REVENGE FOR MY EX-HUSBAND
Hai-hai
Selamat bertemu dengan cerita baru Yanktie ya
Jangan lupa kasih subscribe dan kirim setangkai mawar cantik dan Vote setiap hari Senin ya.
Selamat membaca cerita sederhana ini.
'*Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Aku akan berangkat besok pagi yang indah buat memberi kejutan padamu Mas*,' Adinda Suryani atau yang biasa dipanggil Dinda senang dia akan menyusul suaminya ke lokasi proyek mereka di Bengkulu.
Adinda Suryani adalah wakil direktur sebuah perusahaan multinasional direktur sekaligus CEO-nya adalah Eudyanto Alkaf ayah mertuanya dan Radite Alkaf suaminya adalah manajer marketing.
Sudah satu minggu Adit suaminya pergi ke Bengkulu untuk mendalami proyek yang ada di sana.
Dinda yang akan menyusul Adit pun segera bersiap pulang. Dinda sudah beli tiket pesawat untuk besok pagi.
"Kamu jadi berangkat besok pagi Din?" tanya papa mertuanya saat dia menyerahkan berkas pada sang mertua.
"Jadi Pa. Papa jangan bilang apa pun ke mas Adit ya," pinta Dinda.
"Iya," kata Eddy, panggilan akrab Eudyanto.
"Aku pulang duluan ya Pa," pamit Dinda.
'*Dinda adalah orang kepercayaanku. Dia memang lebih bagus untuk memimpin daripada anak lelakiku. Itu sebabnya aku sangat senang dia jadi menantuku. Jika aku meninggal kelak, perusahàn akan aman ditangan dingin Dinda daripada ditangan Adit yang tak bisa kerja sama sekali*,' batin Eddy sambil memandang Dinda yang menuju pintu ruangannya.
\*\*\*
"Mana Adit?" Tanya Eddy saat melihat hari ini Dinda sudah masuk kantor. Mereka bertemu di lift khusus direksi.
"Mas Adit masih betah disana Pa. Rasanya dia pindah kesana selamanya juga akan betah." Sahut Dinda dengan senyum getir.
"Apa maksudmu Dind?" Eddy malah bingung dengan sikap tangan kanannya itu.
"Kita bicara di ruang Papa aja," pinta Dinda.
\*\*\*
"Ada apa?" Tanya Eddy.
"Aku mau ajukan resign Pa. Ini surat pengunduran diriku. Ini kunci rumah dan kunci mobilku," Dinda menyerahkan semuanya.
"Apa maksudmu Dind, jangan main-main," bentak Eddy tak sadar. Dia tak percaya *anak perempuannya*, wakil dirinya, juga otak perusahaan akan mundur!
"Àku kerja bukan cari harta. Walau aku butuh. Aku tak mau diinjak-injak. Jadi lebih baik aku kembali ke desa dan berkarya disana."
"Apa maksudmu. Jangan muter-muter. Siapa yang nginjek-nginjek kamu?" Kejar Eddy.
Dinda mengambil ponselnya. "Selamat siang Pa," Dinda meninggalkan berkas pengunduran dirinya serta kunci rumah dan kunci mobilnya.
Eddy melihat banyak video yang Dinda kirim.
'*Bagaimana mungkin ini bisa terjadi*?'
'*Artinya semua teamnya Adit terlibat karena Adit di lokasi proyek tidak sendirian*.'
Eddy merasa kecolongan!
"Ke ruangan saya sekarang juga! Bawa laptop datamu."
"Panggil bu Dinda sekarang juga!"
"Ke ruangan saya sekarang juga! Bawa laptop datamu."
"Saya minta dua orang terbaik datang ke kantor saya. Maksimal 70 menit dari saya tutup pembicaraan."
"Saya minta dua orang terbaik datang ke kantor saya segera." Eddy melakukan lima kali panggilan untuk lima orang berbeda.
Tak lama wakil direktur yaitu Adinda, manager HRD yaitu Utoro Bilowo, dan manager keuangan yaitu Rizaldy Thohir tiba di ruangan Eddy.
"Bismillah. Saya minta semua siap ya. Saya akan adakan perubahan sangat besar."
"Ro, saya minta semua data pegawai teamnya Radite yang berangkat ke Bengkulu atau semua team lainnya yang biasa pergi dengan Radite." Pinta Eddy pada Utoro.
"Zal, saya minta data pengeluaran survey teamnya Radite di tiga proyek terakhir dan tiga proyek terbesar."
"Kalian langsung print rangkap tiga agar kita semua pegang data masing-masing untuk kita diskusikan."
Utoro menuju pojok ruang dimana printer terletak. Di hubungkan laptopnya dengan printer dan dia print data yang diminta oleh pak Eddy.
Sementara Rizaldy atau Rizal masih merangkum data yang diminta oleh pak Eddy.
Tepat saat Utoro selesai ngeprint, Rizal selesai merangkum sehingga dia siap nge print.
"Di depan anda ada data teamnya Radite. Di keseharian apa kehidupan mereka terlihat lebih tinggi dari income yang mereka miliki?"
Utoro dan Rizaldy juga orang kepercayaan Eddy selain sekretarisnya yang bernama Sindhu Cahyadi.
"Beberapa memang terlihat wah dengan outfitnya. Tapi yang lain terlihat wah dengan daya belinya Pak," Rizal memberi penilaiannya.
Eddy mencoret-coret semua data yang Utoro berikan dengan pencil.
"Buatkan SK jabatan posisi baru bagi mereka sesuai dengan yang saya tulis."
"Kalau yang ada kendaraan inventaris minta dikembalikan paling lama 1 x 24 jam. Dan berikan sanksi sangat berat bila melanggar."
"Kalau yang tinggal di rumah dinas atau mess harus segera keluar dari sana dalam waktu juga tak boleh lebih dari 1 x 24 jam."
"Zal, sesuaikan gaji mereka dengan posisi barunya. Bila ada pinjamaan minta segera lumasi semua dengan waktu pengembalian 1 x 24 jam."
"Semua tak ada toleransi. Dan beri sanksi seberat mungkin bagi yang melanggar walau sanksi itu tak masuk akal."
"Dan buat SK untuk Radite jadi staff gudang. Ambil rumah dinas dan mobil dinasnya. Dan tuliskan di SK Radite bahwa mulai bulan depan semua gajinya langsung ditransfer ke rekening istri sahnya!"
"Saya rasa cukup sampai sini. SK harus ready besok untuk saya tanda tangani dan berlaku mundur sejak hari ini. Tak boleh ada info keluar sebelum dari saya atau keluarga anda semua saya hancurkan!"
"Ok, sekarang saya akan bertemu dengan tamu gelombang selanjutnya. Dind untuk pembicaraan yang selanjutnya kamu masih terlibat sampai di pembicaraan dua team lagi," Eddy meminta Dinda tetap di ruangannya.
Utoro dan Rizaldy keluar bersamaan dengan Sindhu masuk mengantar dua orang masuk sebagai teman diskusi Eddy berikutnya.
\*\*\*
"Periksa data itu dan buat perhitungan real yang seharusnya bisa saya lakukan. Saya tunggu hasilnya besok pagi jam sembilan. Berikan pada Shindu!" Eddy memberikan semua data yang dia dapat dari Rizaldy.
"Saya minta data compare dengan slip yang seharusnya."
Eddy menutup pertemuan dengan dua orang auditor yang tadi dia minta datang ke kantornya.
Tinggal menunggu team selanjutnya yang dia undang.
\*\*\*
"Ndu, kita break makan siang dulu sebelum tamu berikutnya."
"Baik Pak."
"Dind, kamu tahu besok Adit akan mendapat SK bila dia kembali dari Bengkulu. Jadi kamu persiapkan barangmu lebih dulu pindah ke apartemen."
"Saya tidak terima resignmu. Kita balas perbuatan Adit dan Shalimah bersama-sama. Benar Adit anak Papa. Tapi Papa tak pernah mengajari dia untuk menyakiti seorang istri."
"Menyakiti istri, sama saja dia menyakiti ibunya!"
"Besok berikan copy KK dan dua buku nikah kalian pada Papa."
"Baik Pa. Hari ini aku mau pulang cepat untuk beberes pakaian dan surat-suratku di rumah."
\*\*\*
"Dit kamu masih lama di proyek?"
"Kenapa Pa?"
"Kamu sudah 10 hari di lapangan. Apa masih butuh waktu lagi?" Tanya Eddy pada Radite.
"Besok aku kembali Pa. Lusa bisa masuk kantor."
"Ok, Papa tunggu di kantor."
Sehabis Eddy telepon, Dinda langsung menghubungi Adit.
"Hallo Mas, teleponmu sibuk banget." Rajuk Dinda.
"Aku telepon papa."
"Apa papa bilang soal penugasanku?"
"Papa cuma tanya kapan Mas pulang. Mas bilang besok pulang dan lusa bisa langsung ke kantor."
"Kenapa enggak besok langsung masuk kantor? Bukankah Mas ambil penerbangan pagi?"
"Mas butuh istirahat dulu lah."
"Baiklah. Aku tunggu di rumah besok pagi sesuai jadwal penerbanganmu. Apa perlu aku jemput di bandara?"
"Enggak. Enggak perlu kamu jemput di bandara," jawab Radite gugup.
"Baik. Sampai ketemu di rumah besok pagi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Sandisalbiah
demen mertua yg tegas seperti ini.. kalau ank salah ya di pertegas biar gak makin keblinger... sehat terus pak Eddy... dan authornya pasti...
2023-07-14
1
tris tanto
menantu typo
2023-06-10
1
SEPTi
mertuanya tegas
2023-05-31
1