Cinta Xie'Er

Cinta Xie'Er

Bab 1. Semangat

Xie'er sedih sekali saat dia bangun ternyata dirinya berada di tempat yang begitu asing dan tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Xie'er melihat pantulan wajahnya di cermin yang tidak terlalu cantik. Hanya seorang wanita desa yang sederhana saja.

" Kenapa aku bisa ada di sini? Seingatku aku waktu itu tenggelam di danau ketika aku melakukan piknik bersama kekasihku." tampak Xie'er yang sedang bermonolog dengan dirinya sendiri merasa bingung dengan keberadaannya di tempat itu.

" Kamu sudah bangun?" tiba-tiba seorang gadis pelayan yang berpenampilan sama dengan dirinya mendatanginya.

" Kamu siapa?" tanya Xie'er tampak bingung.

" Ya ampun gara-gara kau tenggelam di danau sudah membuatmu menjadi seperti orang linglung begini. Memang ya selir Sie itu benar-benar sangat kejam sekali. Masa dia tega sih mendorong kamu ke danau? Padahal waktu itu kamu hanya tidak sengaja saja, ketika kamu menginjak gaunnya!" ucap gadis Itu tampak tidak bahagia dan merasa sangat jengkel terhadap wanita yang tadi dia ceritakan.

" Siapa itu selir Sie?" tanya Xie'er masih bingung dan belum juga ngeh dengan apa yang dikatakan oleh gadis yang berdiri di hadapannya.

" Selir Sie itu selir dari pangeran Wang Sun. Majikan kita! Dia yang memperkerjakan kita di istana ini!" ucapnya.

" Lalu, Siapa namamu?" tanya Xie'er lagi.

Gadis Itu tampak terbelalak mendengarkan pertanyaan dari Xie'er. Dia bahkan sampai meletakkan tangannya di kening Xie'er bermaksud untuk memeriksa suhu badan sahabatnya, barangkali sakit atau apa gitu.

" Apa sih? Aku baik2 saja kok!" ucapnya agak kesal diperlakukan seperti penyakitan oleh gadis itu.

" Badan kamu Normal kok. Kamu tidak sakit sama sekali. Lalu kenapa kau malah tidak mengenaliku?" tanya gadis Itu tampak begitu sedih karena tidak dikenali oleh sahabatnya sendiri.

" Aku adalah Sun'er sahabatmu!" ucap gadis itu sedih sekali.

Terlihat Xie'er sedang mengingat-ingat nama gadis itu. Kemudian dia pun berniat untuk bangkit dari ranjang yang tidak empuk itu.

" Apa yang kita lakukan di rumah ini? Kenapa pakaian Kita jelek sekali?" tanyanya lagi.

" Kita di rumah ini seorang pelayan. Ya jelaslah kita berpakaian jelek. Ya ampun!" ucap Sun'er tampak tertawa.

" Oh.. " hanya kata itu yang bisa aku katakan saat ini.

" Ya sudah yuk, kita harus kembali bekerja karena sebentar lagi Pangeran akan segera datang." ucap Sun'er pada Xie'er.

Xie'er hanya bisa mengikuti saja. Karena dia juga tidak tahu bagaimana harus keluar dari nasib buruk itu.

' Ya Tuhan kenapa aku harus menjadi seorang pelayan di kehidupanku yang sekarang? Apa yang harus kulakukan?' bathin Xie'er tampak sedih sekali.

Mereka berdua kemudian masuk ke sebuah aula di mana sudah banyak para pelayan yang lainnya juga sedang bekerja di sana.

Xie's tampak memperhatikan ke sekeliling dan begitu terpesona melihat ruangan kerajaan zaman dahulu yang begitu cantik.

' Ya Tuhan ternyata aku benar-benar masuk ke dalam dimensi yang berbeda? Aku masuk ke area dinasti Ming?' bathin Xie'er begitu takjub melihat banyak sekali ornamen-ornamen bersejarah yang ada di dalam Aula kerajaan.

Sun'er yang sejak tadi hanya memperhatikan temannya. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Merasa kasihan kepada temannya yang telah diceburkan ke danau kemarin oleh selir Sie yang sangat jahat.

Selir Sie merasa cemburu dan merasa takut kalau Pangeran akan menyukai Xie'er yang begitu cantik dan muda belia.

Beberapa kali memang terlihat pangeran yang memperhatikan Xie'er itulah yang membuat selir Sie menjadi cemburu.

" Ayo kita bekerja jangan sampai nanti kita dimarahi!" ucap Sun'er berbisik di telinga Xie'er yang terlihat masih belum terbiasa dengan keadaan di sana.

Xie'er kemudian melakukan apa yang dilakukan oleh teman-temannya yang lain yaitu membersihkan ornamen-ornamen berharga kerajaan sebagai pelengkap dan juga pemanis aula tersebut.

" Ayo cepat selesaikan pekerjaan kita supaya Pangeran tidak marah dengan kita!" ucap salah satu di antara mereka.

" Alah Pangeran pasti sekarang masih sibuk dengan selir-selirnya dia akan seorang playboy kelas kakap yang tiada duanya." ucap salah seorang pelayan tampak begitu sengit.

Xie'et yang tidak mengerti semua hal di dalam pembicaraan temannya, dia hanya melakukan bisa apa yang dilakukan oleh teman-teman yang lain.

" Ya sudah, apa kita harus menggoda pangeran juga? Kan lumayan menjadi selir dari pangeran yang sangat tampan!" ucap salah satu pelayan yang terlihat cantik manis sambil tertawa terkikik.

Xie'er hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengarkan semua pembicaraan mereka yang intinya mereka adalah penggemar dari seorang pangeran yang dia tidak tahu siapa namanya.

Pada saat mereka semua sudah selesai melaksanakan tugas mereka di aula, mereka pun kemudian berpindah tempat kerja di tempat lain dengan ditunjukkan oleh Kepala pelayan.

Mereka terlihat histeris ketika melewati sebuah taman di mana seorang laki-laki sedang bercumbu rayu dengan seorang perempuan yang berpakaian seksi dan tampak menawan sekali.

" Wah enak ya. Kalau sudah berhasil bisa menggaet Pangeran kita. Dia kini menjadi selir dan bisa hidup mewah di tempat ini dengan di layani oleh kita-kita!" ucap Sun'er yang langsung di setujui oleh teman-teman yang lain.

" Ya, kita mah tidak memiliki wajah secantik dia. Tidak mungkinlah Pangeran akan melirik kepada kita!" ucap salah satu yang lainnya.

Xie'er yang merasa penasaran dengan sosok pangeran yang terus menjadi bahan perbincangan teman-temannya yang lain dia pun tanpa sengaja melihat sekilas ke arah dua makhluk manusia yang sedang bercumbu rayu di taman.

" Xie'er kita tidak diperbolehkan untuk menatap mata Pangeran langsung. Hal itu tidak sopan. Kalau sampai istri sah di rumah ini melihatnya, pasti akan marah dan juga mengamuk padamu!" bisik Sun'er memperingatkan syiar untuk bersikap hati-hati selama tinggal di kediaman itu.

" Kenapa? Toh aku juga tadi tidak sengaja melihat dia. Dia yang terus menatapku. Aku kan hanya membalas tatapan dia saja!" elak Xie'er merasa kesal karena dituduh sedang menggoda laki-laki itu yang tidak diketahui siapa oleh Xie'er.

Saat mereka melewati area taman itu, terlihat pria itu masih juga memperhatikan Xie'er. Membuat Xie'er merasa kesal juga.

" Dia itu kalau di duniaku disebut dengan seorang playboy kelas kakap yang tidak pernah merasabcukup memiliki satu orang wanita di dalam hidupnya!" ucap Xie'er merasa kesal juga.

" Sudah tidak usah lagi berkomentar tentang pangeran. Kalian ini lancang sekali dia yang sudah memberikan kita makan!" ucap kepala pelayan sambil menatap mereka semua yang berada di hadapannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!