Pagi pagi bela sudah bersiap siap mau berangkat kerja, gadis itupun keluar dari kamarnya.
"bela sarapan dulu nak ini dah ibu siapin."
"iya ma."
Belapun duduk dan langsung melahap nasi goreng buatan ibunya, "emm enak bangat, nasi goreng ibu paling enak."
"makanya habisin tu nasinya." ujar ibunya.
"iya dong, lihat Bu ayah tu nasinya gak di makan." kata bela.
"kenapa yah? ko kayaknya gak selera makannya." ujar Bu laila.
"ayah hanya kepikiran, kalau bela menikah dia akan ikut suaminya. kita akan kesepian, Hannya tinggal berdua saja Bu."
"ih ayah ko ngomong gitu sih, jadi bela gak usah menikah aja."
"sitt jangan ngomong gitu Bel, gak boleh." ujar ibunya.
"maaf... ayah hanya kepikiran aja."
"setelah menikah, bela juga akan sering ke sini yah."
"iya maafin ayah."
"ya udah bela berangkat dulu takut telat." gadis itupun Salim dan mencium tangan kedua orang tuanya.
"assalamualaikum" ujar bela dan segera pergi.
"walaikumsalam." balas kedua orang tua itu.
Sampai di tempat kerja belapun bertemu sahabatnya Lia.
"hai bel, pokoknya aku gak mau tau pulang kerja nanti kita harus ke mol. jalan jalan dulu, inikan terakhir kamu kerja." ujar Lia.
"iya nanti kita main ke mol, jangan seperti anak kecil gitu ah.
Lia pun manyun karena di bilang seperti anak kecil.
"Bel, setelah menikah apa kita masih bisa berteman? secara kamu itu akan menikah dengan pria kaya."
"ih kamu ini, aku itu mau menikah bukan mau melarikan diri tau. ya tentu saja kita masih berteman.
dan gak akan ada yang berubah, cuma status aja dulu gadis nanti setelah menikah jadi istri."
"he he he iya sih, tapi Lia takut bela gak mau berteman denganku lagi."
setelah jam kerja liapun pergi kemejanya, mereka mulai bekerja seperti biasa.
"Bel di panggil bos, ke ruangannya." ujar rekan kerja bela.
"iya buk." ujar bela dan diapun segera berdiri dan menemui bosnya.
Bela mengetuk pintu, terdengar suara dari dalam menyuruh masuk. gadis itu membuka pintu, lalu masuk menghadap bos nya.
"bapak memanggil saya?
"iya silahkan duduk bela." ujar pak Agus bos bela.
"begini bela apa benar kamu akan mengundurkan diri? apa alasannya? bapak sangat menyayangkan, kalau kamu keluar. karena selama ini kinerja mu sangat baik."
"iya pak, seminggu lagi bela akan menikah. karena itu Bela mengundurkan diri."
"kalau begitu selamat ya... kalau seandainya bela masih pengen kerja lagi di sini. datang aja, karena bapak melihat kinerja bela selama ini sangat bagus. bapak akan menerimamu kapan pun mau kerja lagi."
"baiklah pak, terimakasih."
"terimalah, ini bonus untukmu karena selama kerja di sini bela sangat ulet dan rajin. terimakasih sudah bekerja dengan baik." pak agus pun menyerahkan amplop coklat ke tangan bela.
Bela menerima amplop itu dan nengucap kan terima kasih dan segera undur diri.
Setelah sehari beraktifitas di meja kerja masing masing, akhirnya jam kerja pun berakhir. liapun langsung menghambur ke meja bela dan menyuruh bela supaya buru buru.
"bela ayo cepetan, udah gak sabar Lia pengen cepat cepat sampai." ujar gadis itu.
"Lia sayang ingat umur, jangan kayak anak teka gitu ah."
"he he gak sabar mau makan bakso lava, yang ada di mol." ujar Lia.
"iya nanti kita makan bakso itu, tapi aku mohon sabar ya." ujar bela.
"traktir ya bel."
"iya bawel."
"he he..."
Setelah sampai di mol merekapun muter melihat lihat dulu. tiba tiba bela bertabrakan dengan seseorang.
"maaf maaf.." ujar bela dengan sopan.
Pas bela nengok dia melihat gadis yang sangat cantik dan juga seksi.
"eh mbak kalau jalan lihat lihat dong, jangan main nyelonong aja sampai nabrak orang juga."
"maaf mbak gak sengaja." ujar bela. pas bela nengok pria yang bersama wanita yang di tabraknya adalah gala calon suaminya. Pas bela nengok galapun sempat kaget dan kemudian kembali berlagak tidak kenal sama bela.
"sekali lagi, maaf ya mbak."
"dasar..., kalau jalan pake mata."
"eh...kawan saya sudah minta maaf ya, lagian mana bisa jalan pake mata. dasar aneh, lu aja jalan pake kaki kan gak pake mata." ujar Lia marah.
Bela merasa heran, "ko gala kayak gak kenal sama saya ya? dan siapa wanita itu? jangan jangan itu pacarnya? tapi gak mungkin lah saudaranya mungkin." tentu saja itu semua terucap di dalam hati bela. dan tanpa dia sadari, Gala sudah pergi bersama wanita itu.
"kok malah bengong, ayo kita pergi ja bel." ujar Lia. dan menggandeng tangan temannya itu.
"bela kita makan bakso aja yok." kata Lia.
"ha... eh... iya eh apa Lia?"
"malah bengong... kita makan bakso aja yok." kata Lia kembali.
"ya udah ayo."
Merekapun masuk dan memesan bakso kesukaan mereka masing masing.
Liapun langsung memakan bakso pesanannya dengan lahap sedangkan bela hanya mengaduk ngaduk baksonya. bela masih bertanya tanya dalam hati. "perempuan cantik itu siapa ya? dan ko gala pura pura gak kenal sama aku ya?"
"bela sayang, di makan baksonya bukan diaduk aduk aja."
"he...he... iya."
"bela ngapa si dari tadi bengong aja? mikirin apa sih?"
"gak mikirin apa apa, ih kamu udah belum makannya biar kita pulang." ujar bela.
"Lia ma udah dari tadi, kamu itu ko cuma di aduk aduk doang."
"gak bela masih kenyang, pulang aja yok." merekapun bergegas pulang meninggalkan mol yang masih sangat ramai itu.
Lia merasa heran perubahan sikap bela, gadis itu pasrah hanya menurut dan mengiyakan ajakan bela untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments