"Rania!!"teriak sang bibi.
Rania berjalan tergesa-gesa menuju di mana sang bibi berada.
"kamu ini bagaimana sih,sudah jam berapa ini ha!!mana sarapan nya!!"
"iya bi, sebentar lagi Rania bawa!!"ucap nya seraya menunduk.
"cepat sana,lelet amat kerjanya!!"omel sang bibi lagi.
Rania segera menyalin masakan ke tempat yang baru,dan segara menyajikannya di meja makan.
"ada apa sih ma,pagi pagi sudah ribut!!"
"itu keponakan kamu mas,lelet amat kerjanya!!"
"ya kamu bantu dong,masa gitu saja ribut!!"
"bantu kamu bilang??lalu guna nya dia di sini itu apa??"judes sang bibi
"Rania kan masih dalam tahap belajar,kamu ajari dong,supaya cepat kerjanya!!"
sang istri hanya melengos mendengar apa yang di ucapkan dari paman Rania ini.
Rania segera menarik kursi bermaksud untuk ikut sarapan bersama, namun apa daya belum lagi duduk sang bibi sudah berkata"mau ngapain kamu!!"
"mau sarapan bi!!"
"sarapan, sarapan,kamu sarapan nya di belakang sana!!eneg tau gak lihat wajah kamu itu!!"
"tapi bi, sarapan nya sudah Rania bawa kesini semuanya!!"
"ya ambil dong,gitu aja kamu gak tau!!"
Rania segera mengambil makanan untuknya,dan kemudian membawanya ke dapur.
Di sana dia makan seorang diri, padahal ini adalah rumah nya, namun dia sudah seperti pembantu bagi bininya.
Selesai sarapan, Rania segera berkemas,untuk berangkat ke sekolah,dulu dia akan di antar oleh sang ayah,namun sudah hampir seminggu ini,dia berjalan kaki,sang paman pun enggan untuk mengantar kan nya ke sekolah.
Sementara itu, suasana di rumah Rania sang bibi tengah bersantai begitu pun dengan sang paman.
"enak ya pa,kalau punya rumah sebesar ini!!"
"benar ma,"ucap sang suami seraya menyesap kopi yang terhidang di cangkir.
"kira kira semua harta kakak kamu,di warisan pada Rania semuanya pa?"
"sepertinya iya ma,Rania kan anak semata wayang!!"
"enak sekali anak itu, bagaimana pun caranya harta warisan Rania harus jatuh ke tangan kita pa,mama gak mau hidup miskin lagi!!"
"iya ma,papa juga ogah hidup miskin!!
kedua pasangan suami istri itu tertawa terbahak-bahak,hingga membuat sang anak terbangun.
"mama sama papa,ngapain sih ketawa begitu,ganggu orang tidur aja!!"
Dialah Aurel,putri semata wayang pasangan Wati dan Herman,yang itu artinya sepupu dari Rania.
"anak mama sayang sudah bangun!!"
Aurel berjalan menuruni anak tangga dengan wajah di tekuk,pasalnya tidur nya terganggu akibat suara dari mama dan papa nya itu.
"kok manyun gitu mukanya!!"
"mama,sama papa, ganggu tau gak!!kan Aurel jadi terbangun gara gara suara tawa kalian!!"
"Oalah alah,anak mama terganggu toh!!"
"sayang gimana,kalau hari ini kita shopping??
Seketika mata Aurel berubah menjadi hijau,"shoping ma??"
"iya sayang,,kamu bebas mau beli apa aja,mama beliin!!"
"bener ya ma!!"ucapnya antusias
"bener sayang, cepetan mandi,mama tunggu!!"
"yes!!"Aurel berlari menuju kamar,kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat tingkah anak semata wayang nya ini.
Umur Aurel dan Rania hanya berjarak sekitar satu tahun,Aurel lebih tua setahun di bandingkan Rania,hanya saja Aurel tidak melanjutkan pendidikan nya,jika bersekolah dia sudah kelas tiga SMA sekarang.
Sementara itu,Rania yang notabene nya adalah anak pintar ,sangat bersyukur dia saat kedua orang tuanya tiada,dia masih memiliki dua sahabat Meli dan Sekar, saat ini hanya mereka berdua tempat Rania berkeluh kesah.
"hai Ran,kantin yuk!!"
Rania tersenyum simpul,"maaf Mel gue di kelas saja!!"
"ayolah Rania,"paksa Sekar.
"gue tidak jajan teman teman,uang yang ada di saku gue ini untuk ongkos pulang nanti!!"
"apa bibi loe gak kasih uang jajan?"
Rania menggeleng kan kepala,"bibi hanya memberi ku ongkos untuk pulang dan pergi saja!!"
"dasar bibi loe itu jahat,!"umpat Meli lagi.
"ya udah udah,biar gue yang traktir loe berdua!!"
"beneran Sekar!!"ucap Meli antusias.
"emang gue pernah bohong sama loe berdua??"
Meli dan Rania tersenyum manis,dan menggeleng kan kepala.
mereka bertiga berjalan menuju kantin,selain pintar Rania juga terkenal kecantikan nya di sekolah,hanya saja di belum berminat untuk membuka hati untuk lawan jenis nya.
"mmmm, ternyata orang miskin baru, nongol juga di kantin!!"
seketika mereka bertiga melihat ke arah sumber suara."siapa yang loe maksud??"ucap sekar
"siapa lagi kalau bukan sahabat loe yang Upik abu itu!!"
"loe nyindir Rania??"ketus Meli.
"gue gak nyindir,emang kenyataan nya temen loe sekarang udah kere!!"
"terus kalau dia kere,ada masalah sama loe!!"
"ya jelas dong,loe mau sekolah kita yang elit ini menampung siswa kere seperti dia??"sinis Tiara.
Tiara and the geng adalah orang yang tidak menyukai Rania,selain pintar ternyata lelaki idamannya menyukai Rania sudah sejak lama.
"alah,itukan hanya alasan loe aja,bilang aja loe itu kalah saing sama Ranai kan!!"ejek Sekar.
"tutup mulut loe,gue gak pernah merasa kalah saing dengan perempuan miskin ini!!"teriak Tiara.
"oh,bagus dong kalau gitu,itu artinya mulut loe bisa diem mulai hari ini,gak usah mengusik kita lagi!!"sambung meli.
"gue akan tetap mengusik kalian,selama Upik abu ini masih sekolah di sini!!"
Rania yang diam sejak tadi, seketika berjalan mendekat pada Tiara.
"sebenarnya masalah loe sama gue itu apa??"
"masalah nya loe masih sekolah di sini!!"
"oh ya, sekarang gue tanya,ini sekolah punya bokap loe??enggak kan??"
Tiara seketika bungkam dengan apa yang di ucapkan rivalnya itu.
"atau benar yang di ucapkan Sekar,kalau loe kalah saing dari gue!!"ejek Rania kemudian.
Seketika tangan Tiara melayang menuju ke arah Rania,namun bukan Rania namanya jika tidak bisa membaca situasi,diam bukan berarti kalah,diam hanya untuk membaca situasi.
"jauhkan tangan loe dari wajah gue,!!"ucapnya menangkis tangan Tiara .
"wajah gue terlalu berharga untuk loe sentuh!!"ucapnya seraya memelintir tangan Tiara.
"akh sakit!!"Raung Tiara lagi.
Teman teman yang hendak membantu nya seketika berhenti saat mendengar ultimatum Rania.
"berani kalian mendekat,ku pastikan tangan sahabat kalian ini akan terlepas dari tulangnya!!"
"dan untuk loe perempuan sok cantik,sok kaya,jangan loe kira gue diam,loe anggap gue itu lemah,loe salah besar,justru karena gue diam,gue bisa membaca situasi!!"ucap Rania seraya mendorong Tiara dengan sekuat tenaga,hingga dia tersungkur ke tanah.
Rania dan kedua sahabat nya melanjut makan di kantin,"loe hebat Rania,gue baru tau kalau loe itu bisa marah!!"
"masa??"
"suer, ternyata loe serem juga kalau marah ya!!"
"keadaan yang memaksa gue seperti ini!!"ucap Rania sendu.
Sekar dan Meli memeluk sahabat yatim piatu nya ini,sungguh berat menjalani hidup di masa seperti ini tanpa ada kedua orang tua.
seorang paman yang seharusnya menjadi tempat mengadu,malah menjadikan nya musuh.
jam sekolah telah usai, seperti biasa Rania pulang dengan menaiki angkot untuk menuju ke rumah.
suasana nampak sepi, seperti tak ada orang sama sekali.
Rania gegas mengganti baju,dan memasak untuk makan malam mereka nanti,satu berlalu semua pekerjaan telah selesai dilakukan,saat Rania ingin beranjak tiba tiba paman dan bibinya pulang dengan membawa banyak paper bag di tangan mereka.
"senangnya hati ini bisa shoping!!"ucap Aurel dengan nada mengejek.
"lihat deh ma,tas ini bagus kan untuk Aurel?"
"bagus dong sayang,apapun yang kamu pakai semuanya bagus!!"
Aurel lalu memamerkan semua barang belanjaannya,sedang Rania hanya diam menatap mereka yang berfoya-foya dengan harta peninggalan sang ayah.
"kamu ngapain di situ??"
"alah,palingan dia mau barang seperti ini ma!!"
"mimpi!!"judes sang bibi.
Rania hanya bisa menghela nafas,dia butuh kekuatan untuk melawan mereka yang telah semena mena padanya.
waktu terus berlalu,semakin hari tabungan Rania semakin menipis,"sepertinya aku harus bekerja!!"ujarnya saat melihat uang yang ada di dompet hanya tinggal tiga lembar berwarna hijau.
pagi menyingsing, seperti biasa Rania bangun lebih awal,dan menyiapkan semua pekerjaan rumah,karena jika tidak,bibi nya bisa mengomel sepanjang kereta api.
"loe kenapa Rania?"ucap Meli,karena melihat sahabat nya sejak tadi gelisah.
"gue bingung,uang gue semakin menipis, sementara uang sekolah bulan depan udah harus di bayar!"
"maksudnya loe mau kerja?"
"mmm,mau tidak mau gue harus kerja,paman sama bibi gue tidak akan mau membiayai sekolah gue Mel,apalagi uang sekolah di sini mahal!!"
"jadi loe mau kerja apa?"
"apa aja,part time,selepas pulang sekolah gue kerja!!"ucap Rania dengan wajah lesu.
kedua sahabatnya itu sungguh faham, bagaimana keadaan Rania saat ini.
"Ran,loe mau gak kerja di kafe??"ucap sekar tiba tiba.
"kafe?"
"iya,om gue lagi cari pegawai kafe,tapi posisi persis nya gue gak tau,gimana loe mau gak?"
"boleh deh,gak ada salahnya di coba!!"
"oke selepas pulang sekolah nanti,kita langsung kesana,oke!!"
Jam sekolah telah usai,tiga dara itu meluncur menuju kafe yang di katakan Sekar tadi.
"siang om!!"sapa Sekar pada lelaki paruh baya itu.
"eh keponakan om yang cantik,tumben main kesini!!"
"kami gak di persilahkan duduk nih om,masa ngobrol sambil berdiri!!"
Sang paman,yang mendengar celotehan gadis cerewet itu seketika tersenyum simpul.
"ayo ayo silahkan duduk!!"
"terimakasih om"
mereka duduk saling berhadapan,tak lama pelayan kafe mengantarkan minuman dan cemilan. untuk tiga gadis belia itu.
"kan gini,enak om, ngobrol sambil ngemil!!"celoteh Sekar.
Rania dan Meli hanya bisa tersenyum kecut melihat tingkah absourd sahabat gilanya ini.
"dasar kamu!!"jawab om Sekar seraya tertawa.
"nah, sekarang katakan,ada apa kamu kesini?"
"om,apa lowongan kemarin masih ada?"
"lowongan?"
"iya lowongan di kafe ini!!"ujar Sekar mengerucut bibirnya.
"siapa yang mau bekerja?kamu!!"
"bukan om,temanku Rania!!"
Lalu Sekar mulai menceritakan tentang semua yang terjadi pada Rania,"astaga kasihan sekali kamu nak!!"ucapnya prihatin.
"mungkin sudah takdir saya seperti ini om!!"
"begini Rania,untuk kasir sudah ada,hanya tinggal pramusaji,apa kamu mau??"
"tidak apa-apa om,yang penting Rania bisa untuk melanjutkan sekolah!!"
"baiklah,jadi kapan kamu mau mulai kerja!!"
"jika di perkenankan,hari ini juga boleh om!!"
"Rani Rani!!"panggil om Sekar pada wanita yang duduk di bagian kasir.
"kamu bawa Rania,beri dia baju seragam,karena mulai hari ini dia akan bekerja di kafe ini!!"
"siap pak!!ayo dek kita kedalam!!"
"gaes makasih banyak ya,loe semua dah mau bantu gue untuk bekerja di sini, terimakasih ya om,,Rania janji akan bekerja dengan baik!!"ucapnya seraya berlalu mengikuti kemana sang kasir pergi.
"nah Rania,salam kenal ya,kakak Rani,!!"
"Rania kak, semoga kakak mau membimbing Rania ya!!"
"oke,,ini baju kamu,tempat gantinya di sana!!"tunjuk Rani pada ruangan khusus ganti.
Rania segera berlalu,tapi sebelum mulai bekerja dia menelpon bibi nya terlebih dahulu.
"ada apa!"ketus dari sana.
"bi,mulai hari ini Rania agak pulang terlambat ya,Rania mulai sekarang les untuk persiapan ujian!!"
"terserah,mau pulang atau tidak bukan urusan bibi!!"
Tut, Untuk yang kesekian kalinya Rania hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan kasar dari sang bibi.
"bagaimana Rania?siap mencari cuan?"
"siap dong kak!!"
Rania mulai bekerja,dan dengan bimbingan paman Sekar dan yang lainnya, akhirnya Rania mahir dalam melaksanakan tugasnya.
Sementara itu di belahan dunia lain, seorang lelaki tengah duduk di kursi kebesaran nya,dia adalah Sean Kingston penguasa pasar Eropa,usahanya bergerak di berbagai bidang hingga jual beli senjata.
"bagaimana?"
"semua sudah diatur tuan,hanya tinggal penandatanganan dokumen saja!!"
"bagus!!"
"pastikan semuanya aman,aku tidak ingin ada salah sedikit pun!!"
sang asisten menundukkan kepala,dan berlalu dari hadapan Sean.
"hai sayang!!"tiba tiba seorang wanita datang tiba tiba,Sean sudah hapal siapa pemilik suara itu.
"ada kau kesini!!"
"sayang jangan seperti itu,aku ini tunangan mu loh!!"
Sean tersenyum yg tipis,hampir tidak terlihat.
"tunangan yang sudah di nikmati oleh banyak lelaki??kau kira aku mau menjadi kan mu seorang istri!!"ujar Sean dengan nada merendahkan.
"jaga ucapan mu Sean,lalu apa bedanya aku dengan kau,bahkan kau sering bergonta ganti pasangan!!"ucap Cleo dengan bengis.
"aku bergonta ganti,hanya sekedar minum saja,bukan untuk tidur bersama!!lain halnya dengan mu,keluar masuk hotel dengan banyak lelaki!!"
"stop,kau selalu saja merendahkan ku Sean,aku tidak terima!!"sentak Cleo kemudian.
"terus kau mau apa??"
"aku mau kita menikah!!"
"hahahaha,mimpi,aku tidak mau menikah dengan bekas orang!!"
sungguh ucapan Sean sampai menusuk ulu hati Cleo,kata kata Sean sungguh sangat menghina dirinya.
"pengawal!!"teriak Sean.
dua orang pengawal datang,dan berdiri tegap menghadap Sean.
"bawa wanita ini keluar,jangan biarkan dia menginjakkan kaki di mansion ini lagi!!"
Tentu saja ucapan Sean ini membuat Cleo murka,selama ini dia bebas keluar masuk mansion seenaknya.
"lepaskan!!"teriak Cleo namun,dua pengawal itu tetap menyeret paksa gadis berambut pirang itu tanpa memperdulikan teriakan nya.
"bersikap baiklah nona,jika kau masih ingin menghirup udara di luar sana!!"
"brengsek!!kalian berani pada kau ha!!"
"kami hanya menjalankan perintah nona,silahkan pergi dan jangan kembali lagi!!"
Kedua pengawal itu meninggal Cleo yang sudah seperti orang yang siap menerkam mangsanya bulat bulat.
"tunggu pembalasan ku Sean, hinaan mu ini,akan kau bayar mahal!!"umpatnya seraya pergi dari kediaman Sean.
Sementara itu, semenjak Rania bekerja di kafe,sang bibi semakin tidak perduli padanya,Rania mau pulang atau tidak bukan menjadi urusannya.
"gawat ma, gawat!!"ucap Pama Rania dengan wajah ketakutan.
"kenapa sih pa?"
"kita di tipu ma, ternyata investasi itu bodong!!"
"apa!!"sang istri hampir pingsan rasanya,semua harta yang ada sudah di masukkan ke dalam investasi menggiurkan itu.
"jadi kita bagaimana pa?"
"entah ma!!"
"semua surat sudah kita gadaikan ke bank,termasuk surat rumah ini!!"
"rumah ini?"beo Rania,dia mendengar semua apa yang di bicarakan paman dan bibinya.
"kenapa sih om jahat banget,semua warisan yang Rania punya sudah habis om gadaikan ke bank?"ucapnya seraya meneteskan air mata.
"diam!!anak kecil tau apa kamu!!"bentak sang bibi.
"anak kecil bibi bilang,Rania sudah kelas tiga SMA Tante,Rania tau apa yang kalian bicarakan,kalau rumah ini di sita,Rania harus tinggal dimana??"
"terserah kamu,itu bukan bibi,sudah sana pergi buat tambah pusing saja!!"
Rania segera menuju kamarnya,bukan kamar sebenarnya,lebih tepatnya gudang.
Karena kamar Rania di tempati oleh Aurel,mau tidak mau Ranai haus tidur di gudang.
Rania menatap foto kedua orang tuanya, kecelakaan itu merenggut keduanya,"ma,pa,Rania kangen!!"ucapnya seraya meneteskan air mata.
lama dia tertidur hingga tak terasa waktu telah beranjak pagi.
setah bersiap,Rania malang segera pergi ke sekolah,matanya sedikit bengkak,karena kebanyakan menangis.
"kamu kenapa Ran?"
"rumah gue, sebentar lagi di sita bank!!"
"kok bisa!!"beo Sekar kepo.
"paman dan Tante tertipu investasi bodong,habis semua warisan dari bokap gue,di gadaikan ke bank!!"ucapnya seraya menundukkan kepala.
"bener bener itu bibi sama paman loe,minta di lempar ke laut lepas!!"geram meli.
"bener banget,cocok tu untuk jadi santapan ikan hiu!!"tambah Sekar lagi.
"jadi sekarang loe bagaimana!!"
Rania menghela nafas berat,"kalau rumah gue di sita bank,mau gak mau gue harus ngontrak!!"
"sebaiknya loe tinggal di kos kosan kafe aja Ran,bareng sama mbak Rani!!"
"emangnya boleh?"
"ya boleh dong,loe kan dah setengah tahun kerja di kafe om gue!!"
"coba nanti gue tanya sama om gue,kali aja ada kamar yang kosongkan?lumayan loe bisa ngirit untuk ujian besok!!"
Rania sungguh terharu mendengar kebaikan sahabatnya itu.
"makasih Sekar,loe baik banget sama gue,loe juga meli,loe selalu ada saat gue lagi sesi begini!!"
"kita berdua udah menganggap loe sebagai saudara sendiri Rania,jadi jangan sungkan jika kamu ada masalah,cerita aja ke kita!!"
Rania mengangguk kan kepala,sungguh mereka berdua sudah seperti pengganti orang tua Rania yang telah tiada.
Ternyata sang pemilik kafe, memperkenankan Rania untuk tinggal di sana,dan kabar ini sungguh membuat Rani bahagia,pasalnya dia sudah menganggap Rania sebagai adik kandungnya.
Benar saja ,dua bulan kemudian pihak bank memberi waktu pada mereka dua kali dua puluh empat jam,untuk berkemas, meninggalkan rumah beserta isinya.
"pa kita mau keman??"celoteh Tiara.
"ya ke kampung lah,!!"
"males banget tau pa,baru juga sebentar jadi orang kaya,ini malah kere lagi!!"
"setidaknya kan sudah mencicipi,dari pada tidak?kan rugi namanya!!"
"kita tidak usah ke kampung yan ma,kita ngontrak saja disini!!papa kan bisa bekerja,kalau di kampung,nanti kita di ejek lagi sama orang orang udik itu!"
"benar kata Tiara pa,baru juga setahun kita pergi dari kampung ,masa mau balik lagi!!"ucapnya menimpali.
"eh kamu Rania,jangan pernah ikut tinggal bersama kami,kami tidak mau menampung mu!!"ketus Tiara.
"siapa juga yang mau ikut dengan kalian,aku bisa hidup sendiri tanpa benalu seperti kalian!!"
"apa kamu bilang, benalu??"hardik sang paman.
"kali apa namanya kalau bukan benalu??kalian sudah ku tampung di sini,tapi kalian juga yang menghabiskan semua warisan ku!!"
"beraninya kau berkata seperti itu??"teriak Tiara.
"kenapa aku harus takut??sampai sedikit saja kalian bermain kasar pada ku,maka hari ini juga,kalian akan ku kirim ke penjara!!"jawab Rania dengan tegas.
sudah cukup selama setahun ini dia mengalah,sampai sampai semua peninggalan orang tuanya ikut habis karena keserakahan mereka,tapi tidak untuk kali ini,dia tidak ingin lagi di tindas oleh para benalu itu.
"ayo pa kita pergi,lama lama mama bisa gila bicara dengan anak tak tau diri ini!!"
"silahkan angkat kaki dari sini,dan ingat jangan pernah mencari ku, karena apa?hubungan antara aku dan paman sudah cukup sampai disini!!"kecam Rania.
Ada rasa nyelekit di hati,saat keponakan nya berkata seperti itu,memang dia tidak pernah perduli dengan anak kakaknya itu, seharusnya sebagi seorang paman dia melindunginya tapi sebaliknya justru dia lah yang menghancurkan semuanya.
"ayo pa,kok malah bengong!!"bentak sang istri.
mereka bertiga segera angkat kaki dari rumah yang sudah setahun ini bersamainya,Rania dengan tatapan tajam melihat ketiga manusia itu pergi.
Hingga hampir sampai ke luar pagar,kembali sang paman melihat Rania,tapi Rania sudah terlanjur sakit hati pada mereka,tak ada tatapan bersahabat lagi di matanya.
"ngapain sih pa,nengok nengok kebelakang!!"ketus Aurel
Karena dia tau,sang ayah masih memperhatikan Rania yang berdiri di depan pintu.
mereka semua telah hilang dari pandangan Rania,kini hanya dia seorang diri,mengemas barang seadanya.
"ma,pa, Rania janji,kalau sudah memiliki uang,Rania akan tebus semuanya!!"ucapnya seraya meninggalkan rumah.
"kita tinggal di sini pa?"ketus Tiara,pasalnya rumah yang mereka kontrak sangatlah kecil.
"apa tidak ada tempat yang lain pa!!"sambar sang istri.
"uang kita hanya cukup untuk mengontrak tempat seperti ini!!"
kedua wanita beda generasi itu sama sama mengerucutkan bibir dan melengos mendengar apa yang di ucapkan kepala rumah tangga ini.
Aurel masuk ke dalam kamar,sungguh ruangan kamarnya ini,sangat pengap,tidak ada AC di sana,sungguh keadaan ini membuat Tiara ingin mengamuk rasanya.
sedangkan sang mama,sejak tadi wajahnya selalu di tekuk,tak pernah terbayangkan di kepalanya akan tinggal di tempat seperti ini,mau pulang ke kampung malu rasanya,mau tidak mau dia harus betah tinggal di tempat seperti ini.
"jangan di tekuk terus dong wajahnya ma,gak enak tau lihatnya!!"
"makanya papa cepat cari kerja sana,biar kita pindah dari rumah sempit ini!!"judes sang istri.
"iya iya besok papa akan cari kerja!!"ujarnya seraya menghela nafas.
Semenjak rumahnya di sita oleh bank,Rania tinggal di kos kosan kafe,untung saja masih ada kamar yang kosong untuk nya, setidaknya masih ada tempatnya untuk berteduh.
"Rania,tau gak hari ini kafe kita akan di boking oleh pengusaha kaya!!"
"di boking??"
"iya,hanya dia dan orang orang nya saja yang berada di kafe ini!!"
"wah,kaya sekali dia ya kak!!"
"pastinya!!"
mereka pun segera bersiap,melanjutkan pekerjaan yang sudah menanti di depan mata.
Benar saja tepat jam makan siang,empat mobil mewah super licin ,datang menuju ke kafe di mana Rania mencari nafkah.
"tamu kita sudah datang,jangan sampai terjadi kesalahan walau sedikitpun!!"
Rania dan Rani mengangguk bersamaan,mereka pun segera membawa makanan yang memang sudah di pesan dari awal.
"kak,kok Rania jadi takut ya!!"
"sudah santai saja,anggap saja mereka patung!!"
Rania tersenyum tipis mendengar ucapan absourd temannya ini.
cklek,,pintu ruangan VIP di buka,mata Rania dan Sean saling bertemu, secepat kilat Rania memutuskan tatapan mereka.
mereka berdua lalu menghidangkan makanan yang sudah di pesan sebelumnya,"silahkan di nikmati tuan!"ucap Rani sopan.
Rania dan Rani segera keluar ruangan,"seperti masuk kandang harimau tau gak kak!!"
"tapi mereka tampan tampan kan!!"
"tampan sih,tapi serem tau gak kak!!"ujar Rania bergidik.
saat mereka hendak pergi,salah satu asisten Sean memanggil mereka"nona, bisakah salah satu di antara kalian membantu kami?"
"membantu apa tuan??"ucap Rania.
"menuangkan minuman,karena kami sedang rapat di sini,jadi harus fokus!!"
"kamu saja Rania,kakak kebelet pipis!!"bisik Rani.
"baiklah tuan!!"
Rania pun masuk kembali kedalam,suasana di ruangan ini sungguh sangat mencekam, tatapan mereka tidak ada yang bersahabat sama sekali.
Rania mulai menuangkan minuman mereka satu persatu,"astaga tangan ku kok bisa bergetar begini!!"
"perhatikan tangan mu nona,ini semuanya dokumen penting,rusak sedikit saja maka nyawamu jadi taruhannya!!"
Semua yang ada di sana menelan Silva masing masing,termasuk Rania,"ya tuhan jangan sampai aku melakukan kesalahan!!"batinnya.
namun naas saat tiba di dekat Sean,kaki Rania tiba tiba tersandung,dan tanpa sengaja minuman yang di pegang nya tumpah mengenai semua dokumen yang ada di atas meja,dan lebih naas nya lagi tangan Rania memegang tangan Sean sebelah hingga seperti menggenggam satu sama lain.
semua yang hadir sontak membolakan mata"kamu cari mati nona!!"gumam pengawal yang berdiri tak jauh dari mereka.
Sean yang melihat tangan nya di genggam Rania, seketika melepaskan dengan kasar"barani barani nya kau memegang tangan ku!!"bentak Sean seraya menatap tajam Rania.
"maaf maafkan saya tuan!!"ucap Rania dengan ketakutan.
"lihat,apa yang kau lakukan!! semuanya berantakan!!dan kau tau,akibat perbuatan mu,aku terancam rugi ratusan miliar!!"bentak Sean kemudian.
ternyata suara Sean terdengar hingga ke luar ruangan,om Sekar dan Rani tiba tiba masuk keruangan dimana Sean berada.
"ada apa ini tuan!!"
"lihat,akibat kecerobohan pelayan mu ini,semua dokumen penting hancur berantakan!!"
paman Sekar dan Rani hanya bisa diam membisu,sedangkan Rania raut wajahnya sudah pucat seperti mayat.
"maaf kan pelayan saya tuan!!"
"tidak bisa,wanita ini harus mengganti rugi semuanya!!"
"mengganti rugi dengan apa tuan!!"beo Rani
"menjadi pelayan di rumah ku,tanpa gaji!!"
"tuan tolong maaf kan pelayan saya tuan,saya mohon!!"ucap pan Sekar,dia tidak rela jika Rania di bawa paksa oleh orang yang sama sekali dia tidak mengenalnya.
"sekali tidak tetap tidak!!jika kau menghalangi,maka bersiaplah kafe mu ini akan ku ratakan dengan tanah!!"
"om,tolong Rania om,Rania gak mau ikut dengan mereka!!"ucap Rania seraya menangis.
"maaf kan om nak,om tidak bisa membantu mu!!"ucapnya seraya menunduk kan kepala.
"pengawal bawa wanita ini ke mansion,dia akan menjadi pelayan disana!!"
sang pengawal yang sejak tadi menyaksikan drama di depannya segera membawa Rania keluar dari ruangan.
"tuan tolong ampuni saya!!"teriak Rania terdengar memilukan.
"Le,bawa semua dokumen ini,katakan pada mr.Jack pertemuan ini di pending,hingga semua berkas selesai!!"
sang ajudan mengangguk seraya membereskan semua ke kacauan yang ada.
sedang Rania sudah duduk di dalam mobil,menangis dalam diam.
Sean masuk kedalam mobil,yang di dalamnya sudah ada Rania di dalamnya.
"tuan saya tidak mau ikut!!"
"jalan!"ucap Sean tanpa menghiraukan ucapan Rania.
"tuan,saya mohon!!"ucap Rania memegang lengan Sean.
"lepaskan tanganmu yang kotor itu!!dan jangan bersuara,atau aku akan membuatmu diam selama nya!!"bentak Sean menatap tajam Rania.
Rania seketika diam,menjauh dari tempat duduk Sean,menatap ke luar jendela.
"ma,pa,Rania kangen!!"gumamnya.
Mobil melaju membelah jalanan,Rania tidak tau saat ini dia berada di mana,mobil tepat tiba di depan sebuah rumah mewah lebih tepatnya istana.
Sean keluar dari mobil,membanting dengan kuat pintu mobil hingga membuat Rania terjangkit.
"Lusi!"teriak Sean.
"iya tuan!!"wanita paruh baya itu berjalan tergopoh-gopoh menuju suara sang pemilik rumah.
"kau bawa wanita ini,mulai saat ini dia akan menjadi pelayan di sini!!
"satu lagi,wanita ini khusus membersihkan kamar ku,bukan yang lain!!"
"iya tuan!!"
Sean pun berlalu dari hadapan mereka, sedangkan lusi menatap iba Rania.
"mari nak ikut bibi!!"
Rania mengangguk,dan berjalan mengikuti ke mana sang bibi berjalan.
"nah ini kamar mu,dan ini pakaian ganti mu!di lemari ini masih ada pakaian pelayan yang sudah berhenti bekerja,tapi masih bagus,dan semuanya daster, tidak apa apa kan??"
"tidak apa-apa bi!!"
"ya sudah,bibi tinggal dulu ya, istirahat lah dulu,sore nanti kau akan mulai bekerja!!"
Rania hanya mengangguk,di pandang nya ruangan kamar ini,cukup nyaman,Rania segera membersihkan diri,dan mengganti pakaian pelayan di rumah ini.
"aku sudah seperti baby sitter saja,bila memakai pakaian seperti ini!!"gumamnya.
ada tujuh pasang baju dengan warna yang berbeda,setiap warna sebanyak dua buah,setiap hari Rania berganti baju kerja.
setelah berganti pakaian,Rania mencari bibi Lusi,"kamu tidak istirahat nak?"
"tidak bi!!bibi mau masak apa?"
"masak cah kangkung,udang asam manis,dan sup!!"
"boleh Rania bantu bi??"
"apa kamu bisa masak!!"
"bisa bi,karena sebelum nya Rania bekerja di kafe!!"
mereka pun segera memasak,dan benar saja hasil masakan Rania sungguh luar biasa lezatnya.
"wah ini enak sekali Rania!!"girang sang bibi.
Rania hanya menanggapi nya dengan senyuman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!