Kenan mendekati Aston dan beberapa saat kemudian..
Bughhhh...
Sebuah pukulan telak mendarat di wajah Aston hingga pria itu mengerang kesakitan dan memegang rahangnya yang seakan remuk oleh pukulan telak dari Kenan....
Kenan mendekati Aston yang tersungkur di lantai dan menariknya mendekat...pria itu menggetakan gigi...
''Kau tau mengapa aku membiarkanmu hidup Aston...''
''Kenan....lepaskan...''
''Agar kau menjadi umpanku..sekarang aku tidak membutuhkanmu lagi jadi saatnya kau menyingkir dari jalanku....mengenai pembunuh pria tua itu kita tau persis siapa yang membunuhnya...yaitu kau...Aston bukan aku...jadi jangan pernah menceritakan hal omongkosong pada orang lain karna mereka akan menyangka akulah yang bersalah.''
''Tapi....kau juga tidak sepenuhnya benar Kenan..kau adalah pria yang kejam..''
''Hahahaha......yah...akulah..pria kejam itu tapi aku mengampuni nyawa pria tua itu karna dia akan menyerahkan putrinya padaku...namun yang kau lakukan adalah kau membuatku pingsan dan membunuh pria itu lalu membuat situasi seolah akulah yang membunuhnya.....kau pikir aku bodoh..''
Hening...
''Kenan...aa...ampuni aku....bagaimana pun aku menyimpan Arra bersamaku kau tidak bisa menghabisiku....''
''Gavin...........''
Dalam sekejap Gavin muncul dengan beberapa anak buah Kenan yang lain lalu menundukan kepalanya dalam-dalam..
''Tuan Kenan....''
''Geledah rumah ini cari Arra sampai ketemu,....dia pasti di sembunyikan bajingan itu di dalam rumah..''
''Baik tuan...'
Wajah Aston semakin pucat ketika dia membayangkan sebentar lagi Kenan akan menemukan Arra..padahal sedikit lagi Aston akan menikahi gadis itu..Aston merasa heran..sudah lama Kenan menghilang..mengapa muncul tiba-tiba dan masih mencari Arra...
Aston tersungkur pasrah, darahnya menetes di lantai semakin banyak..tangan Kenan begitu kuat menghantam wajahnya hingga dia tak mampu untuk berdiri..
Sementara Kenan menunggu dengan tidak sabar..dua anak buahnya memengang Aston agar pria itu tidak melarikan diri..jadi Kenan hanya bisa menunggu...ketika Gavin keluar membawa gadis miliknya..
3 menit, 10 menit, 15 menit berlalu..akhirnya Gavin dan beberapa anak buahnya keluar dari lift, yang menyisir lantai bawah juga menundukan kepalanya..
''Dimana Arrabelle...''tanya Kenan tak sabar, Aston juga heran...padahal Arra berada di kamarnya..
''Tuan...nona Arrabell tidak ada di kamar, kami sudah mencari di setiap susut rumah ini namun tak ada jejak nona Arra..''
''Apa,....''
Sinar mata Kenan berubah dingin dia kembali mendekati Aston dan menarik ujung kemejanya...
tak perduli betapa Aston sudah tidak berdaya lagi...
''Katakan dimana kau sembunyikan Arrabelle ku..dimana atau aku akan menembakmu..''teriak Kenan murka..
Aston menggeleng gemetar...
''Setelah makan malam Arra kembali ke kamarnya...aku pikir dia disana,...''
Duarrrr...........
''Aaaaarrrggghhhtttt.........''
Tubuh Aston tersungkur tanpa tenaga ketika dengan mudah Kenan menembak paha kanannya...
Pria itu meraung kesakitan ketika dengan sepatunya Kenan menekan luka tembak itu hingga membuatnya gila..
''Sakkit...aku mohon ampuni aku Kenan.....''
''Dimana Arrabellku..katakan dimana,...'' kali ini pistol itu mengarah di kepala Aston hingga pria itu menggeleng pasrah..
''Aku mohon Kenan...jangan lupa aku satu-satunya sahabatmu dulu..'' tangis Aston gemetar...
''Yah..kau sahabatku yang telah menipuku dan membiarkan semua orang berpikir akulah pembunuh itu..bukankah kau..pantas mati..'' Kenan tertawa seperti orang gila...dan ingin menarik pelatuknya..
''Aku bersumpah aku tak tau dimana Arra..setahuku dia di kamar...aku mohon percayalah Kenan..''
Aston tau dia harus jujur karna berhadapan dengan Kenan yang sangat kejam..bahkan rasa sakitnya adalah hal yang menyenangkan..dia bisa mati jika terus melawan..
''Bohong.......mulutmu penuh dengan dusta Aston..jadi aku tak akan pernah mengampunimu..'' teriak Kenan ingin melepaskan tembakan..
Namun seorang pelayan berlari dan menjatuhkan dirinya di hadapan Kenan..
''Tuan...sebenarnya nona Arra dari tadi bersembunyi di kamar belakang..dan sekarang telah melarikan diri..''ucap sang pelayan gemetar..
Betapa terkejutnya Kenan dan Aston..kedua pria itu terlihat syok..
'Mengapa Arra bersembunyi disana...'' desis Kenan mendekati pelayan itu yang semakin ketakutan..
''Tuan....aku hanya di suruh keluar kamar, sepertinya..nona mendengar pembicaraan tadi dan langsung keluar melalui jendela...''
Kenan mengepalkan tangannya...apakah Arra mendengar kata Aston kalau dia adalah pembunuh ayahnya..
Sial..seharusnya dia menahan diri...bagaimanapun, dia tidak memperhitungkan jika Arra akan mendengar kebohongan itu..
Kenan lalu menyimpan pistolnya dan melangkah keluar, namun Gavin menghalangi jalannya..
''Tuan...bagaimana dengan tuan Aston...''
Pandangan Kenan mengeras..
''Bukankah kita kekurangan tenaga di gudang,....awasi penghianat itu dan pekerjakan dia sebagai budak..''desis Kenan dengan tajam..
''Tidak..kau tidak bisa melakukan itu padaku Kenan...Kenan.........''
Namun terlambat bagi Aston karna, Kenan dan semua rombongannya keluar dari rumah besar itu..mereka membawa serta Aston yang akhirnya di masukan ke bagian bagasi yang sempit..kemudian pergi dari sana..
*********
''Aku sudah melacak ponselnya tuan Kenan..ponselnya berada di sebuah lokasi,..menara harapan...'' ucap Gavin merasa heran..
''Menara harapan bukankah di tebing tinggi..'' tebak Kenan...
''Yah...untuk apa nona Arra kesana..?''
''Kita harus cepat sampai disana..Gavin,.''titah Kenan tak sabar..
''Baiklah...''
*******************
Sementara....
Arra melepas ponselnya beserta jaket disebuah pinggir tebing airmatanya menetes...
Tak ada orang baik lagi di dunia ini, Arra tak akan pernah mempercayai siapapun lagi..
gadis itu tau kalau mungkin Kenan atau Aston akan mengejarnya, dan melacak ponselnya jadi...Arra meninggalkan semuanya disana...agar mereka tidak akan menemukannya..
Gadis itu lalu melangkah ke arah taxi dan segera pergi dari tempat itu..meninggalkan ponsel milik Dimitri atau Kenan yang di berikan padanya dengan alasan ingin menolong...padahal dia juga salah satu penjahatnya..
''Jalan pak....cepat kita pergi dari sini,...''ucap Arra dengan airmata yang menetes di wajahnya..
''Baik nona...''
Taxi pun meninggalkan tempat itu...sesaat setelah pergi...mobil milik Kenan sampai dan pria itu segera keluar dari sana dengan cepat namun, ironisnya dia tidak menemukan jejak Arra melainkan ponselnya berada tak jauh dari sana..dengan menahan geram,...Kenan mendekati ponsel itu dan mengambilnya..
''Arrabell....mau lari kemana kau....tidak akan pernah aku lepaskan apa kau mengerti...''
Kenan membalikan tubuhnya dan segera menuju mobil..disana sudah ada Gavin yang setia menunggunya..
''Tuan Kenan........''
''Lacak sekolahnya, semua teman-temannya jangan sampai mereka menyembunyikan Arra karna aku...akan menghancurkan siapapun yang akan melindungi atau menyembunyikannya...''
''Baik tuan Kenan...''
Kenan masuk ke dalam mobil dan berlalu dari sana..
sementara Gavin menghela nafas...ya ampun semoga tuan Dimitri segera kembali.........
*************
Arrabell turun dari taxi dan mendekati sebuah rumah meah,. Lalu mengetuk disana,....tak lama kemudian seorang gadis sebayanya keluar..
''Arra..apa yang terjadi denganmu...mengapa kau ada disini malam-malam begini..''
Mata Arra berkaca-kaca..
''Bisakah kau menolongku...''
Hening.............................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments