Alter Ego

Alter Ego

Tragedi

Siang itu begitu mendung itulah yang dirasakan oleh seorang gadis berusia 17 tahun bernama Arrabele Beatrix..dia baru pulang sekolah dan mendapati sebuah kenyataan kalau pintu rumahnya telah terbuka paksa...sementara di sekitar rumah ada banyak orang dan juga polisi yang menyaksikan kengerian yang sedang terjadi di dalam..

Gadis itu gemetar memeluk tasnya ketakutan ketika dia melihat bekas darah sepanjang jalan dari halaman rumah hingga masuk ke dalam ruang tamu...

bagaimana keadaan di dalam..bagaimana keadaan Ayahnya...dirinya sungguh takut menerima kenyataan pahit yang ada di depannya,...

Arrabele masih berdiri disana terpaku sampai seorang pria mengejutkannya..ia menoleh..

''Aston...'' Aston adalah sepupu jauhnya berusia 30 tahun..

''Arrabell....tuan sudah meninggal..''

Deg!!!!!

Arrabell menoleh dengan tatapan beku namun hancur...

''Tidak.....kau pasti salah Aston....tidak mungkin ayah..meninggal..''

Arrabell memutuskan untuk masuk sendiri, karna dia adalah anak dari korban maka dirinya di ijinkan masuk..dan tubuhnya terpaku di tempat ketika melihat posisi ayahnya yang belum berubah..terlentang di lantai dengan posisi mata menyala menahan kesakitan...

''Ayah..tidak mungkin...Ayah.........''jerit Arrabell hendak mendekati jasad sang ayah namun..

Sebuah tangan kekar menariknya cukup kuat hingga tubuh itu berhenti disana...

''Arrabell...kau tak bisa mendekat atau kau akan merusak TKP..''

''Apa...''

''Sudah jelas ini pembunuhan dan kita akan segera menemukannya,.''ucap Aston tajam..

Arrabell yang malang tak mampu berkata apapun...sekarang, hatinya hancur berkeping menyadari kalau satu-satunya orang tua itu pergi dengan begitu mengenaskan...sungguh Arrabell amat terpukul.

Sementara polisi mulai mensterilkan tkp dan meminta semuanya menyingkir dari rumah besar dan mewah itu..

Kini....

Arrabell di bawa ke rumah milik ayahnya yang satunya dan tinggal disana sementara karna selain di rumah induknya adalah tempat pembunuhan..Arrabell takut untuk kembali kesana..kembali ke rumah besar itu..karna bayangan ayahnya yang meregang nyawa ada disana,...untunglah ada Aston yang sigap melindunginya tak heran ayah selalu mempercayai Aston.

''Ujung kemejamu berdarah..''bisik Arra menatap Aston yang sedang membuka jasnya..

Pria itu mengangguk...''aku sempat membantu polisi tadi...''

''Oh.....lalu bersihkanlah dirimu..''ucap Arrabell lembut..

Keduanya saling menatap sebentar...

''Baiklah...aku pergi tidak lama...''ucap Aston tersenyum..

''Yah...''

Aston pergi dan meninggalkan Arrabell sendirian..gadis itu menyadarkan tubuhnya di sandaran sofa....kesedihan masih tergambar jelas di matanya, airmatanya menetes di wajahnya...

Sekarang bagaimana dengan hidupnya, dengan siapa dia tinggal..apakah dia akan tetap aman...?sungguh Arra jadi bingung sendiri.

Tak berapa lama kemudian Aston sudah kembali..

''Mulai sekarang kau akan menempati rumah besar ini dan untuk pemakaman kau sama sekali tak bisa ikut Arra karna saat ini banyak sekali yang sedang mengincar dirimu karna kau adalah seorang pewaris tunggal jadi..kita tak bisa mengambil resiko...''

''Bagaimana kalau aku menyamar saja...bagaimana mungkin aku tidak mengantar ayah ke makamnya..''

''Tidak....ada banyak musuh tuan yang mengincarmu sekarang jadi...kau akan tetap di rumah sampai segala sesuatu aman di luar sana...aku akan mengurus segalanya tenanglah Arrabel...''

''Tapi...Aston...''

Kata-kata Arrabel menggantung ketika Aston pergi begitu saja meninggalkan dirinya,....

''Mengapa dia sekarang malah memerintahku.''jerit Arrabel sedih namun dia tak bisa apa-apa..

Menurut yang pernah ayah bilang bahwa dari sekian musuh ada salah seorang yang mengincar nyawa ayah dan kekayaan mereka...ayah berjanji akan mengatakannya namun sampai di detik terakhir Arrabell bahkan tidak tau siapa musuh yang di maksud ayahnya..

Gadis itu lalu bangkit berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamarnya sendiri dan menguncinya....dia sudah mengantuk...sangat lelah atas apa yang terjadi hari ini....

Arrabell akhirnya tertidur...

***************

Tengah malam......

Jendela kamarnya terbuka perlahan dan seseorang masuk....mendekati ranjang dan tersenyum dingin....memandang Arrabell dari tempatnya berdiri dan meliriknya tajam....memegang pisau di tangannya pria itu mendekati Arrabel yang sudah tak sadar...pria itu pun melakukan sesuatu di luar dugaan...

Membuka atasan milik Arrabel dengan sinar mata nyalang..lalu memberi tanda disana....sampai dia puas...

''Semua akan menjadi milikku termasuk kau manisku..tapi sampai saat itu terjadi maka kau akan tetap aman...

Lalu pria itu keluar dari sana dan meninggalkan kamar milik Arrabell....

******************************

Seorang pria tampan melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan kantor dan di ikuti oleh asistennya...

''Tuan Dimitri...tentang kejadian kemarin...''

Dimitri menoleh dan tersenyum terkejut...ia lalu menghempaskan dirinya di sofa empuk di belakangnya...dan mengeraskan wajahnya...

''Aku tidak membunuh siapapun Gavin apa maksudmu, bukankah sudah berulang kali aku menyakinkanmu.''ucap Dimitri terlihat kesal...

''Tuan Dimitri,....bukankah tuan yang menghabisi tuan Kendrik semalam...bahkan DNA anda tertinggal disana...''

Dimitri memajukan tubuhnya dia menatap mata Gavin dengan tajam..

''Kau tau aku bukan...kau tau aku bahkan tidak bisa menyentuh....''

Kata-kata Dimitri menguap begitu saja ketika Gavin menunjukan sebuah cctv di layar ponselnya, memang di cctv itu tidak menunjukan kalau tuan Dimitri membunuh namun...jelas sekali kalau Dimitri keluar beberapa saat setelah pembunuhan terjadi.....

Wajah Dimitri memucat...ia mengeleng...untuk kesekian kalinya dia melakukan sesuatu di luar kendalinya..dan Gavin yang melindunginya..lalu siapa yang melakukannya karna Dimitri tidak ingat sama sekali...memang akhir-akhir ini Dimitri sering terbangun dengan tubuhnya yang lelah...namun dia tak ingat apapun dan hal itu cukup membuatnya heran..Dimitri mengusap wajahnya dengan kasar..

''Lalu kau sudah membersihkannya..''

''Tentu tuan..''ucap Gavin menundukan kepala penuh hormat..

Dimitri bangkit berdiri..lalu melangkah menuju jendela...

''Aku tak mengerti apa yang terjadi padaku, mengapa seakan ada dua pribadi di dalam diriku...''

Gavin mendekati Dimitri dan menatapnya...

''Tuan Dimitri....aku harus memberi tahu anda sesuatu mungkin saja tuan Dimitri mempunyai sebuah kepribadian lain....karna jelas ketika tuan terbangun, tuan menyebut nama yang berbeda..

''Apa maksudmu...siapa namaku yang lain...''

''Tuan Kenan Owen...''

''Hah....mana mungkin...''

Gavin lalu mengulurkan tangannya menunjukan sebuah foto seorang gadis cantik..

''Siapa dia...''

''Namanya Arrabelle Beatrix, putra dari tuan Ben yang terbunuh semalam...bahkan tuan Kenan memintaku agar aku memata-matai nona Arrabel..''

''Arrabell....''ulang Dimitri menatap foto di tangannya...

''Sejak kapan kau tau tentang ada pribadi lain di dalam diriku...''teriak Dimitri murka.

Gavin menundukan kepalanya dalam-dalam....

''Sebenarnya aku sudah menyadari ada yang aneh dalam diri tuan beberapa waktu lalu tapi aku memilih merahasiakannya dari siapapun....''

Dimitri terdiam lama...sungguh kehidupannya yang tenang kini telah lenyap setelah sosok lain bernama Kenan itu mengacaukan hidupnya...

''Kenan Owen...beraninya dia memakai nama belakangku..''

''Tuan Dimitri....lalu apa yang harus aku lakukan dengan tugas yang di berikan tuan Kenan tentang Nona Arrabell...''

Dimitri menoleh tajam...

''Arrabelle....''ulangnya mengerutkan kening...

Terpopuler

Comments

Maya Sari

Maya Sari

kok aku jadi ingat film Korea ya yang dua kepribadian Hyun Bin yang jadi tokoh utamanya

2023-04-01

2

Maya Sari

Maya Sari

ini menceritakan dua kepribadian ya Thor

2023-04-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!