4. Aneh memang

Pangeran Wang Han sejak tadi terus memegang jantungnya yang terasa berdebar sangat kencang gara-gara melihat kelakuan Xie'er yang sangat kurang ajar di hadapannya.

" Kau!!! Enyah dari hadapan aku sekarang juga!" usir Pangeran Wang Han kepada Xie'er yang langsung memeletkan lidahnya ketika dia meninggalkan kamar pangeran Wang Xue.

Melihat yang dilakukan oleh Xie'er, membuat Pangeran Wang Han otomatis mengerjapkan matanya dan merasa tidak percaya bahwa di dunia ini ada seorang wanita yang berani menentang kekuasaannya. Apalagi itu hanyalah seorang pelayan kecil yang menurut dia tidak berarti apa-apa.

" Pecat pelayan itu Kak dari kediaman kita! Kenapa Kakak masih mempertahankan pelayan yang tidak punya sopan santun terhadap majikannya sendiri?" tanya Pangeran Wang Han sambil terus menggelengkan kepalanya.

Pangeran Wang Xue sejak tadi hanya bisa menjadi penonton. Melihat semua keributan antara adiknya dengan pelayan yang sangat menarik hatinya dan ingin dia jadikan sebagai selir barunya tetapi sangat sulit sekali untuk membujuk Xie'er yang memang liar dan sangat sulit untuk ditaklukan.

" Dia itu kuda betina yang sangat liar dan aku sedang berusaha untuk menaklukkan dia. Tenanglah adikku! Sebentar lagi, ketika dia takluk di dalam kekuasaanku. Pasti dia akan menjadi kuda yang manis!" ucap Pangeran Wang Xue dengan senyum terbaiknya yang dia berikan kepada adiknya yang memang terkenal sangat Ketus dan galak terhadap wanita.

Dulu Pangeran Wang Han pernah mencintai seorang putri dari negeri tetangga dan dia benar-benar mencintai gadis itu. Akan tetapi siapa yang menyangka, kalau ternyata ayah dari Gadis itu malah menjodohkan wanita yang sangat dia impikan untuk menjadi permaisuri di kediamannya, ternyata telah dinikahkan oleh ayahnya ke negara yang sangat jauh. Sehingga akhirnya dia tidak bisa menjangkau keberadaan gadis yang dia cintai.

Sejak saat itulah pribadi Pangeran Wang Han berubah drastis menjadi laki-laki yang selalu melihat setiap wanita sebagai pembawa masalah yang akan mengancam dirinya.

" Sudahlah Han'er! Ayo kita lupakan pelayan itu. Katakan padaku! Ada apa kau tumben tumben datang ke kediamanku?" tanya Wang Xue dengan wajah cerahnya.

Walaupun mereka berdua adalah saudara kandung, tetapi karakter dan pembawaan Pangeran Wang Xue jauh lebih easy going dari pada adiknya yang cenderung memiliki kepribadian serius dan sangat introvert.

" Sepertinya aku harus kembali lagi ke perbatasan untuk mewakili keluarga kita menjaga keamanan negara!" Pangeran Wang Xue bahkan sampai terkejut mendengarkan perkataan adiknya. Bagaimana tidak? Bahkan Pangeran Wang Han baru saja tiba sekitar satu bulan lalu di ibu kota kerajaan.

" Bagaimana mungkin kakek begitu tega sudah mengirimkanmu lagi ke perbatasan? Bagaimana mungkin kau bisa menikah dengan seorang gadis kalau kau hanya disuruh bekerja dan berperang?" tanya Pangeran Wang Xue mulai kesal dengan kelakuan kakeknya sang kaisar yang selalu berbuat sesuka hatinya dan tidak memperdulikan kehidupan cucunya.

" Tenanglah Han'er. Kakakmu pasti akan segera bertemu dengan kakek kita untuk dia menarik perintahnya. Setidaknya sampai kau menikah dan punya anak dulu di ibu kota. Setelah itu kau bisa pergi ke perbatasan lagi!" ucap Pangeran Wang Xue dengan begitu berapi-api dan penuh semangat 45.

" Sudahlah Kakandaku! Kau tidak usah merepotkan hal-hal seperti itu. Lagi pula aku juga tidak tertarik dengan menikah. Aku sudah merasa bahagia dengan hidupku yang bebas dan tidak perlu memikirkan apapun lagi! menikahi seorang wanita hanya menambah kepusingan dalam hidup aku tidak mau menghabiskan hidupku untuk hal-hal seperti itu!" Perkataan Pangeran Wang Han sukses membuat Pangeran Wang Xue sampai terbelalak matanya.

" Oh tidak! Kau jangan lakukan itu pada keturunan kita! Apa kau mau membumi hanguskan keturunan kerajaan kita dengan kau tidak mau menikah? Jangan lakukan itu adikku! Itu adalah bencana besar bagi dinasti kita kalau sampai para pangerannya tidak bersedia untuk menikah dan beranak pinak!" ucap Pangeran Wang Xue sambil menenggak minuman yang ada di hadapannya kemudian mengambil camilan yang tadi dibawa oleh Xie'er ke hadapan mereka.

Pandangan Pangeran Wang Han auto tertuju kepada Xie'er yang sejak tadi terus saja menetapnya dengan sinis dan kesal.

" Eh pelayan gila! Apa yang kau lakukan huh?Kenapa kau menatapku seperti itu hah? Pergi kau dari sini! Kau benar-benar membuat hariku menjadi buruk!" ucap Pangeran wang Han sambil menatap tajam kepada Xie'er yang berdecak kesal kepadanya.

" Ih ganteng-ganteng tapi kelakuannya minus. Aku yakin pasti tidak akan ada wanita yang mau mencintaimu atau menikahi kamu. Malahan ya, yang ada mereka langsung kabur dan memilih untuk menikah dengan laki-laki lain!" ucap Xie'er kesal bukan main.

Demi apapun! Mendengarkan perkataan Xie'er, benar-benar telah membangkitkan amarah di hati pangeran Wang Han. Seakan mengingatkan luka hatinya terhadap Tuan Putri dari negara tetangga yang sekarang entah ada di mana. Karena telah dinikahkan oleh ayahnya dengan pangeran negara lain.

" Lancang!!! Pelayan kurang ajar, kau benar-benar sudah bosan hidup, huh???!!!" ucap Pangeran Wang Han yang langsung menarik dagu Xie'er dan mencengkeramnya dengan sangat kuat membuat Xie'er auto terkejut luar biasa dengan kelakuan dia.

" Sabar adikku! Lepaskan dia! Kau bisa membunuhnya!! Xie'er, cepat kau minta maaf kepada Pangeran Wang Han dan berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi!" terlihat Pangeran Wang Xue benar-benar sangat ketakutan. Ketika dia melihat Xie'er yang bahkan sudah kesulitan bernafas karena cengkraman tangan pangeran Wang Han di dagunya yang kini mendongak dan melotot.

" Pangeran Wang Xue, tolong aku dari pangeran gila ini! Aku sudah tidak bisa untuk bernafas lagi pangeran! Ya Tuhanku! Tampak nya dia benar-benar ingin membunuhku! Tolong aku Pangeran Wang Xue!!" ucap si or dengan putus asa bahkan matanya sudah tampak memutih dan nafasnya sudah di ujung tanduk.

Pangeran Wang Xue mau tidak mau menarik tangan adiknya untuk terlepas dari dagu Xie'er. Bagaimanapun dia tidak mau kalau sampai ada pembunuhan di kediamannya.

Apa yang terjadi di taman itu menjadi pusat perhatian para selir dan juga pelayan yang berada di dalam kediaman Wang Xue.

" Eh kalian semua! Cepat bubar, bubar! Apa yang kalian lihat huh? Pergi kerja dan jangan ikut campur dengan urusan orang lain!" perintah dari pangeran Wang Xue yang merasa tidak senang. Apa yang dilakukan oleh adiknya sekarang menjadi bahan tontonan semua orang di kediamannya.

Apa yang ditakutkan oleh pangeran Wang Xue adalah apabila apa yang dilakukan adiknya itu tersebar keluar dan hal itu pastinya akan mengakibatkan adiknya akan kesulitan untuk mencari calon istri.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

👍👍👌👌.,

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!