuci dari rumah kerumah, Cinta tak mendapat kerjaan lain yang lebih layak, Namun Cinta menjalani semuanya dengan rasa bahagia.

Bahagia saat menatap Bunda dan adiknya,Yang saat itu memang butuh biaya hidup. Cinta janji pada diri sendiri akan menyekolahkan salsa sampai bisa menjadi orang sukses.

"Cinta."panggil bundanya.

"Iya Bunda."

"Apa kamu tidak capek nak jadi buruh cuci?"

"Tidak bunda, Cinta malah senang bisa cari uang untuk bunda dan salsa."

"Maafkan bunda sayang, Kamu harus kerja keras, Setelah ayah meninggal dunia karena bunda yang sakit-sakitan."

"Sudah bunda jangan terus meminta maaf, Yang penting saat ini bunda do'akan Cinta."

"Tentu saja do'a bunda selalu untuk kamu nak."

Cinta pun pergi untuk mencuci dirumah tetangganya,Setelah mengantarkan salsa dengan sepeda motor milik ayahnya. Dan juga memasak dirumah.Cinta baru kembali ke rumahnya saat hari mulai gelap, Karena selain mencuci dia juga mengambil upah menggosok pakaian.

Malam itu, Setelah makan malam Cinta pun duduk dengan bundanya dan juga salsa ,Sambil membantu salsa mengerjakan Tugas rumah nya. Dan terdengar suara orang mengetuk pintu rumah nya.

"Tok,Tok,Tok!"

"Bunda sepertinya ada yang mengetuk pintu."

"Iya nak, Sebentar biar bunda yang melihat."

"Iya bunda, Tapi siapa bunda yang bertamu malam-malam tidak biasanya."

"Bunda juga tidak tau, Ya sudah bunda buka pintu dulu."

Cinta melanjutkan mengajarkan salsa, Karena sudah ada bunda yang membuka pintu, Cinta yang fokus mengajarkan adiknya sampai tidak sadar tamu mereka yang merupakan sepasang suami-istri telah berada disana.

"Assalamualaikum cinta."

"Waalaikum salam buk, Pak."

Ternyata tamunya adalah tetangga mereka tempat Cinta mengambil upah nyuci, Saat itu Cinta sedikit was-was, Apa kedatangan mereka karena Cinta melakukan kesalahan dalam bekerja.

"Silahkan duduk!" Terdengar suara bunda mempersilahkan tamunya duduk.

"Iya Terimakasih."

Setelah mereka duduk, Terlihat Bu Yanti dan suaminya saling pandang, Seperti ada hal penting yang ingin mereka bicarakan.

"Bu fitri dan Cinta , kedatangan kami kesini karena ada hal yang ingin kami bicarakan, tapi sebelumnya mohon maaf jika yang kami sampaikan tidak berkenan dengan kalian."

"Katakan saja Bu, InsyaAllah kami akan menerimanya." Jawab bunda.

"Bu Fitri, Saya berencana akan kejakarta untuk waktu sebulan, Dan saya ingin mengajak Cinta ikut jika diizinkan, Dia bisa mencari kerja disana."

Bunda terlihat diam, Saat itu mungkin bunda belum bisa memberikan jawaban. Untuk pertanyaan tersebut, Bunda seakan tak rela putrinya yang masih begitu muda harus merantau untuk mencari nafkah.

Cinta yang mendengar kata mencari pekerjaan pun terlihat semangat, Pikirannya yang masih begitu polos tak memikirkan kerasnya hidup di kota orang. Yang ada dipikiran cinta saat itu adalah mencari nafkah untuk keluarganya,Dan terbayang oleh dirinya kota Jakarta yang bisa memberikannya upah lebih banyak.

"Bu Yanti,Cinta mau kalau memang ada pekerjaan untuk Cinta dijakarta."

"Tapi Cinta, Bunda tidak ingin kamu pergi jauh nak."

"Bunda, Yang penting Cinta bisa cari uang untuk biaya hidup kita bunda."

"Bagaimana Bu Fitri, Apa boleh Cinta ikut, Kami akan berangkat besok siang."

"Bu Yanti,bApa boleh saya bicara dulu dengan Cinta untuk masalah ini?"

"Iya Bu boleh, Kalau bisa besok pagi Cinta sudah memberitahukan kamu ya Bu."

"Iya Bu baik, Terima kasih telah perduli dengan kami Bu."

"Iya Bu, Sama-sama."

Setelah tamunya pergi Bu Fitri pun mendekati putrinya yang masih bersikap santai saja, Dia masih fokus dengan adiknya.

"Cinta,Kenapa kamu bilang ingin ke Jakarta nak?"

"Bunda, Jika memang dijakarta bisa mendapat Upah yang lebih banyak kenapa tidak bunda, Yang pentingkan halal."

"Kamu itu masih berusia terlalu dini, Kamu tidak paham Bagaimana kerasnya kehidupan di Jakarta, Bunda tidak ingin Kamu mengalami kesulitan disana nak."

"Bunda,Saat ini Cinta telah dewasa. Cinta yakin bisa menjalani kehidupan disana, Yang penting bunda selalu mendo'akan Cinta, Cinta akan cari uang yang banyak bunda untuk kita bertiga."

"Tapi Cinta, Bagaimana jika Bunda kangen dengan kamu nak."

"Bunda, Sekarangkan sudah canggih Cinta bisa telpon bunda kan!"

Memang Cinta hanya punya handphone jadul, Karena dia bukanlah orang kaya ,Untuk nya barang seperti itu bukanlah hal yang penting untuk dimiliki.

Setelah agak lama berdebat akhirnya Bunda mengalah, Dia pun menyetujui untuk Cinta pergi merantau ke Jakarta Walaupun sebenarnya dengan berat hati.

"Cinta sayang ,Jika memang itu sudah keinginan kamu Bunda akan setuju, Bunda akan izinkan. "

"pesan Bunda jaga diri di sana jangan lupa shalat, Dan do'akan Selalu bapak nak."

"Terimakasih bunda, Cinta janji akan selalu ingat pesan bunda"

"Dan Cinta akan bekerja dengan giat supaya bisa membahagiakan Bunda."

Tak terasa air mata keduanya pun sudah membanjiri pipi masing-masing, Bunda dan Cinta saling berpelukan begitu juga salsa yang ikut memeluk kakak nya, Tangis haru pun terdengar dirumah itu.

Besok sang bunda akan kehilangan putrinya setelah kehilangan suaminya untuk selamanya, Berat untuk dirinya, Namun takdir sepertinya sudah menggariskan Untuk Cinta melanjutkan hidupnya dijakarta, Putri nya yang baru beranjak dewasa ternyata sudah menjadi orang yang begitu bertanggung jawab.

"Bunda, Besok pagi Cinta akan kerumah Bu Yanti untuk kasih kabar."

"Iya nak."

"Kalau begitu Cinta mau beres-beres dulu ya bunda"

" Semoga Cinta bisa dapat gaji yang banyak dan bisa mengobati Bundanya."

Malam itu Cinta tidak bisa tidur, Sebenarnya dia juga sangat sedih meninggalkan keluarganya, Namun dia tak mungkin bicara begitu didepan orang tuanya.

Cinta harus menjadi orang yang kuat untuk membahagiakan Bunda dan salsa,Dia berencana besok akan menitipkan bundanya kepada bibinya, Karena Cinta akan berangkat ke Jakarta.

Pagi itu Cinta berjalan kaki menuju rumah buk Yanti, Kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Setelah memberi tahu kesediaan nya untuk ikut ke Jakarta dia langsung menuju rumah bibinya untuk menitipkan bunda dan salsa.

Setelah bertemu bibinya Cinta juga datang kerumah tempat dia mengambil upah nyci pakaian ,Dan minta izin tidak bekerja lagi.

Setelah itu Cinta pun kembali ke rumahnya untuk mengambil barang dan berpamitan pada bendanya.Karena sebentar lagi Bu Yanti dan suaminya akan menjemputnya untuk pergi ke Jakarta.

"Bunda, Cinta harus siap-siap dulu ya, Sebentar lagi Bu Yanti akan menjemput Cinta."

"Kamu yakin nak, Kalau kamu akan pergi?"

"Insya Allah bunda."

Tak lama Cinta telah selesai bersiap-siap, Cinta hanya memakai baju dress berlengan sepanjang siku dan juga yang panjang nya dibawah lutut.Itu adalah bajunya yang paling bagus, Karena Cinta memang tidak punya banyak baju.

Cinta dan bunda sudah menunggu di teras saat mobil yang akan membawa Cinta kejakarta tiba,Bunda memeluk erat putrinya saat itu, Tak pernah terpikir olehnya akan berpisah dengan Cinta, Namun Cinta masih memperlihatkan senyumnya. Dan akan kah Cinta mendapatkan pekerjaan dijakarta?

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!