Hal yang mengerikan

"selamat sore tuan Sean Kingston!!"ucap mr.Jack seraya tersenyum mengejek.

"katakan,apa maksudmu datang kesini!!"ketus Sean.

"oh,tenang tuan,aku hanya ingin bertamu di istana mu yang megah ini!!"

Sean menarik bibirnya tipis,"tidak usah basa-basi,aku sudah tau akal busukmu!!"

"wow, ternyata selain seorang mafia,kau juga seorang dukun tuan Kingston!!"

"hahahaha "anak buah Mr Jack juga ikut tertawa.

"tertawa lah sepuas kalian,sebab sebentar lagi kalian semua akan ku kirim ke neraka!!"

"tutup mulut mu brengsek!!"teriak mr.jack.

"kenapa,kau takut??"kali ini Sean yang berbicara dengan nada mengejek.

pertarungan tak dapat di elakkan,dengan membabi buta pasukan Mr. Jack menembaki pengawal Sean.

Rania yang masih sibuk menghapal di kejutkan dengan suara tembakan "seperti ada suara tembakan!!"beonya seraya berjalan menuju arah suara.

saat sudah hampir di dekat pintu, tangan nya sebelah di tarik oleh seseorang, ternyata bibi Lusi.

"di sini saja!!"perintah bi Lusi.

"ada apa di luar sana bi!!"

"mansion sedang di serang,tuan Sean berpesan agar kita jangan ada yang keluar dari sini!!"

"kalau ngintip boleh gak bi??Rania penasaran!!"

bibi Lusi memukul kening nya,"kamu mau cari mati?kalau musuh melihat bagaimana?"

"tenang saja bi,percaya pada Rania!!"ucapnya seraya berjalan mengendap endap menuju jendela yang tertutup gorden.

dengan keahliannya akhirnya Rania bisa melihat jelas apa yang terjadi di luar sana,dengan mata kepalanya sendiri,dia melihat sang tuan muda begitu lihai memainkan senjata, begitupun pak Le sang asisten.

"tampan sekali tuan muda!!"batinnya.

Rania masih terus menyaksikan pertarungan di luar mansion,darah segar berceceran di mana mana,pasukan lawan banyak yang tumbang,hanya tinggal seorang saja yang masih berdiri tegak, seperti nya dia ketuanya pikir Rania.

"bangsat kau Sean,aku akan membalas semuanya!!"teriak mr.jack.

ternyata mata mr.jack menangkap bayangan seseorang yang sedang mengintip di dalam sana,dengan kemampuan nya senjata yang awalnya membidik Sean kini beralih membidik Rania.

"****!!"umpat Sean.

namun terlambat anak peluru itu sudah lebih dulu di lepaskan mr.jack ke arah jendela di mana Rania berada.

pyar...suara pecahan kaca memekakkan telinga,nasib baik masih berpihak pada Rania,saat peluru di lepaskan saat itu pula kepalanya bersandar di tembok,hingga peluru yang diarahkan kepadanya mengarah ke vas bunga besar tepat berada di belakang tempat dia mengintip.

"brengsek!!"teriak Sean,dia yakin pasti ada seseorang di balik jendela itu.

Sean menghajar Mr.jack hingga babak belur,"ikat dia,dan bawa ke penjara bawah tanah!!"

kemudian Sean berlari kedalam mansion,di lihatnya Rania masih berdiri di balik tirai jendela dengan tangan dan kaki gemetar.

"apa yang kau lakukan di sana ha??"bentak Sean.

"aku,aku..!!"Rania masih belum mampu berkata kata,rasa trauma masih memenuhi kepala nya,jika sedikit saja tadi dia terlambat menarik kepalanya,dapat di pastikan dia hanya tinggal nama sekarang.

"kau!!"tunjuk Sean seraya meninggalkan Rania yang masih diam membisu.

melihat Sean yang sudah hilang dari pandangan,bibi Lusi segera mendekat pada Rania.

"kau tidak apa-apa nak!!"

Rania hanya mampu menggeleng kan kepalanya, lutut nya masih gemetar,bibi Lusi segera menuntunnya untuk duduk dan segera di beri minum.

"bagaimana?"

nafas Rania sudah mulai normal,"bi maaf kan aku,aku tidak tau jika akan seperti ini jadinya!!"

"jadikan ini pelajaran,mungkin selama kau di sini,akan ada hal hal yang lebih mengerikan dari ini,persiapkan mental mu oke,,jangan gegabah!!"

Rania hanya mengangguk, walaupun dia tidak mengerti tapi untuk saat ini mengangguk saja lebih baik,supaya tidak terlihat bodoh.

sementara itu Sean membuka bajunya yang terkena darah dengan brutal"apa apaan perempuan itu,jika tertembak bagaimana??"omelnya.

Mencampakkan pakaiannya kesembarangan arah,dan mulai berendam untuk mendinginkan kepalanya yang hampir meledak akibat ulah pelayan baru nya itu.

telepon dapur berdering,bibi Lusi segera beranjak dari tempat duduknya"suruh pelayan itu ke kamar ku!!"

"Rania,pergilah ke kamar tuan muda, sepertinya dia membutuhkan mu!!"

"tapi bi!!"

"pergilah, sebelum tuan muda marah!!"

Rania segera beranjak berjalan menuju kamar sang mafia yang kini sedang berendam di bathtub itu.

cklek.."tuan!!"panggil Rania pelan.

Rania masuk berjalan pelan, di lihatnya baju Sean yang di kenakan tadi berserakan di lantai,aroma anyir juga tercium di hidung nya.

"apa tuan terluka??"pikir nya.

kini Rania berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

"apa aku masuk saja ya??tapi kalau tuan Sean sedang mandi bagaimana??tapi kalau dia kenapa-kenapa di dalam sana bagaimana??"kemelut nya.

"astaga bagaimana ini,ah bodoh amat, keselamatan tuan muda yang utama!!"batinnya.

dan benar saja saat akan membuka pintu,tiba tiba Sean membuka pintu kamar mandi, berdiri dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di tubuh sixpack nya.

"aaaaa!!"teriak Rania seraya menutup mata dengan tangan.

Sean mengerutkan keningnya,dengan santai nya dia berjalan melewati Rania yang menutup matanya.

Sean melepaskan handuk dan memakai pakaiannya dengan santai di hadapan Rania.

"buka mata mu!!"

"tidak,tuan pakai baju dulu!!"

"buka matamu!!"perintah Sean lagi,senyum tipis menghiasi bibirnya melihat tingkah pelayan lugunya itu.

"pokoknya tidak ya tidak, tuan telah menodai mataku!!"

Sean ingin terbahak namun di tahannya sekuat mungkin.

"cepat buka,atau kau akan ku lempar dari atas sini!!"

mendengar yang di ucapkan Sean,membuat Rania seketika membuka matanya,dan ternyata Sean sudah memakai baju seraya tangannya bersidekap di dada.

"hehe,maaf tuan,saya kira tuan belum pakai baju!!"ringis Rania seraya memperlihatkan giginya yang putih.

Peletak"ternyata otakmu isi nya mesum semua!!"

"aduh"Rania mengusap keningnya yang lumayan panas akibat jitak kan sang majikan laknat ini.

"cepat kau buang, pakaian itu,bakar bila perlu,aku tidak mau menggunakan pakaian yang sudah terkena darah pengkhianat!!"

Rania hanya mengangguk,dia segera mengambil pakaian yang masih terkena noda darah itu.

"apa tuan membutuhkan sesuatu lagi!!"

"tidak,"

Rania segera beranjak namun langkah nya terhenti saat Sean mengatakan"jangan membahayakan diri mu sendiri, berpikir lah sebelum bertindak,jika tidak maka penyesalan akhirnya!!"

Rania membalikkan badan seraya berkata"terimakasih tuan,untuk kedepannya aku akan lebih barhati hati lagi dalam melakukan sesuatu,dan satu hal yang harus tuan tau,tuan sangat keren saat pertarungan tadi!!"ucap Rania seraya berlalu dari hadapan Sean.

Sean yang mendengar kata keren dari mulut Rania, seketika tersenyum tipis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!