Xie'er sedih sekali saat dia bangun ternyata dirinya berada di tempat yang begitu asing dan tidak pernah dia lihat sebelumnya.
Xie'er melihat pantulan wajahnya di cermin yang tidak terlalu cantik. Hanya seorang wanita desa yang sederhana saja.
" Kenapa aku bisa ada di sini? Seingatku aku waktu itu tenggelam di danau ketika aku melakukan piknik bersama kekasihku." tampak Xie'er yang sedang bermonolog dengan dirinya sendiri merasa bingung dengan keberadaannya di tempat itu.
" Kamu sudah bangun?" tiba-tiba seorang gadis pelayan yang berpenampilan sama dengan dirinya mendatanginya.
" Kamu siapa?" tanya Xie'er tampak bingung.
" Ya ampun gara-gara kau tenggelam di danau sudah membuatmu menjadi seperti orang linglung begini. Memang ya selir Sie itu benar-benar sangat kejam sekali. Masa dia tega sih mendorong kamu ke danau? Padahal waktu itu kamu hanya tidak sengaja saja, ketika kamu menginjak gaunnya!" ucap gadis Itu tampak tidak bahagia dan merasa sangat jengkel terhadap wanita yang tadi dia ceritakan.
" Siapa itu selir Sie?" tanya Xie'er masih bingung dan belum juga ngeh dengan apa yang dikatakan oleh gadis yang berdiri di hadapannya.
" Selir Sie itu selir dari pangeran Wang Sun. Majikan kita! Dia yang memperkerjakan kita di istana ini!" ucapnya.
" Lalu, Siapa namamu?" tanya Xie'er lagi.
Gadis Itu tampak terbelalak mendengarkan pertanyaan dari Xie'er. Dia bahkan sampai meletakkan tangannya di kening Xie'er bermaksud untuk memeriksa suhu badan sahabatnya, barangkali sakit atau apa gitu.
" Apa sih? Aku baik2 saja kok!" ucapnya agak kesal diperlakukan seperti penyakitan oleh gadis itu.
" Badan kamu Normal kok. Kamu tidak sakit sama sekali. Lalu kenapa kau malah tidak mengenaliku?" tanya gadis Itu tampak begitu sedih karena tidak dikenali oleh sahabatnya sendiri.
" Aku adalah Sun'er sahabatmu!" ucap gadis itu sedih sekali.
Terlihat Xie'er sedang mengingat-ingat nama gadis itu. Kemudian dia pun berniat untuk bangkit dari ranjang yang tidak empuk itu.
" Apa yang kita lakukan di rumah ini? Kenapa pakaian Kita jelek sekali?" tanyanya lagi.
" Kita di rumah ini seorang pelayan. Ya jelaslah kita berpakaian jelek. Ya ampun!" ucap Sun'er tampak tertawa.
" Oh.. " hanya kata itu yang bisa aku katakan saat ini.
" Ya sudah yuk, kita harus kembali bekerja karena sebentar lagi Pangeran akan segera datang." ucap Sun'er pada Xie'er.
Xie'er hanya bisa mengikuti saja. Karena dia juga tidak tahu bagaimana harus keluar dari nasib buruk itu.
' Ya Tuhan kenapa aku harus menjadi seorang pelayan di kehidupanku yang sekarang? Apa yang harus kulakukan?' bathin Xie'er tampak sedih sekali.
Mereka berdua kemudian masuk ke sebuah aula di mana sudah banyak para pelayan yang lainnya juga sedang bekerja di sana.
Xie's tampak memperhatikan ke sekeliling dan begitu terpesona melihat ruangan kerajaan zaman dahulu yang begitu cantik.
' Ya Tuhan ternyata aku benar-benar masuk ke dalam dimensi yang berbeda? Aku masuk ke area dinasti Ming?' bathin Xie'er begitu takjub melihat banyak sekali ornamen-ornamen bersejarah yang ada di dalam Aula kerajaan.
Sun'er yang sejak tadi hanya memperhatikan temannya. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Merasa kasihan kepada temannya yang telah diceburkan ke danau kemarin oleh selir Sie yang sangat jahat.
Selir Sie merasa cemburu dan merasa takut kalau Pangeran akan menyukai Xie'er yang begitu cantik dan muda belia.
Beberapa kali memang terlihat pangeran yang memperhatikan Xie'er itulah yang membuat selir Sie menjadi cemburu.
" Ayo kita bekerja jangan sampai nanti kita dimarahi!" ucap Sun'er berbisik di telinga Xie'er yang terlihat masih belum terbiasa dengan keadaan di sana.
Xie'er kemudian melakukan apa yang dilakukan oleh teman-temannya yang lain yaitu membersihkan ornamen-ornamen berharga kerajaan sebagai pelengkap dan juga pemanis aula tersebut.
" Ayo cepat selesaikan pekerjaan kita supaya Pangeran tidak marah dengan kita!" ucap salah satu di antara mereka.
" Alah Pangeran pasti sekarang masih sibuk dengan selir-selirnya dia akan seorang playboy kelas kakap yang tiada duanya." ucap salah seorang pelayan tampak begitu sengit.
Xie'et yang tidak mengerti semua hal di dalam pembicaraan temannya, dia hanya melakukan bisa apa yang dilakukan oleh teman-teman yang lain.
" Ya sudah, apa kita harus menggoda pangeran juga? Kan lumayan menjadi selir dari pangeran yang sangat tampan!" ucap salah satu pelayan yang terlihat cantik manis sambil tertawa terkikik.
Xie'er hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengarkan semua pembicaraan mereka yang intinya mereka adalah penggemar dari seorang pangeran yang dia tidak tahu siapa namanya.
Pada saat mereka semua sudah selesai melaksanakan tugas mereka di aula, mereka pun kemudian berpindah tempat kerja di tempat lain dengan ditunjukkan oleh Kepala pelayan.
Mereka terlihat histeris ketika melewati sebuah taman di mana seorang laki-laki sedang bercumbu rayu dengan seorang perempuan yang berpakaian seksi dan tampak menawan sekali.
" Wah enak ya. Kalau sudah berhasil bisa menggaet Pangeran kita. Dia kini menjadi selir dan bisa hidup mewah di tempat ini dengan di layani oleh kita-kita!" ucap Sun'er yang langsung di setujui oleh teman-teman yang lain.
" Ya, kita mah tidak memiliki wajah secantik dia. Tidak mungkinlah Pangeran akan melirik kepada kita!" ucap salah satu yang lainnya.
Xie'er yang merasa penasaran dengan sosok pangeran yang terus menjadi bahan perbincangan teman-temannya yang lain dia pun tanpa sengaja melihat sekilas ke arah dua makhluk manusia yang sedang bercumbu rayu di taman.
" Xie'er kita tidak diperbolehkan untuk menatap mata Pangeran langsung. Hal itu tidak sopan. Kalau sampai istri sah di rumah ini melihatnya, pasti akan marah dan juga mengamuk padamu!" bisik Sun'er memperingatkan syiar untuk bersikap hati-hati selama tinggal di kediaman itu.
" Kenapa? Toh aku juga tadi tidak sengaja melihat dia. Dia yang terus menatapku. Aku kan hanya membalas tatapan dia saja!" elak Xie'er merasa kesal karena dituduh sedang menggoda laki-laki itu yang tidak diketahui siapa oleh Xie'er.
Saat mereka melewati area taman itu, terlihat pria itu masih juga memperhatikan Xie'er. Membuat Xie'er merasa kesal juga.
" Dia itu kalau di duniaku disebut dengan seorang playboy kelas kakap yang tidak pernah merasabcukup memiliki satu orang wanita di dalam hidupnya!" ucap Xie'er merasa kesal juga.
" Sudah tidak usah lagi berkomentar tentang pangeran. Kalian ini lancang sekali dia yang sudah memberikan kita makan!" ucap kepala pelayan sambil menatap mereka semua yang berada di hadapannya.
Pangeran Wang Xue tampak penasaran dengan seorang gadis pelayan yang sejak tadi terus memperhatikannya dari kejauhan.
" Sayang kau kembalilah ke kamarmu aku ada perlu!" ucap Pangeran Wang Xue yang berniat ingin bertemu dengan Xie'er yang sejak tadi sungguh membuatnya sangat penasaran dan ingin mengetahui tentang gadis itu.
" Tapi aku masih merindukanmu Pangeran. Hari ini kan jatah aku untuk bersamamu. Kau jangan begitu dong Pangeran. Aku sudah menunggu satu minggu lebih untuk hari ini loh," ucap Selir Ming Yue tidak terima dirinya diperlakukan tidak adil oleh pangerannya.
Akan tetapi Pangeran Wang Xue tidak suka dibantah oleh siapapun. Dia langsung melotot kepada selirnya dan menyuruh dia untuk masuk ke dalam kamarnya.
" Cepat kau masuk ke dalam kamarmu atau Aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi! Sekalian saja kau aku kembalikan ke desamu! Biar kau kembali menjadi pelacur di sana!" ancam Pangeran Wang Xue karena merasa kesal terus dibantah sejak tadi.
Selir Ming Yue kemudian langsung mengikuti keinginan sang pangeran. Karena ancaman itu benar-benar sangat membuatnya takut.
Sambil misuh-misuh Selir Ming Yue, akhirnya masuk juga ke dalam kamarnya dan terus memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh pangeran Wang Xue.
' Biarlah! Walaupun di sini aku harus selalu makan hati karena pangeran yang selalu tidak adil padaku. Setidaknya di sini aku masih bisa mendapatkan makanan enak dan pakaian bagus dan hidup layaknya seorang putri yang selalu dilayani oleh pelayan. Daripada aku harus tinggal di desa menjadi orang miskin dan dijadikan pelacur oleh ayah tiriku!' bathin Selir Ming Yue yang merasa kesal tetapi tetap bersyukur karena masih diberikan fasilitas oleh pangeran Wang Xue yang terkenal seorang playboy kelas kakap yang selalu membawa wanita berkediamannya.
" Mau apa lagi Pangeran Wang? Kenapa dia mendatangi kumpulan para pelayan itu? Apakah dia sedang tertarik dengan seorang pelayan di sana?" tanya Selir Ming yang mulai merasa iri dan cemburu karena dirinya ternyata tidak lebih berharga dari seorang pelayan bagi Pangeran Wang Xue.
Sementara itu Pangeran Wang Xue, terus mendekati Xie'er yang tampak sedang sibuk bekerja bersama dengan pelayan lainnya.
Visualisasi Xie'er
Visualisasi Pangeran Wang Han
Visualisasi Pangeran Wang Xue
Visualisasi Selir Ming Yue
Pangeran Wang Xue terus melihat Xie'er yang tetap tidak merasa sedang diperhatikan olehnya dan tetap sibuk dengan pekerjaannya yang banyak dan sangat melelahkan.
" Eheme, ehem!" sang Pangeran mata keranjang itu pun terus berdehem untuk mencuri perhatian Xie'er yang sedang sibuk mengelap kursi-kursi dan meja-meja.
Xie'er kemudian melirik sekilas kepada pangeran Wang Xue yang saat ini sedang memperhatikannya dengan rasa kagum.
Xie'er yang memang tidak mengetahui identitas laki-laki yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan kagum, dia hanya mengerutkan keningnya saja.
Setelah melirik sekilas Xie'er tampak bekerja lagi dengan merasa keheranan dengan laki-laki tampan yang masih duduk di sana, dan terus memperhatikan dirinya.
Xie'er tampak berbisik kepada temannya. Karena dia ingin mengetahui siapakah pria tampan yang sedang memperhatikannya itu.
" Apa kau tahu siapa pria yang ada di belakang kita itu? Kenapa sejak tadi dia terus memperhatikan kita?" tanya Xie'er yang merasa risih dengan kehadiran pria itu yang tidak diundang olehnya.
Teman Xie'er yang bekerja di sampingnya pun kemudian melirik ke arah yang ditunjukkan oleh Xie'er tadi.
Setelah dia melihat laki-laki yang dimaksud oleh Xie'er dia pun langsung ketakutan dan bersujud di hadapan pria itu.
Xie'er malah bingung di buatnya, "Eh, ada apa dengan wajahmu itu? Seperti menatap setan saja. Dia kan berwajah tampan. Kenapa kau malah ketakutan padanya? Kenapa kau pakai acara bersujud segala huh? Memangnya siapa dia?" banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam hati Xie'er melihat laki-laki yang masih saja asyik melihat dirinya yang saat ini sedang bersikap bodoh di hadapan temannya.
Teman Xie'er langsung menepuk pantatnya dan menyuruh dia untuk bersujud juga di hadapan laki-laki itu yang sekarang malah tampak tertawa terbahak, merasa lucu melihat kekonyolannya.
" Cepatlah! Kau bersujud Xie'er! Dia adalah Pangeran Wang Xue, putra dari Tuan besar Wang Sun!" ucap teman Xie'er.
" Ohhh..." hanya kata itu yang keluar dari bibir Xie'er yang masih belum ngeh juga dengan maksud temannya itu.
Melihat Xie'er masih juga berdiri dan tidak mau bersujud. Sontak dia pun menarik tangan temannya itu untuk ikut bersujud dengannya di hadapan Pangeran Wang Xue yang masih tersenyum kepadanya.
" Maaf pangeran. Dia adalah pelayan yang tenggelam ke danau, karena didorong oleh Selir Sie dan sejak hari itu dia menjadi seperti kehilangan ingatan dan tidak ingat dengan kami-kami yang ada di sini. Tolong dimaklumi ya pangeran!" ucap teman Xie'er dengan takut dan juga khawatir mendapatkan hukuman dari pangeran Wang Xue yang terkenal playboy dan sangat suka bermain judi dan juga bermain perempuan.
Walaupun sifatnya itu masih kalah jauh dari sang kakak, Pangeran Wang Han yang lebih tidak berakhlak. Setidaknya pangeran Wang Xue masih menjadikan mereka sebagai selir dan memberikan kehidupan serta masa depan untuk para korbannya.
Pangeran Wang Han, suka bersenang-senang tetapi setelah dia menghisap madunya, mereka langsung dibuang begitu saja oleh sang pangeran tak beraklak itu, sehingga banyak para gadis yang mengalami patah hati dan akhirnya bunuh diri karena perbuatannya.
" Jadi kau adalah Xie'er yang sudah membuat Selir Sie marah dan cemburu dengan kamu?" tanya Pangeran Wang Xue mulai tertarik dan penasaran dengan pelayan yang cantik itu.
' Dia hanya butuh sedikit polesan saja untuk menjadi gadis yang memiliki kecantikan paripurna dan luar biasa.' bathin Pangeran Wang Xue yang playboy itu.
Tampak Pangeran Wang Xue begitu terpesona dengan Xie'er yang berkulit putih mulus dan berwajah baby face yang sanggup menggetarkan jiwa playboy dalam dirinya.
" Apakah kau bersedia untuk menjadi selir ku? Kau akan menjadi kesayanganku dan akan bebas dari pekerjaan berat sebagai seorang pelayan!" ucapan itu membuat Xie'er menjadi muak terhadap Pangeran itu.
" Maaf Pangeran. Saya tidak berminat untuk menjadi seorang selir. Saya cukup senang dengan pekerjaan sebagai seorang pelayan. Terima kasih atas tawaran dan juga kebaikan anda!" Ucap Xie'er dengan damai sentosa tanpa merasa takut apapun kepada sang pangeran yang saat ini sedang tertawa senang dengan yang dia katakan.
" Kita akan lihat apa yang akan kau katakan lagi. Setelah Aku memberikanmu banyak tugas dan banyak pekerjaan!" ucapnya dengan senyum tengil yang sangat menyebalkan bagi Xie'er yang ketika dia hidup di alam modern sudah biasa menghadapi Playboy kelas teri seperti Pangeran Wang Xue yang sangat menyebalkan baginya.
Xie'er yang sudah sangat lelah setelah dikerjain seharian oleh pangeran Wang Xue yang terus memerintah dia melakukan ini dan itu tanpa henti. Sehingga membuatnya sekarang begitu ngos-ngosan bahkan itu masih setengah hari dia berada di kamar sang pangeran.
" Ya ampun Kau bener-bener Pangeran gila! Kau tidak berprikemanusiaan sama sekali. Bagaimana bisa kau memerintah seorang perempuan bekerja ke sana kemari seharian ini, tanpa menawarkan makanan atau minuman kepadaku? Kau kejam sekali!" ucap Xie'er benar-benar jengkel setengah mati melihat kelakuan Sang Pangeran yang benar-benar membuatnya naik darah.
" Makanya kau jadi selirku saja ya? Maka hidupmu akan lebih bahagia dan aku jamin kau tidak akan pernah merasakan kelelahan sama sekali!" ucap Pangeran Wang Xue yang begitu menyebalkan di mata Xie'et dan dia tidak mau mengalah kepada Pangeran bejat itu yang hanya mempermainkan hati para wanita hanya untuk kesenangannya saja.
" Dengar ya! Kalau aku mau, aku sudah menjadi selir dari seorang raja. Aku tidak perlu menjadi selir Pangeran kurang ajar sepertimu!" cicit Xie'er sambil bertolak pinggang di hadapan Pangeran Wang Xue.
" Lancang! Bagaimana mungkin ada seorang pelayan rendahan yang berani memaki pangeran yang dia layani?" tiba-tiba saja dari arah pintu masuk seorang pria yang sangat tampan sambil menatap Xie'er dengan aroma permusuhan yang sangat kentara di wajahnya yang tampan.
" Wah adikku sudah kembali dari perbatasan?" Xie'er yang sampai saat ini masih terpaku di tempatnya. Dia tidak mengerti harus berkata apa untuk menanggapi kemarahan laki-laki yang baru saja datang.
" Kenapa Kakaknda membiarkan pelayan rendahan ini sejak tadi memakimu?" tanya Pangeran Han sambil menatap Xie'er dengan sinis dan tatapan tidak suka.
Xie'er yang tidak mengetahui siapa laki-laki yang saat ini sedang menatapnya dengan penuh permusuhan itu. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya. Xie'er tidak tahu apakah dia harus marah ataukah meminta maaf. Tapi yang jelas, dia merasakan tidak nyaman melihat tatapan pria itu yang seakan hendak mengulitinya hidup-hidup.
" Sudahlah adikku. Kita lupakan saja. Dia itu cuma pelayan kecil yang tidak layak untuk mendapatkan kemarahan dari seorang jenderal besar seperti kamu! Xie'er, cepat kau sediakan teh dan juga camilan untuk pangeran Wang Han!" perintah wang Xue kepada Xie'er yang sejak tadi hanya menetap kedua laki-laki tampan itu yang benar-benar memanjakan matanya.
" Tidak mau. Aku tidak mau menerima apapun dari pelayan kurang ajar seperti dia. Cih, jangan-jangan nanti dia akan menaruh racun di dalam makanan dan juga minumannya!" demi mendengar apa yang di katakan oleh Pangeran Wang Han, Xie'er sampai berdecak kesal luar biasa.
' Lihat saja kalau sampai nanti dia meminta aku untuk menyiapkan makanan dan minuman untuknya, maka akan aku pastikan untuk memasukkan racun ke dalam makanan dan minumannya. Kita lihat saja, berani-berani nya dia menantang Xie'er!' ucap Xie'er di dalam hati nya benar-benar sangat kesal sekali dengan kelakuan Pangeran Wang Han yang terlihat begitu sombong.
" Lihatlah Kak. Apa yang terlihat di matanya? Dia pasti sedang merencanakan sesuatu yang jahat untukku!" ucap pangeran Wang Han yang langsung menggelengkan kepalanya ketika dia melihat tatapan tajam yang ditujukan oleh Xie'er kepadanya.
" Pangeranku yang tampan! Saat ini di mataku hanya ada kekaguman akan ketampananmu yang hakiki dan tidak terbantahkan itu! Apa anda puas huh???!" tanya Xie'er sambil mengerjapkan kedua matanya dan berusaha untuk menaklukkan sang pangeran galak yang sejak tadi malah bergidik melihatnya.
" Ih dasar pelayan kurang ajar! Wanita gila yang sudah bosan hidup! Berani-berani nya kamu menggoda aku huh? Sudah sana pergi! Cepat tinggalkan kami berdua. Aku perlu berbicara serius dengan kakakku masalah negara!" ucap Pangeran Wang Han sambil bergidik ngeri melihat kelakuan Xie'er yang benar-benar di luar batas kewajaran.
" Ya ampun pangeran! Jangan marah-marah terus ah, nanti kalau ketampananmu hilang. Kau pasti akan menangis sedih!" entah keberanian datang dari mana sehingga Xie'er berani menggoda seorang pangeran Wang Han yang terkenal begitu tegas dan juga gagah berani di medan perang.
Walaupun terlihat ketus, tetapi sebenarnya pangeran Wang Han saat ini sedang berdebar-debar jantungnya. Ketika dia melihat kelakuan absurd yang diperlihatkan oleh Xie'er yang benar-benar berbeda daripada pelayan lainnya yang selalu menampakan diri ketakutan dan tidak berani melakukan apa-apa selain menuruti keinginan majikan mereka yang kadang keterlaluan.
" Pergi kau dari hadapanku! Sebelum aku tebas lehermu dengan pedangku!" ancam pangeran Wang Han yang mulai merasa kesal dan jengkel melihat kelakuan Xie'er yang sangat tidak sopan baginya.
" Ya ampun Pangeran. Walaupun anda sangat kasar dan juga menyebalkan. Untung saja anda memiliki wajah yang sangat tampan jadi aku memaafkan kesalahanmu!" ucap Xie'er yang malahan meringis di hadapan sang pangeran yang sudah mulai memerah wajahnya mendengarkan semua rayuan receh yang dilancarkan oleh Xie'er kepadanya.
Sejujurnya saja seumur hidup Pangeran Wang Han, baru bertemu dengan perempuan yang begitu pemberani seperti Xie'er yang bahkan dia tidak takut melihat pedangnya yang begitu mengkilat yang tadi sempat diarahkan menuju lehernya yang sangat cantik.
" Sudah cukup Xie'er, kau pergi lah dari sini. Kelihatannya adikku ingin berbicara hal yang serius denganku. Nanti kalau aku butuh sesuatu Aku akan memanggilmu!" akhirnya Pangeran Wang Xue memisahkan perdebatan antara Xie'er dan pangeran Wang Han yang Bahkan tidak bau menatap Xie'er yang sejak tadi telah sukses membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
' Ya ampun setelah ini aku harus segera memanggil tabib istana untuk memeriksa kesehatan jantungku yang seperti yang bermasalah!' bathin pangeran Wang Han yang sejak tadi terus menyentuh dadanya yang berdebar tidak karuan gara-gara menatap Xie'er yang benar-benar telah sukses mengganggu dirinya.
Selama ini Pangeran Wang Han hanya sibuk dengan urusan perang di perbatasan. Dan dia sangat jarang berurusan dengan perempuan. Oleh karena itu sangat wajar kalau sekarang dia kelapakan ketika harus berhadapan dengan Xie'er yang bertingkah sangat absurd dan kelakuan minusnya. Dia gadis pemberani yang bahkan tidak pernah merasa takut dengan apapun.
" Baiklah pangeran. Saya akan keluar dulu dari kamar anda dan saya akan meminta kepada pelayan yang lainnya untuk segera datang kemari dan membawakan kue dan juga teh bagi pangeran Wang Han yang takut diracun oleh saya!" ucap Xie'er dengan senyum Panggil yang benar-benar sudah sukses membuat pangeran Wang Han terganggu dengan kelakuannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!