5. Kesal

Kalau sampai adiknya kesulitan untuk mencari calon istri. Maka itu akan menjadi sebuah bencana besar bagi keluarga mereka.

Para pelayan dan selir nya pun kemudian langsung membubarkan diri karena takut melihat pangeran Wang Xue yang mulai marah sejak tadi.

Semua orang yang tinggal di kediaman itu memang sangat mengetahui. Bagaimana rasa cinta kasih Pangeran Wang Xue kepada adiknya yang lebih banyak menghabiskan waktunya di perbatasan untuk berperang dan membela negara sebagai perwakilan dari keluarga mereka.

" Sudahlah Adikku. Kau jangan ngamuk lagi. Dia hanyalah pelayan kecil yang tidak akan mempengaruhi apapun kehidupanmu. Xie'er, Kau pergilah ke kamarmu dan jangan lagi menunjukkan wajahmu ketika adikku datang kemari! Apa kau faham?" tanya Pangeran Wang Xue yang benar-benar merasa khawatir melihat adiknya yang tadi hampir saja menebas leher Xie'er yang sedang dia rayu untuk menjadi selirnya dalam waktu dekat.

Xie'er yang merasa terkejut melihat amarah pangeran Wang Han, dia pun langsung lari dan meninggalkan tempat itu.

" Dasar Pangeran gila! Aku yakin pasti tidak ada perempuan yang mau jadi kekasihnya. Lihat saja temperamen buruknya itu. Dasar menyebalkan!" umpat Xie'er sambil terus memegang dadanya yang terasa begitu sesak karena memikirkan kejadian tadi.

Seketika hati Xie'er menghangat ketika dia mengingat kembali Pangeran Wang Xue yang tadi membelanya dan telah menyelamatkan nyawanya dari kegilaan pangeran wang Han yang hampir saja menebas lehernya dengan pedang miliknya.

" Sayang sekali Pangeran Wang Xue sudah punya banyak selir dan dia juga terkenal sebagai playboy kelas kakap. Seandainya saja Dia itu seorang pangeran yang setia dan juga hanya menjadikanku sebagai permaisuri di hatinya. Aku pasti akan senang sekali menerima dia untuk menjadi suamiku!" monolog Xie'er yang memiliki jiwa seperti wanita di masa depan yang tidak rela berbagi suami dengan wanita manapun.

Di Dinasti itu, seorang pangeran memiliki puluhan bahkan ratusan selir itu tidak akan ada yang marah ataupun mengamuk. Karena memang begitulah budaya mereka pada saat itu. Apalagi kalau sudah menjadi seorang Raja yang akan di tuntut untuk mempunyai banyak keturunan. Agar dapat melestarikan keberlangsungan dinasti supaya tidak punah.

" Baiklah sebaiknya aku segera mencari cara agar aku bisa keluar dari dimensi ini dan kembali ke hidupku di masa depan. Kalau begini caranya, bisa-bisa aku mati di tempat ini. Padahal aku masih menginginkan untuk menikahi Kekasihku di masa depan! Aku gak mau kehilangan Yang ko!" ucap Xie'er yang tampak tersenyum ketika dia mengingat tentang kekasihnya di dunia masa depan.

Xie'er kembali ke kamarnya dan terus saja membayangkan tentang kehidupannya di dunia masa depan bersama dengan Han Yang sang kekasih yang sangat dia cintai.

Entah kenapa tiba-tiba saja hati Xie'er seperti tertusuk duri ketika dia mengingat kembali satu adegan di mana Dia melihat kekasihnya sedang mencium sahabatnya.

Adegan itulah yang telah membuat Xie'er tanpa sengaja terus mundur dan tidak menyadari kalau saat itu dirinya berada di sebuah danau dan akhirnya dia tercebur masuk ke dalam danau yang sangat dalam itu dan saat dia membuka matanya dia telah berada di dimensi masa lalu.

" Aku masih ingat waktu kejadian itu, Ming Sun mengatakan kepada Han Yang untuk tidak usah menyelamatkanku. Han Yang, dia malah tertawa ketika melihat aku tenggelam ke dalam danau dan meregang nyawa di sana!" monolog Xie'er yang mulai menitikkan air matanya karena merasa sangat sedih dan juga sakit hati dengan kelakuan dua orang yang paling penting dalam hidupnya ternyata telah berkhianat di belakangnya.

Entah sejak kapan mereka berdua melakukan hal seperti itu di belakangnya dan bodohnya Xie'er yang selama ini selalu mempercayai kata-kata kedua orang itu.

Mereka berdua selalu menampakan diri seperti Tom dan Jerry setiap kali berhadapan dengan Xie'er sehingga membuatnya pusing tujuh keliling untuk mendamaikan mereka berdua. Tetapi ternyata semua itu hanyalah akting untuk membodohi dirinya, agar tidak mengetahui semua perbuatan busuk mereka berdua di belakangnya.

" Aku harus segera kembali ke dunia masa depan dan membalas semua kejahatan mereka padaku. Aku tidak akan membiarkan mereka berdua hidup bahagia dan tersenyum di atas luka hatiku!" ucap Xie'er dengan amarah yang ada di hatinya.

Sementara itu Pangeran Wang Han yang saat ini sedang marah besar kepada Xie'er, dia terus menatap kakaknya yang saat ini sedang berusaha untuk menenangkan dia.

" Usir pelayan itu dari kediamanmu atau aku akan membunuhnya!" ucap Pangeran Wang Han dengan mata berapi-api.

Pangeran Wang Xue hanya bisa meraup wajahnya dengan kasar. Dia menatap adiknya dengan frustasi.

" Ayolah Pangeran Wang Han! Kau adalah seorang jenderal yang besar di Dinasti ini. Apakah kau akan begitu perhitungan kepada pelayan kecil seperti dia yang bahkan tidak memiliki rumah dan sanak family di ibukota?" tanya Pangeran Wang Xue yang seakan frustasi melihat emosi adiknya yang luar biasa. Ketika tadi adiknya itu mendengarkan perkataan Xie'er, yang dia tahu, kalau hal itu telah menyinggung luka hatinya dan juga harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

" Sudahlah adikku. Aku mohon lupakanlah kejadian ini dan kalau kau ingin pergi ke perbatasan. Pergilah, tidak apa-apa. Daripada kau di sini mengamuk-ngamuk seperti itu terus. Aku benar-benar pusing jadinya!" pangeran Wang Han bahkan sampai melotot sempurna mendengarkan kakaknya yang lebih membela pelayan daripada adiknya.

" Kau membela pelayan bodoh itu? Aku tahu, pasti karena mau berniat untuk menjadikan dia sebagai selirmu kan? Betul bukan?? Cih, Dasar kakak tidak ada akhlak! Kau jauh lebih memilih nafsumu daripada kehormatan keluarga kita yang sudah dia injak-injak sampai ke dasar!" ucap pangeran Wang Han yang kemudian meninggalkan kediaman kakaknya dengan kemarahan luar biasa.

Sementara itu Pangeran Wang Xue hanya bisa mengelus dadanya. Agar dirinya bisa terus bersabar dengan kelakuan adiknya yang memang selalu barbar dan tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.

Walaupun pangeran Wang Han terlihat begitu baik dan juga keren. Akan tetapi ketika dia sudah mengamuk. Jangan harap untuk bisa terlepas begitu saja darinya.

Pangeran Wang Han adalah pendendam yang sangat ulung dan dia tidak pernah bisa melupakan siapapun yang sudah menyakiti dirinya begitu saja.

Sama dengan saat ini, ketika dia berada di rumah bordil dan sedang sibuk dengan arak dan wanita penghibur yang sedang melayaninya untuk membuat hatinya senang setelah Xie'er memporak porandakan hatinya yang sedang sakit karena patah hati. Setelah dia mengetahui wanita yang dia cintai sudah menikah dengan pangeran lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!