Masuk Ke Dunia Film

Masuk Ke Dunia Film

1. Prolog

Di sebuah istana terdapat sebuah keluarga kerajaan yang sedang merayakan hari ulang tahun anak bungsunya, mereka nampak sangat bahagia di sana. Namun di tengah keasyikan tersebut, tiba-tiba anak panah masuk ke dalam dan menancap langsung pada Sang Raja, yaitu Raja Darren Castiel membuat mereka semua tersentak kaget.

"AYAAHHH!!!" Pekik mereka semua.

"A-AYAH!!!"

Raja Darren pun terjatuh dengan banyak darah di sekitar dada sebelah kirinya yang tertancap panah. Dengan sigap kedua anak kembarnya--Pangeran Axel dan Pangeran Noxien--pun mengeluarkan pedangnya begitu pula si sulung--Putri Calissa--mengeluarkan panahnya. Mereka bertiga menatap sekeliling ruangan dengan was-was, mencari dari mana anak panah itu berasal. Sedangkan Ratu Catrina bersama dua putri lainnya segera menghampiri Raja Darren

"Siapa di sana??!!" Tanya Noxien dengan lantang.

"Darren, apa kamu bisa mendengarku?" Tanya Ratu Catrina sembari menggoyang-goyangkan tubuh Raja Darren, namun itu tidak berpengaruh apa-apa. Raja Darren tetap diam dengan mata terbuka seperti itu. Mereka semua pun menatap satu sama lain dengan tidak percaya, perlahan-lahan air mata turun membasahi pipi mereka.

Tiba-tiba Noxien berlari mengejar seseorang yang sempat dilihatnya, Axel, Calissa dan beberapa penjaga di sana pun mengikutinya di belakang. Kemudian Putri Deroxia--si anak kedua--berdiri, ia mengambil pedangnya lalu ikut menyusul mereka.

"Ayah, bangun ayah," lirih si bungsu yang bernama Anastasya pada ayahnya. Ratu Catrina pun menutup kedua mata suaminya tersebut dengan telapak tangannya yang bergetar, isak tangisnya semakin terdengar menyakitkan.

Tak disangka, Raja Darren akan pergi secepat ini meninggalkan keluarganya. Mereka bahkan belum mengucapkan selamat tinggal sekali pun, tiba-tiba hal ini terjadi begitu saja. Harusnya ini menjadi hari terbahagia bagi Tasya, namun ternyata malah sebaliknya.

Saat keluar istana, Axel, Noxien, Calissa dan Deroxia terkejut melihat puluhan rakyat Eastria yang diikat oleh pasukan Kerajaan Westria. Mereka pun memberhentikan langkahnya.

"Apa-apaan ini?!" Bentak Noxien tak terima, ia menatap tajam semua pasukan-pasukan tersebut. Lalu tatapan mereka beralih ke Pangeran Harixon yang juga ada di sana, masih senantiasa membawa tongkat sakti hijaunya dengan muka menyebalkan yang selalu tertampang di wajahnya.

Tunggu, Isabel tidak mengingat bagian ini. Dia tidak ingat kalau akan datang Pangeran Harixon dan pasukannya untuk mengikat rakyat Eastria. Dia juga tidak ingat kalau Raja Darren akan terbunuh. Dia tidak ingat semua kejadian tadi di dalam film yang ia tonton, lalu sebenarnya apa yang terjadi?

"Ini pilihanmu, Deroxia. Kamu menikah denganku, atau aku akan membawa mereka ke istanaku dan menenggelamkan mereka di kolam besi panas yang mendidih. Blek blek blek, hahahah!!!" Ancamnya dengan tawa yang sangat tidak jelas di akhirnya.

"Bagus, setelah kau membunuh ayah kami, sekarang kau ingin membunuh mereka juga?! Manusia yang sangat tidak beradab!" Sindir Noxien dengan nada penekanan di setiap katanya. Suaranya bergetar, matanya juga sudah memerah begitu pula yang lain.

"Biarkan mereka pergi! Jangan sangkut pautkan mereka dengan urusan kita. Mereka tidak ada hubungannya," mohon Calissa.

Mendengar itu Harixon malah tersenyum miring. "Maka dari itu ini pilihanmu, Deroxia. Kau akan menikah denganku, atau mereka akan aku bunuh. Lihatlah sebagian rakyatmu ini, mereka tidak berdaya. Mereka tidak bersalah, sayang. Keselamatan mereka semua ada di tangan kamu, Putri Deroxia Castiel."

Deroxia menggeleng pelan, dia tidak bisa menikah dengan Pangeran menyebalkan itu. Tapi ia tak bisa membiarkan Harixon untuk membunuh rakyatnya yang tidak ada salah apa-apa.

"Jadi, bagaimana sayang?" Tanyanya. Deroxia terdiam sebentar kemudian menawab,

"Y-ya!"

Bagaikan petir di siang bolong, jawaban Deroxia membuat semua orang di sana kaget dan tak percaya. Salah satu pemuda yang diikat di sana memberi kode pada Deroxia untuk menolak Pangeran, namun Deroxia mengabaikannya. Dia tidak peduli tentang dirinya sekarang, yang penting orang-orang tak bersalah itu bisa bebas.

"Kau serius?"

"Ya! Apa jawaban itu tidak cukup untukmu? Lepaskan mereka semua dan bawa aku sekarang!" Ucapnya dengan lantang, ia berusaha menahan rasa takutnya. Namun Harixon malah tertawa tidak jelas yang membuat Deroxia kesal.

Tetapi tiba-tiba Deroxia merasa waktu terulang, ia mengerutkan keningnya melihat dirinya bersama ketiga saudaranya serta para penjaga di belakangnya mundur kembali dengan sendirinya, dan kini mereka semua kembali berada di dalam istana dan sedang berlari mengejar salah satu prajurit Westria. Seakan-akan waktu baru saja terulang kembali, entah apa sebabnya.

'What??? Kenapa keulang lagi?' Tanya Deroxia dalam hati dengan tidak terima sekaligus bingung. Dia sudah lama sekali tidak mengalami hal ini.

"Kau salah, Isabel. Deroxia menolak menjadi istri Pangeran Harixon, ia membiarkan rakyat Eastria dibawa pergi oleh Pangeran," ucap seseorang di kepala Deroxia. Deroxia melotot, ia tak percaya kalau di film Deroxia malah membiarkan rakyat Eastria dibawa ke Westria. Ini artinya Deroxia mau tidak mau harus membiarkan rakyat itu dibawa agar tidak mengubah alur cerita, atau waktu akan terulang-ulang terus tanpa henti.

"Tolak dia, Isabel!" Perintahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!