Kenan keluar dari kantor di ikuti oleh Gavin di belakangnya, Gavin sudah mulai terlatih untuk menghadapi dua kepribadian sekaligus meski dia di tuntut harus berkonsentrasi membedakan mana tuan Dimitri mana yang tuan Kenan..
''Gavin....kau gagal dengan tugas yang aku berikan..''
Kenan menghentikan langkahnya tiba-tiba hingga Gavin tampak terksjut dan langsung berhenti di tempatnya.
''Sebenarnya...aku akan membawa nona Arra tapi tuan Dimitri..........''
Mendengar nama Dimitri membuat Kenan seketika menoleh tajam...mendekati Gavin dan mencengkram ujung kemejanya tinggi-tinggi dan menahannya di udara..
''Dimitri...kau memberitahunya tentang aku...dan rencanaku..''
Wajah Gavin merah padam, nafasnya tersengal ketika Kenan mencekiknya dengan kekuatan penuh...dan menahannya di udara...ia hampir kehabisan nafas,....otaknya mulai berpikir di saat genting salah menjawab itu artinya dia akan mati di tangan tuan kejam ini..
''Sebenarnya..tuan Dimitri mulai merasakan kehadiran tuan Kenan dan sedikit ingatan yang tertinggal...''
''Gavin........''
''Aku bersumpah dengan perkataanku tuan Kenan...bukankah lebih baik kalau dia pribadi dalam diri tuan Kenan dan tuan Dimitri bersatu....''
Kenan tertawa kejam..
''Bertahun-tahun aku selalu melindunginya, bertahun-tahun aku selalu menjadi bentengnya Gavin....setiap pukulan yang di arahkan padanya akulah yang menanggungnya..bukankah aku adalah pribadi yang baik..''
Gavin membeku di tempatnya..
Yah,...dia akui pribadi tuan Dimitri dan tuan Kenan berbeda..tuan Dimitri selalu melakukan sesuatu dengan bijak atau kepala dingin sedangkan tuan Kenan tidak..ketika dirinya yang sadar maka aura dingin dan menakutkan lalu menyebar bahkan membuat siapapun yang berada dekat dengannya mengigil...tuan Kenan selalu memakai kekerasan di setiap pekerjaannya..
jika tuan Dimitri selalu memakai cara diplomatis maka tuan Kenan lebih suka cara pintas dengan semua tekanan dan ancaman di belakangnya....
''Aku tau tuan Kenan...bisa di bilang tuan Kenan adalah pelindung dari tuan Dimitri,..bukankah tak ada gunanya terus menyembunyikan diri lagi..tunjukan diri tuan Kenan padanya juga tentang rencana tuan Kenan pada nona Arra..bukankah bekerja sama lebih baik...''
Cengkraman di leher Gavin melemah..hingga Gavin menghirup udara sebanyak-banyaknya disana untuk bernafas..
sinar mata Kenan membara....
''Aku menginginkan Arrabell karna ayahnya sudah menjual gadis itu kepadaku, semua harta dan dirinya adalah milikku...jadi pastikan kau mengatakannya kepada Dimitri dan minta dia tidak ikut campur urusanku...Arrabelle adalah milikku dan jangan pernah merusak rencanaku...dan satu lagi...aku tak ingin berhadapan dengan Dimitri...belum saatnya..''
Hening....
Gavin langsung menundukan kepalanya dalam-dalam..
''Sekarang, cari beberapa orang yang akan menjadi pengawal setia Kenan Owen...dan cari Arrabell sampai ketemu..aku tak ingin kegagalan Gavin...atau kau...ingin merasakan amarahku...''
Gavin melonggarkan tenggorokannya dalam-dalam..ia sungguh ketakutan sekarang...nasibnya berada di tangan tuan Dimitri dan juga tuan Kenan...mereka sangat kejam dengan caranya masing-masing...
''Aaa....aku mengerti..tuan Kenan.....''
''Bagus...aku mulai percaya kepadamu Gavin...jangan pernah mencoba menghianatiku atau...aku sendiri yang akan menghabisimu..''
''Aku tidak akan berani tuan Kenan...''
Keduanya lantas masuk ke dalam lift untuk segera turun ke lantai satu.
*******************************
Sementara......
Arrabell begitu terkejut melihat Aston datang dan menendang pintu kamarnya, ponsel yang di pegang Arrabel seketika terjatuh di atas karpet dan memutus sambungan telp..
dengan cepat Arra menendang ponselnya ke bawah ranjang sekaligus menyembunyinkannya dari tatapan Aston yang menyelidik..
''Apa kau berbicara dengan seseorang...''mata Aston mencari ke segala arah..
Arra seketika menggeleng dia sungguh ketakutan..
''Aku tidak melakukan apapum.''
Aston mendekat dan mencengkram lengan Arra dan menariknya mendekat..
''Kau bohong...apa ada seseorang disini...atau kau sedang menelfon meminta tolong..''
Wajah Arra pucat pasi....jemarinya bergetar...mengapa sikap Aston semakin hari semakin menakutkan saja...mengapa..pria ini semakin posesif kepadanya..
''Apa yang kau lakukan Aston..kau terlalu ikut campur...ini kamarku..''Arra mendorong tubuh Aston menjauh...namun Aston tak lelah dan kembali mendekatinya..
''Arrabell...aku ingin kau tau kalau pernikahan kita akan di percepat minggu depan kau tak bisa lolos kali ini dari pernikahan..'
''Kau sudah gila....aku tak ingin menikah denganmu tidak..aku ingin kuliah aku masih ingin...''
'Tidak....kau tak akan mendapatkan itu semua karna setelah menikah tugasmu hanyalah mendampingiku, memuaskanku dan melahirkan anak untukku..''
''Aku tidak mau...''jerit Arra marah..
''Kau harus mau Arra....''
Plak!!!!
Aston terkejut ketika wajahnya di tampar cukup keras, hingga pipinya merah padam...
Aston tertawa dingin bahkan tawanya tidak menyentuh matanya...
''Kau pikir kau bisa lolos dariku, di luar sana ada banyak orang jahat...dan tempat teramanmu adalah disini bersamaku Arra..''
''Apakah ini dirimu yang sebenarnya Aston...aku percaya padamu..bahkan Ayah juga percaya padamu bukankah kau sangat kejam jika bersikap seperti ini...aku sudah menganggapmu sebagai kakakku bagaimana bisa saat ini berubah menjadi calon suami...''airmata Arra kembali menetes di wajahnya..hatinya sakit sekali..
''Diam....Arrabell...ayahmu meminta aku untuk menikahimu sebelum dia meninggal dan dia meninggalkan itu sebagai wasiat..bukankah aku harus menjalani wasiat itu...''
Aston mendekati Arra dan menyentuh wajah Arra meski tangannya di hempas...oleh gadis itu...namun Aston tidak tersinggung, tinggal selangkah lagi dan ia akan menguasai segalanya...semua yang ada disini adalah miliknya..
''Aku akan meninggalkanmu...jangan mencoba menghubungi seseorang karna kau tak akan berhasil...sayangku..tak ada yang bisa menolongmu..''
Usai berkata...Aston melangkah meninggalkan kamar Arra dengan cepat, hingga gadis itu tersungkur di lantai...airmatanya mengalir deras di wajahnya...semoga tuan Dimitri bisa menolongnya...Arra merasa takut sekali kalau sampai dia menikah dengan Aston..hidupnya pasti hancur...
Arra lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Dimitri dan mengabarkan tentang alamat rumahnya dan ia mendapatkan balasan kalau dia harus bersiap-siap karna nanti malam...Dimitri akan datang dan menyelamatkan dirinya..dan Arra tak sabar lagi menunggu nanti malam...
**********
Setelah makan malam, Arra bersembunyi di salah satu kamar pelayan..dia bahkan telah menyimpan semua dokumen yang penting di ransel belakangnya...gadis itu menunggu ketika ada suara yang datang dari pintu depan...
Arra menguping ketika Aston seperti menyambut tamunya..
''Kenan Owen....''sambutnya dengan tawa yang lantang..
Arra mengintip..dan membeku, bukankah itu tuan Dimitri, mengapa dia memanggil dengan sebutan Kenan...Arra kembali menguping pembicaraan mereka..
''Serahkan Arrabelle padaku Aston...''
Aston tertawa...
''Setelah kita membunuh ayahnya..'' ucap Aston tajam..
Ucapan Aston membuat Arrabelle terkejut setengah mati..jadi..mereka berdua adalah pembunuh ayahnya...?
Gadis itu gemetar....wajahnya pucat pasi, tidak mungkin...orang yang dia mintai tolong adalah juga komplotan pembunuh ayahnya...
Jemari Arrabelle mengepal dengan kuat...gadis itu segera melirik jendela...ia harus pergi dari sini.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
wildan Putra
langsung favorit
2023-04-05
0
Maya Sari
Tuh kan Aston ternyata pembunuh ayahnya arabel
2023-04-02
2