Arra menatap protes pada sepupunya Aston yang begitu posesif kepadanya,
''Aston...aku tak ingin di kekang...apa kau mengerti...''
Aston menoleh tajam..
''Kau tau pembunuh ayahmu sedang berkeliaran di luar sana...kau tau bahkan kau tak punya tempat untuk pergi dari sini Arra,.....''
Mata Arra berkaca-kaca sudah hampir sebulan kematian ayahnya dan jawaban Aston selalu sama dia tak di ijinkan keluar..
''Aku masih sekolah ingat..aku tak bisa tinggal terus dirumah..''
Aston mengeraskan wajahnya, ia mendekati Arra menarik lengannya cukup keras hingga keduanya saling menatap....
''Aku melakukan segalanya untuk melindungimu..tak bisakah kau bertahan..''
''Ada apa denganmu kau membuat aku takut Aston..''
Aston membeku ketika matanya bertemu dengan mata Arra yang coklat terang, ia menjadi sadar ketika gadis itu hampir menangis karna takut.pria itu akhirnya menurunkan nada suaranya ia lalu menyentuh bahu Arra dan menatapnya dengan tajam..
''Aku ingin kau tau kalau aku sangat khawatir kalau terjadi sesuatu padamu..''
''Aku mengerti tapi....sebentar lagi aku lulus, aku sedang ujian jadi..kau tak bisa menghalangiku Aston..''
Pria itu akhirnya mengangguk..
''Baiklah...aku akan mengijinkanmu pergi tapi ingat..supir akan mengantarmu, ingatlah untuk tidak bicara dengan orang asing juga...jangan pernah membiarkan dirimu terlena oleh siapapun...''
''Yah...aku mengerti...''Arra mengangguk patuh..
''Bagus...''
Aston lalu melepaskan Arra dan meninggalkan gadis itu yang masih memakai seragam sekolahnya..tak lama kemudian, Aston datang bersama dengan seorang supir sekaligus pengawal Arra yang baru..
Arrabel sedikit heran..ketika ayahnya meninggal semua pelayannya di ganti sepihak oleh Aston oleh orangnua dengan alasan kalau orang-orang itu mungkin akan menjadi mata-mata bagi musuh mereka..
Meski sedikit tidak nyaman, namun Arra memilih lebih percaya pada Aston yang merupakan sepupu jauh keluarganya..seberapa jauh..Arra tidak tau yang pasti...Aston datang setahun lalu dan langsung menjadi tangan kanan ayahnya..
''Arra...dia adalah supirmu sekaligus pengawalmu di sekolah..jadi kau tak boleh jauh darinya mengerti..''
''Baiklah...tapi siapa namanya..''
''Namanya adalah Brox....''
Brox adalah pria dengan wajah yang cukup seram tentu saja meski dia berwajah garang namun cukup untuk membuat siapapun akan takut padanya..
''Baiklah...aku sudah terlambat sekarang...''ucap Arra lalu pamit pada Aston..
Pria itu tersenyum dan menatap kepergian Arra dengan senyuman dingin, Aston lantas segera naik ke lantai atas dan masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup rahasia..bahkan masuk saja harus memakai sidik jari..untunglah sebelum ayah Arra meninggal, Aston sudah mengubah menjadi sidik jarinya..
Ketika pintu terbuka ada banyak sekali brangkas berisi semua harta penginggalan pria tua itu yang sebentar lagi akan menjadi miliknya..
Sinar mata Aston penuh keserakahan muncul dalam kepalanya..semua brangkas ini memang di kunci rapat dan hanya menggunakan sidik jari Arrabel yang merupakan putri tunggal...jadi Aston tak akan pernah melepaskan kesempatan emas ini..mendapatkan Arra sekaligus menjadi pemilik dari semua harta tersembunyi ini...dan jalan satu-satunya bagi Aston adalah menikahi Arra lalu semua ini akan menjadi miliknya..
Aston tertawa dengan suara yang lantang....sendirian dia menatap semua brangkas berharga itu dengan mata yang membara penuh keserakahan,,...sungguh Aston begitu menginginkan semua ini juga Arrabelle...
Yah..gadis cantik itu akan menjadi pemuasnya..
**************
Dimitri membaca biodata tentang Arrabelle Beatrix..lalu menatap Gavin yang menunggu dia selesai membaca semuanya....
''Gadis ini...untuk apa Kenan mengincarnya...''
''Aku tidak tau tuan...tapi tuan Kenan memintaku untuk mencari gadis ini dan menculiknya..''
''Menculik...''ulang Dimitri beku..
''Yah...menculiknya dan membawanya kerumah ini..''
''Mengapa,....''
''Aku tidak tau tuan Dimitri....''
Dimitri menyadarkan tubuhnya di sofa...sekali lagi dia menatap mata Gavin...
''Itu artinya nyawa gadis ini dalam bahaya..''
''Mungkin...''
Dimitri menggertakan giginya...bagaimana sekarang, mau tak mau dia harus berurusan dengan masalah baru..gadis ini sangat cantik, punya tubuh yang bagus dan....dia mempesona..untuk apa Kenan mencarinya...?
Semua pikiran buruk ada di kepala Dimitri, dia takut untuk tertidur dan alter egonya mengambil alih tubuhnya dan memanfaatkannya untuk kejahatan..jadi bukankah Dimitri harus melindungi gadis itu dari Kenan...
''Bagaimana sekarang, aku tidak terbiasa dengan seorang gadis..aku mungkin tak akan membiarkan Kenan yang bangun dan mengambil alih tubuhku..''
''Aku tidak menjamin...kemarin tuan kelelahan dan kehilangan konsentrasi dan disaat itulah tuan Kenan akan bangun dan mengambil alih pikiran dan tubuh anda...itu sebabnya ketika bangun tuan merasa sangat lelah..''
''Sial...aku sudah gila..''
''Mungkin..''sambung Gavin keceplosan dan mampu membuat rahang Dimitri mengerasa..
Pria itu segera memperbaiki penampilannya, dan cara duduknya dengan lebih tegap..
''Ingatlah untuk tetap setia padaku Gavin..''
''Tentu tuan...anda adalah boss pertamaku jadi aku pastikan aku akan menjadi mata-mata untukmu mengenai tuan Kenan..''
''Yah....pelajari semua kebiasaan Kenan, ketika dia yang terbangun, aku ingin kau hati-hati agar dia tidak curiga kepadamu.''
''Baiklah aku mengerti tuan Dimitri..jadi apa yang harus aku lakukan sekarang..''
''Kita akan ke sekolah gadis itu dan memperingatkannya untuk meninggalkan kota ini agar Kenan tidak bisa menemuinya..''
''Baiklah tuan Dimitri..''
*************
Disekolah..........
''Ada yang ingin bertemu denganku ibu..''
''Yah...mereka dua orang pria dewasa, mereka sedang berada di kantor...''
''Baiklah aku akan segera kesana...''
''Baik nona...''
Arrabell akhirnya menyelesaikan ujiannya dengan cepat dan ingin menemui para pria misterius yang mencarinya..
Gadis itu melangkah pelan menuju sebuah ruangan yang biasa di gunakan untuk bertemu orangtua..
''Silahkan masuk Arrabelle..kau sudah di tunggu..''
''Baiklah terimakasih..''
Gadis itu lalu melangkah masuk dan terkejut melihat tatapan seorang pria yang begitu tajam kepadanya..
Jantung Dimitri berdebar ketika melihat gadis yang paling cantik yang pernah dia temui..apakah dia benar-benar manusia,...terlalu cantik..semua yang menempel pada tubuh gadis muda ini semakin menambah kecantikannya...
''Selamat siang tuan...apakah anda yang mencariku..'' suara Arrabell yang terlalu halus dan lembut menjadi pelengkap kesempurnaan wajahnya..
Dimitri menatap Gavin dan pria itu segera sadar apa maksud tatapan sang tuan....
''Aku akan tunggu di luar tuan Dimitri..''
Gavin segera menunduk, melangkah melewati Arra yang menundukan kepalanya tanda sopan..
kini tinggalah mereka berdua sendirian..'
''Jadi kau yang bernama Arrabelle...''
''Yah..itu aku...tuan..''
Dimitri bangki berdiri dan mendekati Arra yang menatapnya dengan tajam..
Dimitri benar-benar di buat jatuh cinta..
''Well...namaku Dimitri Owen..''
''Aku Arrabelle Beatrix..''
Keduanya saling menggenggam tangan, Arra segera menarik tangannya karna Dimitri enggan melepaskan genggaman mereka..
''Jadi untuk apa tuan menemuiku..''
''Pergilah jauh dari sini Arrabelle...pergilah sebelum wajah ini mungkin akan menangkapmu..''
''Apa maksudmu..''
''Larilah yang jauh Arra...kau dalam bahaya sekarang..desis Dimitri dengan penekanan yang begitu kuat di dalam dirinya.
''Apa...'' wajah Arra begitu pucat..
Sementara Dimitri menatap Arra dengan tajam....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
mulymoon
bgs
2023-04-29
0
Maya Sari
jangan-jangan yang membunuh ayahnya arabel itu si Aston sendiri Soalnya dari awal aku udah curiga ada noda darah di kemejanya Aston Nah kalau masalah Kenan bukan dia yang membunuhnya tapi niatnya untuk menolong bisa jadi kan Makanya Dia menyuruh asistennya Dimitri untuk menculik arabel karena nyawanya sedang terancam
2023-04-01
4
🌸𝓐𐝥𐔎𐒻𐀁🍒⃞⃟🦅OFF
cerita baru yg menarik...
2023-04-01
2