Suamiku Tukang Selingkuh
Bela adalah gadis cantik dia tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah sederhana mereka. Dia adalah anak tunggal, ayahnya adalah seorang pensiunan guru ibunya ibu rumah tangga.
Setelah ayahnya pensiun bela jadi tulang punggung di keluarga itu. gadis cantik itu adalah pekerja keras sopan dan juga baik hati.
Hari ini adalah hari Minggu, bela libur bukan berarti dia harus santai dan ber leha leha seperti biasanya. melainkan dia dan ibunya lagi sibuk di dapur memasak makan siang, karena mereka akan kedatangan tamu.
Ya hari ini Anggoro akan berkunjung ke rumah sahabatnya, Diki ayahnya bela. karena itulah mereka menyiapkan makan siang untuk menjamu tamu mereka.
Setelah selesai memasak ibu bela menyuruh bela untuk mandi dan bersih bersih .
"Bela, biyar ini ibu yang nerusin, kamu mandi dulu. tar lagi mereka sampai, masa cewek cantik bau bawang." ujar sang ibu meledek bela.
"ibu ada ada aja, paling juga pak Anggoro mau bernostalgia sama ayah seperti biasa."
"ngak bel kali ini dia datang bawa anaknya, katanya mau di kenali ke kamu nak."
Dek jantung bela berdetak, "masa sih, kalau gak salah diakan ganteng bangat." batin Bela.
"ya udah, kalau begitu bela mandi dulu ya Bu."
"iya sayang." ujar ibunya.
Tepat jam sebelas mereka lagi duduk di ruang tamu, tiba tiba ada suara mobil manderu dan berhenti tepat di depan rumah bela.
"nah itu Anggoro sepertinya sudah sampai." ujar Diki.
Diki pun keluar, dan benar saja Anggoro beserta anak dan istrinya turun dari mobil. Dan di sambut oleh Diki dengan ramah tamah.
"apa kabar Anggoro?" ujar Diki sambil menjabat tangan sahabatnya.
"Alhamdulillah beginilah, seperti yang kamu lihat." ujar Anggoro.
Diki memperhatikan wajah sahabatnya itu agak pucat dan sepertinya kurang sehat.
Gala bersalaman dengan ayah dan ibunya bela, ibu bela merangkul mama Raisa dan mengajaknya masuk. begitu juga dengan Diki dia merangkul sahabatnya masuk dan gala mengekor dari belakang.
Setelah masuk kedalam, Bela menyambut mereka. gadis itu mencium punggung tangan mama raisa dan juga Anggoro dengan hormat.
Diki mempersilahkan tamunya duduk, setelah mereka duduk anggorop memperkenalkan anaknya kepada bela.
"Bela kenalkan ini anak om, Gala."
Bela menatap Gala sekilas, Galapun begitu. dalam hati Bela "buset ganteng bangat."
Sedangkan gala cuek cuek aja, karena dia memang tidak suka rencana papanya yang mau menjodohkannya dengan bela. tapi dia tidak bisa menolak keinginan orangtuanya. Saat ini Anggoro sedang sakit kangker paru paru, dan sudah di vonis umurnya gak lama lagi. Karena itulah gala menuruti keinginan papanya.
"ayo salaman dong." kata Anggoro.
Gala mengulurkan tangannya duluan dan di sambut oleh bela.
"gala."
"bela."
Lalu merekapun melepaskan jabatan tangan mereka, tanpa ada satu kata lain yang terucap dari keduanya.
"begini Diki, maksud kedatangan kami kesini berniat mau melamar bela untuk menikah dengan gala. saya ini sudah sakit sakit an, aku pengen gala itu di dampingi istri yang seperti bela. saya sudah mengenal bela dari kecil, dan aku tau watak seperti apa bela itu. kalau Bela menikah dengan gala, matipun aku akan tenang." ujar anggoro.
"Anggoro jangan ngomong seperti itu, jangan memaksakan kehendak juga sama anak anak. sebaiknya tanyakan pada mereka berdua dulu."
"gala apa kamu bersedia menikah dengan bela?" ujar Anggoro.
Gala menengok papanya, dia melihat wajah papanya begitu mengharap kesediaannya. dia jadi tidak tega, mungkin ini adalah permintaan terakhirnya dalam hati gala. kemudian diapun menyetujui permintaan papanya.
"Gala bersedia pa," ujarnya.
"nah gala sudah bersedia, bagaimana bela? apa kamu mau menikah dengan Gala?" kata Diki pula.
Bela menatap gala dengan wajah malu malu, diapun berkata "kalau Gala sudah mengatakan bersedia, bela juga iya."
Alhamdulillah ujar ke empat orang tua itu berbarengan.
"Karena ini sudah siang, sebaiknya kita makan dulu." kata ibu Laila.
"ya sepertinya saya juga sudah lapar, masakan bela sangat enak. udah gak sabar mau mencicipinya." ujar Anggoro.
Merekapun tertawa dengan riang, sambil menuju ruang makan sederhana rumah Diki. sedangkan Gala hanya diam, sebenarnya dia sudah muak dengan semua itu tapi dia begitu menyayangi papanya. dia gak mau kesehatan papanya jadi drop, kalau dia menolak perjodohan ini.
Saat makan Laila terus memuji masakan bela, Anggoro makan dengan lahap. Biasanya dia gak pernah makan banyak, karena penyakitnya selera makannya sudah gak ada.
Melihat itu Galapun agak tenang, dan berpikir tak ada salahnya menjalani ini semua. mungkin kalau papa bahagia, bisa membawa kesembuhan untuknya pikir gala. diapun menyunggingkan senyum sedikit.
dan saat gala senyum bela melihatnya ya ampun manis sekali senyumannya pikir bela.
galapun berucap dalam hati mmm enak juga masakannya.
Setelah selesai makan Diki, Anggoro dan galapun masuk lagi keruang tamu, sambil ngobrol ngobrol. tentu saja gala hanya diam dan jadi pendengar saja.
Sedangkan Laila, bela dan mama raisa membereskan bekas makan mereka sampai bersih.
"seminggu lagi akan di selenggarakan pernikahan gala dan bela." ujar anggoro.
Diki hanya mengikuti apa yang di katakan sahabatnya, mereka sudah sepakat pihak Anggoro yang akan mengurus semuanya.
Anggoro dan istrinya pun pamit pulang, Diki mengantar mereka ke depan.
"bela sebaiknya kamu jangan bekerja lagi sayang." ujar Raisa.
"nantilah Tante, bela akan mengundurkan diri dulu."
"panggil mama dong sayang, kalian bentar lagi nikah."
"he he baik ma." ujar bela.
Merekapun naik ke mobil dan meninggalkan rumah bela. sedangkan Diki dan keluarga kecilnya, hanya menatap mobil sahabat nya sampai menghilang. lalu mereka masuk kedalam rumah kambali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Rani_S
smngt up nyaa
2023-06-27
0
Rani_S
aku mampir ya kak😊
2023-06-27
1
Tetik Saputri
hadir
2023-06-07
1