Sore itu Cinta yang Masih menunggu apa jawaban dari pemilik rumah itu untuk dirinya pun terlihat gelisah, akankah dia ditolak untuk menjadi seorang asisten rumah tangga orang yang disebut-sebut bernama guna itu?
Ataukah mereka tak ingin menerima gadis belia yang baru lulus SMA seperti dirinya? Saat itu Cinta bertanya-tanya dengan was-was didalam hatinya tentang apa yang apa yang akan terjadi padanya, Akan kah dia pulang kekampung tampa mendapat pekerjaan?
Dering handphone perempuan cantik dihadapan nya membuyarkan lamunan Cinta yang entah kemana saat itu.Cinta sesaat menyimak pembicaraan wanita dihadapan nya , Yang menurut pikiran Cinta adalah istri pria yang disebut-sebut bernama tuan guna itu.
"Hallo gun" Jawab perempuan yang masih berada dihadapannya.
"Baik lah aku mengerti."
Hanya dua kata itu yang diketahui oleh Cinta saat itu, Karena dia tak tau hal apa yang sedang dibicarakn oleh orang diseberang telpon.
Setelah perempuan itu menutup telponnya baru dia mempersilahkan Cinta dan juga petugas dari penyalur tenaga kerja itu untuk masuk kedalam rumahnya.
Mereka semua pun masuk kedalam rumah mewah itu dan Cinta sudah duduk disebuah sofa yang begitu bagus untuk ukuran keluarga Cinta, Maklum saja Cinta itu memang berasal dari keluarga yang tidak berada.
Dan tak berapa lama terdengar suara perempuan itu bertanya kepada Cinta tentang niatnya menjadi seorang pekerja rumah tangga.
"Maaf apa boleh saya tau siapa nama kamu?"
"Iya nyonya, Nama saya Cinta."
"Kamu masih sangat muda apa alasan kamu menjadi seorang pembantu rumah tangga?"
"Saya butuh pekerjaan untuk membiayai kehidupan adik dan bunda saya yang sedang sakit."
"Dimana papa kamu?"
Saat pertanyaan ketiga itu Cinta terdiam sejenak, Dia mencoba menarik nafas panjang, Matanya terlihat berkaca-kaca, Cinta membuang pandangnya kearah lain dia tak ingin kesedihannya dilihat oleh yang berada disana.
Namun Cinta tidak cukup pintar untuk menyembunyikan kesedihannya.Dia tak bisa lagi menjawab, Bayangan ayahnya terasa begitu jelas terlihat dimatanya.
"Kenapa, Seperti nya kamu bersedih, Apa saya salah bicara?"
"Hanya menggeleng saja."
"Kenapa kamu tidak lanjutkan sekolah mu?"
"Kami kesulitan biaya, Sejak ayah pergi untuk selamanya, Tidak ada yang mencari rezeki lagi untuk kami bertiga."
"Bunda sakit-sakitan."
"Ayah kamu telah meninggal?"
"Iya, Baru setengah bulan yang lalu." Air mata pun lolos dipipi putih Nya saat itu.
"Maaf kan saya karena telah membuat kamu bersedih seperti ini."
"Tidak apa-apa nyonya, Saya memang cengeng makanya sedikit-sedikit menangis."
"Apa kamu benar-benar memebutuhkan pekerjaan ini?"
"Iya nyonya, Saya tak akan bisa kembali ke kampung seandainya nyonya tidak menerima saya."
"Karena saya tidak punya uang, Saya menumpang dengan orang lain untuk sampai disini."
"Tapi saya tidak tega mempekerjakan anak dibawah umur seperti kamu."
"Buat saja surat pernyataan, Saya akan tanda tangani, asalkan saya bisa cari uang untuk bunda saya."
Cinta yang begitu polos pun terus bercerita apa adanya, Karena memang pada dasarnya dia sangat butuh pekerjaan.
"Kalo begitu baik lah, Saya akan terima kamu disini"
"Terimakasih nyonya."
"Saya akan bekerja dengan sangat baik."
Perempuan dihadapannya hanya tersenyum ke arah Cinta,Dia melihat kesungguhan dimata cinta , Hati nya pun merasa iba melihat gadis yang seusia cinta sudah bekerja demi kebahagiaan orang tuanya.
"Kamu hanya akan mengurus keperluan tuan Guna"
" Nanti saya akan memberitahu tugas kamu "
" Apa saja tugas yang harus kamu kerjakan ."
" Tapi ingat kamu harus hati-hati jangan sampai melakukan kesalahan ya."
"Baik nyonya, Insya Allah saya akan usahakan bekerja dengan baik."
"Kalau begitu mari saya antar kekamar kamu, Kamu bisa istirahat dulu."
"Iya nyonya."
Cinta pun di antar ke kamarnya,Sebuah kamar yang begitu besar, Bahkan mungkin hampir sama besarnya dengan rumah Cinta dikampung. Cinta langsung masuk dan menata pakaian nya, Dia tidak mau bermalas-malasan .
Apalagi baru sehari dia berada disana dia tidak mau memeperlihatkan kesan malas dimata majikannya . Cinta pun mengganti pakaiannya dan keluar dari kamarnya menuju dapur rumah itu karena tak ada siapa-siapa diruang tamu.
Sesampai di dapur dia melihat seorang wanita paruh baya yang tadi membuka kan pintu untuknya.Cinta mendekati si ibu yang melihat ke arah Cinta dengan tersenyum,Ternyata orag-orang dirumah itu sangat ramah.
"Cinta, kenapa tidak istirahat aja, Kan masih capek baru nyampe apalagi Cinta hanya bertugas mengurus tuan muda."
"Tidak apa-apa bi."
" Cinta bosan dikamar aja bi."
"Makanya Cinta kesini aja biar bisa nolong bibi kan tuan belum pulang."
"Kalau begitu Cinta duduk aja disini, Sambil nunggu tuan pulang."
"Bi, Apakah tuan itu juga orang yang ramah seperti nyonya?"
"Iya, Tapi tuan tidak suka dengan orang yang ceroboh."
"Jadi kamu harus hati-hati dalam menegerjakan sesuatu."
"Iya bik, Cinta akan usahakan."
"Nyonya Sita lebih suka orang yang cekatan dan tidak macam-macam."
"Bibik sudah hampir 7 tahun bekerja disini."
"Mudah-mudahan Cinta bisa seperti bibik ya bik."
Bik apa nyonya akan mengizinkan jika Cinta ingin mengambil gaji dedepan hanya sedikit saja."
"Kenapa kamu ingin mengambil gaji di depan?"
" Padahal kamu baru masuk kerja hari ini."
"Cinta hanya ingin mengirimkan bunda uang."
" Karena Bunda pasti perlu banyak uang untuk berobat dan juga biaya sekolah salsa."
"Kalau begitu coba kamu bicarakan dulu dengan nyonya Sita , Siapa tau nyonya mau mengabulkan permintaan kamu."
Saat sedang bercakap- cakap dengan bik Ani terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah dari Tuan Guna, Karena bibik sedang ada kerjaan jadi bik Ani meminta Cinta untuk membukakan pintu utama.
Tampa membantah Cinta pun pergi kedepan untuk membukakan pintu utama, Dan begitu Pintu terbuka Cinta memperlihatkan senyumnya untuk menyapa tuan nya yang baru pulang, Walaupun dia belum bertemu Dia tau kalau itu tuannya, Karena menurut bik Ani yang datang adalah tuannya.
"Selamat sore tuan?"
"Sore!"
Sesaat guna mentap ke arah Cinta, Gadis yang berkulit putih bersih dengan paras begitu Cantik, Hidungnya yang sedikitr mancung membuat dirinya terlihat semakin menarik dimata guna, Guna sampai terhipnotis oleh paras cantik dari Cinta.
"Maaf tuan, Saya bantu bawakan tas nya Tuan."
Guna pun tersentak dari pandangannya, Dia baru sadar kalau telah menatap gadis didepannya begitu lama.
"Kamu asisten rumah tangga yang baru?"
"Iya tuan,Nama saya Cinta."
"Ya sudah kalo begitu tolong bawakan tas saya kekamar."
"Tapi maaf tuan, Saya belum tau kamar tuan.
"Ya sudah Ayuk ikut saya."
Cinta pun mengikuti Guna dari belakang, Untuk menuju kamarnya saat itu, Cinta masih berdiri didepan kamar Guna dia tidak berani masuk ke kamar laki-laki.
"Kenapa tidak masuk?" Tanya guna.
"Saya tidak enak tuan, Masuk kamar sembarangan."
"Masuk saja, Letakkan tas saya di atas tempat tidur."Perintah Guna.
Akhir nya dengan ragu-ragu Cinta pun masuk ke kamar dan meletakkan tas diatas meja yang ada dikamar yang begitu luas itu, Namun pada saat Cinta akan keluar terdengar suara guna lagi yang memintanya untuk menyiapkan air dikamar mandi.
Akankah Cinta betah bekerja Disana? Menjadi asisten rumah tangga untuk Guna?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments