NovelToon NovelToon

Prahara Rumah Tangga

Awal perjalanan

Cinta adalah seorang gadis periang dan pintar walaupun tinggal di desa dan juga dari keluarga sederhana namun cinta tidak pernah mengeluh sama sekali, Untuk nya orang tuanya dan adiknya adalah harta paling berharga saat itu.

Dipagi yang cerah hari itu cinta sedang bersiap untuk kesekolah nya untuk acara pesta kelulusan sekolah menengah atas. Betapa bahagianya Cinta Karena sebentar lagi akan masuk ke fakultas, Dia telah lama mengidamkan bisa kuliah dan menjadi dosen.

Cinta saat itu bahkan telah menabung untuk biaya masuk fakultas. Dan dia juga berencana akan bekerja sambilan apapun itu yang penting halal untuk membantu ayahnya mencari nafkah.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya Cintapun berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, Kebetulan sekolahnya tidak jauh dari tempat tinggal Cinta.

Setelah sampai dsekolah diapun bertemu dengan teman-teman nya, Cinta termasuk anak yang pendiam, Dia hanya punya satu teman akrab yaitu Caca, Caca juga tak pernah mempermasalahkan status keluarga Cinta yang bukan orang berada , Ayahnya Cinta hanya seorang buruh pabrik.

"Cinta." Panggil Caca yang melihat Cinta datang.

"Caca , Kamu udah datang rupanya?"

"Iya , Tadi aku diantar papa."

"Kamu cantik banget hari ini Ca!"

"Kamu juga cantik Cinta, Walaupun Kamu tidak memakai make up, Kamu tetap sangat cantik."

"Tapi aku malu Ca."

"Udah tidak usah malu, Yuk kita masuk kedalam."

Caca pun menarik tangan Cinta untuk masuk kedalam tempat acara, Banyak siswa yang mengagumi Cinta, Juga banyak siswi yang melecehkan dirinya karena kehidupannya yang kekurangan.

Namun untuk Cinta itu hanya sebatas cobaan hidup, Dia tetap menjadi Cinta Yang kuat, Dia akan terus belajar untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Acara demi acara pun dimulai, Sampai akhirnya terdengar suara Cinta dipanggil karena mendapatkan nilai terbaik, Cinta dengan ragu-ragu naik ke atas pentas, dia ragu karena takut ada yang mencela penampilannya.

Acara masih berlangsung, Namun tiba-tiba Wali kelas Cinta memintanya untuk pulang, Katanya ayah Cinta tiba-tiba sakit, Tentu saja Cintapun berlari meninggalkan acara disekolah.

Dengan setengah berlari Cinta menuju rumahnya,Namun saat itu suasana dirumah begitu ramai,Cinta mempercepat langkahnya dan menerobos masuk ke dalam rumah nya, Cinta masih berpikir apa begitu parah ayah nya sakit?

Namun Cinta menepis pikirannya saat itu, Tidak mungkin karena ayah nya tadi sehat-sehat saja saat dia berangkat kesekolah.Dan betapa terkejutnya Cinta ternyata ayahnya telah terbujur kaku diselimuti kain putih.

Cinta seakan menjadi bisu, Dia syok menerima kenyataan yang terjadi, Bahkan Cinta seakan tak bisa bergerak lagi, Tubuhnya kaku begitu saja, Sendi-sendi nya melemah, Tak mampu lagi dia menahan air mata nya, Cinta jatuh berlutut disamping jenazah ayahnya.

Tak ada suara ratapan, Hanya air mata yang terus mengalir, Cinta seakan tak percaya akan apa yang terjadi, Dia memeluk jasad ayahnya, Menatap wajah ayahnya yang telah berubah pucat, Tak ada pertanyaan, Dihadapannya Ada sang bunda yang sedang memeluk adiknya yang sedang memanggil-manggil ayahnya.

Perlahan Cinta menghapus air matanya , Dia tak ingin terlihat lemah dihadapan kedua orang yang dia sayang,Bunda dan juga adiknya.Cinta bangun dari samping jasad sang ayah dan mendekati Bundanya.

Dipeluknya sang Bunda dengan erat, Dia mencoba menguatkan Bundanya, Saat ini sudah tak ada lagi Pahlawannya yang akan selalu mendukung setiap keinginan dan cita-cita nya.

"Bunda, Sudah jangan menangis lagi ,Ayah sudah sampai janji nya bunda, Kita harus kuat."

"Sayang,Kenapa ayah harus ninggalin kita secepat ini nak?"

"Bunda, Hidup dan mati bukanlah rencana kita bun,Bunda harus ikhlas."

"Tapi Bunda tidak akan sanggup nak, Tampa ayah Bunda kehilangan tempat berpegang."

"Bunda, Cinta janji akan menjadi pengganti ayah untuk bunda dan juga adik."

"Cinta." Bunda memeluk putrinya itu.

Tak berapa lama Jenazah ayah nya pun diantar ke pemakaman umum, Cinta masih belum meninggalkan kuburan sang ayah yang masih basah, Sama seperti air mata mereka yang belum juga akan kering.

Cinta berjanji dimakan ayahnya ,Dia akan membahagiakan Bunda dan adiknya, Dan Cinta berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan Melakukan apapun untuk kebahagian keluarganya.

Sore itu ,Cinta telah kehilangan semangat hidupnya, Dia berjalan dengan lemah, Walaupun Cinta menasehati bundanya untuk tidak bersedih namun dia tak bisa berbohong kalau dia sendiripun sangat terluka saat itu.

Cinta yang baru sampai dirumah melihat begitu ramai orang masih berada dirumahnya, Matanya kembali berkaca-kaca, Dia tak mampu menahan kesedihannya itu, Apalagi melihat Bundanya yang terus meneteskan air mata.

Kepergian sang Ayah telah merenggut semua kebahagiaan di keluarga kecil mereka. Cinta seakan kehilangan semangat hidupnya,Namun cinta harus kuat demi bundanya nya, Karena jika Dia bersedih bunda nya akan lebih bersedih.

Cinta mendekati Bundanya yang duduk disofa tua yang ada dirumahnya, Dia duduk berdampingan dan Cintapun merangkul bahu Bunda nya, Untuk menguatkan Bunda saat itu.

"Bunda, Mulai malam ini kita akan hidup bertiga, Bunda harus kuat untuk kami bunda."

"Iya sayang." Masih sambil menangis.

"Bunda jangan berpikir hal-hal yang tidak penting, Bunda harus banyak istirahat."

"Cinta, Bagaimana dengan kuliah kamu nak, Ayah sudah tidak ada, Mama tak akan mampu untuk membiayai kuliah kamu nak."

"Bunda jangan pikirkan itu bunda, Setiap hidupkan sudah diatur kita hanya tinggal menjalaninya dengan ikhlas."

"Maafkan bunda nak, Bunda terlalu bergantung dengan ayah kamu, Dan saat ayah mu pergi bunda jadi Kehilangan arah seperti ini."

"Tidak bunda, Jangan meminta maaf, Cinta janji akan menggantikan ayah mencari nafkah untuk bunda."

"Tidak Cinta, Kamu jangan lakukan itu."

"Bunda, Cinta tau bunda sebenarnya sedang sakit, Makanya bunda tidak menolong ayah mencari nafkah, Bunda Cinta akan mencari nafkah yang halal, Cinta akan bekerja semampu cinta bunda."

Bunda tak mampu menahan air matanya, Putrinya yang seharusnya mewujudkan cita-cita nya, Namun harus terhalang oleh biaya karena kepergian ayah nya.

Masa depan putrinya lah yang saat ini dipikirkan oleh perempuan paruh baya itu, Dia tak kuasa membayangkan putrinya akan putus sekolah, Apalagi salsa adiknya Cinta yang masih berusia 8 tahun.

Akhirnya hari demi hari dilalui oleh cinta dan dan juga bundanya,Semua telah berubah, Sampai hari ke empat puluh empat meninggal nya ayah Cinta ,mereka masih memiliki simpanan dan juga sumbangan dari orang-orang.

Tapi setelah itu dari mana mereka akan mendapatkan uang, Cinta ingin simpanan ayahnya digunakan untuk sekolah salsa saja, Tidak mungkin dia melanjutkan kuliah.

Cinta tak terbayang bagaimana susahnya sang bunda jika dia harus kuliah, Cinta pun bertekad akan bekerja apapun itu, Kalau perlu jadi buruh cuci sekalipun.

Sedangkan keluarga ayahnya yang lain seakan takut dibebani oleh Cinta dan keluarganya, Tapi akankah Cinta bisa melewati ini semua?

Merantau ke Jakarta

Hari demi hari pun dilalui oleh Cinta dengan menjadi seorang buruh cuci dari rumah kerumah, Cinta tak mendapat kerjaan lain yang lebih layak, Namun Cinta menjalani semuanya dengan rasa bahagia.

Bahagia saat menatap Bunda dan adiknya,Yang saat itu memang butuh biaya hidup. Cinta janji pada diri sendiri akan menyekolahkan salsa sampai bisa menjadi orang sukses.

"Cinta."panggil bundanya.

"Iya Bunda."

"Apa kamu tidak capek nak jadi buruh cuci?"

"Tidak bunda, Cinta malah senang bisa cari uang untuk bunda dan salsa."

"Maafkan bunda sayang, Kamu harus kerja keras, Setelah ayah meninggal dunia karena bunda yang sakit-sakitan."

"Sudah bunda jangan terus meminta maaf, Yang penting saat ini bunda do'akan Cinta."

"Tentu saja do'a bunda selalu untuk kamu nak."

Cinta pun pergi untuk mencuci dirumah tetangganya,Setelah mengantarkan salsa dengan sepeda motor milik ayahnya. Dan juga memasak dirumah.Cinta baru kembali ke rumahnya saat hari mulai gelap, Karena selain mencuci dia juga mengambil upah menggosok pakaian.

Malam itu, Setelah makan malam Cinta pun duduk dengan bundanya dan juga salsa ,Sambil membantu salsa mengerjakan Tugas rumah nya. Dan terdengar suara orang mengetuk pintu rumah nya.

"Tok,Tok,Tok!"

"Bunda sepertinya ada yang mengetuk pintu."

"Iya nak, Sebentar biar bunda yang melihat."

"Iya bunda, Tapi siapa bunda yang bertamu malam-malam tidak biasanya."

"Bunda juga tidak tau, Ya sudah bunda buka pintu dulu."

Cinta melanjutkan mengajarkan salsa, Karena sudah ada bunda yang membuka pintu, Cinta yang fokus mengajarkan adiknya sampai tidak sadar tamu mereka yang merupakan sepasang suami-istri telah berada disana.

"Assalamualaikum cinta."

"Waalaikum salam buk, Pak."

Ternyata tamunya adalah tetangga mereka tempat Cinta mengambil upah nyuci, Saat itu Cinta sedikit was-was, Apa kedatangan mereka karena Cinta melakukan kesalahan dalam bekerja.

"Silahkan duduk!" Terdengar suara bunda mempersilahkan tamunya duduk.

"Iya Terimakasih."

Setelah mereka duduk, Terlihat Bu Yanti dan suaminya saling pandang, Seperti ada hal penting yang ingin mereka bicarakan.

"Bu fitri dan Cinta , kedatangan kami kesini karena ada hal yang ingin kami bicarakan, tapi sebelumnya mohon maaf jika yang kami sampaikan tidak berkenan dengan kalian."

"Katakan saja Bu, InsyaAllah kami akan menerimanya." Jawab bunda.

"Bu Fitri, Saya berencana akan kejakarta untuk waktu sebulan, Dan saya ingin mengajak Cinta ikut jika diizinkan, Dia bisa mencari kerja disana."

Bunda terlihat diam, Saat itu mungkin bunda belum bisa memberikan jawaban. Untuk pertanyaan tersebut, Bunda seakan tak rela putrinya yang masih begitu muda harus merantau untuk mencari nafkah.

Cinta yang mendengar kata mencari pekerjaan pun terlihat semangat, Pikirannya yang masih begitu polos tak memikirkan kerasnya hidup di kota orang. Yang ada dipikiran cinta saat itu adalah mencari nafkah untuk keluarganya,Dan terbayang oleh dirinya kota Jakarta yang bisa memberikannya upah lebih banyak.

"Bu Yanti,Cinta mau kalau memang ada pekerjaan untuk Cinta dijakarta."

"Tapi Cinta, Bunda tidak ingin kamu pergi jauh nak."

"Bunda, Yang penting Cinta bisa cari uang untuk biaya hidup kita bunda."

"Bagaimana Bu Fitri, Apa boleh Cinta ikut, Kami akan berangkat besok siang."

"Bu Yanti,bApa boleh saya bicara dulu dengan Cinta untuk masalah ini?"

"Iya Bu boleh, Kalau bisa besok pagi Cinta sudah memberitahukan kamu ya Bu."

"Iya Bu baik, Terima kasih telah perduli dengan kami Bu."

"Iya Bu, Sama-sama."

Setelah tamunya pergi Bu Fitri pun mendekati putrinya yang masih bersikap santai saja, Dia masih fokus dengan adiknya.

"Cinta,Kenapa kamu bilang ingin ke Jakarta nak?"

"Bunda, Jika memang dijakarta bisa mendapat Upah yang lebih banyak kenapa tidak bunda, Yang pentingkan halal."

"Kamu itu masih berusia terlalu dini, Kamu tidak paham Bagaimana kerasnya kehidupan di Jakarta, Bunda tidak ingin Kamu mengalami kesulitan disana nak."

"Bunda,Saat ini Cinta telah dewasa. Cinta yakin bisa menjalani kehidupan disana, Yang penting bunda selalu mendo'akan Cinta, Cinta akan cari uang yang banyak bunda untuk kita bertiga."

"Tapi Cinta, Bagaimana jika Bunda kangen dengan kamu nak."

"Bunda, Sekarangkan sudah canggih Cinta bisa telpon bunda kan!"

Memang Cinta hanya punya handphone jadul, Karena dia bukanlah orang kaya ,Untuk nya barang seperti itu bukanlah hal yang penting untuk dimiliki.

Setelah agak lama berdebat akhirnya Bunda mengalah, Dia pun menyetujui untuk Cinta pergi merantau ke Jakarta Walaupun sebenarnya dengan berat hati.

"Cinta sayang ,Jika memang itu sudah keinginan kamu Bunda akan setuju, Bunda akan izinkan. "

"pesan Bunda jaga diri di sana jangan lupa shalat, Dan do'akan Selalu bapak nak."

"Terimakasih bunda, Cinta janji akan selalu ingat pesan bunda"

"Dan Cinta akan bekerja dengan giat supaya bisa membahagiakan Bunda."

Tak terasa air mata keduanya pun sudah membanjiri pipi masing-masing, Bunda dan Cinta saling berpelukan begitu juga salsa yang ikut memeluk kakak nya, Tangis haru pun terdengar dirumah itu.

Besok sang bunda akan kehilangan putrinya setelah kehilangan suaminya untuk selamanya, Berat untuk dirinya, Namun takdir sepertinya sudah menggariskan Untuk Cinta melanjutkan hidupnya dijakarta, Putri nya yang baru beranjak dewasa ternyata sudah menjadi orang yang begitu bertanggung jawab.

"Bunda, Besok pagi Cinta akan kerumah Bu Yanti untuk kasih kabar."

"Iya nak."

"Kalau begitu Cinta mau beres-beres dulu ya bunda"

" Semoga Cinta bisa dapat gaji yang banyak dan bisa mengobati Bundanya."

Malam itu Cinta tidak bisa tidur, Sebenarnya dia juga sangat sedih meninggalkan keluarganya, Namun dia tak mungkin bicara begitu didepan orang tuanya.

Cinta harus menjadi orang yang kuat untuk membahagiakan Bunda dan salsa,Dia berencana besok akan menitipkan bundanya kepada bibinya, Karena Cinta akan berangkat ke Jakarta.

Pagi itu Cinta berjalan kaki menuju rumah buk Yanti, Kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Setelah memberi tahu kesediaan nya untuk ikut ke Jakarta dia langsung menuju rumah bibinya untuk menitipkan bunda dan salsa.

Setelah bertemu bibinya Cinta juga datang kerumah tempat dia mengambil upah nyci pakaian ,Dan minta izin tidak bekerja lagi.

Setelah itu Cinta pun kembali ke rumahnya untuk mengambil barang dan berpamitan pada bendanya.Karena sebentar lagi Bu Yanti dan suaminya akan menjemputnya untuk pergi ke Jakarta.

"Bunda, Cinta harus siap-siap dulu ya, Sebentar lagi Bu Yanti akan menjemput Cinta."

"Kamu yakin nak, Kalau kamu akan pergi?"

"Insya Allah bunda."

Tak lama Cinta telah selesai bersiap-siap, Cinta hanya memakai baju dress berlengan sepanjang siku dan juga yang panjang nya dibawah lutut.Itu adalah bajunya yang paling bagus, Karena Cinta memang tidak punya banyak baju.

Cinta dan bunda sudah menunggu di teras saat mobil yang akan membawa Cinta kejakarta tiba,Bunda memeluk erat putrinya saat itu, Tak pernah terpikir olehnya akan berpisah dengan Cinta, Namun Cinta masih memperlihatkan senyumnya. Dan akan kah Cinta mendapatkan pekerjaan dijakarta?

Menginjakkan kaki dijakarta

Siang itu mobil yang ditumpangi Cinta pun melaju meninggalkan desanya yang ada dicianjur Dan menuju Jakarta. Sepanjang perjalanan Cinta berusaha menahan air matanya, Dia tak kuasa meninggalkan bunda dan adiknya.

Saat itu Bu Yanti yang melihat Cinta bersedih pun Ikut menghibur dirinya dan meminta pekerjaaan ditempat lebih baik, Karena memang mereka akan membawa Cinta ketempat penyaluran pembantu rumah tangga.

Namun untuk Cinta itu bukan hal yang sulit, Dia akan terus berusaha bekerja dengan baik yang penting pekerjaan yang halal.

"Cinta, Apa kamu bersedih?"

"Cinta hanya kahawatir dengan bunda buk."

"InsyaAllah bunda akan baik-baik saja."

"Aaamiin, Semoga saja ya Bu."

"Lebih baik kamu tidur, Nanti jika sudah sampai akan ibu beritahu."

"Iya terima kasih Bu."

"Iya sama-sama."

Tak tak ada yang dirasakan lagi oleh Cinta, Karena dia tertidur didalam mobil,Mungkin karena efek tidak tidur malam tadi. Dia bahkan tidak melihat jalanan yang dilaluinya, Dia baru tersadar dari tidurnya karena dibangunkan oleh buk Yanti.

"Cinta, Bangun Cinta kita sudah sampai." Panggil Bu Yanti.

Sayup-sayup terdengar suara orang memanggil namanya, Cinta pun perlahan membuka matanya, Dan saat itu dia baru sadar kalau mobil telah berhenti berjalan.

"Apakah kita sudah sampai Bu?" Tanya cinta.

"Iya Cinta kita sudah sampai, Ayuk turun!"

"Iya Bu."

"Ini rumah sepupu ibu, Kita akan menginap disini, Besok ibu akan antarkan kamu untuk mencari pekerjaan Cinta."

"Iya Bu, Terima kasih."

"Apa pekerjaan yang kamu inginkan?"

"Bu, Untuk saya semua pekerjaan sama saja, Yang penting halal Bu."

"Kalau dijakarta mungkin yang akan mudah didapat adalah menjadi pembantu rumah tangga, Karena kamu hanya punya izajah SMA."

"Iya Bu, Cinta juga mau. Tapi apakah mereka mengizinkan jika Cinta meminta gaji lebih dulu?"

"Kamu perlu uang?"

"Uang itu untuk bunda Bu , Dan juga biaya sekolah salsa."

"Nanti kita akan bicarakan masalah itu."

"Iya."

Bu Yanti pun mengantar Cinta kekamar untuk istirahat, Sebenarnya Bu Yanti kasihan dengan cinta, Namun dia pun tak bisa berbuat apa-apa,Karena dia juga memiliki banyak anak yang harus dibiayai.

Malam itu, Adalah malam pertama Cinta berada dijakarta, Dia begitu merindukan bundanya padahal baru semalam mereka berpisah, Namun Cinta merasa begitu kehilangan.

Saat itu mata Cinta mulai berkaca-kaca, Namun dia menahan tangisnya dan mencoba menasehati dirinya sendiri untuk menjadi lebih kuat, Karena apa yang dilakukan hari ini adalah untuk kebahagiaan bunda dan salsa.

"Cinta kamu harus kuat, Jangan menangis ingat bunda dan salsa kamu pasti bisa." Cinta saat itu bicara pada dirinya sendiri.

Cinta mendudukkan dirinya dipinggir tempat tidur, Ternyata usahanya untuk tidak menangis tidak berhasil ,Air mata itu kembali lolos di pipinya, Tak sanggup lagi Cinta mencegahnya, Dia tiba-tiba begitu merindukan ayahnya, Dia tak menyangka hidupnya yang memang sangat sederhana harus terpuruk setelah kehilangan sang ayah.

Hampir tengah malam baru Cinta bisa tidur, sekitar jam 05.00 pagi ,Cinta pun sudah kembali bangun untuk melakukan kewajibannya, Saat pertama melihat tempat dia berada Cinta pun menarik nafas panjang dan memejamkan matanya untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi.

Cinta turun kelantai bawah, Terlihat masih sangat sepi, Hanya ada dua orang pembantu rumah tangga yang telah bangun saat itu, Cinta pun mendekati mereka untuk ikut membantu pekerjaan.

"Selamat pagi Bu." Sapa Cinta.

"Selamat pagi non." Jawab kedua wanita tersebut.

"Jangan panggil saya non Bu, Saya kesini juga untuk bekerja sama dengan bibi."

Salah satu dari mereka pun tersenyum ke arah Cinta.

"Tapi non disini tamu kami, Non juga boleh panggil kami bibi saja."

"Kenalkan bi, Saya Cinta."

Kedua pembantu itupun ikut memperkenalkan diri dan berjabat tangan dengan Cinta, Pagi itu Cinta pun ingin ikut membantu, Namun kedua pembantu itu tetap menolak.Tentu saja Cinta jadi segan dengan mereka jika tak membantu apapun, Akhirnya Cinta pun membantu memotong sayuran saja.

Setelah sarapan pagi, Cinta pun dibawa ke dinas penyaluran tenaga kerja , dia sudah sampai disana sekitar jam 09.00 pagi bersama bu yanti dan juga suaminya.

setelah didaftarkan disana namun Cinta belum mendapatkan majikan karena dia baru sampai disana, Karena besok bu yanti akan kembali kekampug maka Cinta akan tinggal didinas penyalur tenaga kerja untuk sementara.

Cinta pun tinggal disana sambil belajar tentang apa yang harus bisa dia kerjakan untuk menjadi pembantu rumah tangga, Dan untuk Cinta itu bukanlah hal yang sulit, karena dia memang sering melakukan berbagai pekerjaan rumah tanggga ketika bersama bundanya. Sudah seminggu disana namun Cinta belum mendapatkan pekerjaan ,Cinta pun terpikir dengan bundanya dikampung, Bagaimana jika dia tak mendapatkan pekerjaan di jakarta, Bagaimana dia akan kembali kekampung karena dia sama sekali tidak punya uang dan bu yanti telah kembali kekampung.

Siang itu Cinta duduk melamun di dapur, Dia sedang memikirkan nasib nya selama dijakarta.Dan disaat yang sama seorang pegawai dikantor penyalur tenaga kerja memanggil dirinnya karena ada hal yang ingin di sampaikan kepadanya.

"Cinta, Hari ini ada yang mencari Asisten rumah tangga"

" Dan masih berada disekitar sini juga."

"Jika kamu bersedia hari ini kamu akan di antar kesana"

" Jika pekerjaan kamu bagus maka kamu akan mendapatkan gaji yang bagus"

"Dan untuk masalah gaji kamu bisa diskusikan dengan majikan kamu."

"Baik bu, Saya setuju saya janji akan bekerja dengan baik."

"Kalau begitu bersiap-siap lah,Kamu akan di antar kesana."

"Iya bu."

Cinta pun bersiap-siap karena akan diantar kerumah majikannya, Saat itu Cinta belum tau siapa majikannya yang akan menyewa tenaganya, Dan untuknya itu tidak penting,Karena saat itu dia sangat butuh pekerjaan.Cinta pun di antar kerumah yang sudah direncanakan, Cinta telah berdiri didepan gerbang sebuah rumah yang begitu mewah itu, Cinta yang baru melihat rumahnya saja sudah lemas saat itu dia berpikir apakah dia akan sangggup mengurus rumah yang begitu besar.

Mereka Sudah berada dipintu rumah mewah, Bel pun dibunyikan oleh orang yang mengantarkan Cinta saaat itu, Tak berapa lama seorang wanita paruh baya pun keluar dari sana,Cinta sempat bertanya-tanya siapa wanita itu, Karena dia datang kesana untuk menjadi pembantu rumah tangga, Dan mana

Mungkin sudah ada pembantunya, Apakah dia tak diterima untuk bekerja disana?

Banyak pertanyaan yang ada di kepala Cinta saat itu Yang akhirnya dia dapatkan jawabannya.Setelah orang yang ada dihadapannnya itu bicara.

"Selamat sore, Saya ingin bertemu dengan tuan Guna, Saya ingin mengatarkan Asisten rumah tangga."

"Maaf bu, Tuan tidak ada dirumah ,Saya akan panggilkan nyonya sebentar."

"Iya bi."

Tak berapa lama seorang wanita cantik pun keluar dari dalam untuk bertemu Cinta. Wanita itu terlihat melebaran senyumnya ke arah Cinta.

"Selamat sore bu, Saya ingin mengantarkan Asisten rumah tangga untuk tuan guna."

"Kamu tidak sekolah lagi?"Tanya wanita yang berada dihadapan Cinta saat itu.

"Tidak bu,Saya baru lulus SMA, Tapi saya bisa bekerja."

Dan sesaat wanita itu terdiam, Seperti keberatan dengan usia Cinta, Tapi akankah mereka menolak cinta?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!