Titisan Mafia Kejam
"Rania!!"teriak sang bibi.
Rania berjalan tergesa-gesa menuju di mana sang bibi berada.
"kamu ini bagaimana sih,sudah jam berapa ini ha!!mana sarapan nya!!"
"iya bi, sebentar lagi Rania bawa!!"ucap nya seraya menunduk.
"cepat sana,lelet amat kerjanya!!"omel sang bibi lagi.
Rania segera menyalin masakan ke tempat yang baru,dan segara menyajikannya di meja makan.
"ada apa sih ma,pagi pagi sudah ribut!!"
"itu keponakan kamu mas,lelet amat kerjanya!!"
"ya kamu bantu dong,masa gitu saja ribut!!"
"bantu kamu bilang??lalu guna nya dia di sini itu apa??"judes sang bibi
"Rania kan masih dalam tahap belajar,kamu ajari dong,supaya cepat kerjanya!!"
sang istri hanya melengos mendengar apa yang di ucapkan dari paman Rania ini.
Rania segera menarik kursi bermaksud untuk ikut sarapan bersama, namun apa daya belum lagi duduk sang bibi sudah berkata"mau ngapain kamu!!"
"mau sarapan bi!!"
"sarapan, sarapan,kamu sarapan nya di belakang sana!!eneg tau gak lihat wajah kamu itu!!"
"tapi bi, sarapan nya sudah Rania bawa kesini semuanya!!"
"ya ambil dong,gitu aja kamu gak tau!!"
Rania segera mengambil makanan untuknya,dan kemudian membawanya ke dapur.
Di sana dia makan seorang diri, padahal ini adalah rumah nya, namun dia sudah seperti pembantu bagi bininya.
Selesai sarapan, Rania segera berkemas,untuk berangkat ke sekolah,dulu dia akan di antar oleh sang ayah,namun sudah hampir seminggu ini,dia berjalan kaki,sang paman pun enggan untuk mengantar kan nya ke sekolah.
Sementara itu, suasana di rumah Rania sang bibi tengah bersantai begitu pun dengan sang paman.
"enak ya pa,kalau punya rumah sebesar ini!!"
"benar ma,"ucap sang suami seraya menyesap kopi yang terhidang di cangkir.
"kira kira semua harta kakak kamu,di warisan pada Rania semuanya pa?"
"sepertinya iya ma,Rania kan anak semata wayang!!"
"enak sekali anak itu, bagaimana pun caranya harta warisan Rania harus jatuh ke tangan kita pa,mama gak mau hidup miskin lagi!!"
"iya ma,papa juga ogah hidup miskin!!
kedua pasangan suami istri itu tertawa terbahak-bahak,hingga membuat sang anak terbangun.
"mama sama papa,ngapain sih ketawa begitu,ganggu orang tidur aja!!"
Dialah Aurel,putri semata wayang pasangan Wati dan Herman,yang itu artinya sepupu dari Rania.
"anak mama sayang sudah bangun!!"
Aurel berjalan menuruni anak tangga dengan wajah di tekuk,pasalnya tidur nya terganggu akibat suara dari mama dan papa nya itu.
"kok manyun gitu mukanya!!"
"mama,sama papa, ganggu tau gak!!kan Aurel jadi terbangun gara gara suara tawa kalian!!"
"Oalah alah,anak mama terganggu toh!!"
"sayang gimana,kalau hari ini kita shopping??
Seketika mata Aurel berubah menjadi hijau,"shoping ma??"
"iya sayang,,kamu bebas mau beli apa aja,mama beliin!!"
"bener ya ma!!"ucapnya antusias
"bener sayang, cepetan mandi,mama tunggu!!"
"yes!!"Aurel berlari menuju kamar,kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat tingkah anak semata wayang nya ini.
Umur Aurel dan Rania hanya berjarak sekitar satu tahun,Aurel lebih tua setahun di bandingkan Rania,hanya saja Aurel tidak melanjutkan pendidikan nya,jika bersekolah dia sudah kelas tiga SMA sekarang.
Sementara itu,Rania yang notabene nya adalah anak pintar ,sangat bersyukur dia saat kedua orang tuanya tiada,dia masih memiliki dua sahabat Meli dan Sekar, saat ini hanya mereka berdua tempat Rania berkeluh kesah.
"hai Ran,kantin yuk!!"
Rania tersenyum simpul,"maaf Mel gue di kelas saja!!"
"ayolah Rania,"paksa Sekar.
"gue tidak jajan teman teman,uang yang ada di saku gue ini untuk ongkos pulang nanti!!"
"apa bibi loe gak kasih uang jajan?"
Rania menggeleng kan kepala,"bibi hanya memberi ku ongkos untuk pulang dan pergi saja!!"
"dasar bibi loe itu jahat,!"umpat Meli lagi.
"ya udah udah,biar gue yang traktir loe berdua!!"
"beneran Sekar!!"ucap Meli antusias.
"emang gue pernah bohong sama loe berdua??"
Meli dan Rania tersenyum manis,dan menggeleng kan kepala.
mereka bertiga berjalan menuju kantin,selain pintar Rania juga terkenal kecantikan nya di sekolah,hanya saja di belum berminat untuk membuka hati untuk lawan jenis nya.
"mmmm, ternyata orang miskin baru, nongol juga di kantin!!"
seketika mereka bertiga melihat ke arah sumber suara."siapa yang loe maksud??"ucap sekar
"siapa lagi kalau bukan sahabat loe yang Upik abu itu!!"
"loe nyindir Rania??"ketus Meli.
"gue gak nyindir,emang kenyataan nya temen loe sekarang udah kere!!"
"terus kalau dia kere,ada masalah sama loe!!"
"ya jelas dong,loe mau sekolah kita yang elit ini menampung siswa kere seperti dia??"sinis Tiara.
Tiara and the geng adalah orang yang tidak menyukai Rania,selain pintar ternyata lelaki idamannya menyukai Rania sudah sejak lama.
"alah,itukan hanya alasan loe aja,bilang aja loe itu kalah saing sama Ranai kan!!"ejek Sekar.
"tutup mulut loe,gue gak pernah merasa kalah saing dengan perempuan miskin ini!!"teriak Tiara.
"oh,bagus dong kalau gitu,itu artinya mulut loe bisa diem mulai hari ini,gak usah mengusik kita lagi!!"sambung meli.
"gue akan tetap mengusik kalian,selama Upik abu ini masih sekolah di sini!!"
Rania yang diam sejak tadi, seketika berjalan mendekat pada Tiara.
"sebenarnya masalah loe sama gue itu apa??"
"masalah nya loe masih sekolah di sini!!"
"oh ya, sekarang gue tanya,ini sekolah punya bokap loe??enggak kan??"
Tiara seketika bungkam dengan apa yang di ucapkan rivalnya itu.
"atau benar yang di ucapkan Sekar,kalau loe kalah saing dari gue!!"ejek Rania kemudian.
Seketika tangan Tiara melayang menuju ke arah Rania,namun bukan Rania namanya jika tidak bisa membaca situasi,diam bukan berarti kalah,diam hanya untuk membaca situasi.
"jauhkan tangan loe dari wajah gue,!!"ucapnya menangkis tangan Tiara .
"wajah gue terlalu berharga untuk loe sentuh!!"ucapnya seraya memelintir tangan Tiara.
"akh sakit!!"Raung Tiara lagi.
Teman teman yang hendak membantu nya seketika berhenti saat mendengar ultimatum Rania.
"berani kalian mendekat,ku pastikan tangan sahabat kalian ini akan terlepas dari tulangnya!!"
"dan untuk loe perempuan sok cantik,sok kaya,jangan loe kira gue diam,loe anggap gue itu lemah,loe salah besar,justru karena gue diam,gue bisa membaca situasi!!"ucap Rania seraya mendorong Tiara dengan sekuat tenaga,hingga dia tersungkur ke tanah.
Rania dan kedua sahabat nya melanjut makan di kantin,"loe hebat Rania,gue baru tau kalau loe itu bisa marah!!"
"masa??"
"suer, ternyata loe serem juga kalau marah ya!!"
"keadaan yang memaksa gue seperti ini!!"ucap Rania sendu.
Sekar dan Meli memeluk sahabat yatim piatu nya ini,sungguh berat menjalani hidup di masa seperti ini tanpa ada kedua orang tua.
seorang paman yang seharusnya menjadi tempat mengadu,malah menjadikan nya musuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sary Utami
Ceritanya bagus kk..smngt kak
2024-08-01
0